WELCOME TO MY BLOG :D

About Me

Tirsa
Lihat profil lengkapku

Readers

Followers

Label

  • About Me:) (4)
  • Ashilla Zee dll :) (11)
  • CampurCampur :P :) (3)
  • Cerpen (5)
  • CuapCuap (3)
  • Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill) (22)
  • KasaKusuk (14)
  • KAU (12)
  • Mario Stevano Aditya Haling (2)
  • PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL* (1)
  • SCAVENT CHEERS (1)
  • SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :* (4)
  • Tugas (6)

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2013 (51)
    • ▼  Agustus (4)
      • YEL-YEL (kedua) SVC :D
      • GRAFIK BERBASIS VEKTOR DAN BERBASIS BITMAP
      • PEMBUNUH CAHAYA (versi ALSHILL) *prolog
      • HAPPY ANNIVERSARY 1 YEAR SCAVERS VIOLENCE CHEERS (...
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (12)
  • ►  2012 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
Sabtu, 10 Agustus 2013
In: SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :*

YEL-YEL (kedua) SVC :D

We are SVC....

We are Scavers Cheers.....

Scavers is the best...

Always be the best...

You don't be jelous....

If we are will the best...

SVC..........................

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaau

Go SV
Go fight win...

Go SV
Go fight win...
readmore »»  
Diposting oleh Tirsa di 04.31 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

GRAFIK BERBASIS VEKTOR DAN BERBASIS BITMAP


PERBEDAAN GRAFIK BERBASIS VEKTOR DAN GRAFIK BERBASIS BITMAP

Gambar Vektor 
Gambar vektor merupakan gambar yang terbentuk bukan dari kumpulan titik melainkan terbentuk dari sejumlah garis dan kurva. Karena gambar jenis vektor ini bukan terdiri dari titik, maka apabila tampilan gambar ini diperbesar tetap tidak akan kehilangan detailnya sehingga kualitas gambarnya tetap baik. Contoh gambar ini adalah teks dan logo. Perangkat lunak yang sering digunakan untuk mengolah gambar jenis
vektor ini adalah CorelDRAW, Freehand.
Monitor biasanya akan menampilkan gambar dalam bentuk piksel, maka semua gambar baik jenis vector maupun bitmap akan ditampilkan dalam bentuk piksel. Gambar ini mengandung unsur matematis seperti arah, ukuran sudut, ketebalan, warna, dan lain sebagainya.

Gambar Bitmap
Tampilan bitmap sering disebut dengan gambar raster yaitu tampilan gambar yang terdiri dari titik-titik atau piksel. Masing-masing piksel ini mempunyai lokasi serta warna tersendiri yang secara keseluruhan membentuk sebuah tampilan gambar pada saat gambar diperbesar. Kehalusan tampilan gambar ini sangat tergantung kepada resolusi serta titik atau piksel yang membentuk gambar tersebut.
Apabila gambar ini diperbesar maka ini kelihatan kotak-kotak, semakin besar tampilan gambar maka semakin besar pula kotak-kotak tersebut, yang sebetulnya merupakan tampilan piksel yang diperbesar. Contoh gambar bitmap antara lain photo, gambar-gambar hasil scanner serta gambar yang dihasilkan dari software grafis seperti Adobe Photoshop, Corel PHOTO-PAINT.
Kelemahan dari gambar jenis bitmap adalah gambar akan menjadi pecah dan terlihat “kotak-kotak” (jagged) apabila gambar tersebut diperbesar atau dicetak menggunakan resolusi yang lebih kecil daripada nilai resolusi aslinya. Format bitmap ini memerlukan ruang penyimpanan data yang lebih besar dibandingkan dengan format vektor.

Perbandingan Gambar-Gambar Berbasis Vektor dan Bitmap
Berbasis Vektor
·         Gambar tetap jelas ketika di perbesar
·         Tersusun dari garis dan kurva, Path terdiri dari garis (line segment) dan beberapa titik (node) atau disebut dengan anchor point
·         Gradasi warna harus dianalisis dulu oleh para desainer grafis
·         Kualitas grafik tidak tergantung dari banyaknya pixel
·         Disusun oleh objek geometris yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis
·         Sifatnya resolution independent
·         Ukuran penyimpanan relatif kecil
·         Program yang digunakan adalah Coreldraw, Adobe ilustrator, Macromedia Freehand
·         Nyaman dipakai untuk melayout halaman (teknik publishing), membuat font, dan ilustrasi.
Berbasis Bitmap
·         Gambar kurang jelas jika diperbesar
·         Terdiri atas titik (piksel), beragam warna, piksel tersebar dalam pola grid
·         Gradasi warna lebih luwes dan nyata
·         Mampu menyimpan gambar antar-format, yaitu JPEG, BMP,GIF, TIFF, dan PNG
·         Ukuran file yang dihasilkan besar
·         Kualitas grafis tergantung dari banyaknya pixel
·         Disusun oleh objek yang disebut pixel
·         Sifat resolusinya dependent atau dipengaruhi resolusi
·         Ukuran penyimpanan relatif besar




KEUNGGULAN GRAFIK BERBASIS VEKTOR DAN GRAFIK BERBASIS BITMAP

Keunggulan/kelebihan  grafis vektor:
·         -Ruang penyimpanan untuk objek gambar lebih efisien
·         -Objek gambar vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa  menurunkan mutu tampilannya
·         -Dapat dicetak pada resolusi tertinggi printer
·         -Menggambar dan menyunting bentuk vektor relatif lebih mudah dan menyenangkan

Keunggulan/kelebihan grafis bitmap:
·         -Pemakaian memori lebih kecil dibandingkan grafis vektor
·         -Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan
·         -Dapat menghasilkan objek gambar bitmap dari objek gambar vektor  dengan cara mudah dan cepat,mutu hasilnya pun dapat ditentukan

readmore »»  
Diposting oleh Tirsa di 04.25 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Jumat, 09 Agustus 2013
In: PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL*

PEMBUNUH CAHAYA (versi ALSHILL) *prolog


Saira: Shilla

Leo: Alvin

Andre: Cakka

Leanna: Agni

Penulis: Santhy Agatha







 
“Hai.”

Ketika lelaki itu mendekatinya, shilla menatapnya dengan bingung, lelaki itu tidak seharusnya berada di sini. Dengan setelan serba hitam, rambut yang disisir rapi ke belakang dan penampilan yang luar biasa elegan , dia seharusnya berada di luar sana bersama para tamu yang berkelas itu. Tetapi entah tersesat atau bagaimana lelaki itu bisa menemukan jalannya kemari, di ruangan belakang dekat gudang tempat shilla membereskan pot-pot bunga dan berbagai macam tanaman serta beberapa karung tanah bersama pegawainya untuk dinaikkan ke dalam truck pick up mereka.

“Apakah anda tersesat?” Shilla bertanya pelan, lalu menepiskan tanah dari bajunya, dia mengangkat beberapa pupuk tadi dan itu mengenai pakaiannya, penampilannya pasti sangat bau dan berantakan tetapi lelaki itu tampaknya tidak peduli, dia mengembangkan senyuman yang luar biasa manis.

“Aku sengaja ke bagian belakang untuk mencari siapa di balik tanaman indah yang membuat pesta ala taman terbuka untuk perusahaanku berhasil.”


Perusahaanku? Oh oke, Jadi lelaki ini adalah pemilik perusahaan yang kebetulan menyewa mereka untuk menyediakan stok tanaman bagi dekorator taman terkenal yang mendekor pesta mewah ala taman terbuka milik perusahaan itu.

“Saya menyediakan tanaman sesuai spesifikasi yang diminta oleh dekorator anda, dan dia mempunyai standar yang tinggi dalam menentukan jenis tanaman apa yang harus  dia pasang di depan. Keindahan dekorasi di pesta di depan murni karena tangan emas dekorator anda.” Shilla tersenyum merendah.

Sementara lelaki itu mengernyitkan matanya tampak tidak setuju. “Tidak, dekoratorku tidak akan berhasil kalau kau tidak menyediakan tanaman berkelas tinggi, aku bahkan masih terkagum-kagum akan keindahan varietas anggrek berwarna warni yang menghiasi bagian depan taman.”

“Anggrek memang salah satu produk andalan rumah kaca kami.” Mata Shilla berbinar, matanya memang selalu berbinar kalau membicarakan tentang bunga anggrek, dia menumbuhkan tanaman itu dan merawatnya dengan tangannya sendiri, seperti seorang ibu yang menunggu dengan penuh kasih sang bayi tumbuh berkembang dan menjadi remaja yang cantik jelita

“Dan yang pasti dirawat dengan sepenuh hati.” Lelaki itu melemparkan tatapan memuji yang membuat pipi shilla memerah, Lalu dia mengulurkan tangannya, “Kenalkan aku Alvin Sindunata, pemilik Green Enterprises. Teman-temanku memanggilku Alvin.”

Shilla menyambut uluran tangan lelaki itu, terpesona. “Ashilla Zahrantiara.” Jawabnya dengan suara pelan dan ragu.

Lelaki itu tampak ingin berkata-kata, tetapi kemudian salah satu pegawainya muncul di belakangnya. Dari percakapan mereka, Shilla mendengar bahwa ada tamu penting yang sudah datang di pesta di depan. Lelaki itu lalu melemparkan tatapan penuh permintaan maaf kepada Shilla,

“Maafkan aku, sebenarnya aku masih ingin bercakap-cakap denganmu, mungkin nanti di lain kesempatan.” Dia melemparkan senyuman yang sopan lalu membalikkan badan dan meninggalkan Shilla.

Tanpa sadar Shilla menghela napas panjang, aura lelaki itu tampak begitu mengintimidasi dan membuatnya tanpa sadar menahan napas dengan jantung berdebar. Dia lelaki yang tampan dan yang pasti luar biasa kaya. Green Enterprises adalah perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang cukup terkenal, mereka juga sudah mengembangkan diri menjadi penghasil produ-produk kemasan yang berbahan kelapa sawit.

“Shilla, sudah semua?” rekan kerjanya sekaligus sahabatnya, Cakka membangunkannya dari lamunannya, “Kalau semua sudah beres, kita bisa pulang sekarang.”

“Sudah beres semua.” Jawab Shilla cepat, lalu mengibaskan kembali kotoran tanah dan pupuk dari bajunya, dan naik ke kursi penumpang di pick up mereka. Cakka menyusul kemudian dan menjalankan mobilnya, pulang ke rumah Shilla.

Rumah Shilla adalah rumah mungil yang terletak di pinggiran kota yang dingin dan berbukit, tetapi memiliki halaman yang sangat luas, di sana Shilla melanjutkan untuk merawat dan mengembangkan seluruh tanaman yang ada di rumah kaca warisan mamanya. Rumah kaca itu besar, dengan berbagai macam varietas tanaman dan bunga hias yang indah, anggrek adalah jenis yang paling banyak di sana, karena anggrek adalah bunga kesukaan mamanya.

Setelah lulus kuliah di bidang pertanian yang mendukung hobinya merawat tanaman dan bercocok tanam, Shilla fokus untuk mengembangkan bisnis rumah kacanya, semula memang berat, karena mamanya dulu kebanyakan hanya menjual tanaman anggrek dan tanaman hias hasil dari rumah kacanya,  kepada sahabat-sahabatnya. Tetapi sejak mamanya meninggal, Shilla berusaha mengembangkannya, dengan dibantu Cakka, sahabatnya sejak kecil yang memiliki bakat di bidang pemasaran, mereka menawarkan pasokan tanaman ekslusif dan berkualitas  ke semua pihak. Pada akhirnya ada beberapa hotel besar, rumah makan dan butik-butik terkenal yang menerima pasokan tetap mereka setiap saat untuk menghias tempat mereka dan juga selalu mengambil tanaman dari mereka untuk taman-taman yang ada di sana. Bisnis Shilla berkembang bukan hanya menjual tanaman hasil rumah kacanya, tetapi juga memasok bunga-bungaaan yang indah untuk hiasan hotel. Selain itu Shilla juga menerima tender untuk memasok tanaman bagi even-even tertentu, seperti untuk dekorasi pernikahan, pesta dan sebagainya. Dan sekarang dia dan Cakka sudah bisa menggaji beberapa pegawai untuk membantu mereka.

Seperti sekarang, mereka menerima tender untuk memasok tanaman yang dipesan oleh dekorator tanaman ternama untuk menghias acara pesta eklusif bertema taman terbuka yang diadakan oleh Green Enterprises.

Tak disangkanya sang pemilik perusahaan sendiri yang menemuinya karena kagum pada tanaman yang dihasilkan oleh rumah kacanya. Pipi Shilla terasa memerah ketika membayangkan senyum Alvij, tetapi kemudian dia menepuk pipinya, berusaha menyadarkan dirinya, Alvin memuji tanamannya, bukan memuji dirinya, dia mengingatkan dirinya sendiri dalam hati.

***

“Halo lagi Shilla.”

Hampir saja Shilla terlonjak dan menjatuhkan pot tanaman yang sedang dipegangnya, dia menoleh dan ternganga melihat Alvin berdiri di sana, di pintu masuk rumah kacanya.

Lelaki itu masih tampak tidak cocok karena dia masih memakai jas hitam yang elegan dan menempel pas ditubuhnya, seolah dijahit khusus untuknya.

Apa yang dilakukan pria itu di sini?

“Aku tadi di depan dan menemui.... kekasihmu dan dia bilang aku bisa menemuimu di sini. Ada tawaran bisnis yang ingin kutawarkan kepadamu.”

“Cakka bukan kekasihku.” Shilla langsung membetulkan kata-kata Alvin membuat lelaki itu mengangkat alisnya penuh arti, “Dan kalau masalah penawaran bisnis, anda bisa membicarakan dengan Cakka.” Itu memang betul, kalau menyangkut tender dan sebagainya semua diatur oleh Cakka, Shilla hanya bertugas sesuai dengan hasratnya, menyediakan tanaman yang indah dan berkualitas, menikmati setiap saat yang bisa dihabiskannya di rumah kaca ini.

“Aku sudah membicarakan draft awal kesepakatan bisnis dengan Cakka, tetapi aku tetap ingin menemuimu, karena kata Cakka. kalau menyangkut tanaman kau yang paling ahli.”

“Boleh saja, anda ingin membahas tanaman apa?”

“Bisakah kita membicarakan sambil makan malam? Makan malam informal saja, kau dan aku membicarakan secara santai tentang bisnis kita dan pemilihan makanan.”

Pada akhirnya Shilla menerima tawaran itu, dan tidak disangka pertemuan itu membawa mereka ke pertemuan-pertemuan berikutnya yang membuat mereka berdua semakin dekat.

***

“Aku sangat senang menghabiskan waktu denganmu.” Alvin menatap Shilla dengan lembut, ketika mereka makan malam bersama di akhir pekan.

Sudah hampir tiga bulan mereka berhubungan, sejak pembicaraan masalah bisnis yang berlanjut dengan tender kontrak selama lima tahun dari seluruh cabang perusahaan Alvin dimana seluruh dekorasi kantor mereka dan taman mereka di pasok oleh rumah kaca Shilla, mereka menjadi sangat dekat.

Bisa dikatakan hampir setiap hari sepulang kerja, selarut apapun Alvin selalu mampir dan kemudian mereka makan malam bersama. Mereka sangat cocok dalam semua pembicaraan, baik menyangkut hal-hal serius seperti masalah politik negara ini, sampai ke hal santai seperti film dan musik. Setiap saat mereka bersama sangat menyenangkan dan terasa begitu cepat. Ketika mereka berpisah, Shilla sudah langsung merindukan saat pertemuan mereka  selanjutnya.

Semula Shilla tidak pernah berpikir bahwa Alvin memiliki perasaan lebih kepadanya, dia mengira Alvin benar-benar tertarik kepada tanaman hasil rumah kacanya dan kesepakatan bisnis mereka, tetapi kemudian Cakka menggodanya, mengatakan bahwa kalau Alvin tertarik dengan kesepakatan bisnis, dia bisa saja mengirim salah satu pegawai atau sekertarisnya untuk mengaturnya, tidak usah datang sendiri, apalagi sampai mengajak Saira makan malam hampir setiap hari.

Sekarang sudah tiga bulan mereka berkenalan, dan mereka sudah sangat dekat dan mengenal satu sama lain. Seperti halnya Shilla, Alvin juga sudah tidak mempunyai ayah. Tetapi ibu Shilla meninggal karena sakit, enam bulan yang lalu, sedangkan Alvin masih memiliki seorang ibu yang katanya tinggal di pinggiran kota di rumah besar milik keluarga mereka. Alvin sendiri memiliki sebuah rumah di kompleks mewah di tengah kota.

Malam ini, entah kenapa Alvin tampak misterius, lelaki itu banyak berdiam diri dan tidak penuh canda seperti biasanya, dan ketika mereka sampai di rumah makan, Alvin telah mengatur sebuah makan malam resmi yang mewah, tidak seperti makan malam santai yang biasanya mereka lakukan setiap malam.

Dan sekarang lelaki itu menatap dirinya dengan tatapan mata serius dan penuh harap, suaranya ketika berkata-kata terdengar serak dan lembut.

“Aku mencintaimu Shilla, kau mungkin tidak percaya cinta pada pandangan pertama, tetapi aku merasakannya. Semakin lama kita melewatkan waktu bersama, aku semakin merasa yakin. Aku ingin menjagamu Shilla, aku ingin menghabiskan hidupku denganmu, menjadi tua bersamamu.” Lelaki itu mengeluarkan kotak hitam dari saku jasnya dan kemudian membukanya di depan Saira yang ternganga kaget, “Ashilla Zahrantiara, aku mencintaimu, maukah kau memberiku kehormatan dengan menikahiku?”

Mata Shilla membelalak kaget melihat cincin berlian yang berkilauan itu, dia mengalihkan tatapan matanya ke arah Alvin, melihat keseriusan yang terpancar di sana.

“Astaga Alvin, apakah kau serius?”

Alvin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lembut, “Aku mencintaimu, Shilla.”

“Tetapi kita.... kita belum saling mengenal lama...”

“Tidak perlu waktu lama untuk mengenali cinta sejatimu.” Jawab Alvin mantap, “Kalau kau menerima lamaran ini, kau akan membuatku menjadi pria paling bahagia di dunia.”

Shilla menelan ludah, perasaannya bergejolak, dia juga mencintai Alvin tentu saja, kebersamaan mereka telah menumbuhkan benih-benih cinta yang makin lama makin kuat, dan lamaran Alvin ini benar-benar membuat dirinya sungguh bahagia.

Tiba-tiba matanya terasa panas, air mata bahagia berdesakan menyeruak di sudut matanya, Shilla menelan ludahnya lalu menghela napas panjang, mengambil keputusan terpenting dalam kehidupannya,

“Ya. Alvin... aku mau menikah denganmu.”

Lelaki itu memejamkan matanya dengan penuh kelegaan, lalu mengecup jemari Shilla lembut,

“Terimakasih Shilla.” Bisik Alvin serak, penuh cinta.

***

Perempuan itu duduk di kursi roda, dengan mata kosong, dalam kegelapan kamar yang temaram. Suasana kamar itu lengang, dan mewah.

Lalu pintu terbuka dan seorang lelaki memasuki kamar, dengan lembut lelaki itu berlutut di depan kursi roda perempuan itu, dan dengan lelah meletakkan kepalanya di pangkuan si perempuan, memejamkan matanya dan tidak mengucapkan apa-apa.

Jemari perempuan itu bergerak, membelai kepala lelaki itu, meskipun matanya tetap kosong menatap ke depan.

Suasana begitu sakral dan syahdu.... suasana kedekatan yang agung dan penuh kasih sayang.


readmore »»  
Diposting oleh Tirsa di 20.42 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

HAPPY ANNIVERSARY 1 YEAR SCAVERS VIOLENCE CHEERS (SVC) :*


HAPPY ANNIVERSARY 1 YEAR SVC :* ({})

Huahhh gak nyangka banget yaa skarang kita udah genap setahun :) :*
Walaupun selama satu tahun ini banyak konflik yang terjadi,puji TUHAN kita slalu selesaikan konflik itu dengan baik :D

Hmmm btw anniv pertama ini SVC gak buat acara,karna bertepatan dengan hari raya Idul Fitri :’)
Jadinya yaa cuma kumpul-kumpul sama anak” SVC (senior&junior),yaa walaupun gak semua yang bisa ikut kumpul..:)

Sedih sih,mengingat ini anniv pertama dan terakhir buat angkatan pertama SVC,krna bulan oktober nanti senior SVC udah mau vakum,mau vokus persiapan UN dan juga karna tahun depan udah lulus dan pergi dari timika :’(
Tapi gpplah,yang lebih penting kan itu ‘kebersamaan’ bukan ‘acaranya’ :) ({})

Dan ohh yaa , anniv SVC juga bertepatan dengan pergantian ketua dan bendahara SVC yang lama dan yang baru :)

So, ketua SVC yang sekarang itu WIDYA DALING menggantikan ANGELINA SITORUS, dan bendaharanya itu KEZIA MUNTU menggantikan LESTRY DATU MULIA :)
Pelatihnya masih sama HARTINA SITORUS,karna berhubung dia yang nanti lanjut ditimika..:)
Adminnya SVC (facebook&twitter) juga masih dipegang sama senior SVC(TIRSA,HARTINA,ANGEL) :D Junior akan pegang fb&twitter itu kalo seniornya udah lulus yaa :p :D
Pokoknya buat ketua dan bendahara yang baru jaga kepercayaan yang udah kita kasih ke kalian,okee :* ({})


Wish untuk SVC?
Tambah kompak selalu,seru,dan kocak :D :*
Semoga bisa tetap menjadi cheers yang baik di Timika dan semoga SVC akan terus dan terus ada generasinya,kalo perlu angkatan pertamanya udah tua dan mati,SVC masih tetap berjaya :p :D ({})
Pokoknya semua yang terbaik itu untuk SVC lahh :* ({})

LOVE YOU GUYSS <3 ({}) :*



readmore »»  
Diposting oleh Tirsa di 19.28 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Langganan: Postingan (Atom)
Copyright © 2012 WELCOME TO MY BLOG :D |