Kamis, 14 Februari 2013
Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PART 12 – Harapan yang sia-sia
Penulis: Regina Maharani Nurlie
Holla guysss :D
Ngaret yaa?? hehe sorry yaa:P
Ngaret yaa?? hehe sorry yaa:P
Bulan February ini aku sibuk banget sumpah >,< Latian tiap hari karna ngejer waktu job (?)
u,u
Dari pulang sklh langsung latihan sampe stngah 5,selesai latihan,langsung
tepar di kamar,karna capek :((
Aku buka laptop pun krna bikin tugas,di tambah TIADA HARI TANPA ULANGAN
DAN TUGAS, ulangan pun bukan 1 atau 2 tapi langsung 3 atau 4:/
Memang GAK ADA waktu sama skali buat ngerepost :(
Aku Cuma mau bilang ,bulan February ini aku mungkin bakalan ngaret
yaa,tolong MAKLUMIN :D
Yg neror” (?) di mention maaf gak di bales”,kalo aku bales takutnya salah
ngomong(?)… Okee :D
Dan maaf aku hari ini ngepostnya 1 part doang…. BTW HAPPY VALENTINE DAY
:****** <3
Langsung aja yaa
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
:D
‘Tak ada yang bisa menyembuhkan luka
di hati, kecuali waktu.’
Sudah setahun cakka pergi
meninggalkan shilla, membuat gadis itu mulai bisa menerima keadaan dan menunggu
cowok itu untuk menepati janjinya.
hari ini adalah hari terakhir shilla
sebagai siswi SMA Budi Harapan, setelah selesai melewati UAN seminggu yang lalu
dan dia diterima di universitas yang dia hendaki lewat jalur undangan. Sadar
malam ini adalah malam prom night, membuat dia pasrah karna harus dikejar oleh
hampir seluruh cowok mulai dari kakak kelas hingga adek kelas, dari wajahnya
cakep kayak brad pitt, hingga wajahnya ancur tapi sok ganteng yang mengajaknya
dansa bersama seperti tahun lalu, mereka menjadi begitu karna tau bahwa cakka
sudah tak ada lagi di samping shilla, cowok yang membuat mereka pada mundur
teratur dan sadar diri bahwa shilla terlalu sempurna untuk mereka miliki.
“hai shill, lo prom night sama
siapa?.” Tanya christ, cowok yang naksir dengan shilla mulai dari kelas 1 dan
dibilang playboy cap tulang ikan asin.
“hai christ. Emang kenapa?.” Jawab
dan Tanya shilla balik yang sedang ngobrol dengan sivia dan febby mengernyit
bingung didekatin oleh christ pada jam istirahat.
“lo mau gak prom night bareng gue?.”
Tanya Christ lagi langsung mengeluarkan senyum andalan kalo mau goda cewek,
tapi sayangnya, enggak mempan untuk shilla
“wah sayangnya christ, gue udah
bareng yang lain. sorry yah.” Ucap shilla tersenyum lalu pergi meninggalkan
christ
Sivia dan febby yang tau bagaimana
kacaunya shilla ditinggal cakka, saling menatap heran lalu bertanya dengan
hati-hati “lo prom night dengan siapa shill?.” Tanya febby
“entar lo juga tau. gue duluan yah.
Sampai jumpa malam entar.” Jawab shilla tersenyum lalu pergi meninggalkan
mereka.
Sepanjang perjalanan menuju
rumahnya, shilla menelpon seseorang
“hai kak ray, lo jadi kan temanin
gue malam ini?.” Tanya shilla begitu telponnya tersambung *jadi ceritanya ray ini sepupuan sama shilla*
“jadi dong shill. ini gue mau nyampe
dirumah lo. gak sabaran banget.” Kata ray tertawa di telpon.
“bukannya gitu, gue takutnya lo
batalin janji seenak dengkul kayak taun kemaren! Habislah gue diteror!.” Sungut
shilla ketika mengingat prom night tahun lalu yang sukses dikejar oleh para cowok
yang tau dia datang sendiri.
“kemaren kan gue sibuk mendadak. Lo
dimana? Gue udah nyampe nih.” Ucap ray masih tertawa
“gue lagi diimuka komplek. Bye.” Ucap
shilla memutus telponnya.
lalu shilla melihat mobil ray
terparkir dimuka garasi. Tersenyum, dia masuk dalam rumah dan mendatangi ray
yang asyik ngobrol dengan mpok mimi, pembantu favorit ray
“hai kak ray, lama gak nunggu?.” Tanya
shilla
ray tersenyum melihat shilla yang
mulai bisa tersenyum semenjak kejadian taun kemarin, ketika malam-malam shilla
nekad datang ke Jakarta dan menangis dipelukannya, lalu mengigau memanggil nama
seorang cowok sambil menangis dan keesokan harinya ijin pulang ke bandung tanpa
menceritakan apa-apa.
“hai adekku sayang. lo lulus dimana
aja?.” Tanya ray sambil mengacak rambut shilla, yang membuat gadis itu
tertegun, karna teringat seseorang yang selalu melakukan hal ini padanya. Dan
membuat dia sedih.
“gue lulus di UNPAD, UI sama UGM.
Tapi milih di UI aja deh. Biar dekat sama kakak.” Jawab shilla
ray yang yakin melihat sorot
kesedihan di mata shilla yang berbinar, berusaha melupakannya “asekk.. akhirnya
adek gue yang paling cantik ini masuk UI juga. Udah lo mandi terus
bersiap-siap. By the way, gue tidur dimana nih? di sofa?.” Ucap ray jahil
“yaa kalo le mau yaa disofa aja..hahaa
gak ding lo tidur disitu tuh.” Kata shilla menunjuk kamar yang dulu ditempati cakka,
yang sekarang menjadi seperti sediakala, kosong, tak berpenghuni.
“hahahaha…oke deh.” Ucap ray lalu
menuju kamar yang dimaksud sambil nenteng tas berisi baju-baju diiringi oleh shilla
yang berjalan dibelakangnya.
Selama satu jam lebih shilla
berdandan untuk prom night, akhirnya dia keluar juga dengan memakai gaun malam
tanpa lengan warna hijau tosca, dengan kalung pemberian cakka yang melingkar di
lehernya dan cincin menghiasi di jari manis shilla ; rambutnya yang panjang dia
geraikan dan high heels dengan tali melilit di kakinya warna putih.
Ray yang memakai tuxedo warna hitam,
dengan rambut dibikin spike sukses dibuat pangling oleh kecantikan shilla malam
ini. Sambil bersiul dia menggandeng tangan shilla
“ gue lupa punya sepupu secantik lo shill.
kayaknya gue punya tugas berat nih kalo kita satu kuliah, yaitu menjaga lo dari
inceran cowok playboy. Ahhahaha.” Kata ray tersenyum menatap shilla
shilla hanya tersenyum mendengar
candaan sepupunya, “gue juga lupa punya sepupu seganteng lo. kayaknya bentar
lagi gue bakal dikejar ma temen-temen gue untuk comblangin lo dengan mereka.” Ucap
shilla
“coba lo ada dan lihat gue, entah
apa koment lo tentang ini. Gue kangen sama lo cakka.” Batin shilla
ray tertawa dan mereka keluar dari
rumah menuju sekolah shilla
Sepanjang perjalanan, mereka saling
cerita dan tertawa, ray ingin sekali menanyakan apa hubungan dengan cowok yang
sukses membuat shilla mendatanginya malam-malam setahun yang lalu dan menyebut
namanya dalam mimpi. Merasa tak sanggup melihat mendung di wajah shilla, dia
menyimpannya dalam hati.
Sesampai di sekolah….
Ray turun dari mobil lebih dahulu
dan membukakan pintu mobil untuk shilla. Lalu mereka berjalan berdampingan
tanpa mempedulikan tatapan tanya oleh teman-teman shilla...
“liat tuh cowok disamping shilla itu
siapa? Pacarnya yah? Bukannya dia sama kak cakka?.” Tanya seorang cewek lain.
“Enggak tau. gila tuh cowok ganteng
banget! Kayaknya selera cowok shilla blasteran semua deh! Tapi wajar aja sih,
dia kan cantik. Kak cakka aja bisa dia dapatkan, gimana dengan cowok lainnya?.”
Kata yang lain.
“gila shilla cantik banget!
Seharusnya gue yang disamping dia itu!.” Ucap christ melirik shilla dari ujung
kepala ampe ujung kaki dengan tatapan kagum dan iri ketika melihat cowok
disamping shilla
“mimpi bener!.” Kata teman
christ yang lain dan tertawa.
Shilla yang ditengah pesta, melihat sivia
memakai gaun berwarna merah bata dengan rambut dia gulung di atas dan
disampingnya adalah kak gabriel, dan melirik febby yang memakai gaun berwarna
hijau sedang asyik ngobrol dengan pacarnya. Lalu dia menarik ray untuk
menghampiri mereka.
“haiii..” sapa shilla yang sukses
membuat mereka pangling.
“astaga shill! lo cantik banget!
Pangling gue! eh cowok di samping lo siapa ?.” tanya febby
gabriel yang melihat cowok di
samping shilla, mengernyutkan keningnya “ini cowok siapanya shilla? Pacarnya?
Gue harap bukan.” Harap gabriel dalam hati.
“dia sepupu gue. namanya kak ray.
Kenalin kak. Ini sivia dengan pacarnya, kak gabriel dan ini febby dengan
pacarnya, Dayat. Mereka sahabat gue.” Ucap shilla memperkenalkan
sahabat-sahabatnya .
Ray menyalami tangan mereka sambil
tersenyum dan tatapannya terhenti ketika melihat iel, lalu dia tersenyum ramah yang
dibalas dengan jabatan tangan erat dari iel.
ketika asyik ngobrol, tiba-tiba
terdengar suara angel, si pembawa acara “nah semuanya, karna ini malam prom
night buat kalian, gue pengen siapa yang kena lampu sorot ini maju ke depan dan
nyanyi untuk kita semua! Bagaimana?.” Ucap rahmi disambut oleh antusias oleh
mereka sambil berharap semoga tak kena lampu sorot.
Akhirnya, lampu sorot menyinari shilla
yang asyik ngobrol dengan ray yang membuat semua mata tertuju padanya dengan
pandangan kagum akan kecantikan shilla dan tatapan pengen kenalan dari para
cewek yang lirik ray. Lalu shilla maju ke depan
“gue harus ngapain nih mi? Diem jadi patung?.”
Canda shilla
“boleh juga tuh. Lo kan jago nyanyi,
lo nyanyi deh untuk kita semua sambil main ini.” Ucap angel sambil menyentuh gitar..
“boleh juga tuh.” Ucap shilla sambil
berjalan mengambil gitar dan duduk di bangku yg sudah disediakan, kemudian
menutup matanya dan mulai memetik senar demi senar (?), lalu terdengarlah suara
merdu shilla, yang merupakan isi hatinya.
“ini lagu buat lo cakka. Biar lo gak
dengar. Tapi cukup buat gue untuk ngeluarin uneg-uneg dihati.” Batin shilla
“Selama aku mencari
Selama aku menanti
bayang-bayangmu di batas senja
matahari membakar rinduku
ku melayang, terbang tinggi.
bersama mega-mega, menembus dinding
waktu
ku terbaring dan pejamkan mata
dalam hati ku panggil namamu
Semoga saja kau dengar dan merasakan
reff :getaran di hatiku yang lama
haus akan belaianmu
Seperti saat dulu
Saat pertama kau dekap dan kau kecup
bibir ini
Dan kau bisikkan kata-kata
aku cinta kepadamu
peluhku berjatuhan
menikati sentuhan
perasaan yang teramat dalam.
Dan tlah kau bawa, segala yang ku
punya
Segala yang kupunya..
(Agnes Monica – Rindu)
semua yang ada diruangan bisa
merasakan arti lirik lagu yang dinyanyikan shilla apalagi yang tau dengan
pasti, untuk siapa lagu itu sebenarnya shilla nyanyikan.
Setelah selesai, mereka bertepuk
tangan riuh sambil meneriakkan minta dinyanyikan lagi..
mendengar itu, pembawa acara
menghampiri shilla “itu lagu buat siapa shill? lo menghayati banget shilla!
nyanyi sekali lagi yah?.” Pinta pembawa acara.
“hahahaha…buat yang ngerasa aja sih.
Beneran minta dinyanyiin lagi?.” Ucap dan Tanya shilla.
“iya shill! ayoo nyanyii lagi!.”
teriak seorang temannya disusul oleh yang lain.
shilla tersenyum sambil memikirkan
lagu yang akan dia nyanyikan, tersenyum, dia mulai memainkan gitar akusiknya dan
mulai bernyanyi sekali lagi, untuk seseorang yang pergi meninggalkannya tanpa
pamit,
”terkurung sunyi dalam lirih suara
angin
Sekilas terbayang wajah rupawan
diujung senja
teringat akan cinta yang pernah kau
beri
namun lalu kita terpisah direnggut
oleh jarak
hatiku tak berdaya oleh apa yang
terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini.
semenjak itu, tak pernah kau beri
kabar
tak pula kau beri aku sesuatu
kepastian
hatiku tak berdaya oleh apa yang
terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini
reff : dimanakah kau ada
rinduku takkan pernah sirna
kekasih ingat aku disini
tertusuk oleh perih
mencari tak pernah kudapat
namun ku kan selalu merindu
letih tertambat, menggeliat
diresahku
hadirmu bagaikan sebuah keajaiban
yang tak mungkin
hatiku tak berdaya… oleh apa yang
terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini.
(Ratu – Dimanakah Kau Ada)
Setelah selesai menyanyikan lagu
itu, entah kenapa shilla merasa sesak di hati, Cuma dia menahannya dan
tersenyum ketika semuanya memberikan tepuk tangan sekali lagi kepada shilla.
lalu dia menuruni panggung dan
langsung menghampiri ray yang asyik berbicara dengan Gabriel..
“suara lo bagus shill. beneran gak bohong
gue.” puji gabriel tulus.
“makasih kak. Eh kak ray, pulang
yuk.” Ajak shilla sambil colek tangan ray
“gue mau ke toilet dulu. Lo duluan
aja ke mobil shill. ntar gue susulin. Duluan ya.” Ucap ray
“duluan juga vi,feb,kak iel,day.” Pamit
shilla sambil menggandeng tangan ray
“nyesek gue dengar shilla nyanyi,
ketahuan banget dia kehilangan kak cakka.” Kata febby sambil menatap kepergian shilla
yang dibalas oleh anggukan yang lain.
ketika tiba di parkiran…
shilla berdiri di depan mobil ray,
tidak menyadari kedatangan seseorang dari belakang yang meneror hidupnya selama
setahun disekolah.
“ckckkckc.. lo cantik banget shill
malam ini, gue suka sama bentuk badan lo.” Kata debo mabuk dan dengan kurang
ajarnya merangkul pinggang shilla..
shilla yang kaget dengan kedatangan debo
tiba-tiba dari belakang dan merangkul pinggangnya, sontak melepas tangan debo
dan berjalan mundur ke belakang dengan wajah ketakutan.
“lo kenapa takut shill? ayolah, lo
mau teriak? Gak ada orang yang bisa dengar teriakan lo shill! apalagi pangeran
lo! udah mampus!.” Kata debo sambil berjalan mendekati shilla dan tersenyum
licik ketika gadis itu tak bisa kemana-mana lagi karna terkurung oleh dirinya
dan dibelakangnya ada tembok angkuh menjulang tinggi.
“maksud lo apaan dia udah mampus?!
Ngomong jangan asal deh!.” Ucap shilla dengan suara bergetar antara ketakutan
dan hendak nangis.
“gue tau kok dia kecelakaan mobil
kan? Lo mau tau dia kenapa kayak gitu? karna gue nyuruh orang nabrak mobil dia
dan bakar mobil cowok lo! (Masih ingat kejadian yg cakka kecelakaan kan?)” kata
debo sambil mendekatkan pinggang shilla di hadapannya dan mulai mencium
lehernya penuh nafsu sehingga gadis itu meronta ingin melepaskan diri.
“Emmph.. lepasin gue! l apa?! Jadi
lo yang ngelakuin ini semua?! Dasar cowok setan!.” Bentak shilla sambil
mendorong tubuh debo menjauh dari hadapannya tapi gagal karna kedua tangannya
dipegang oleh tangan kiri debo.
tiba-tiba…..
seseorang menarik debo dari belakang
dan langsung menghajarnya membabi buta dan membuat debo jatuh tersungkur ke
tanah.
“lo apain dia hah?! Gak ada
yang boleh nyentuh dia!.” Bentak ray sambil menendang debo lalu menarik shilla
ke pelukannya.
“oh… ternyata lo playgirl juga ya shill!
ditinggal cakka, gaet yang lain! entar besok-besok kalo lo ditinggal dia, lo
gaet siapa lagi shil?! gue ngantri deh shill buat elo.” Ucap debo
meremehkan kemudian tertawa sinis dan
pergi meninggalkan ray dan shilla..
Shilla hanya bisa menangis di
rangkulan ray yang sebenarnya bingung dengan apa yang terjadi, tapi dia
berusaha berpikir jernih dan mengantarkan cewek itu ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan, shilla hanya
diam dan sesekali sesegukan, tak tahan mendengar itu, ray menghentikan mobilnya
di pinggir jalan dan menatap shilla..
“lo sampai kapan nyembunyiin hal ini
ke gue shil? emang gue bukan orang yang lo percaya jadi lo gak mau cerita sama
gue? lo udah gue anggap adek sendiri shilla.” Ucap ray menatap shilla
Shilla balik menatap ray dan
menghela napas
“Sorry kak, kenapa sih kak, dia harus pergi
disaat kita mulai suka dengan dia? memberikan kesempatan untuknya?.” Ucap
shilla dengan wajah menunduk.
“Dia siapa shill? apakah dia yang lo
maksud adalah orang yang sukses buat lo nekad malam-malam nyamperin gue ke
jakarta setahun yang lalu dan lo pergi keesokan harinya tanpa bilang apa-apa
sama gue?.” tanya ray hati-hati
Shilla hanya menganggukkan wajahnya,
tanda dia membenari apa kata ray..
“Apakah dia yang lo panggil tiap lo
tidur? cakka?.” Tanya ray lagi
Melihat shilla menganggukkan
wajahnya, ray menghela napas
“bisa lo ceritain sama gue siapa cakka
itu sampai lo kayak gini dan ninggalin lo?.” Tanya ray LAGI
shilla lalu menceritakan semuanya
kepada ray, tentang perjodohannya, tentang sifat cakka dan terakhir, tentang
apa yang dikatakan oleh debo yang mengaku telah mencelakakan cakka hingga
membuat cowok itu pergi dari kehidupannya.
Ray mendengarkan dengan penuh sabar,
dan sesekali menghapus airmata shilla yang mengalir, lalu menatap shilla dalam
“Shill, kalo lo suka sama seseorang,
sebenarnya lo harus nyiapin diri lo untuk ditinggal oleh dia suatu saat nanti.
Dan apabila lo ditinggal dia, Tuhan memberikan dua pilihan untuk lo, lo pergi
dan mencari cinta yang baru, atau tetap menunggu dia seperti yang dia inginkan.
Lo pilih yang mana shill?.” tanya ray (dihh ray kepo dehh..piecee mamenn :D:P)
“Sebenarnya gue pengen lupain dia
kak. Cuma gue gak bisa. Terlalu banyak kenangan dirumah gue tentang dia. itu
bikin gue gak sanggup.” Ucap shilla terisak.
“lo bukannya gak bisa lupain dia,
Cuma lo gak sanggup lakuin itu, kalo lo mau lupain seseorang, jangan pernah
setengah-setengah, lo buang semua pemberian dia, coba gue tebak, kalung dan
cincin yang lo pakai sekarang itu pemberian dia kan?.” Tebak ray
shilla menganggukkan kepalanya
“jadi gue harus gimana?.” Tanya shilla
“kalo lo pilih nungguin dia, lo
harus bersabar shill dan selalu yakin kalo dia akan kembali untuk lo, seperti
janjinya, tapi kalo lo gak sanggup, lupain dia dan buang semua yang pernah dia
kasih buat lo. lo milih yang mana shill?.”
“gue …. Gak tau.. mungkin gue
mencoba untuk nungguin dia. makasih ya kak. Senang gue bisa curhat sama lo.”
“Sama-sama shill. lo kalo ada
masalah curhat saja sama gue. jangan kayak dulu lagi yah, nongol di depan kost
gue sambil nangis, dikira orang gue baru aja nyakitin lo.” Ucap ray sambil
menjalankan mobilnya.
Shilla tertawa mendengar perkataan ray
sambil berharap dalam hati, semoga penantiannya tak sia-sia. Dan dia bisa
bertemu dengan cakka lagi..Entah kapan,hanya waktu yang bisa menjawab…
di tempat lain…..
“APA TANTE? kak cakkk.. enggak
mungkin tante!” shock shanin sambil membelalakkan matanya dan berharap dia
salah dengar.
“tante juga gak percaya, tapi
sekarang cakka kecelakaan karna ditabrak seorang cewek pas nyebrang jalan.” Jelas
mamanya cakka
mama cakka menghela napas
melihat shanin masih shock
“kamu jangan cerita soal ini sama shilla.
Jangan buat dia tambah sakit lagi.” Jelas mamanya cakka
shanin hanya tersenyum miris berharap semoga itu tidak akan terjadi, karna
dia tak bisa membayangkan bagaimana reaksi shilla mengetahui hal menyakitkan
ini.
Di sebuah apartemen mewah di jerman,
ada seorang cowok berumur 21 tahun sedang rebahan dikasur, mempunyai wajah
tampan yang sukses membuat para cewek noleh ke arahnya dan seolah tanpa
cacat, bermata hijau terang dengan senyum manis dan tatapan matanya yang tajam
berubah menjadi lembut sedang mengelus rambut seorang gadis di sebelahnya yang
bergelut manja.
“Sayang, kamu kok semakin hari
semakin cantik sih? Aku tambah sayang sama kamu. Kata cowok itu gombal sambil
menjawil hidung gadis yang disebelahnya.
“hahahaha, kamu gombal deh. Aku juga
sayang sama kamu cakka. Dan aku gak mau kehilangan kamu.” Kata cewek itu sambil
mencium pipi cowok dan mencubitnya.
“hahaha…. Sayang.. aku besok pengen
pulang ke Indonesia, tapi bareng kamu. Aku pengen kenalin kamu sama keluarga
aku. Bagaimana? .” ajak cowok itu yang sukses membuat gadis itu terdiam.
“kamu kan bisa pulang sendiri
sayang. kenapa harus ajak aku?.” Elak gadis itu.
“tapi aku pengen bareng kamu. Kita
sudah pacaran selama 4 tahun. Masa begini aja? aku pengen kita tunangan disana,
Sama kamu. Please.” Kata cowok itu dengan wajah memelas.
gadis itu terdiam sambil menatap
kalung separo hati yang dikenakan cowok itu. Dia memainkan bandul kalung itu di
leher cowok itu dan menatapnya tepat di manic mata pemilik kalung itu. “ini
kalung dari siapa sayang? aku pake ya.” kata gadis itu.
“kamu jangan mengalihkan pembicaraan
deh. Aku gak tau. aku lupa. Kamu mau? Entar aku beliin deh yang lebih bagus
dari ini.” Elak cowok itu sambil melepaskan tangan cewek itu yang masih
memegang bandul kalungnya.
“aku mau sayang. mau kalung yang
kamu pake itu.” Kata gadis itu pura-pura ngambek.
“nanti aku beliin yang lebih bagus
lagi. kamu mau kan ikut aku ke Indonesia?.” Tanya cowok itu.
“kenapa gue kayak gak ikhlas gitu
ngasih nih kalung ma dia? kan dia cewek gue? aneh banget nih perasaan.” kata
cowok itu dalam hati.
sadar caranya tak berhasil, dia
menghela napas “ok. aku akan ikut kamu.” Kata cewek itu tersenyum manis,
menyembunyikan perasaan yang campur aduk di hati.
“makasih sayang.” kata cowok itu
tersenyum lalu mengelus bibir gadis itu dan menciumnya dengan lembut dan
dibalas dengan agresif oleh gadis itu lalu naik ke atas tubuh cowok itu dan
rebahan di dadanya yang bidang, cowok itu membalas respon ceweknya dengan
memeluk gadis itu lalu berguling hingga dia sekarang berada diatas tubuh
cewek itu tanpa melepas ciumannya.. (x_____X)
tanpa cowok itu sadari, ada
seseorang yang setia menunggunya, menunggu janji yang pernah dia berikan dan
janji itu sengaja dihapus, oleh waktu.
Waktu, memisahkan kau dan dirinya,
menghapus kenangan indah di memori salah satu dari kalian, tapi apakah
sang waktu akan mengembalikan itu semua? Atau tetap tersimpan rapi di memori
dia, tapi lenyap di memorimu? *dudududu
****************
Di sebuah tempat yang berjarak
berjuta kilometer dari mereka ….
Semua mata lelaki tertuju hanya pada
satu orang yang sedang ngobrol dengan temannya sambil mengibaskan rambutnya
tergerai yang berwarna coklat kehitaman yang dia warnai ketika resmi menjadi
mahasiswi, dan matanya yang coklat terang berbinar ceria seolah tiada beban dan
senyumnya yang sukses membuat siapa yang melihat, akan melirik ke arahnya dan
mengaguminya.
“tuh cowok pada kenapa sih feb?!
Ngeliatin kita kayak mau mangsa gitu!.” gerutu shilla sambil sesekali melirik
sebal ke anak cowok yang tatapannya tak bisa lepas darinya dan beberapa bersiul
menggoda kearahnya.
“mereka bukan ngelirik kita, tapi
ngelirik lo shill! lo gak sadar yah diliatin?.” Ucap sivia yang satu fakultas
dengan shilla, yaitu fakultas kedokteran sambil asyik smsan dengan Gabriel..
“enggak tuh. Gue merasa biasa aja.”
kata shilla sambil mengelus buah kalung yang berbentuk separo hati yang setia
melingkar dilehernya.
“ coba lo ada disini kka, gue gak
akan kayak gini. Lo kapan pulang? Gue kangen sama lo cakka.” Batin shilla
Marsha yang tak tau apa-apa dengan
masa lalu shilla, bertanya dengan mimic tanpa dosa
“shill, lo punya pacar yah? Habis
setiap cowok nembak lo, pasti ditolak. Atau lo jangan-jangan….” Ucap marsha dengan
wajah menuduh.
Shilla yang tau arti tatapan marsha,
tertawa ngakak
“lo mikir gue lesbi gitu? kan gue
lesbian sama elo! Masa lo lupa sih sayang?.” Jahil shilla sambil kedipkan
mataya
“ngaco bener deh! Gue serius shilla..
lo punya cowok kan?.” Tanya marsha
shilla membuka tasnya dan mengambil
hpnya, lalu dia menunjukkan sesuatu kepada marsha, yang membelalakkan matanya
ampe mau loncat
“ cakep gak?.” Tanya shilla sambil
nyodorin foto cakka yang ada di hpnya di depan fmarsha.
“ini cowok lo shill? sumpah cakep
banget!..” puji marsha dengan suara gila-gilaan.
“hahahaha…. Mungkin iya, mungkin
juga tidak. Eh gue masuk dulu ya. bye sha, bye vi” pamit shilla sambil menaruh
hpnya kembali ke tas dan masuk ke kampusnya.
sambil berjalan menuju fakultasnya,
dia melihat ray dengan temannya asyik ngobrol. Tak ingin mengganggu, dia
berbalik arah, tapi ketahuan ray
“shilla!.” Teriak ray yang sukses
membuat gadis itu kaget dan menoleh.
“hai kak. Ada apa?.” Tanya shilla
sambil mendekati ray
“haduwwh.. ketahuan deh! Gue males
banget ketemu kak ray, bukannya apa-apa, tapi gue bakal ditanyain macam-macam
ma temannya tuh!.” Sungut shilla dalam hati.
“ lo nginder dari gue ya?.” tebak ray
berbisik ditelinga shilla yang membuat dia mati kutu.
“kok lo tau kak?.” Kata shilla
bingung.
“gue bisa liat dari tingkah elo. Ada
masalah lagi?.” Tanya ray sambil mengacak rambut shilla.
entah kenapa, setiap ray melakukan
itu, dia merasa yang disampingnya sekarang dan mengacak rambutnya bukan ray,
tapi cakka. Dan itu yang membuat shilla merasa sakit sendiri.
“entar gue ceritain. Gue mau ngampus
dulu. Lo gak masuk kak?.” Tanya shilla sambil menarik tangan ray yang nangkring
di atas kepalanya, sebelum dia tambah galau lagi.
“gue mau jalan-jalan dulu. Oke deh.
Gue tunggu.” Kata ray lalu mengacak rambut shilla sekali lagi dan tertawa
melihat gadis itu manyun, lalu pergi meninggalkannya.
“shill” panggil temen ray memanggil shilla
dan membuat gadis itu menoleh.
“iya kak? Ada apa?.” Tanya shilla
“tuh kan! Apa gue bilang! Pasti deh
ngajak jalan atau minta jawaban soal kemaren itu!.” Rutuk shilla dalam hati.
“gue boleh minta jawabannya gak
sekarang? Lo udah gantung gue selama 2 minggu shilla.” Kata rakka, cowok keren
yang dikenal playboy dan berkoar-koar semenjak bertemu dengan shilla, akan
insyaf dari playboynya dan setia sama satu cewek. tapi gak ngaruh bagi shilla.
“maaf kak. shilla gak bisa.
Kita jadi temen aja ya kak.” Ucap shilla tersenyum dan entah sudah berapa kali
dia mengucapkan kata itu dan sukses membuat para cowok patah hati.
Rakka yang biasanya tak pernah
ditolak cewek, tak menyangka ditolak shilla, terdiam sambil lirikshill. gue
terima keputusan lo. tapi please, buka hati lo buat gue. gue setia nunggu lo.”
kata rakka
shilla hanya tersenyum dan melirik
ray balik yang hampir ketawa mendengar
omongan rakka,
“shilla ke kelas dulu yah. Bye ka ray,
bye ka rakka.” Pamit shilla meninggalkan ray yang berusaha menyabarkan hati rakka
yang hancur.
***********
Setelah hampir seharian di kampus, shilla
pulang dengan badan remuk karna praktek bedah mayat dan otak puyeng karna mikir
banyak tugas. Sambil berjalan menuju parkiran mobil, dia melihat shanin dengan rio
sedang asyik ngobrol.
Penasaran, shilla berjalan mendekati
mereka
“wooy.. pacaran mulu nih orang!.”
Teriak shilla yang membuat kedua pasangan itu terdiam dan tertawa.
“hahahahaha…. Lo juga shilla, sibuk
mulu kerjaannya. Apa gak mumet tuh otak?.” Tanya rio sambil melirik shanin yang
asyik memperhatikan shilla..
“jangan sampai shilla tau soal ini.
Jangan sampai. Gue gak mau dia sakit lagi.” Batin shanin
“habis Cuma ini yang bisa buat gue
sibuk. Eh udah dulu yah, gue mau pulang. Lo kenapa ngelamun shan?.” Tanya shilla
sambil menepuk pundak shanin pelan dan membuat shanin kaget.
“Eh.. eum… enggak kok. Gak apa-apa.”
Ucap shanin kaget dengan tepukan shilla
“yaudah deh. Gue duluan. Bye
semuanya.” Pamit shilla sambil berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan
mereka.
“kamu kenapa sayang?.” Tanya rio
cemas melihat pacarnya menatap kepergian shilla
“cakka sayang, dia datang.” Kata shanin
pelan yang membuat rio kaget.
“dia datang?! Kapan?! Seharusnya
kamu kasih tau sama shanin!.” Kata rio senang karna sahabatnya datang.
“besok. Aku gak mau shilla tau
sayang. dia bakal sakit lagi. lebih sakit dari sebelumnya.” Kata shanin dengan
tatapan sedih.
“kenapa? Seharusnya shilla bahagia cakka
datang besok, tepat di saat dia ultah.” Ucap rio tak mengerti dengan maksud shanin
“kamu gak ngerti sayang. cakkaa …” jelas
shanin sambil mengatakan sesuatu kepada rio dan membuat cowok itu kaget.
“Apa?! Enggak mungkin?! Bagaimana
bisa cakka kayak gitu? dan cewek itu?! Astaga! How can it be happen?!.” Teriak
rio kaget.
Melihat beberapa orang melihat ke
arah mereka, shanin berbisik
“jangan teriak sayang. aku juga gak
percaya awalnya, aku berusaha menyebut nama shilla, tapi dia selalu bilang “shilla,
siapa tuh? Gak kenal gue.” “lo bisa gak sih dek sehari aja gausah nyebut nama shilla
setiap gue nelpon?! Gue bosen dengernya.” *dududu
“Aku harus gimana lagi sayang?
memangnya kenapa dengan cewek itu? Kamu kenal?.” Tanya shanin bingung
“cakka ngomong gitu?! aku pites tuh
anak ampe dia ingat siapa shilla! Ya kenal dong! Dia itu…..” jelas rio yang
membuat shanin membelalakkan matanya.
“Apa?! Enggak! aku gak bisa bayangin
kalo shilla tau soal ini. Kamu masih ingat kan gimana shilla waktu ditinggal cakka?.”
Ucap shanin lemas.
Rio menganggukkan wajahnya dan teringat jelas
diotaknya, shilla mendatangi shanin di sekolah sambil menangis dan marah-marah
karna tega membiarkan cakka pergi meninggalkannya. Dan dia juga ingat,
bagaimana shanin menjelaskan kenapa cakka pergi berkali-kali ke shilla sambil
menangis.
“aku ga bisa bayangin itu terjadi.
Bagaimana kalo kita pulang?.” Ajak rio sambil mengulurkan tangannya ke shanin
yang terduduk.
“Aku juga. Ayo.”
**********
'serapi apapun kita menyimpan
rahasia itu, suatu saat akan ketahuan juga, cepat atau lambat.'
Sesampai dirumah, shilla langsung
berjalan menuju kamarnya, ketika dia melewati kamar yang dulu ditempati cakka,
semua kenangan tentang cakka hadir tanpa permisi di otaknya dan kemudian
menjadi sebuah film di kepalanya yang sukses membuat shilla meneteskan air mata
di depan pintu kamar. Lalu dia menyentuh gagang pintu kamar itu dan membukanya.
Setelah masuk, kenangan itu semakin
memaksa shilla untuk mengingat semuanya dan terputar di otaknya. Dan dia masih
sangat ingat bagaimana tatapan nakal cakka ketika melihat dia memakai pakaian
yang jujur, menggoda iman cakka sebagai cowok normal, gombalannya yang membuat shilla
muntah mendengarnya, tapi di sisi yang lain, dia senang ,perhatian cakka dan
sifat melindungi di saat shilla butuh dan terakhir, ancaman cakka bila dia tak
mau melakukan apa yang diinginkan cakka. Mengingat itu, membuat shilla galau
dan akhirnya meneteskan air matanya dan jatuh di sisi ranjang.
“gue kangen sama lo cakka. 4 tahun
nunggu lo itu bukan waktu yang lama buat gue. lo tau gak? Setiap gue ultah,
yang gue harapin Cuma satu, yaitu ada lo disamping gue, ngasih ucapan buat gue.
tapi apa? Gue disuruh Tuhan untuk nunggu lo. dan gue harap, penantian gue gak
sia-sia. Lo kembali buat gue, seperti janji lo, bukan kembali untuk bikin gue
hancur kesekian kalinya.” Ucap shilla sambil berdiri dan keluar dari kamar cakka
menuju kamarnya.
Sesampai di kamar, dia lelah dengan
semuanya, lelah dengan perasaannya, akhirnya jatuh tertidur di ranjang dengan
pakaian lengkap. ..
******
Pagi harinya……
shilla bangun tidur dengan perasaan
kosong Dan duduk di sisi kanan ranjang. Dia memandangi sekeliling kamarnya dan
melirik foto mereka berdua pada waktu pementasan putri tidur yang dia kasih
pigura warna biru, kesukaannya. Lalu dia mencoba mengambil pigura itu, tapi
karna tak sampai, PRANG!! akhirnya tersenggol oleh salah satu jarinya dan
pigura itu jatuh ke lantai. Kaget, dia langsung berdiri dari tempat tidur dan
meraih pigura itu yang kacanya menjadi pecah dua bagian, memisahkan dirinya
dengan cakka. Dia terdiam dan berusaha membersihkan pecahan kaca itu. Lalu
menatap pecahan foto itu.
“ada apa lagi ini? Semoga tak ada
apa-apa.” Harap shilla
lalu dia meletakkan pecahan pigura
itu di meja samping tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk mandi.
ketika selesai mandi, shilla keluar
dari kamanya dan.....
Tiba-tiba….
“HAPPY BIRTHDAYY SHILLA!.” Teriak ray
di lantai dasar disusul dengan yang lain ketika melihat shilla keluar dari
kamar cakka menuju kamarnya.
shilla yang bengong melihat ray
dengan shanin yang memegang kue ulang tahun dengan lilin 20 tahun di atas kue,
sesuai dengan umurnya. Dan dia melihat di belakang mereka ada sivia, Gabriel,rio,
dayat dan febby tersenyum sambil membawa kado di tangan masing-masing.
kaget, shilla langsung turun ke
bawah dan tertawa. Meliat shilla tertawa, ray langsung mengelus kepala shilla
“selamat ulang tahun shilla, semoga panjang
umur sehat selalu, keinginan lo tercapai.” Wish ray
“makasih kak. Hadiahnya mana neh?.” Tanya
shilla manja sambil mengulurkan tangan minta hadiah.
“Sebuah doa lebih dari cukup untuk
hadiah ultah lo shilla.” Ucap ray tertawa meliat shilla manyun.
“shilla… selamat ulang tahun, ayo
potong kuenya. Kita sudah lapar nih.” Ucap gabriel yang sukses digetok oleh rio
“malu-maluin aja lo ini bisanya!
Liat tuh vi, pacar lo!.” kata rio yang
dibalas oleh tawanya sivia.
shilla tertawa melihat semuanya bisa
kumpul di rumahnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, Cuma dia merasa ada yang
kurang di antara mereka, seseorang yang selalu menjadi harapannya di setiap dia
ulang tahun, dia hanya ingin orang itu ada di sampingnya, menemani hari
istimewanya.
“ok deh kak. Shilla boleh niup
kan?.” Kata shilla yang dibalas oleh anggukan ray
“Ya Allah, Engkau tau apa yang shilla
harapin. shilla hanya ingin dia disini. Seperti dulu lagi. dan tak ada kata
perpisahan di antara kami. Itu saja.” Wish shilla dalam hati
ketika selesai mengucapkan
harapannya, dia meniup lilin itu dan langsung di respon oleh tepuk tangan
mereka. Dan ketika shilla asyik memotong kue ulang tahunnya sambil tertawa
mendengar lelucon antara ray dan rio, hp shanin berdering dan dia membelalakkan
matanya ketika mengetahui siapa yang nelpon.
“shill, gue angkat telpon dulu ya.” Ucap
shanin yang dibalas dengan anggukan shilla.
selesai memotong kue dan
membagikannya pada mereka, tiba-tiba shilla baru sadar kehilangan shanin,
penasaran, dia pergi meninggalkan mereka dan mencari shanin..
ketika tiba di dapur, dia mendengar
suara shanin disana dan yang membuatnya hampir mati rasa saking kagetnya, shanin
menyebut nama seseorang yang ditunggunya selama 4 tahun, yang selalu hadir di
dalam mimpinya dan menjadi the most dalam setiap harapannya.
“iya kak cakka, shanin lagi dirumah
teman nih, entar kalo sudah nyampe dirumah shanin sms kok. kakak bawa oleh-oleh
buat shanin kan? Awas kalo kagak! Mending kakak gausah pulang kesini lagi! eh
udah dulu ya kak. Entar kita ngobrol lagi dirumah. bye.” Ucap shanin memutuskan
telponnya dan begitu berbalik, dia kaget melihat shilla berdiri mematung.
“mampus gue!.” Batin shanin
“ cakka udah pulang priss?dia
sekarang ada dimana?.” Tanya shilla dengan tatapan kosong.
merasa tak bisa lari, shanin
menganggukkan wajahnya
“iya.. kak cakka udah pulang. Dia
ada dirumahnya.” Kata shanin pelan sambil menyiapkan mentalnya kalau diteriakin
shilla..
“kenapa lo gak bilang sama gue shan?
Gue tau! lo pasti sengaja kan gak bilang sama gue sebagai surprise gue ultah?
Iya kan?.” PD Shilla yang sukses membuat shanin melongo mendengar penjelasan shilla.
shill… gue… shill! Lo mau kemana?.” Teriak shanin ketika melihat shilla pergi
meninggalkannya.
“gue mau ketemu cakka! Thanks atas
suprisenya sayang. loveyou deh.” Teriak shilla meninggalkan rumah dan menabrak rio
yang bingung melihat tingkahnya.
shanin langsung mengejar shilla,
tapi terlambat, karna mobil shilla sudah melaju kencang menuju rumah cakka.
panic, dia langsung menghampiri rio
yang masih bingung dengan tingkah shilla,
“kita pulang! Shilla gak boleh tau
soal ini.” Ucap shanin memaksa rio
gabriel yang penasaran, langsung
mendekati rio
“ shilla kemana yo? Tuh anak pergi gak
bilang-bilang! Kan dia yang ultah, masa dia yang pergi?.”
“gue juga gak tau kemana, tanya sama
shanin deh.”
gabriel mengalihkan pandangannya ke shanin
“emang dia pamit sama lo shan?.”
Tanya iel.
“gue gak bisa jawab pertanyaan lo
kak, ini emergency banget! shilla gak boleh tau! mana kunci mobil kamu? Aku mau
nyusul shilla.” Kata shanin sambil menengadahkan tangannya di depan rio
“dia berhak tau sayang. mereka
juga.” Kata rio sambil menatap shanin kemudian beralih ke iel.
“ada apaan sih?.” Tanya ray yang
bingung melihat mereka diikuti dengan yang lain.
Merasa ada sesuatu, iel melirik rio
dan shanin bergantian
“lo nyembunyiin apa dari kita yo? Shan?Sekongkol
bener yah.” Curiga Gabriel melirik tajam rio kemudian melirik shanin, diikuti dengan yang
lain.
Merasa semua tatapan tajam tertuju
padanya,shanin menghela napas pasrah “ ok. gue mungkin harus jujur dengan
kalian. cakka sudah pulang.” Ucap shanin pelan yang sukses membuat mereka yang
mendengar, terdiam.
“cakkabeneran sudah datang shan?
Kalo iya, kenapa lo sembunyiin ini dari shilla? Lo nyembunyiin dari kami?!
Apa ini kejutan sebagai hadiah ultah shilla?.” Tanya Gabriel bertubi-tubi
“cakka memang sudah datang , tapi
gue nyembunyiin ini bukan karna sebagai kejutan shilla ultah, tapi karna…” ucap
shanin menggantung.
“karna apa shan?.” Tanya ray
penasaran.
merasa semua ini tak ada artinya
lagi untuk disembunyikan, shanin menghela napas sekali lagi
“ maafin gue karna gak bilang sama kalian. Gue
Cuma gak ingin shilla tau soal ini dan gue bukannya gak percaya sama kalian,
tapi gue takut kalian keceplosan. Sebenernya cakka sudah operasi beberapa bulan
setelah dia pindah ke jerman, dan dia sekolah disana. Tapi….”
“tapi apa shan? Lo jangan ngegantung
deh.” Tanya febby yang sudah penasaran akut.
“kalian ingat pada saat cakka
kecelakaan karna mobilnya terbakar itu?.” Tanya shanin yang dibalas dengan
anggukan.
“terus? Apa hubungannya dengan lo
nyembunyiin kabar cakka sudah pulang?.” Tanya ray lagi penasaran.
“cakka itu siapa sih? Kok gue gak
kenal yah ?.” Tanya marsha kepada sivia
“entar gue ceritain. Udah lo diem
deh.” Kata via.
“Ada kak ray, dokter yang ngerawat
kak cakka bilang, ada syaraf di kepala cakka yang berubah sensitive akan
benturan keras sejak kecelakaan itu. Dan itu fatal banget bila sampai kebentur
lagi. gue tau semua itu dari tante jenni.” Jelas shanin menghela napas, lalu
melanjutkan pembicaraannya “gue masih inget, setiap hari dia cerita sama gue
lewat email kalo dia kangen sama shilla, dia selalu nanyain kabar shilla sampai
gue lulus, dan ketika gue bilang shilla sudah lulus, dia bilang dia ingin
menjadi pasangan tuh cewek di malam prom night. Tapi seminggu setelah dia
ngomong gitu.. dia..” kata shanin menundukkan wajahnya.
“dia kenapa shan?.” Tanya gabriel
“dia kecelakaan di jalan pada saat
nyebrang jalan. Dan yang nabrak dia itu cewek! dia kecelakaan pas shilla sms
gue mau prom night di sekolah! Pada saat gue tau soal itu, tante jenni langsung
bilang jangan beritahu sama shilla soal cakka kecelakaan dan dia berharap moga cakka
gak apa- apa, gue nurut aja sambil berdoa yang terbaik buat kakak gue. tapi
nyatanya, kecelakaan itu buat cakka koma selama 2 minggu. Yang gue sama
tante jenni takutin terjadi, pada sata cakka sadar, dia lupa kenapa dia berada
di jerman dan dia lupa kenapa dia dirumah sakit! Satu hal yang pasti, cakka
amnesia! Begitu gue pancing dia dengan cerita soal shilla, soal
kalian, dia bilang dia gak ingat apa-apa dan dia malah nanya, shilla itu siapa
bagi dirinya! Itu yang buat gue gak sanggup bilang sama shilla dan kalian
bahwa cakka mampir! Dan yang bikin nyesek , cakka kesini bawa cewek dan dia mau
tunangan sama tuh cewek disini! Dan cewek yang jadi pacarnya cakka itulah yang
nabrak cakka ampe dia amnesia!.” Jelas shanin yang membuat suasana langsung
sunyi senyap.
“Amnesia?! Lo serius kan? Lo lagi
gak latihan acting kan?!.” Teriak gabriel shock.
“ngapain pacar gue boong soal
beginian?! Dan cewek yang jadi pacar cakka itu……….” Kata rio yang membuat semua mata tertuju pada rio
#hasekk :P
“Siapa yo? Lo tau?.” Tanya sivia
yang sedari hanya berdiam diri (?)
satu jawaban dari rio sukses membuat
mereka jantungan.
“WHAT?! Gue gak percaya!!!” Teriak sivia
histeris dan dibalas anggukan lemah dari shanin
****
di tempat lain……….
shilla baru tiba dari rumah cakka
dengan perasaan kangen yang amat sangat. Lalu dia keluar dari mobilnya dan
semakin kangen melihat mobil cakka terparkir di garasi, lalu dia tiba di depan
pintu dan mengetuknya.
“hai bi. cakka ada?.” Tanya shilla
ketika melihat mpok inem, pembantu cakka membuka pintu.
mpok inem terdiam melihat shilla,
dia merasa tak tega melihat gadis yang didepannya akan hancur melihat kenyataan
yang ada, seperti 4 tahun yang lalu. Tapi dia tak bisa berbohong
“ cakka ada kok non di dalam.” Kata
mpok inem pelan.
shilla yang tak menyadari dengan
perubahan suara mpok inem, dia tersenyum
“ beneran mpok? Shilla masuk yah?.”
kata shilla tapi ditahan mpok inem..
“jangan non. Non gak boleh liat mas cakka.”
Tahan mpok inem
“kenapa sih mpok? Oh …mpok disuruh cakka
yah nahan shilla di depan pintu karna dia bikin surprise? *PD amat nih
anak._.:P* Ayolah mpok ijinin shilla…” mohon shilla sambil menggeser pelan
tubuh mpok inem kesamping dan masuk dalam rumah.
ketika dia memasuki rumah cakka,
entah kenapa, hatinya menyuruh untuk pergi dari ruangan ini. Tapi shilla tak
mempedulikannya. Dia terus berjalan dan tiba di taman belakang.
ketika dia memasuki taman belakang
di rumah cakka, dia melihat pemandangan yang sungguh bikin miris
hati,pemandangan yang membuat usaha dia selama 4 tahun untuk menjaga janji
cowok itu sia-sia dan harapan yang selalu dia ucapkan dalam setiap doa, hanya
harapan kosong.
Cakka sedang berpelukan erat dan
mencium bibir gadis itu di teras belakang dan membuat shilla tak bisa
melihat siapa gadis itu karna dia membelakangi shilla..
“cakka?.” Ucap shilla dengan suara
serak dan semakin kaget hingga dia merasa ingin pergi saat itu juga ketika
mendengar jawaban cakka
“maaf, lo siapa?.” Tanya cakka polos
melepas ciumannya dan menatap shilla
dengan penuh tanya sukses membuat cewek meneteskan air matanya, pada saat itu
juga.
ketika cewek yang dicium cakka
menoleh dan menatap dirinya dengan tatapan menang, lengkaplah sudah penderitaan
shilla ketika tau siapa tau cewek itu…
#bersambung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
kak lanjutin part 13nya yaa, ga sabar , nice story bgt ini :)
pkoknya kdu happy ending hiks
Keren,, bkal happy ending gak nih??
Posting Komentar