Minggu, 27 Januari 2013
Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PART 10 bag.2 – please, jangan tinggalin gue!
Penulis: Regina Maharani Nurlie
Hayyyy part 10 bagian 2nya datang(?) :P :DD
Sebelumnya aku mau ngingetin,cerita ini cuma aku COPAS dari kak Rere yaa :D
Dan ada kejutan yg di buat di bagian akhir" part ini (?)..
Kejutannya bikin nyesekkk u,u
Penasaran??
Yukk baca kelanjutannya.....:D
pagi harinya…
Shilla yang sudah selesai berpakaian
dan makan pagi, dia naik ke atas untuk mengambil tasnya. Sambil bersinandung,
dia melewati kamar cakka. Penasaran, dia masuk ke kamar dan merasakan ada
sebuah perasaan dia ingin bertemu cakka lagi.
“astaga! Kenapa gue jadi kangen
gini ama sengak?! Ingat shill, lo benci ma dia! jangan biarkan dia membuat lo
jatuh cinta.” Batin Shilla
kemudian dia keluar dari kamar cakka
dan berlari sambil mengambil kunci mobil dan langsung menjalankan
mobilnya menuju sekolah.
Sesampai sekolah…
Shilla langsung memarkir mobilnya
entah di samping siapa, dia buru-buru karna sudah telat dan langsung masuk
kelas tanpa menyadari ada sebuah tatapan penuh napsu dari balik tiang.
Seharian sekolah, berkutat dengan
buku pelajaran dan hari yang sangat panas mengalahkan semuanya, akhirnya
berbunyi juga bel sekolah. Shilla yang setengah hari berkutat di ruang OSIS
asyik mengetik hasil rapat tahunan di computer sebagai tugasnya menjadi
sekretaris osis. Meregangkan ototnya sambil melirik cakka yang asyik berdebat
dengan Gabriel..
“cakka kalo diliat cakep juga.apalagi tatapan matanya
itu looo…. Gak nahan! Gue penasaran, dia pernah pacaran gak yah? Kalo
diingat-ingat, dia itu baik sama gue, perhatian malah. Pokoknya idaman semua
cewek deh! Tunggu dulu! Kok lo jadi muji dia shill?! Sadar woy!.” Batin shilla
tak tenang
cakka yang merasa tatapan shilla
tertuju padanya, tersenyum sambil mendekati gadis itu
“kenapa shill ngelamun? Terpesona
sama gue?.” goda cakka sambil mengelus pipi shilla..
“apaan sih lo elas-elus?! Pede bener
mas!.” Ucap shilla kaget karna cakka ada di hadapannya dan buru-buru keluar
dari ruang rapat dengan wajah merona.
“shit! Kenapa sih gue gak sadar
kalo dia udah di depan gue?! gue benci ngakuinnya, tapi gue merasa… arghhh!!
Gak mungkin!.” Teriak shilla frustasi dalam hati.
Cakka yang bingung melihat tingkah
shilla, Cuma memandang gadis itu yang sedang memukul kepalanya dengan tangannya.
Tersenyum, dia masuk ke ruang rapat untuk “tegang urat” dengan Gabriel..
Shilla akhirnya tiba di ruang kelas
sendiri, semua temannya sudah pada pulang, kecuali anggota osis. Termasuk
dirinya. Merasa kecapaian. Dia duduk di kursinya sambil membereskan buku-buku
yang tersimpan di laci
Ketika asyik membereskan buku-buku
sambil bersinandung, shilla tak sadar seseorang yang menjadi mimpi buruknya,
menjadi petaka, manusia yang sudah masuk menjadi black list dalam hidupnya
sekarang ada di kelasnya dengan tatapan penuh nafsu,yupp siapa lagi kalo bukan
Debo..
“hai shill” sapa debo ramah
yang sukses membuat gadis itu terdiam lama dan membalikkan badannya dengan
wajah pucat pasi.
“ngapain kaka disini?! Kaka mau
apain shilla?!.” Tanya shilla sambil berdiri dan berjalan mundur dengan wajah
panic karna debo sedang berjalan mendekatinya.
“gue Cuma mau nyapa doang kok.
sekalian mau melanjutkan yang kemarin itu.” Kata debo dengan senyum liciknya.
Mendengar kata terakhir itu, shilla langsung
panic dan lari menuju pintu kelas. Tetapi terlambat, karna debo menarik
tangannya kasar dari belakang dan mendorongnya ke dinding sehingga belakang
kepala shilla terbentur.
Melihat gadis itu kesakitan, dia
tersenyum licik dan mendekatkan tubuhnya ke tubuh shilla dan meletakkan tangan
kirinya di sebelah kiri shilla, dan tangan kanannya mengelus wajah shilla yang
halus.
“kak! shilla salah apa dengan kakak
jadi diperlakukan kayak gini?!.” Tanya shilla histeris dan kaget karna kedua
tangannya “Disandera” debo lalu diletakkannya ke dinding,
“ karna lo cantik dan gue suka sama
elo. Tapi gue gak nyesal kok suka sama cewek secantik elo.” Jawab debo sambil mendekatkan wajahnya ke wajah shilla..
Merasa tak terima, shilla menendang
lutut debo dengan keras seperti yang dia lakukan kepada cakka apabila
“penyakit” tukang maksanya kambuh.dan memukul pundak debo dengan siku kirinya
sehingga dia terjatuh.
Melihat debo kesakitan, shilla
langsung lari keluar kelas sambil berteriak histeris.
cakka yang sedang menuju parkiran
mobil, mendengar shilla teriak menuruni tangga.
“lo kenapa sayang? tarik napas
dalam-dalam, lalu keluarkan perlahan. Tenang sayang.” Ucap cakka sambil
menenangkan shilla yang selalu menoleh ke belakang.
“shilla! Lo harus merasakan
akibatnya karna udah mukul gue!.” teriak debo marah yang sukses membuat shilla
ingin lari.
cakka yang tau siapa yang membuat shilla
ketakutan setengah mati, langsung berdiri di depan gadis itu sebagai tameng dan
tangan kirinya menggenggam tangan shilla.
“lo tenang. Selama gue di depan elo,
lo aman. Gak ada yang bisa sakitin lo shill.” Bisik cakka
Debo yang melihat shilla bersembunyi
di belakang cakka, langsung menatap tajam kea rah gadis itu.
“wah ketemu lagi deb.… ada apa nyari
calon bini gue? bonyok lo kurang yah? Minta ditambahin lagi?gue sangat bersedia
kok kalo loe menginginkannya lagi.” kata cakka tenang seolah-olah sedang
menawarkan minum.
“gue ada urusan sama shilla! Dan gak
ada urusannya sama elo!.” Ucap debo tajam
“Wah sayangnya, apa yang menjadi
urusan shilla, secara langsung juga akan menjadi urusan gue, apalagi kalo
menyangkut elo! Sampai kapan urusan ini selesai deb? Sampai kapan lo neror
cewek gue?!.” kata cakka tenang dengan tatapan tajam.
“Sampai gue bisa dapetin shilla dan
lo gak bisa nolong dia!.” kata debo puas.
“gue gak akan biarin itu terjadi,
jadi silahkan aja mimpi untuk dapatin dia!.” Telak cakka
“lo boleh ngomong sok paklawan
sekarang, tapi liat entar! Lo gak akan bisa selamatkan shilla!.” Ucap debo melirik
shilla yang sembunyi di belakang tubuh cakka dari ujung kepala sampai ujung kaki
dengan pandangan nafsu.
Melihat tatapan debo tangan shilla
langsung gemetar saking takutnya dan cakka menenangkan gadis itu dengan cara
mengelus tangan shilla dengan lembut.
“tenang shill Gue gak akan biarin
dia sakitin elo lagi.” Bisik cakka lalu menarik gadis itu menuju parkir mobil
meninggalkan debo yang menatap cakka dan shill geram
Sesampai di parkir mobil…..
“beneran lo mau pulang sendiri?.” Tanya
cakka cemas.
“iya… gue gak apa-apa kok. Makasih
ya kka”balas shilla sambil tersenyum.
“shill…” panggil cakka ketika shilla
masuk ke dalam mobil.
“iya kka?.” Jawab shilla membuka
jendela mobilnya.
“hati-hati ya. entar malam gue
jemput. Gue pengen ajak lo makan.” Kata cakka lalu mengecup kening shilla dan berjalan
menuju mobilnya.
Melihat itu, shilla mengelus kening
yang dikecup cakka dan menjalankan mobilnya dengan tersenyum malu.
Sesampai dirumah…
Shilla naik ke lantai dua, dan entah
kenapa dia ingin memasuki kamar cakka lagi. lalu dia membuka pintu kamar cakka
dan duduk di sisi ranjang. Lalu dia teringat semua tingkah cakka di kamar ini.
Entah kenapa, membuat shilla kangen dan matanya langsung melirik ke laci cakka.
Penasaran, dia membuka laci itu dan kaget melihat banyak foto dia dengan
berbagai ekspresi. Kemudian, di belakang foto itu ada tulisan cakka yang rapi.
“gue ingin melihat senyuman itu shill,
tapi hanya untuk gue. bukan milik orang lain.”
lalu dia melihat foto pada saat
selesai pementasan drama putri tidur, dia berdiri di samping cakka yang
merangkul pundaknya dan menatap dia, sedangkan shilla melirik ke arah lain
dengan wajah mencibir. “Lo tau kenapa gue suka bikin lo mencibir? Karna itu
diri lo, lo beda ama cewek lain shill. Mereka selalu aja senyum ampe wajah
pegel meski mereka gak suka dengan tingkah gue. kalo elo enggak. lo tunjukkin
apa yang gak lo suka.itu yang buat lo berbeda. Dan gue suka itu.” Begitu
isi tulisan di belakang foto.
Shilla tersenyum melihat tulisan
itu. Entah kenapa, ada sebuah perasaan halus yang membuat pandangan buruk dia
selama ini tentang cakka berubah total. Membuat dia bisa menerima semua
“kegilaan” cakka.
“mungkin gue harus kasih kesempatan
buat elo untuk buktiin lo sayang sama gue.” Ucap shilla yang luluh juga(?) lalu
dia memasukkan foto ke laci cakka dan menutup kembali pintu itu dan masuk dalam
kamarnya untuk mandi.
Selesai mandi, shilla mendengar
hpnya berbunyi, yang biasanya dia mencibir setengah mati ketika melihat siapa
yang nelpon, entah kenapa, kali ini dia tersenyum dan ada sedikit perasaan
rindu mendesir di hatinya.
“halo... kenapa kka?.”
“kok gue gugup begini ya? santai
shill… yang nelpon Cuma cakka, bukan malaikat maut.” Batin shilla
“lo lagi ngapain?.” Tanya cakka
basa-basi.
“gue baru aja selesai mandi.
Kenapa?.” Tanya shilla lagi bingung
“wah selesai mandi ya… eum.. gue
telat dong. Padahal kan gue pengen mandi bareng lo.” kata cakka “kumat”
mesumnya.
“lo kalo nelpon gue Cuma untuk bikin
gue ubanan dini, mending gue putusin nih telpon!.” Ancam shilla sewot
“hahahaha… duilee segitunya… gue
udah di depan rumah lo nih. pake sepeda aja ya. kan gue mau ajak lo jalan.”
Kata cakka
“what?! Bentar yah.. tunggu seabad
lagi. gue bakal keluar kok. Itupun kalo lo masih hidup.” Ucap shilla
sambil memutuskan telponnya.
Kemudian shilla melirik cakka lewat
jendela kamarnya dan tertawa melihat cakka mencibir sambil memandang ponselnya.
Kemudian shilla keluar dari kamarnya
dengan memakai celana hot pants dengan baju kaos tanpa lengan warna coklat
serta rambut dia ikat ke atas dan sepatu kets dan berjalan menuju bagasi rumah.
“udah lama? Emangnya kita kemana
sih?.” Tanya shilla keluar dari rumahnya dengan membawa sepeda pixienya.
“makan dong. Sekalian keliling
bandung dengan sepeda. Lo gak suka?.” Tanya cakka santai dengan memakai celana
jins selutut dan baju kaos berwarna hijau serta sepatu kets sambil
tersenyum.
“suka dong! Ayokk.” Kata shilla semangat
45’
******
Sepanjang perjalanan, mereka saling
mengejek dan tertawa tanpa mempedulikan beberapa cewek melirik cakka dengan
tatapan kagum dan para cowok yang melirik shilla dengan tatapan pengen kenalan.
Hingga tiba di depan jalan dago.
“lo suka makan sate?.” Tanya cakka
sambil menunjuk warung sate di seberang jalan.
“suka banget! Gue mau makan sate.” Jawab
shilla antusias
Cakka mengacak rambut shilla dengan
gemas lalu mencium pipi gadis itu
“ yasudah kita makan sate aja.” kata
cakka tanpa menyadari bahwa tingkahnya tadi membuat shilla gugup.
Shilla Cuma mengangguk dan bersepeda
di belakang cakka..
Sesampai di warung sate. Mereka
duduk dan cakka memesan sate kepada penjualnya.
lalu mereka saling mengobrol dan
sesekali cakka mengacak rambut shilla yang membuat gadis itu merengut.
“lo itu kenapa sih acak rambut gue
mulu?!.” Gerutu shilla sambil melepas ikatan rambutnya lalu mengikatnya
kembali.
“gue gak nyangka aja lo suka makan
di pinggir jalan. Kan cewek pasti minta makan di restoran atau di tempat yang
keren kalo jalan sama pacarnya. Apalagi sama cowok tajir macam gue.” kata cakka
yang membuat shilla mencibir.
“itu kan mereka. Bukan gue. gue sih
selama gue suka sama makanan itu, dan gue enjoy sama orang yang ajak gue makan.
Gue ayoin aja. masalah tempat di pinggir jalan atau enggak itu nomor terakhir.
Yang penting harus bersih. Nah tuh satenya datang.” Jelas shilla sambil
tersenyum kepada penjual satenya sebagai ungkapan terima kasih lalu
mendorongnya ke depan cakka
“yaudah. Kita makan yuk.” Kata cakka
“gue semakin suka sama lo shill.
Lo bukan cewek yang lihat cowok dari hartanya. Tapi dari bagaimana cowok itu
memperlakukan lo.” Batin cakka
Setelah selesai, shilla memesan sate
untuk dibungkus.
“lo masih lapar shill?.” Tanya cakka
heran
“Enggak. ini buat mpok mimi dirumah.
Tadi gue suruh gak usah masak. Masa gue makan enak diluar, mpok mimi makan
makanan rumah? Kan gak enak. Gak apa-apa kan?.” Jelas shilla
“gak apa-apa kok. Gue malah suka lo
peduli dengan orang yang jaga lo. berarti lo gak lupain orang yang disekitar
lo.” kata cakka
Setelah selesai dengan pesanannya, shilla
hendak membayar, tapi dilarang cakka
“biar gue yang bayar.” Kata cakka sambil
mengeluarkan uang di dompetnya. Dan mereka bersepeda kembali.
Sesampai dirumah shill
“gak masuk kka?.” Tanya shilla
mengajak
“enggak. lo masuk deh. Kasihan mpok mimi
nungguin makanan lo. ntar pingsan lagi.” Ucap cakka sambil bercanda
“haha ada-ada aja loe..yaudah.
Makasih ya udah traktir gue dan satenya. Hati-hati.” Ucap shilla tersenyum lalu
masuk dalam rumah.
Cakka yang melihat itu, tersenyum
lalu pulang menuju rumahnya.
shilla yang melihat cakka pergi
lewat jendela kamarnya, ada perasaan kehilangan. Tapi dia berusaha menepisnya
dan pergi tidur.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Selama 5 hari cakka tidak tinggal di
rumah shilla, gadis itu merasa ada yang hilang dalam hidupnya dan selalu ingin
bertemu dengan cakka. Memang dia bisa ketemu cakka di sekolah dan rapat OSIS.
Tapi beda rasanya dengan ketemu di sekolah dan ketemu dirumah, 24 jam ketemu
mulai dari bangun tidur ampe tidur kembali. Merasa tak bisa memendam, dia
menceritakannya dengan sivia yang
sekarang pacaran dengan Gabriel dan febby yang baru saja jadian dengan sahabatnya,
derby pada saat siap-siap mau olahraga dilapangan.
“ vi… gimana rasanya pacaran dengan
kak iel?.” Tanya shilla yang membuat sivia sedang ngobrol dengan febby kaget.
“kok lo nanya gitu?.” selidik sivia
“enggak aja sih. Gue merasa gimana
gitu sekarang dengan cakka. Pengen dekat dengan dia terus. Gue selalu kangen
sama dia. tapi gue malu.”curhat shilla sambil tertawa
“wah… teman gue ada yang lagi jatuh
cinta sama musuhnya sendiri.” Kata febby nyengir.
“ Sama kayak gue tuh, selalu kangen
dengan kak gabriel. Pengen dekat dia mulu. Ampe kalo diajak kawin ama dia hari
ini pun, gue bakal iyain. Hahhaha.. gila kan?.” Kata sivia tertawa.
“hahahaha… jatuh cinta? Gak mungkin
deh kayaknya. Eh gurunya udah datang tuh. Yuk turun.” Kata shilla sambil keluar
dari kelasnya bareng sivia dan febby
********
Sesampai dilapangan olahraga, shilla
melihat cakka sedang bermain basket yang sukses membuat gadis itu terpesona
“udah dua taun gue sekolah disini,
kok gue baru sadar kalo dia itu keren pada saat main basket yah? Lemparannya
itu lo… tepat sasaran terus!.” Puji shilla dalam hati
“ngelamun mulu! Giliran lo tuh.”
Kata febby selesai bermain voly sambil menyenggol shilla.
Tiba-tiba, shilla melihat cakka
didekatin oleh Shanin, anak baru sekelas dengan cakka yang menjadi primadona
sekolah karna berwajah blasteran jerman- belanda sama seperti cakka dan
mempunyai wajah yang agak mirip sehingga banyak yang bilang mereka jodoh. Dia
merasa marah, tak rela, pengen jambak rambut tuh cewek ketika melihat gadis
memberikan botol minuman kepada cakka serta handuk kecil untuk menyeka
keringatnya. Yang semakin shilla panas, cakka berbisik sesuatu ke telinga shanin
yang membuat gadis itu memukul lengan cakka
dan tertawa.
shilla pun main voly dengan pikiran
kacau, beberapa pukulan sering meleset dan pada saat dia melompat, dia melihat cakka
menggandeng tangan shanin dan membuat gadis itu hilang keseimbangan dan
akhirnya jatuh dengan kaki kanannya terlipat.
“ADUH!.” Teriak shilla yang membuat
dia langsung dikerubungi teman-temannya.
Cakka yang mendengar shilla berteriak,
langsung berkata sesuatu kepada shanin dan gadis itu mengangguk lalu pergi
meninggalkan cakka.
“lo kenapa shill?.” Tanya cakka
sambil mencoba memapah shilla
“lepasin tangan lo dari gue! gue gak
sudi!.” Ucap shilla dengan mata berkaca-kaca menahan sakit dan marah sambil
berusaha berdiri dibantu oleh febby dan sivia
“lo kenapa sih? Marah-marah gak
jelas.” Tanya cakka bingung sambil berusaha memegang shilla tapi ditatap gadis
itu dengan marah.
“gue bilang gak usah bantu! urusin
tuh cewek lo sana!.” Ketus shilla yang sekarang berdiri dipegang oleh febby dan
sivia
“cewek gue yang mana?
Jangan-jangan…” ucap cakka berbicara sendiri dan sadar dengan dimaksud shilla,
dia tersenyum sambil menahan tawa.
“cemburu toh ternyata. Masa gue dibilang
pacaran ama sepupu sendiri? Eh tapi dia kan gak tau gue sepupuan sama shanin dan
tuh cewek pacarnya rio! Haduh!!” batin cakka
Ketika melihat shilla pergi
meninggalkannya dengan jalan tertatih-tatih diiringi febby san sivia. Dia
langsung mendekati shilla dan menggendong gadis itu melewati lapangan basket
yang disambut siulan dari teman-temannya.
“Ciee…yang pasangan pengantin
baru!.” Goda temannya yang lain.
“duileee..mesranya.. mau dong gue
digendong sama lo kka” goda rio yang sukses dijitak gabriel
“dasar homo!.” Sungut gabriel
“huaa..shilla! enak bener lo
digendong cakka! Gue mauuu!!!.” Teriak cewek yang lain dari lantai 2.
Shanin yang melihat kejadian itu,
tersenyum sambil berbisik kepada rio pacarnya
“yang digendong cakka itu siapa
sayang? cantik banget.” Puji shanin
“Dia calon ipar kamu. Namanya shilla.”
Jelas rio yang didukung oleh anggukan gabriel
“oh…. Jadi itu yang dimaksud tante
Jenni kalo aku bakal satu sekolah dengan tunangannya cakka. Cantik banget.” Ucap
shanin mangut-mangut.
“tapi masih cantikan kamu kok
sayang.” Gombal rio sambil mencolek pipi shanin yang membuat gadis itu tersipu
malu ..
Shilla yang malu diteriakkin
penghuni sekolah, langsung memukul tubuh cakka
“turunin gue! lo gak dengar apa semua anak
disini neriakkin kita?! Cari muka lo.” Ketus shilla sambil terus memukul cakka
cakka tersenyum puas tanpa membalas
perkataan shilla. Ketika sampai di ruang UKS, dia menuruni gadis itu di ranjang
kemudian duduk di sampingnya.
“gue disebelah kanan lo shill. Liat
gue dong. Lo cemburu ama gue?” Tanya cakka sambil mengarahkan wajah shilla yang
menatap dinding.
“ gue cemburu sama elo?!
Huakakakakaka.. pede!.” Ketus shilla
“iya! Gue cemburu sama cewek yang
bernama shanin itu! Puas lo?!.” teriak shilla dalam hati
“beneran? Kok gue ngerasa lo cemburu
gue dekatin shanin yah?.” Pancing cakka
“lo itu over pede makanya bilang gue
cemburu sama elo! Jangankan sama shanin, lo dekatin banci kaleng aja gue gak
akan cemburu!.” Ketus shilla lagi
“yaiyalah lo gak cemburu kalo gue
dekatin banci kaleng! Kalo gue nembak shanin lo ijinin gak?.” Kata cakka yang
sukses membuat shilla panas.
“yaudah tembak aja! lo kira gue
bakal ngelarang gitu? sorry, dorry morry aja deh. Gak ngaruh!.” Kata shilla
sambil berusaha turun dari ranjang tapi di tahan cakka
“mau kemana?.” Tanya cakka sambil
memegang tangan shilla tapi ditepisnya.
“gue mau kemana bukan urusan elo
kan? Gue doain aja deh moga lo beneran jodoh sama kak shanin ampe
kakek-nenek!.” Ketus shilla sambil berjalan tertatih menuju kelas.
Sesampai dikelas..
“lo mau kemana shill?.” Tanya febby
cemas melihat teman sebangkunya berjalan pincang.
“mau pulang kerumah. Minta pijitin
nih kaki ama mpok mimi” jawab shilla mengambil tasnya..
tiba-tiba..
cakka langsung masuk ke kelas shilla
“gue antar lo pulang. Mana kunci mobil lo?.”
kata cakka
“gue bisa pulang sendiri! Pergi lo
sana!.” Usir shilla
“pulang dengan kaki terkilir gitu?
lo mau mati konyol hah?! Udah turutin gue sekali aja kenapa sih?!.” Kata cakka
jengkel
“mending gue mati konyol daripada lo
bawa mobil gue! gak sudi!.” kata shilla ketus sambil menabrak badan cakka
“dia kenapa sih vi? Lagi datang
bulan ya?.” tanya cakka pada sivia yang juga kena tabrak shilla..
“enggak tau kak. Tadi dia liat kaka
sama kak shanin, mungkin dia marah.” Kata sivia yang langsung dipelototi febby
merasa ada rahasia besar antara
mereka, cakka nyengir
“gue boleh tau kenapa dia marah gue
dekat sama shanin?.” Tanya cakka menatap sivia
“Eum….. gimana yah…” kata sivia
garuk kepala sambil lirik febby yang langsung pura-pura beres buku.
“bantuin gue kunyuk! Jangan asyik
sendiri lo!.” Omel sivia dalam hati.
“mending kakak nanya sendiri sama shilla
deh. Takutnya kalo besok via gak hidup lagi gara-gara shilla ngamuk tentang
rahasia dia.” Kata sivia pasang muka polos.
Cakka tersenyum mendengar jawaban sivia.
Lalu dia keluar dari kelas shilla langsung menuju parkiran mobil untuk pulang
kerumah.
Sesampai dirumah….
“cakka… coba kesini. Mama mau
ngomong.” Panggil mama cakka di kamar.
“Ada apa ma?.” Tanya cakka.
“mama mau tanya soal hubungan kamu
sama shilla, kamu serius gak jalanin hubungan ini?.” Tanya mamanya serius.
“cakka serius ma jalaninnya. cakka
dari dulu suka sama shilla, bukan karna dia cantik ma, tapi karna sikapnya yang
baik dan dia apa adanya. 4 bulan serumah sama shilla, sudah cukup bagi cakka untuk
tau lebih dalam tentang dia.” Jawab cakka mantap
Puas dengan jawaban anaknya, dia
mengeluarkan sebuah kotak kecil bergambar bunga tulip berwarna putih dan ketika
dibuka, adalah sepasang cincin polos berwarna emas putih sepasang dan sebuah
cincin berwarna biru malam, warna kesukaan shilla.
“kalau kamu yakin dengan pilihan
kamu, beri cincin ini kepada shilla sebagai tanda kalau kamu ingin mengikat dia
dalam hubungan yang lebih serius dari ini. Ini cincin tunangan mama dari papah
kamu. Ini cincin turun-temurun dari keluarga ayah kamu sayang. jadi artinya
sacral banget dan tidak main-main. dan ini cincin pemberian nenek kamu, dia
suka sama shilla dan bilang kalo gadis itu pantas memakai cincin pemberian dia.
Kamu ngerti?.” Jelas mama cakka menatap mata anaknya,
“cakka yakin bahwa shilla terbaik
untuk cakka. Kecantikan dia hanyalah bonus yang terindah ma. cakka akan
memberikan cincin ini kepada shilla. Makasih ma udah dukung cakka” Kata cakka
sambil memeluk mamanya.
“iya sayang. sekarang mama berangkat
dulu dengan papah ke singapura. Besok malam baru ke jerman. Mama mau nemuin
tante meizsa. Hati-hati sayang.” kata mamanya sambil mengecup kening anaknya
dan keluar dari kamar.
Sepeninggal mamanya, cakka membuka
kotak cincin itu dan tersenyum
“gue yakin akan pilihan gue. cincin ini cocok
buat lo shill.” Gumam cakka
setelah itu, dia keluar dari kamar
mamanya, untuk kerumah shilla. Mengutarakan isi hatinya.Hari sudah malam ketika
shilla baru saja santai di gazebo taman belakang setelah 2 jam teriak kesakitan
karna kakinya dipijit mpok mimi yang ahli dalam masalah pijit memijit dan
hasilnya, jalannya sudah tak pincang lagi.
Sepeninggal mpok mimi, dia duduk
sambil memainkan gitar dan entah kenapa, dia jadi teringat cakka, cowok yang
sukses membuat dia tak bisa tidur, sukses membuat dia selalu membutuhkannya dan
ada disampingnya ketika dia butuh.
“apa ini yang namanya jatuh
cinta? Gue merasa sehari pun takkan habis untuk mengingat cakka. Kalo bukan,
kenapa gue cemburu melihat dia bareng kak shanin? Biasanya kan dia dekat sama
siapa aja, gue gak pernah peduli.” Batin shilla
merasa bimbang, dia memetik gitar
dan memainkan sebuah lagu yang ditemani oleh semilir angin malam yang berhembus
lembut.
“ku tak bisa menebak
ku tak bisa membaca
tentang kamu..
tentang kamu..
kau buatku bertanya
Selalu dalam hatiku
tentang kamu..
tentang kamu..
reff : bagaimana… bila akhirnya ku
cinta kau
Dari kekuranganmu
hingga lebihmu
bagaimana.. bila semua benar terjadi
mungkin inilah yang terindah.
begitu banyak bintang
Seperti pertanyaanku
tentang kamu
tentang kamu.”
(Bunga Citra Lestari – tentang kamu)
Ketika shilla asyik bernyanyi, dia
tak sadar cakka sudah berdiri di samping gazebo sambil tersenyum dan perlahan
duduk di samping shilla
“gue boleh pinjam gitarnya?.” Tanya cakka
lembut.
Tanpa pertengkaran, shilla
menyerahkan gitarnya kepada cakka dan kagum mendengar suara cowok itu bernyanyi
sambil menatap dirinya.
“Lihat dengar aku di sini
akan setia selalu denganmu
dan bila kau kangen, panggillah aku
dan bila kau butuh, rayulah aku
reff:
kau ’kan tahu semua ku lakukan
semua dengan tulus hanya untukmu ooo
jangan pernah kau ragukan aku
kau sisihkan aku karna ku kan selalu di sisimu ooo
canda tawa kan ku berikan
agar kamu selalu tersenyum
dan bila kau kangen, panggillah aku
dan bila kau butuh, rayulah aku
jangan pernah tinggalkan aku.”
(vierra – disisimu)
ketika cakka selesai bernyanyi,shilla
terpana karna suara cakka ternyata bagus juga.
“itu lagu buat siapa? Buat kak shanin
yaa?.” Tanya shilla
cakka tersenyum mendengar pertanyaan
shilla
“menurut lo? gimana tuh kaki? Udah sembuh?.” Tanya
cakka balik
“gak usah balik nanya deh! Udah gue
minta pijitin sama mpok mimi“ Jawab shilla
“gue mau jelasin lo sesuatu, shilla
sayang… shanin itu sepupu gue. dan dia itu pacarnya rio. Dia itu sebenarnya
lebih muda dari lo 2 tahun, Cuma karna dia memilih program aksel di jerman,
makanya jadi sekelas sama gue. Makanya wajah kami agak mirip. Bukan karna
kami jodoh!.” Jelas cakka tertawa melihat ekspresi bengong shilla
“Sepupu?! Jadi gue salah sangka
dong?! Alamak!!!.” Teriak shilla dalam hati.
“lo gak bohongin gue kan?.” Tanya
shilla ragu
“lo bisa nanya sama nyokap gue kalo
lo ragu. shilla… gue Cuma sayang sama elo. Dan lagu yang gue nyanyiin itu buat
lo shill. Bukan buat shanin, bukan buat siapapun. Just for you, honey.” Kata
cakka menatap shilla lembut.
shilla menatap cakk balik dengan
tatapan malu karna sudah salah kira dan hampir menjudge cakka adalah cowok
playboy cap tikus mati(?)
Merasa gadis itu mempunyai perasaan
yang sama dengannya, cakka mendekatkan wajahnya ke wajah shilla dan dia bisa
melihat gadis itu menutup matanya sambil menggenggam tangannya ketika beradu
hidung, cakka merasakan gadis itu menahan napas dan akhirnya..
untuk pertama kalinya, shilla
merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibirnya cakka, dan dia membalas
sentuhan itu dengan lembut. Tidak seperti sebelumnya, cakka menciumnya sebagai
senjata ancaman, sebagai cara paksa paling ampuh nomor satu. Tapi karna
perasaannya,
Dia jatuh cinta sama musuhnya
sendiri.
Dan dia tak menyesali itu.
*gigit bantal.__.*
Setelah mencium shilla,cakka
mengelus pipi gadis itu dengan lembut kemudian menciumnya. “kita berenang
yuk?.” Ajak cakka yang membuat gadis itu kaget.
“gue ada di samping lo shill. Dan gue akan
jaga lo.” kata cakka meyakinkan seolah tau apa yang ada di pikiran shilla
“gue ke kamar dulu yah.” Kata shilla
kabur sambil membawa gitarnya.
ketika tiba di kamarnya,shilla
mengelus bibir dan pipinya yang membuat gadis itu tersipu malu. Lalu dia
menguatkan hatinya dan akhirnya memakai baju renangnya.
ketika selesai berganti pakaian, shilla
membuka pintu balkon dan melihat cakka asyik menyelam. sambil berusaha yakin,
dia naik ke tiang balkon dan akhirnya..
BYUR! shilla terjun dari balkon
kamarnya dan kaget melihat cakka memegang pinggangnya.
“perasaan gue nyuruh lo berenang
deh, bukan nyuruh lo terjun.” Bisik cakka di telinganya.
“sekali-kali bikin lo kaget gak
apa-apa kan? Ayo kita balap renang.” Kata shilla sambil menyelam.
melihat shilla sudah mulai melupakan
traumanya, dia ikut berenang dengan shilla sampai larut malam.
“masuk yuu shill.. udah jam 12 malam
tuh.” Ajak cakka menunjuk jam dinding.
“yah… ok deh.” Kata shilla sambil
berenang ke tepi dan masuk ke dapur utuk mengambil handuk buat cakka dan masuk
ke kamar untuk mandi dan tidur.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika shilla turun dari kamarnya
untuk sarapan, tiba-tiba…
“happy birthdayyyy shillaaaaa!.”
Teriak sivia,febby,Gabriel,rio dan shanin di ruang makan. shilla mendengar itu
langsung tersenyum dan lari menuruni tangga.
“huaaaa.. makasihh semuanya! Dikira
pada lupa semua.” Ucap shilla nyengir sambil memeluk kedua sahabatnya.
“masa kita lupa sama ulang tahun lo
sendiri? Selamat ulang tahun yang ke shilla
“makasih febby sayang.” kata shilla
terharu.
“Selamat ulang tahun ya shill.
Semoga lo tambah cantik, semakin banyak yang sayang sama elo, dan elo akan
menemukan apa yang terbaik buat lo.” kata sivia memeluk shilla
“makasih sivia.” Kata shilla balas
memeluk.
“Selamat ulang tahun ya shill. Gue shanin,
sepupunya cakka. Kita satu sekolah kan?.” Kata shanin tersenyum yang membuat
dia terlihat sangat cantik sambil member kado buat shilla.
“iya… makasih atas kadonya yah.”
kata shilla malu karna dia sempat curiga
kalo cakka ada “main” dengan shanin
“slamat ulang tahun yaa shillaa….”seru
rio dan Gabriel bersamaan sambil memberikan kado kepada shilla
“makasih yaa kaakkk” balas shilla
“selamat ulang tahun sayang.” Ucap cakka
sambil membawa kue ulang tahun yang di atasnya ada lilin-lilin kecil berjumlah
17, sesuai dengan umur shilla lalu mencium pipi gadis itu.
“makasih yaa kak” balas shilla pelan
sambil menunduk malu.
“yaudah… kita potong kuenya aja
gimana?.” ajak rio yang ngiler melihat kue blackforest ukuran gede dengan
mupeng.
“oh iya… ayoo..” kata shilla semangat
sambil lari ke dapur untuk mengambil pisau dan beberapa piring-piring kecil.
setelah balik, dia menutup matanya
untuk meminta permohonan di umurnya yang sekarang
“Ya Allah, makasih sudah
memberikan shilla banyak kebahagiaan di umur yang sekarang ini. shillla mohon,
semoga kebahagiaan ini abadi selamanya. Dan shilla mohon, semoga cakka akan
selalu ada disamping shilla. Karna shilla sayang dengan dia. dan tak ingin
kehilangannya. Amin.” Wish shilla dalam hati
setelah selesai, dia meniup semua
lilin itu dan memotong kuenya untuk dibagikan kepada semuanya.
Setelah berkumpul di rumah shilla
selama 2 jam, mereka pulang ke rumah masing-masing dan tinggallah shilla dan
cakka membereskan “kekacauan” di rumah.
pada saat shilla mencuci piring,
tiba-tiba cakka memeluk shilla dari belakang
“shill.. gue punya sesuatu buat
elo.” bisik cakka
“apa?.” Tanya shilla berbalik
menatap cakka…Posisi mereka saat ini sangatlah dekat._.
“jantungg guee…gueee ggueee….ohh my
goshhhh…” batin shilla tak tenang…Cakka tersenyum tipis melihat shilla yang
gugup(?),kemudian dia melepas pelukannya dan mengambil tangan kanan shilla dan
memasangkan cincin berwarna biru malam di jari manis gadis itu. Shilla kaget
dengan hadiah cakka, berusaha melepasnya, tapi ditahan cakka..
“ini Cuma hadiah kok shill. Bukan
cincin tunangan apalagi nikah. Gue mau ke taman waktu kita tahun
baru itu. Entar susulin satu jam lagi yah. Gue punya hadiah yang lebih buat lo,
dandan yang cantik yah. Bye sayang. selamat ulang tahun, semoga panjang umur,
gue sayang sama lo shill, hari ini, esok dan selamanya.” Kata cakka sambil
mencium pipi shilla lalu keluar rumah.
Shilla tersenyum menatap kepergian cakka,
tapi entah kenapa, hatinya mulai tak tenang dan sebersit perasaan untuk jangan
pergi.
Cakka yang keluar dari rumah shilla,
tanpa sadar diikuti seseorang di belakangnya.
Selesai beres-beres, shilla langsung
lari ke kamar untuk berganti pakaian dan dandan secantiknya.
Setelah selesai, dia keluar dari
kamar mengenakan dress selutut bergambar bunga-bunga kecil berwarna cerah,
secerah hatinya, memakai sepatu flat warna biru dan rambutnyayang terurai
dihiasi jepit yang pernah dikasih cakka untuknya dan buru-buru keluar dari
rumah menuju taman yang dimaksud.
Sepanjang perjalanan, entah kenapa,
hati shilla semakin tak keruan, dia ingin menelpon cakka, tapi takut kalo cowok
itu sedang di jalan dan akan mengganggu konsentrasi menyetir. Dia berdoa dalam
hati, semoga ini hanya perasaannya saja.
tapi, setiap pertemuan, pasti ada
perpisahan yang menyakitkan…
ketika cakka selesai membeli bunga
tulip kesukaan gadis itu, dia masuk dalam mobil sambil bersiul kemudian
menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Di arah berlawanan, ada sebuah mobil
jeep oleng dan akhirnya menabrak cakka yang sedang memandangi foto shilla yang
tersenyum, merasa tak siap, cakka membanting setir dan akhirnya menabrak sebuah
pohon besar yang membuat kepalanya terbentur setir hingga berdarah dan akhirnya
pingsan.
“target sudah selesai bos.” Kata
pengemudi mobil jepp menelpon seseorang.
“bagus. Sekarang bakar mobil itu dan
biarkan dia di dalam. Jangan sampai ada yang tau!.” kata orang di telpon
dengan suara licik.
“baik bos.” Kata pengemudi jepp itu
menutup telponnya.
lalu dia turun dari mobil jeppnya
sambil membawa jerigen berisi minyak gas, lalu dia menyiram di seluruh mobil cakka
sampai habis tanpa mempedulikan cakka yang sesak napas karna kehabisan oksigen.
Setelah selesai, dia menyalakan
korek api dan melemparnya ke mobil cakka hingga akhirnya meledak.
setelah yakin cakka tak bisa keluar
lagi dari kobaran api yang menjilat mobilnya, dia langsung masuk dalam
mobilnya dan meninggalkan tempat kejadian.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
ketika shilla hampir sampai, dia
mendapat telpon yang sukses membuat dunianya serasa runtuh.
“shill! Lo dimana? Ini gue shanin.
cakka kecelakaan shill! Dia koma! Dia kena luka bakar di sekujur tubuhnya.” Jelas
shanin terisak.
Shilla yang mendengar telpon itu,
langsung shock, lalu berbicara dengan suara terbata-bata, menahan tangis
“dia dimana sekarang shan?.” Tanya shilla
“lagi di rumah sakit hasan sadikin
ruang 324. Cepat shill! Waktunya gak lama lagi.” kata shanin seolah-olah cakka
akan pergi.
mendengar itu, shilla langsung
memutar mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan penuh dan perasaan yang
campur aduk.
ketika sampai di rumah sakit, dia
langsung berlari memasuki ruangan yang dimaksud dan melihat shanin menangis di
pelukan rio
“shan, cakka kenapa? Jawab gue shan!.” Tanya shilla
dengan suara bergetar.
shanin memandang shilla lama,
“gue ditelpon polisi bahwa dia
kecelakaan di jalan dengan mobil menabrak pohon dan terbakar. Seluruh tubuh dia
kena luka bakar berat, tapi dia masih hidup walau napasnya tinggal satu-satu.
Orang tua dia bentar lagi kesini.” Jelas shanin terisak.
mendengar itu, sekujur tubuh shilla lemas
dan langsung masuk dalam kamar tanpa menghiraukan shanin memanggil namanya.
ketika dia melihat cakka dengan luka
bakar di sekujur tubuhnya dan wajahnya ditutupi perban, hidungnya dipasang
selang oksigen dan dadanya di pasang alat pendetak jantung, membuat shilla mendekati
cakka sambil bercucuran air mata dan mengguncang tubuh cakka yang terdiam kaku.
“cakka… please bangun! Lo jangan tinggalin
gue disini sendiri! Lo selalu bilang sama gue di saat gue takut, kalo lo akan
selalu ada buat gue, akan selalu lindungin gue, dan akan selalu menjaga gue.
tapi kenapa lo malah kayak gini?! Lo janji cakka! Please bangun! Di saat gue
mulai memberi kesempatan buat lo, kenapa lo malah pengen ninggalin gue?! plese cakka,
Gue sayang sama lo! gue suka sama lo! bangun buat gue, buat orang yang sayang
sama lo disini.” Teriak shilla histeris
kemudian masuklah shanin beserta rio,Gabriel
dan sivia.. Mereka melihat shilla histeris di samping cakka sambil berusaha
membangunkannya. Tapi, cakka hanya terdiam kaku. Dalam kebisuan dan membiarkan shilla
nelangsa.
“tiiitttttt.” suara monitor detak
jantung cakka kini berjalan lurus, tidak berdetak lagi.
mendengar itu, shanin mendekati shilla
dan berbisik
“dia sudah pergi shill. Ikhlasin
dia.” Ucap shanin menangis.
mendengar itu, shilla menatap
monitor detak jantung itu dan tak percaya apa yang dilihatnya dan dia alami.
seseorang yang memberi dia banyak
warna dihidupnya, mengajarkan tentang banyak hal lewat caranya yang aneh, dan
membuatnya merasakan cinta, pergi untuk selamanya.
merasa tak bisa menahan lebih sakit
lagi, shilla pingsan di pangkuan shanin..
“Entah, mengapa, hatiku terus
gelisah
entah apa yang terjadi
Air mata, ku jatuh tak tertahan
melihatmu terdiam
ternyata kau pergi
ntuk selamanya
tinggalkan diriku
Dan cintaku..
reff : apa kau melihat, dan
mendengar
tangis kehilangan dariku
baru saja ku ingin kau tau
perasaanku padamu
mungkin, tuhan, tak ijinkan sekarang
kau dan aku bahagia.”
(bunga citra lestari – saat kau
pergi)
#bersambung
Cakka mati??Truss gimana dengan Shilla??Tunggu part selanjutnya yaa :D
Langganan:
Postingan (Atom)