WELCOME TO MY BLOG :D

About Me

Tirsa
Lihat profil lengkapku

Readers

Followers

Label

  • About Me:) (4)
  • Ashilla Zee dll :) (11)
  • CampurCampur :P :) (3)
  • Cerpen (5)
  • CuapCuap (3)
  • Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill) (22)
  • KasaKusuk (14)
  • KAU (12)
  • Mario Stevano Aditya Haling (2)
  • PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL* (1)
  • SCAVENT CHEERS (1)
  • SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :* (4)
  • Tugas (6)

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2013 (51)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ▼  Februari (8)
      • Ashilla Zee Kian 'Matang' Dengan #BIEB
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY! (VERSI CAKSHILL) Fl...
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY! (versi CAKSHILL)PAR...
      • Tugas Agama (Apa Bahaya Dari Musik Rock?)
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Tugas PKN 'ADAT ISTIADAT ORANG MANADO(Minahasa)'
      • Tugas Bahasa Inggris ( Cerita Rakyat)
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY (versi CAKSHILL) par...
    • ►  Januari (12)
  • ►  2012 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
Sabtu, 02 Februari 2013
In: Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill)

Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY (versi CAKSHILL) part 11 - Aku Pasti Kembali, Untukmu


Penulis: Regina Maharani Nurlie

HOLLA GUYSSS :D
Sebenarnya ini mau aku post sebentar pas pulang greja,tapi krna sebentar ada urusan,jadi skarang aja ngepostnya :P Gak kepagian kan?? wkwk : :D
Gimana part 10nya??:P Bikin galau yaa?? Banyak banget yg kirim mention,whatsapp,sms pada protes semua :P  hahahahha :D
Kalo kata kak Rere : ‘gimana part 10? Bikin galau kan? Itu dibikin pada saat galau’  kak Rere galau,pembaca pun ikutan galau #ehh??:P :D wkwk :)
Udah penasaran kan sama part 11 ??Yukk langsung ajaa bacaaaa :))))












Tak lama kemudian, shilla mencium bau minyak angin di menusuk hidungnya membuat dia terbangun di pangkuan Shanin..
“shilla sayang. syukurlah kamu sadar.” Kata mamanya cakka dengan wajah lelah dan mata sembab.
“cakka udah pergi tante. Dia gak akan balik lagi kesini. Shilla kehilangan dia.” Ucap shilla sambil menangis.
“dia gak pergi sayang.” Kata mama cakka  sontak membuat shilla kaget
“maksud tante? Shilla liat sendiri tante dia pergi di hadapan shilla! Tanpa pamit!.” Ucap shilla dengan suara bergetar.
“dia gak pergi shill. Pada saat kamu pingsan, jari-jari tangannya bergerak dan membuat kami langsung manggil dokter.” Jelas mama shilla
“tante serius?! cakka dimana sekarang? Tante gak bohong kan?.” kata shilla langsung berdiri dengan langkah oleng.
“biarin dia istirahat shill. Lo harus istirahat.” Kata shanin menengahi.
“enggak shan, gue mau ketemu cakka sekali aja. please, ijinin gue.” Mohon shilla
Shanin memandang mama cakka meminta persetujuan, ketika melihat mama cakka mengangguk, Shanin menghela napas “biar gue antar elo.” Kata shanin tersenyum.
“makasih shan” ucap shanin


************

Ketika sampai diruangan cakka, shilla melihat cowok yang sukses membuat pertahanannya runtuh, tertidur pulas dan wajah tertutup perban. Dia bisa melihat, betapa kecelakaan itu menghilangkan kesempurnaan fisiknya. Tapi bukan karna fisiknya dia menyukai cakka, tapi karna dia tau bahwa cakka itu baik padanya, tulus, tanpa memandang apa yang dia punya. Dan itulah yang membuat shilla bisa menerima kondisi cakka sekarang.
“cakka, please, jangan tinggalin gue. gue akan temanin lo sampe sembuh, seperti lo temanin gue. gue sayang sama lo cakka.” Ucap shilla mengecup pipi cakka yang tertutup perban dan akhirnya keluar dari ruangan.

Selama 3 minggu cakka berada di rumah sakit, selama itu juga shilla setia menunggu cakka untuk sadar, dia selalu mengajak cakka bicara walau dia tau bakal dianggap orang gila karna ngajak orang tidur ngobrol. Dan curhat tentang kekesalannya tentang gabriel karna sukses membuat hidupnya menjadi nelangsa.

“temen lo itu, si kak iel nyebelin banget! Masa gue lagi enak-enaknya ngobrol sama sivia, eh dia main nyelonong aja duduk di samping sivia dan ngegombal! Sumpah deh, pengen muntah gue dengarnya! Lo kan tau gue paling anti denger cowok gombal dan digombalin! Bikin badan gatal-gatal! Dan lo tau apa akibatnya? Gue seperti di dunia lain ngeliat mereka pacaran dan pelan tapi pasti, gue dianggap patung liberty! nelangsa gue!.” Curhat shilla melempar tasnya kesofa dan  marah-marah duduk disamping cakka yang tertidur..
shilla yang melihat cakka terdiam, dia memegang tangan cakka yang dialiri oleh jarum infuse dan tersenyum sedih sambil mengelus tangan itu.
“lo kapan sadarnya si kka? gue benci ngakuin ini, tapi gue kangen marah sama lo, kangen nyumpahin lo dan manggil lo sengak. Please sadar cakka. Gue terima keadaan lo apa adanya kok. Beneran deh. Gue suka sama lo bukan karna fisik, tapi karna sifat lo. kalo gue suka sama fisik lo, gue gak akan ajak lo yang diem kayak patung gini ngobrol.” Ucap shilla panjang lebar.

Tanpa shilla sadari, mamanya cakka dari balik pintu melihat apa yang dilakukan shilla dan tersenyum miris
 “maafkan tante sayang. tante harus membawa cakka pergi, tapi tante janji, dia akan kembali lagi padamu. Ini hanya perpisahan sementara.” Gumam mama cakka lalu menghapus airmatanya yang menetes. Setelah siap, dia masuk dalam ruangan.
“hai sayang. udah lama nungguin cakka?.” Tanya mama cakka tersenyum
shilla kaget melihat mama cakka datang, tersenyum
“Enggak kok tante. tante, cakka kapan sadarnya sih? Lama bener.” Kata shilla yang membuat mama cakka tertawa dan mengacak-acak rambutnya.
“kamu berdoa aja semoga dia cepat sembuh dan keluar dari sini.” Kata mamanya cakka yang tanpa sengaja melihat jari manis shilla ada sebuah cincin berwarna biru malam, titipan nenek cakka untuk shilla.
“rupanya sudah dikasih cakka cincin itu untuk shilla. Semoga keputusan dia tepat.” Batin mama cakka
“iya tante.” kata shilla sambil mengelus tangannya cakka..

Tepat pada saat shilla mengelus tangan cakka, jemari cakka bergerak dan membuat gadis itu tambah kaget, cakka membuka matanya dan menatap shilla.
“shilla? Lo ngapain disini?.” Tanya cakka sambil mengelus rambut shilla dengan tatapan rindu.
“TANTE! CAKKAAAA  SUDAH SADAR TANTE!CAKKA SADARRR.” teriak shilla kegirangan tanpa mempedulikan pertanyaan cakka dan memeluk mama cakka yang duduk sofa.
Melihat shilla kegirangan, cakka cuma tersenyum dan asyik mengobrol dengan mereka yang sekarang ada disampingnya  dan sesekali mengelus rambut shila ketika cewek itu cerita semua hal yang dia tak tau selama dia tidur dan tersenyum, shilla yang melihat senyum cakka timbul perasaan takut dalam hatinya, tapi dia berusaha menutupinya dengan tertawa. cakka yang menyadari sorot ketakutan shilla,  dia mengambil cermin dan kaget melihat wajahnya sekarang penuh dengan luka bakar yang megerikan dan ketika dia mencoba tersenyum, luka bakar itu tetarik dan membuat seringai yang dijamin buat orang pada kabur. Shock, dia melempar cermin itu ke lantai hingga hancur berkeping-keping dan membuat shilla dan mama cakka kaget.
“sayang, kamu kenapa?.” Tanya mama cakka sambil merangkul cakka yang terdiam dan menatap shilla dengan tatapan kosong.
“shilla lo pulang. Gue gak mau lo ada disini.”  Ucap cakka dingin
“tapi kka..” kata shilla membantah.
“PULANG “bentak cakka…
“gakk gue gak akan pulang..gue mau nemenin loe disini kka!loe kenapa sihh?” ucap shilla tetep kekehh
“LOE PULANG SKARANG SHILLA!!!!GUE GAK BUTUH LOE TEMENIN GUE! Gue gak mau lo liat wajah gue!.”
Kaget mendengar cakka membentak dirinya, membuat shilla terdiam lalu menundukkan wajahnya
“oke, gue akan pulang dan gak akan kesini lagi sampe lo tau gimana gue selama 3 minggu disini, nemanin elo! Gue terima keadaan lo apa adanya!.” Marah shilla lalu mengambil tasnya dan keluar dari ruangan cakka dan membanting pintu dengan keras.

mama cakka terdiam melihat pertengkaran cakka dan shilla, lalu mengelus rambut anak itu dengan penuh kasih
“mama tau perasaan kamu sayang, tapi gak sepantasnya kamu marahin shilla, dia menemani kamu disini selama 3 minggu, dia ajak kamu ngobrol ketika mama gak ada, bahkan dia sampai ketiduran disamping kamu karna gak ada yang temanin kamu. “ jelas mama cakka
“cakka gak ingin dikasihani sama dia ma, cakka bisa liat kalo dia sebenarnya ketakutan di samping cakka. Cuma dia nutupin itu. cakka gak sanggup berada disamping dia dengan wajah seperti ini.” Kata cakka sedih.
“mama tau sayang,  sebenarnya papah dan mama punya rencana pengen bawa kamu ke jerman untuk mengoperasi wajah kamu dan kamu tinggal disana sampai kuliah. Bagaimana? Ini terserah kamu sayang.” kata mama cakka..
cakka terdiam lama mendengar tawaran mamanya, dia menghela napas berat lalu menatap mamanya
“oke ma. cakka setuju dengan keputusan mama. Kapan cakka bisa pulang kerumah?.” Tanya cakka
mamanya kaget mendengar keputusan mendadak anaknya, dia bertanya
“kamu yakin dengan keputusan kamu sayang? pikirkan dulu. Kamu meninggalkan shilla sayang, calon tunangan kamu.”
“justru itu ma cakka harus pergi, cakka gak sanggup bila dia selalu menatap cakka dengan tatapan kasihan begitu juga dengan orang lain. ini jalan terbaik ma.” Kata cakka mantap
mamanya terdiam menatap cakka lama, mencari keraguan di matanya, tapi tak berhasil, dia menghela napas
“oke. Mama akan mengurus kepindahan kamu dan besok atau lusa kamu akan pulang kerumah dan kita akan beres-beres. Mama pulang dulu ya.” Pamit mama cakka mengecup kening anaknya.
“hati-hati ma.” Kata cakka tersenyum melihat mamanya menutup pintu kamarnya

Sepeninggal mamanya, dia mengambil foto shilla yang sedang tersenyum hasil jepret diam-diam. “sorry shilla, gue harus ninggalin elo. Gue gak mau dikasihanin sama lo, merasa lemah dimata lo. dan gue gak bisa lindungi elo dengan fisik gue kayak gini. gue gak sanggup. Semoga lo terima keputusan gue shill.”  Kata cakka sambil memeluk foto itu dan tertidur.


                                    ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥



Sepanjang perjalanan menuju pulang kerumah, shilla marah-marah sambil memukul setir mobil dan beberapa kali nyaris nabrak mobil orang saking kacaunya. Merasa tak bisa mengendalikan diri, dia berhenti di pinggir jalan dan menangis sepuasnya.
“lo kejam cakka! gue nunggu lo selama 3 minggu, siang malam lo gue temanin, gue ceritain, gue candaain! Tapi apa balasan lo?! lo ngusir gue! gue sayang sama lo cakka! Gue gak peduli dengan wajah rusak lo! kalo gue peduli dengan wajah lo, gue gak akan lakuin semua itu! Shit!.” Marah shilla sambil mengepal tangannya lalu memukul stir mobil sebagai pelampiasan emosinya.

Setelah tenang, dia menjalankan mobilnya dengan bercucuran air mata, dan ketika  tiba dirumah, dia langsung masuk kamar tanpa mempedulikan mpok mimi menatap dia dengan bingung.

Pagi harinya….
shilla bangun dengan mata sembab, dia terduduk di sisi ranjang sambil memikirkan apa yang dia lakukan hari ini, lalu dia bangkit dari duduknya dan mengambil handuk dan mandi.
setelah selesai mandi dan berganti pakaian, dia keluar dari kamarnya dan berhenti di kamar yang dulu ditempati cakka, sekilas dia teringat apa yang dulu dia lakukan dengan penghuni kamar itu, merasa dadanya semakin sesak, dia langsung menuruni tangga dan sarapan kemudian pergi ke sekolah.

Setelah sampai di sekolah, dia melihat shanin dengan rio bergandengan tangan dan sivia dengan gabriel saling bercanda dan mengejek, entah kenapa, dia ingin seperti mereka, tertawa bersama pasangannya, dan berjalan berdampingan dengan seseorang yang dia cintai. Merasa itu hanya mimpi baginya, dia berlari masuk kelas sebelum tambah galau.

Selama 9 jam disekolah,  baru kali ini shilla merasa nelangsa tidak ada seseorang yang membuatnya berteriak penuh emosi, yang kedap-kedip nakal kearahnya, dan omongan narsisnya membuat dia mencibir sepanjang hari.
 “gue baru kali ini merasa kangen sama dia, biasanya mah gue berdoa tiap hari buat dia kecelakaan kek, mati ditengah jalan kek, atau gimana gitu. kok jadi bertolak belakang gini sih?.” Batin shilla
dia menuruni tangga dengan wajah lesu, tanpa menyadari ada seseorang di depan tangga dengan tatapan sinis.
“hai shilla.” Kata debo sukses membuat shilla mendongkakkan wajahnya dan kaget mengetahui siapa yang memanggilnya.
“mau ngapain kak?!.” Tanya shilla parno sambil siap-siap lari.
“pulang bareng gue yah. Gue gak ngapa-ngapain lo kok.” ajak debo dengan senyum palsu.
“enggak! gue jera ikut sama lo! minggir!.” Teriak shilla sambil mendorong cakka kasar.
“waw. Kasar banget lo jadi cewek. bikin gue bergairah nih.” Ucap debo nakal sambil menangkap tangan shilla dan menariknya kasar menuju parkiran mobil yang sudah sepi dan hanya tinggal beberapa mobil disitu.
“lepasin gue! lepas! Gue gak sudi!.” Ucap shilla meronta di samping debo dan membuat tangannya semakin dicekal debo hingga mati rasa.
“lo teriak gak akan ada pangeran lo disini shill. Jadi percuma aja lo teriak. Simpan teriakan lo untuk di apartemen gue aja sayang.” Ucap debo santai.

Semakin ketakutan mendengar perkataan debo, dia menendang kaki kiri debo dengan keras dan menggigit tangannya hingga debo teriak kesakitan.
“ARRGGHH! SHILLA! Balik lo!.” Teriak debo kemudian mengejar shilla yang berlari ketakutan.

ketika melihat shanin sedang ngobrol bersama rio, dia langsung berlari menuju shanin dan bersembunyi di belakang yang membuat keduanya kaget
“lo kenapa shil? Kayak ketakutan gitu.” tanya rio heran.
shilla hanya menangis di belakang shanin, yang membuat cewek itu teringat dengan cerita cakka beberapa waktu lalu, lalu dia menatap sinis debo yang berjalan didepannya
“lo mau apain pacar sepupu gue hah?! Mau lo apa sih?! cakka emang gak bisa lindungin dia lagi, tapi gue yang akan lindungin shilla! Ingat itu!.” Marah shanin sambil mengacungkan telunjuknya tepat di wajah debo lalu tersenyum sinis.
“lo berani nantang gue?!.” Tanya debo meremehkan
“tentu saja gue berani! Elo itu gak ada apa-apanya dibandingkan cakka! Lo cowok bajingan! Lo ngelakuin itu atas dasar nafsu kan?! Makan tuh nafsu!.” Ucap shanin sinis dan menarik shilla menjauh dari debo yang menatap sinis ke arah mereka.
rio bingung dengan apa yang terjadi, mengikuti mereka yang berjalan menuju mobil shilla,  tiba-tiba hpnya berbunyi sms
“rio, gue pengen lo, gabriel, dan shanin ke rumah sakit sekarang. Please jangan ajak shilla. Gue mohon. “
-Cakka-
rio kaget melihat sms itu, lalu menatap shanin yang sedang membujuk shilla yang ketakutan
“lo gak apa-apa kan kak? cakka udah cerita semuanya soal elo sama gue, termasuk soal debo. tenang kak.” Ucap shanin sambil memeluk shilla
“shanin, gue kangen sama sepupu lo.” Ucap shilla terisak
“Gue tau kok, kakak pulang aja yah sekarang. Udah sore nih. atau mau gue temanin?.” Tanya shanin
“gue bisa pulang sendiri. Thanks shan udah mau nolong gue. hati-hati ya.” kata pamit shilla lalu berjalan menuju mobilnya dan melaju meninggalkan sekolah.

Setelah melihat shilla pergi, shanin menatap rio
 “ada apa sayang?.” Tanya shanin melihat rio menatap hpnya.
rio menyodorkan hpnya dan membuat gadis itu membelalakkan matanya
“dia sudah sadar?! Yasudah, kita kerumah sakit sekarang. Kamu sudah telpon gabriel kan?.” Tanya shanin
“sudah gue sms. Ayoo.” Kata rio menarik shanin ke mobilnya dan melaju menuju rumah sakit.

setelah tiba di rumah sakit….
mereka langsung menuju ruang tempat cakka dirawat dan kaget melihat cakka duduk di sisi ranjang dengan tatapan muram.
“kak! Akhirnya lo sadar juga, gue kangen sama lo kak.” Kata shanin memeluk cakka tanpa rasa takut yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri dengan erat.
“gue juga kangen sama lo dek.” Ucap cakka sambil mengelus kepala shanin yang dia anggap sebagai adiknya sendiri.
Ketika mereka saling berbicara, datanglah gabriel dengan napas tersengal-sengal.
“sorry gue telat. cakka! Lo sudah sadar bro?! gue kira lo kenapa-napa jadi disuruh kemari.” Kata gabriel sambil menepuk pundak cakka
cakka menatap dalam mereka, lalu menghembuskan napasnya dengan berat.
“ sorry guys, gue kayaknya harus pergi, gue titip shilla buat jagain dia. dia cewek yang baik kok dek.” Ucap cakka sambil mengelus rambut shanin yang shock mendengar omongannya.
“lo mau pergi kemana kka?! lo baru saja sadar dan sekarang mau ninggalin kita! Bagaimana dengan shilla?! Lo gak mikir bagaimana perasaannya kalo dia tau lo tinggalin begitu saja setelah lo buat dia suka sama lo?!.” kata gabriel meradang.
“gue mau operasi di luar negeri, mungkin sekalian kuliah disana. gue mikirin perasaan dia yel! Justru itu gue pergi! Gue gak mau dia menatap gue penuh kasihan, penuh ketakutan! Gue bisa tau itu dari sorot matanya yel! Gue terlalu mengenal dia sampai gue merasa sakit sendiri!.” Jelas cakka yg sebenarnya salah mengartikan ‘ketakutan’ yg ada dalam diri shilla..
“kak,, gue gak setuju!.” Kata shanin tiba-tiba.
“boleh gue tau alasannya?.” Tanya cakka tenang.
“gue setuju dengan kak iel! Lo ninggalin dia disaat dia mulai sayang sama lo! mulai membutuhkan lo! tadi aja dia diteror debo sampai dia berlari dan nangis di belakang gue! dan lo tau dia bilang apa pada saat itu? “gue kangen sama sepupu lo.” dia ngomong sambil nangis kak! Dia butuh lo sebagai pelindungnya! Please, pikirin itu kak!.” Jelas shanin dengan suara bergetar.
“lo tau gue kan shan, keputusan gue udah bulat. Gue akan pergi. Gue mohon jangan ada yang bilang soal ini pada shilla. Gue gak sanggup dia datang kesini dan maksa gue untuk tinggal. Karna gue gak bisa liat dia nangis.” Kata cakka
“lo akan bikin dia nangis kka, cepat atau lambat dia akan tau.” Ucap rio yg sedari tadi hanya diam
“gue tau. tapi setidaknya dia nangis pada saat gue gak liat. please dek, terima keputusan gue. gue gak mungkin lindungin dia dengan fisik begini.” Bujuk cakka pada shanin
“apa yang harus gue lakuin kak kalo dia tau soal ini? Kita gak mungkin sembunyiin ini selamanya.” Kata shanin sekarang menangis.
cakka menghapus air mata gadis itu “ lo di samping dia dan jelasin kenapa gue pergi. Gue yakin kalian bisa saling mendukung. Please. Terima keputusan gue.” kata cakka pelan lalu matanya beralih menatap Gabriel dan rio bergantian
“kita udah sahabatan lama kan? Please, jaga shilla buat gue. Kalo debo ganggu dia lagi, bunuh aja kalo kalian mau.” Ucap cakka
“gue terima keputusan lo kka dengan berat hati. Kapan lo pergi?.” Ucap dan Tanya gabriel
“minggu ini gue akan pergi. Gue baru aja resign dari sekolah dan nyokap sekarang siapin dokumen buat gue. mungkin besok gue bakal keluar dari rumah sakit dan istirahat dirumah. Jangan bilang sama shilla soal ini.” Mohon cakka
“kita bisa apa untuk menghalangi rencana lo? bahkan pacar gue aja gak mampu bujukin lo. kami akan jaga shilla kok. Tenang saja.” kata rio menepuk pundak cakka
“makasih yo. Jagain sepupu gue yah. Awas lo nyakitin dia. gue bakal datang dan bunuh lo hari itu juga.” Ucap cakka tertawa.
mendengar itu, shanin memukul tangan cakka dan tertawa bersama.

Sekitar dua jam mereka di ruangan cakka, akhirnya jam besuk sudah habis. Lalu shanin memeluk cakka
 “ gue sayang sama lo kak. Please, take care yah.” kata shanin dengan suara serak.
“always sister, please protect her for me. Cause she’s my princess.” Ucap cakka membalas pelukan shanin
“kayaknya gue bakal kesepian nih.” kata rio lalu memeluk cakka
“gue juga. Gak ada yang bisa gue jahilin lagi.” Kata gabriel tersenyum dan memeluk cakka.
“entar gue juga balik kok. Tenang aja.” Ucap cakka
“kalo lo pulang dari sana bawa cewek, gue bunuh lo!.” ancam iel (BOCORAN NIHH BOCORANN!!!UCAPAN GABRIEL INI  ADALAH SEBUAH KODE #UHUKK) :p
“gak akan deh. Hanya shilla di hati gue. saking berharganya, gue gak tega buat dia nangis.” Kata cakka sambil mengantar mereka ke depan pintu.
Shanin menatap cakka dalam, berusaha mencari sesuatu di matanya yang hijau terang itu, merasa tak berhasil, dia menghela napas berat.
“semoga keputusan lo gak bikin shilla bunuh diri kak. Karna gue mulai suka sama shilla dan dukung lo untuk terus dengan dia.” Batin shanin
setelah mereka pergi, cakka rebahan dan hujan mulai turun dengan deras, membuat dia semakin nelangsa karna teringat dengan kebiasaan shilla akan hujan lalu mencoba untuk tidur.


♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Selama seminggu shilla tak menjenguk cakka, membuat dia kangen dengan cowok itu, setelah bangun tidur, dia langsung duduk di balkon dan melihat kolam renang, dan kenangan lain tentang cakka hadir dan sukses membuat dia galau.
“setiap sudut rumah gue penuh dengan kenangan cakka. Oh boy, I miss you so much.” Batin shilla
lalu dia merenung dan tiba-tiba teringat pembicaraan kakak kelas yang kebetulan sekelas dengan cakka pada saat dia ke kantin sekolah kemarin.


*flashback*
“eh,,, katanya cakka udah keluar dari sekolah yah?.” Tanya gita, cewek yang sudah jadi rahasia umum satu sekolahan naksir dengan cakka
“kata siapa?.” tanya keke kasak-kusuk tanpa mempedulikan shilla tegang mendengar pembicaraan mereka dan berhenti makan untuk menguping dengan jelas.
“anak-anak pada liat kemarin nyokap dia ke sekolah dan langsung menuju kantor kepsek! Tuh anak kenapa sih jadi pindah? Kan kasihan gue gak ada pemandangan menarik lagi.” kata oliv cekikikan.
“hahahaha dasar lo! eh, Gue baru tau kalo shanin ternyata saudaraan dengan cakka! Gue kira mereka pacaran. Padahal mereka cocok lo.” Ucap aren
“Syuuttt! Ada shilla.” Kata  oliv menyenggol aren ketika melihat shilla berjalan melewati mereka dengan tatapan menunduk.
“shill, emang beneran cakka pindah sekolah?.” Tanya gita memanggil shilla
“enggak tau kak.” Jawab shilla
“masa lo gak tau sih? Kan dia pacar lo?.” Ucap aren dengan wajah seperti interogasi penjahat kelas kakap.
“beneran kak. Shilla gak tau apa-apa. Pacaran aja enggak.” jelas shilla lalu langsung lari sebelum ditanya lagi dan membuat mereka berkerut kening.
“Dia kenapa sih?.” Tanya oliv pada teman-temannya
“enggak tau. mending kita makan aja. udah lapar gue.” Cuek aren sambil mencomot siomay terakhir keke yang pasrah “hijrah” ke piring aren.
*flashback off*


“Emang beneran lo pindah cakka? gue harap itu hanya berita bohong.” Bain shilla
Merasa gak menemukan jawabannya, dia menutup pintu balkonnya dan pergi mandi.

Setelah selesai mandi, dia keluar kamar dengan memakai celana jins dan baju kaos putih tanpa lengan dan sepatu kets dengan rambut terurai lalu bersiap-siap menuju rumah sakit.

sesampai di rumah sakit……..
shilla terdiam di depan pintu ruangan cakka, entah hendak masuk atau enggak. lalu dia menguatkan hatinya dan masuk ke dalam ruangan cakka dan kaget dengan apa dilihatnya.

ruangan cakka kosong melompong.

kaget melihat itu, dia langsung menutup pintu dan berjalan menuju ruang resepsionis
“ suster, pasien bernama CAKKA KAWEKAS NURAGA di ruangan 324 kemana yah? Kok dia enggak ada?.” Tanya shilla
“dia sudah keluar sekitar 4 hari yang lalu mbak.” Jawab suster
“keluar?.” Tanya shilla shock
“iya mbak. Ada apa mbak?.” Tanya suster lagi mulai panic melihat muka shilla pucat pasi.
“enggak apa-apa sus. Makasih ya.Permisi” pamit shilla
shilla langsung berlari menuju parkiran mobil dan melaju menuju rumah cakka dengan pikiran kacau dan ingin minta kejelasan kenapa cakka gak bilang soal  itu padanya.

Ketika sampai di rumah cakka, shilla langsung mengetuk pintu rumah cakka dan membel berkali-kali sambil memanggil cakka sambil berharap cowok itu ada dalam rumah dan membukakan pintu.
tapi, harapan hanya tinggal harapan.

“Ada apa non shilla??.” Tanya mpok inem di depan pintu.
“cakka mana mpok?.” Tanya shilla to the point
mpok inem teringat pesan cakka untuk tidak mengatakan apa-apa kepada shilla tentang kepergiannya, tapi melihat shilla datang dengan perasaan kacau, mpok inem menjadi kasihan dan berkata dengan hati-hati “dia pergi non.” Ucap mpok inem dengan wajah menunduk.
bagai tesambar petir, shilla terdiam sebentar, lalu menatap mpok inem dalam, mencari kejujuran “pergi kemana mpok? Kemana?.” Tanya shilla dengan suara bergetar.
“ ke Jerman non. Dia pindah kesana dengan ibu. Mas cakka mau operasi sekalian belajar disana.” Kata mpok inem yang sukses membuat pertahanan shilla runtuh untuk kesekian kalinya.
“Dia sudah lama pergi mpok?.” Tanya shilla berusaha untuk tetap tegar.
“baru aja non. Non mau kemana?.” Teriak mpok inem ketika melihat shilla berlari menuju mobilnya dan meninggalkan rumah cakka

Sepanjang perjalanan, shilla hanya bisa menangis dan berharap sekali lagi, agar bisa menyusul cakka, menghalangi rencana gila itu. Dan dengan kecepatan penuh, shilla menuju bandara.

once again, it’s only hope, you can’t catch him anymore.

Akhirnya tibalah shilla di bandara setelah berkutat di perjalanan sekitar 2 jams. Lalu dia memarkir mobilnya dan memakai bedak untuk menutupi bengkak di matanya dan keluar dari mobil lalu berlari menuju bandara.
Setelah tiba dibandara, dia berkeliling mencari cakka dan sesekali menatap awas sambil berharap ketika melihat orang yang tingkahnya seperti cakka. kemudian kecewa ketika orang itu bukan cakka.  Tak kenal putus asa shila mencari cakka. Sampai tibalah, dimana dia harus berhenti berharap, dan hanya bisa menunggu.

‘Perpisahan itu menyakitkan, tapi harus terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Sebagai siklus kehidupan dan sebagai pembelajaran bahwa setiap orang yang kita kenal, akan terasa berharga apabila sudah pergi meninggalkan kita.’ (Dan seketika saya menjadi galau liat kata-kata ini.__.)

“kepada penerbangan pesawat dengan kode boeing 245 dengan tujuan Jakarta-jerman, harap segera menuju ruang penerbangan karna dalam hitungan 5 detik lagi pesawat akan terbang meninggalkan bandara.” Kata suara announcer membuyarkan pencarian shilla
kaget dengan pengumuman itu, dia langsung berlari menuju tempat pengumuman
“mbak.. penerbangan tujuan Jakarta-jerman apakah sudah berangkat?.” Tanya shilla hati-hati.
“baru saja berangkat mbak. Mbak kenapa?.” Kata mbak itu kaget melihat shilla menunduk dan meneteskan air matanya.
“Enggak apa-apa mbak. Makasih atas informasinya.” Dan dia berlari menuju parkiran mobil tanpa mempedulikan tatapan orang yang heran melihat dia bercucuran air mata dan langsung menjalankan mobil dengan kecepatan penuh.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, shilla hanya bisa menangis dan menangis karna ditinggal sekali lagi oleh seseorang yang sudah seenaknya masuk dalam hatinya, kemudian pergi tanpa pamit disaat dia mulai memberikan kesempatan untuk mencintainya.

Sesampai dirumah, shilla keluar dari mobil dan melihat mpok mimi, orang yang menemaninya ketika dia kesepian membukakan pintu rumah untuknya. Sambil tersenyum sendu, dia masuk dalam kamar tanpa mempedulikan mpok mimi yang memandangnya dengan tatapan sedih.

lalu dia masuk ke kamarnya tanpa menoleh ke kamar cakka, dan melihat sebuah kotak di atas meja riasnya dan sebuah surat di sampingya. Penasaran, dia membaca surat itu.

“hai shill.. gimana kabar lo? mungkin kalo lo baca surat ini, gue udah gak ada lagi disini. 
sorry banget gue marahin lo waktu itu. Gue kaget liat wajah gue sendiri. Bayangin aja wajah ganteng gue selama 18 taun berubah menjadi mengerikan begini! *narsis kumat*   dan gue bisa liat dari sorot mata lo shill, lo takut dengan wajah gue.  itu yang buat gue merasa untuk pertama kalinya, gue gak berarti di hidup lo. di saat itu gue nerima keputusan nyokap untuk pergi operasi ke jerman dan tinggal disana sementara waktu.

ingatlah shill, ini hanya perpisahan sementara. Kalo lo sanggup nunggu gue, kita akan ketemu lagi pada tanggal ini di 5 tahun kedepan di taman yang pernah gue janjiin itu pada saat elo ulang tahun.  Tapi bila lo gak sangup nunggu gue selama itu, lo boleh pergi dari kehidupan gue shill. Dan gue akan terima keputusan lo. apapun itu. Dan lo boleh buang cincin yang pernah gue kasih ke elo. Karna itu cincin sebagai pengikat antara lo dan gue.

shill… gue punya kalung buat lo, sorry kalo gue gak ada di samping lo untuk mengenakan kalung itu. Kenakan itu bila lo mau, gue akan selalu ada di samping lo shill.. Di hati lo. dan gue juga makai kok.
shill…. Sorry banget gue gak bisa menjadi pelindung buat lo, tapi ada sahabat gue dan shanin yang jagain elo, sebagai pengganti gue. dan gue minta maaf karna gak bilang rencana ini pada lo, karna gue gak sanggup liat lo nangis ketika mendengar alasan gue. gue pergi shill… dan gue pasti akan kembali, untuk lo.


it’s time to say goodbye, be careful honey, you’ll always in my heart, forever.
I love you for  today, tomorrow, and forever.
you’re my princess and no one can change in you in my heart.

salam sayang selalu untuk cewek yang sukses buat gue gila dan maaf karna udah buat lo nangis untuk kesekian kalinya

-cakka cowok terganteng yg pernah ada- (-____-)

Shilla membaca surat itu dengan tangan bergetar dan air mata terus menetes hingga membasahi kertas itu. Dengan tangan bergetar, dia membuka kotak itu dan melihat kaset dan kalung berbandul separo hati. Dia mengenakan kalung itu dengan terisak dan keluar dari kamar mendatangi mpok mimi yang asyik di dapur.

“mpok… tadi cakka ada kesini?.” Tanya shilla terisak.
“astaga non shilla kenapa nangis?! Tenang non.” Kata mpok mimi kaget dan langsung memeluk shila yang menangis dipelukannya.
“kapan dia kesini mpok?.” tanya shilla di pelukan mpok mimi
“pada saat non keluar, mas cakka datang dan nanya non pergi kemana, mpok jawab aja mau ke rumah sakit jenguk mas cakka. Dia Cuma tersenyum sedih dan bilang untuk jaga non baik-baik selama dia enggak ada dan dia minta bila harinya hujan, mpok harus maksa non shilla masuk rumah supaya gak sakit dan temanin non shilla tidur apabila lampu mati dan mulai bunyi petir. Mpok Cuma ngangguk aja karna bingung. Terus dia masuk ke kamar non shilla dan lama sekali baru dia keluar dengan mata sembab. Dia minta ijin untuk pergi non. Dan titip maaf sama non karna udah pergi tanpa ijin.” Jelas mpok mimi panjang lebar yang membuat hati shilla semakin sakit.
shilla langsung menatap mpok mimi dalam
“makasih mpok. Shilla boleh minta bikinin coklat panas gak?.” Pinta shila
“tentu saja. Non harus istirahat. Mata non bengkak tuh.” Kata mpok mimi yang khawatir dengan shilla
shilla hanya mengangguk dan berlari masuk dalam kamarnya dan mengunci pintu.
lalu dia melihat kaset yang belum sempat dia putar, dia menguatkan hatinya untuk kejutan berikutnya dan memasukkannya dalam tape.

“shilla.. gue minta maaf kalo bikin lo nangis. Tapi percaya shill. Gue sayang sama lo, lo akan selalu ada di hati gue. jujur, gue gak sejago lo dalam main piano, tapi demi lo, gue rela ngeluarin seluruh kemampuan gue untuk lo shill. Dengarin suara gue yah. khusus buat lo.” Ucap cakka di rekaman kaset itu yang sukses membuat gadis itu menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
kemudian suara denting piano mengalun merdu, diiringi suara cakka yang sukses membuat siapapun yang di posisi shilla saat ini, akan merasa betapa sakitnya.
“If I should stay,
I would only be in your way.
So I'll go, but I know
I'll think of you every step of the way.

And I will always love you.
I will always love you.
You, my darling you. Hmm.

Bittersweet memories
that is all I'm taking with me.
So, goodbye. Please, don't cry.
We both know I'm not what you, you need.

And I will always love you.
I will always love you.

I hope life treats you kind
And I hope you have all you've dreamed of.
And I wish to you, joy and happiness.
But above all this, I wish you love.

And I will always love you.
I will always love you.
I will always love you.
I will always love you.
I will always love you.
I, I will always love you.

You, darling, I love you.
Ooh, I'll always, I'll always love you.”

(whitney Houston – I will always love you)

Shilla mengulang-ulang lagu sambil meneteskan air matanya. Lelah, dia menekan tombol stop dan menuju piano yang berada di kamarnya. Dia duduk sambil memainkan sebuah lagu sesuai dengan perasaannya saat ini dengan air mata membasahi jemarinya yang menari di tuts piano.

“lo jahat cakka! Kenapa lo harus pergi disaat gue mulai sayang sama lo?! di saat gue merasakan indahnya cinta?! seharusnya lo pergi pada saat gue gak suka sama lo! saat gue masih benci sama lo! agar gue gak merasakan sakit ini! Lo puas kan sekarang?! Sakitin aja gue terus cakka!.” Teriak shilla menekan kasar tuts piano itu.

lalu dia beranjak dari tempat duduknya, dan keluar kamarnya dan memasuki kamar yang dulu ditempati cakka. frustasi, dia menatap cincin pemberian cakka, dia mencoba ingin melepasnya, tapi tak sanggup. Akhirnya dia terduduk di sisi ranjang cakka dan jatuh tertidur karna lelah sambil meneteskan air matanya.


di tempat lain…
cakka menatap jendela pesawat dengan tatapan sedih sambil memegang kalung yang separo hatinya yang sama seperti punya shilla. Lalu dia berbisik lirih “maaf gue gak bisa membuat lo bahagia untuk saat ini shill. tapi yakinlah. Gue akan kembali untuk lo.” lalu mencoba tidur di pesawat yang memakan waktu 8 jam.
Diposting oleh Tirsa di 14.52
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

4 komentar:

- mengatakan...

kak bagus. Tapi bikin tambah galau lagi. . Cakka pergi. ??
Kak saran aku , tambahin gtu foto2 nya

5 Februari 2013 pukul 12.15
Naomi STJK mengatakan...

Kak lanjutin dong penasaran nih

6 Februari 2013 pukul 09.26
Unknown mengatakan...

Maaff br coment skrng..
Ceritanya bgs sr bngett.. Tp kq cakka pergii siihh...
Kaa,.. Cpet d post dong part 12 ny,, sdh lebihh 1 mngg lhoo :)

10 Februari 2013 pukul 00.00
Unknown mengatakan...

ayo kakak,,dposting yang part12
udh pnsaran bgt
tyap hri q buka blogmu lhoh

13 Februari 2013 pukul 02.04

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Copyright © 2012 WELCOME TO MY BLOG :D |