WELCOME TO MY BLOG :D

About Me

Tirsa
Lihat profil lengkapku

Readers

Followers

Label

  • About Me:) (4)
  • Ashilla Zee dll :) (11)
  • CampurCampur :P :) (3)
  • Cerpen (5)
  • CuapCuap (3)
  • Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill) (22)
  • KasaKusuk (14)
  • KAU (12)
  • Mario Stevano Aditya Haling (2)
  • PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL* (1)
  • SCAVENT CHEERS (1)
  • SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :* (4)
  • Tugas (6)

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2013 (51)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ▼  Februari (8)
      • Ashilla Zee Kian 'Matang' Dengan #BIEB
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY! (VERSI CAKSHILL) Fl...
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY! (versi CAKSHILL)PAR...
      • Tugas Agama (Apa Bahaya Dari Musik Rock?)
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Tugas PKN 'ADAT ISTIADAT ORANG MANADO(Minahasa)'
      • Tugas Bahasa Inggris ( Cerita Rakyat)
      • Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY (versi CAKSHILL) par...
    • ►  Januari (12)
  • ►  2012 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
Kamis, 14 Februari 2013
In: Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill)

Jatuh Cinta Sama Elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PART 12 – Harapan yang sia-sia


Penulis:  Regina Maharani Nurlie

Holla guysss :D
Ngaret yaa?? hehe sorry yaa:P
Bulan February ini aku sibuk banget sumpah >,<  Latian tiap hari karna ngejer waktu job (?) u,u
Dari pulang sklh langsung latihan sampe stngah 5,selesai latihan,langsung tepar di kamar,karna capek  :((
Aku buka laptop pun krna bikin tugas,di tambah TIADA HARI TANPA ULANGAN DAN TUGAS, ulangan pun bukan 1 atau 2 tapi langsung 3 atau 4:/
Memang GAK ADA waktu sama skali buat ngerepost :(
Aku Cuma mau bilang ,bulan February ini aku mungkin bakalan ngaret yaa,tolong MAKLUMIN :D
Yg neror” (?) di mention maaf gak di bales”,kalo aku bales takutnya salah ngomong(?)… Okee :D
Dan maaf aku hari ini ngepostnya 1 part doang…. BTW HAPPY VALENTINE DAY :****** <3
Langsung aja yaa >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> :D



‘Tak ada yang bisa menyembuhkan luka di hati, kecuali waktu.’

Sudah setahun cakka pergi meninggalkan shilla, membuat gadis itu mulai bisa menerima keadaan dan menunggu cowok itu untuk menepati janjinya.
hari ini adalah hari terakhir shilla sebagai siswi SMA Budi Harapan, setelah selesai melewati UAN seminggu yang lalu dan dia diterima di universitas yang dia hendaki lewat jalur undangan. Sadar malam ini adalah malam prom night, membuat dia pasrah karna harus dikejar oleh hampir seluruh cowok mulai dari kakak kelas hingga adek kelas, dari wajahnya cakep kayak brad pitt, hingga wajahnya ancur tapi sok ganteng yang mengajaknya dansa bersama seperti tahun lalu, mereka menjadi begitu karna tau bahwa cakka sudah tak ada lagi di samping shilla, cowok yang membuat mereka pada mundur teratur dan sadar diri bahwa shilla terlalu sempurna untuk mereka miliki.

“hai shill, lo prom night sama siapa?.” Tanya christ, cowok yang naksir dengan shilla mulai dari kelas 1 dan dibilang playboy cap tulang ikan asin.
“hai christ. Emang kenapa?.” Jawab dan Tanya shilla balik yang sedang ngobrol dengan sivia dan febby mengernyit bingung didekatin oleh  christ pada jam istirahat.
“lo mau gak prom night bareng gue?.” Tanya Christ lagi langsung mengeluarkan senyum andalan kalo mau goda cewek, tapi sayangnya, enggak mempan untuk shilla
“wah sayangnya christ, gue udah bareng yang lain. sorry yah.” Ucap shilla tersenyum lalu pergi meninggalkan christ
Sivia dan febby yang tau bagaimana kacaunya shilla ditinggal cakka, saling menatap heran lalu bertanya dengan hati-hati “lo prom night dengan siapa shill?.” Tanya febby
“entar lo juga tau. gue duluan yah. Sampai jumpa malam entar.” Jawab shilla tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, shilla menelpon seseorang
“hai kak ray, lo jadi kan temanin gue malam ini?.” Tanya shilla begitu telponnya tersambung *jadi  ceritanya ray ini sepupuan sama shilla*
“jadi dong shill. ini gue mau nyampe dirumah lo. gak sabaran banget.” Kata ray tertawa di telpon.
“bukannya gitu, gue takutnya lo batalin janji seenak dengkul kayak taun kemaren! Habislah gue diteror!.” Sungut shilla ketika mengingat prom night tahun lalu yang sukses dikejar oleh para cowok yang tau dia datang sendiri.
“kemaren kan gue sibuk mendadak. Lo dimana? Gue udah nyampe nih.” Ucap ray masih tertawa
“gue lagi diimuka komplek. Bye.” Ucap shilla memutus telponnya.

lalu shilla melihat mobil ray terparkir dimuka garasi. Tersenyum, dia masuk dalam rumah dan mendatangi ray yang asyik ngobrol dengan mpok mimi, pembantu favorit ray
“hai kak ray, lama gak nunggu?.” Tanya shilla
ray tersenyum melihat shilla yang mulai bisa tersenyum semenjak kejadian taun kemarin, ketika malam-malam shilla nekad datang ke Jakarta dan menangis dipelukannya, lalu mengigau memanggil nama seorang cowok sambil menangis dan keesokan harinya ijin pulang ke bandung tanpa menceritakan apa-apa.
“hai adekku sayang. lo lulus dimana aja?.” Tanya ray sambil mengacak rambut shilla, yang membuat gadis itu tertegun, karna teringat seseorang yang selalu melakukan hal ini padanya. Dan membuat dia sedih.
“gue lulus di UNPAD, UI sama UGM. Tapi milih di UI aja deh. Biar dekat sama kakak.” Jawab shilla
ray yang yakin melihat sorot kesedihan di mata shilla yang berbinar, berusaha melupakannya “asekk.. akhirnya adek gue yang paling cantik ini masuk UI juga. Udah lo mandi terus bersiap-siap. By the way, gue tidur dimana nih? di sofa?.” Ucap ray jahil
“yaa kalo le mau yaa disofa aja..hahaa gak ding lo tidur disitu tuh.” Kata shilla menunjuk kamar yang dulu ditempati cakka, yang sekarang menjadi seperti sediakala, kosong, tak berpenghuni.
“hahahaha…oke deh.” Ucap ray lalu menuju kamar yang dimaksud sambil nenteng tas berisi baju-baju diiringi oleh shilla yang berjalan dibelakangnya.

Selama satu jam lebih shilla berdandan untuk prom night, akhirnya dia keluar juga dengan memakai gaun malam tanpa lengan warna hijau tosca, dengan kalung pemberian cakka yang melingkar di lehernya dan cincin menghiasi di jari manis shilla ; rambutnya yang panjang dia geraikan dan high heels dengan tali melilit di kakinya warna putih.
Ray yang memakai tuxedo warna hitam, dengan rambut dibikin spike sukses dibuat pangling oleh kecantikan shilla malam ini. Sambil bersiul dia menggandeng tangan shilla
 “ gue lupa punya sepupu secantik lo shill. kayaknya gue punya tugas berat nih kalo kita satu kuliah, yaitu menjaga lo dari inceran cowok playboy. Ahhahaha.” Kata ray tersenyum menatap shilla
shilla hanya tersenyum mendengar candaan sepupunya, “gue juga lupa punya sepupu seganteng lo. kayaknya bentar lagi gue bakal dikejar ma temen-temen gue untuk comblangin lo dengan mereka.” Ucap shilla
“coba lo ada dan lihat gue, entah apa koment lo tentang ini. Gue kangen sama lo cakka.” Batin shilla
ray tertawa dan mereka keluar dari rumah menuju sekolah shilla

Sepanjang perjalanan, mereka saling cerita dan tertawa, ray ingin sekali menanyakan apa hubungan dengan cowok yang sukses membuat shilla mendatanginya malam-malam setahun yang lalu dan menyebut namanya dalam mimpi. Merasa tak sanggup melihat mendung di wajah shilla, dia menyimpannya dalam hati.

Sesampai di sekolah….
Ray turun dari mobil lebih dahulu dan membukakan pintu mobil untuk shilla. Lalu mereka berjalan berdampingan tanpa mempedulikan tatapan tanya oleh teman-teman shilla...
“liat tuh cowok disamping shilla itu siapa? Pacarnya yah? Bukannya dia sama kak cakka?.” Tanya seorang cewek lain.
“Enggak tau. gila tuh cowok ganteng banget! Kayaknya selera cowok shilla blasteran semua deh! Tapi wajar aja sih, dia kan cantik. Kak cakka aja bisa dia dapatkan, gimana dengan cowok lainnya?.” Kata yang lain.
“gila shilla cantik banget! Seharusnya gue yang disamping dia itu!.” Ucap christ melirik shilla dari ujung kepala ampe ujung kaki dengan tatapan kagum dan iri ketika melihat cowok disamping shilla
“mimpi bener!.” Kata teman  christ yang lain dan tertawa.

Shilla yang ditengah pesta, melihat sivia memakai gaun berwarna merah bata dengan rambut dia gulung di atas dan disampingnya adalah kak gabriel, dan melirik febby yang memakai gaun berwarna hijau sedang asyik ngobrol dengan pacarnya. Lalu dia menarik ray untuk menghampiri mereka.
“haiii..” sapa shilla yang sukses membuat mereka pangling.
“astaga shill! lo cantik banget! Pangling gue! eh cowok di samping lo siapa ?.” tanya febby
gabriel yang melihat cowok di samping shilla, mengernyutkan keningnya “ini cowok siapanya shilla? Pacarnya? Gue harap bukan.” Harap gabriel dalam hati.
“dia sepupu gue. namanya kak ray. Kenalin kak. Ini sivia dengan pacarnya, kak gabriel dan ini febby dengan pacarnya, Dayat. Mereka sahabat gue.” Ucap shilla memperkenalkan sahabat-sahabatnya .
Ray menyalami tangan mereka sambil tersenyum dan tatapannya terhenti ketika melihat iel, lalu dia tersenyum ramah yang dibalas dengan jabatan tangan erat dari iel.
ketika asyik ngobrol, tiba-tiba terdengar suara angel, si pembawa acara “nah semuanya, karna ini malam prom night buat kalian, gue pengen siapa yang kena lampu sorot ini maju ke depan dan nyanyi untuk kita semua! Bagaimana?.” Ucap rahmi disambut oleh antusias oleh mereka sambil berharap semoga tak kena lampu sorot.

Akhirnya, lampu sorot menyinari shilla yang asyik ngobrol dengan ray yang membuat semua mata tertuju padanya dengan pandangan kagum akan kecantikan shilla dan tatapan pengen kenalan dari para cewek yang lirik ray. Lalu shilla maju ke depan
 “gue harus ngapain nih mi? Diem jadi patung?.” Canda shilla
“boleh juga tuh. Lo kan jago nyanyi, lo nyanyi deh untuk kita semua sambil main ini.” Ucap angel sambil menyentuh gitar..
“boleh juga tuh.” Ucap shilla sambil berjalan mengambil gitar dan duduk di bangku yg sudah disediakan, kemudian menutup matanya dan mulai memetik senar demi senar (?), lalu terdengarlah suara merdu shilla, yang merupakan isi hatinya.
“ini lagu buat lo cakka. Biar lo gak dengar. Tapi cukup buat gue untuk ngeluarin uneg-uneg dihati.” Batin shilla

“Selama aku mencari
Selama aku menanti
bayang-bayangmu di batas senja
matahari membakar rinduku
ku melayang, terbang tinggi.


bersama mega-mega, menembus dinding waktu
ku terbaring dan pejamkan mata
dalam hati ku panggil namamu
Semoga saja kau dengar dan merasakan

reff :getaran di hatiku yang lama haus akan belaianmu
Seperti saat dulu
Saat pertama kau dekap dan kau kecup bibir ini
Dan kau bisikkan kata-kata
aku cinta kepadamu

peluhku berjatuhan
menikati sentuhan
perasaan yang teramat dalam.
Dan tlah kau bawa, segala yang ku punya
Segala yang kupunya..

(Agnes Monica – Rindu)

semua yang ada diruangan bisa merasakan arti lirik lagu yang dinyanyikan shilla apalagi yang tau dengan pasti, untuk siapa lagu itu sebenarnya shilla nyanyikan.

Setelah selesai, mereka bertepuk tangan riuh sambil meneriakkan minta dinyanyikan lagi..
mendengar itu, pembawa acara menghampiri shilla “itu lagu buat siapa shill? lo menghayati banget shilla! nyanyi sekali lagi yah?.” Pinta pembawa acara.
“hahahaha…buat yang ngerasa aja sih. Beneran minta dinyanyiin lagi?.” Ucap dan Tanya shilla.
“iya shill! ayoo nyanyii lagi!.” teriak seorang temannya disusul oleh yang lain.

shilla tersenyum sambil memikirkan lagu yang akan dia nyanyikan, tersenyum, dia mulai memainkan gitar akusiknya dan mulai bernyanyi sekali lagi, untuk seseorang yang pergi meninggalkannya tanpa pamit,

”terkurung sunyi dalam lirih suara angin
Sekilas terbayang wajah rupawan diujung senja
teringat akan cinta yang pernah kau beri
namun lalu kita terpisah direnggut oleh jarak
hatiku tak berdaya oleh apa yang terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini.

semenjak itu, tak pernah kau beri kabar
tak pula kau beri aku sesuatu kepastian
hatiku tak berdaya oleh apa yang terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini

reff : dimanakah kau ada
rinduku takkan pernah sirna
kekasih ingat aku disini
tertusuk oleh perih
mencari tak pernah kudapat
namun ku kan selalu merindu

letih tertambat, menggeliat diresahku
hadirmu bagaikan sebuah keajaiban yang tak mungkin
hatiku tak berdaya… oleh apa yang terjadi
Sanggupkah aku bertahan disini.

(Ratu – Dimanakah Kau Ada)

Setelah selesai menyanyikan lagu itu, entah kenapa shilla merasa sesak di hati, Cuma dia menahannya dan tersenyum ketika semuanya memberikan tepuk tangan sekali lagi kepada shilla.
lalu dia menuruni panggung dan langsung menghampiri ray yang asyik berbicara dengan Gabriel..
 “suara lo bagus shill. beneran gak bohong gue.” puji gabriel tulus.
“makasih kak. Eh kak ray, pulang yuk.” Ajak shilla sambil colek tangan ray
“gue mau ke toilet dulu. Lo duluan aja ke mobil shill. ntar gue susulin. Duluan ya.” Ucap ray
“duluan juga vi,feb,kak iel,day.” Pamit shilla sambil menggandeng tangan ray
“nyesek gue dengar shilla nyanyi, ketahuan banget dia kehilangan kak cakka.” Kata febby sambil menatap kepergian shilla yang dibalas oleh anggukan yang lain.

ketika tiba di parkiran…
shilla berdiri di depan mobil ray, tidak menyadari kedatangan seseorang dari belakang yang meneror hidupnya selama setahun disekolah.
“ckckkckc.. lo cantik banget shill malam ini, gue suka sama bentuk badan lo.” Kata debo mabuk dan dengan kurang ajarnya merangkul pinggang shilla..
shilla yang kaget dengan kedatangan debo tiba-tiba dari belakang dan merangkul pinggangnya, sontak melepas tangan debo dan berjalan mundur ke belakang dengan wajah ketakutan.
“lo kenapa takut shill? ayolah, lo mau teriak? Gak ada orang yang bisa dengar teriakan lo shill! apalagi pangeran lo! udah mampus!.” Kata debo sambil berjalan mendekati shilla dan tersenyum licik ketika gadis itu tak bisa kemana-mana lagi karna terkurung oleh dirinya dan dibelakangnya ada tembok angkuh menjulang tinggi.
“maksud lo apaan dia udah mampus?! Ngomong jangan asal deh!.” Ucap shilla dengan suara bergetar antara ketakutan dan hendak nangis.
“gue tau kok dia kecelakaan mobil kan? Lo mau tau dia kenapa kayak gitu? karna gue nyuruh orang nabrak mobil dia dan bakar mobil cowok lo! (Masih ingat kejadian yg cakka kecelakaan kan?)” kata debo sambil mendekatkan pinggang shilla di hadapannya dan mulai mencium lehernya penuh nafsu sehingga gadis itu meronta ingin melepaskan diri.
“Emmph.. lepasin gue! l apa?! Jadi lo yang ngelakuin ini semua?! Dasar cowok setan!.” Bentak shilla sambil mendorong tubuh debo menjauh dari hadapannya tapi gagal karna kedua tangannya dipegang oleh tangan kiri debo.

tiba-tiba…..
seseorang menarik debo dari belakang dan langsung menghajarnya membabi buta dan membuat debo jatuh tersungkur ke tanah.
“lo  apain dia hah?! Gak ada yang boleh nyentuh dia!.” Bentak ray sambil menendang debo lalu menarik shilla ke pelukannya.

“oh… ternyata lo playgirl juga ya shill! ditinggal cakka, gaet yang lain! entar besok-besok kalo lo ditinggal dia, lo gaet siapa lagi shil?! gue ngantri deh shill buat elo.” Ucap debo meremehkan  kemudian tertawa sinis dan pergi meninggalkan ray dan shilla..

Shilla hanya bisa menangis di rangkulan ray yang sebenarnya bingung dengan apa yang terjadi, tapi dia berusaha berpikir jernih dan mengantarkan cewek itu ke dalam mobil.

Sepanjang perjalanan, shilla hanya diam dan sesekali sesegukan, tak tahan mendengar itu, ray menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menatap shilla..
“lo sampai kapan nyembunyiin hal ini ke gue shil? emang gue bukan orang yang lo percaya jadi lo gak mau cerita sama gue? lo udah gue anggap adek sendiri shilla.” Ucap ray menatap shilla
Shilla balik menatap ray dan menghela napas
 “Sorry kak, kenapa sih kak, dia harus pergi disaat kita mulai suka dengan dia? memberikan kesempatan untuknya?.” Ucap shilla dengan wajah menunduk.
“Dia siapa shill? apakah dia yang lo maksud adalah orang yang sukses buat lo nekad malam-malam nyamperin gue ke jakarta setahun yang lalu dan lo pergi keesokan harinya tanpa bilang apa-apa sama gue?.” tanya ray hati-hati
Shilla hanya menganggukkan wajahnya, tanda dia membenari apa kata ray..
“Apakah dia yang lo panggil tiap lo tidur? cakka?.” Tanya ray lagi
Melihat shilla menganggukkan wajahnya, ray menghela napas
“bisa lo ceritain sama gue siapa cakka itu sampai lo kayak gini dan ninggalin lo?.” Tanya ray LAGI
shilla lalu menceritakan semuanya kepada ray, tentang perjodohannya, tentang sifat cakka dan terakhir, tentang apa yang dikatakan oleh debo yang mengaku telah mencelakakan cakka hingga membuat cowok itu pergi dari kehidupannya.
Ray mendengarkan dengan penuh sabar, dan sesekali menghapus airmata shilla yang mengalir, lalu menatap shilla dalam
“Shill, kalo lo suka sama seseorang, sebenarnya lo harus nyiapin diri lo untuk ditinggal oleh dia suatu saat nanti. Dan apabila lo ditinggal dia, Tuhan memberikan dua pilihan untuk lo, lo pergi dan mencari cinta yang baru, atau tetap menunggu dia seperti yang dia inginkan. Lo pilih yang mana shill?.” tanya ray (dihh ray kepo dehh..piecee mamenn :D:P)
“Sebenarnya gue pengen lupain dia kak. Cuma gue gak bisa. Terlalu banyak kenangan dirumah gue tentang dia. itu bikin gue gak sanggup.” Ucap shilla terisak.
“lo bukannya gak bisa lupain dia, Cuma lo gak sanggup lakuin itu, kalo lo mau lupain seseorang, jangan pernah setengah-setengah, lo buang semua pemberian dia, coba gue tebak, kalung dan cincin yang lo pakai sekarang itu pemberian dia kan?.” Tebak ray
shilla menganggukkan kepalanya
“jadi gue harus gimana?.” Tanya shilla
“kalo lo pilih nungguin dia, lo harus bersabar shill dan selalu yakin kalo dia akan kembali untuk lo, seperti janjinya, tapi kalo lo gak sanggup, lupain dia dan buang semua yang pernah dia kasih buat lo. lo milih yang mana shill?.”
“gue …. Gak tau.. mungkin gue mencoba untuk nungguin dia. makasih ya kak. Senang gue bisa curhat sama lo.”
“Sama-sama shill. lo kalo ada masalah curhat saja sama gue. jangan kayak dulu lagi yah, nongol di depan kost gue sambil nangis, dikira orang gue baru aja nyakitin lo.” Ucap ray sambil menjalankan mobilnya.
Shilla tertawa mendengar perkataan ray sambil berharap dalam hati, semoga penantiannya tak sia-sia. Dan dia bisa bertemu dengan cakka lagi..Entah kapan,hanya waktu yang bisa menjawab…




di tempat lain…..
“APA TANTE? kak cakkk.. enggak mungkin tante!” shock shanin sambil membelalakkan matanya dan berharap dia salah dengar.
“tante juga gak percaya, tapi sekarang cakka kecelakaan karna ditabrak seorang cewek pas nyebrang jalan.” Jelas mamanya cakka
 mama cakka menghela napas melihat shanin masih shock 
“kamu jangan cerita soal ini sama shilla. Jangan buat dia tambah sakit lagi.” Jelas mamanya cakka
shanin hanya tersenyum miris  berharap semoga itu tidak akan terjadi, karna dia tak bisa membayangkan bagaimana reaksi shilla mengetahui hal menyakitkan ini.





Di sebuah apartemen mewah di jerman, ada seorang cowok berumur 21 tahun sedang rebahan dikasur, mempunyai wajah tampan yang sukses membuat para cewek noleh ke arahnya dan  seolah tanpa cacat, bermata hijau terang dengan senyum manis dan tatapan matanya yang tajam berubah menjadi lembut sedang mengelus rambut seorang gadis di sebelahnya yang bergelut manja.
“Sayang,  kamu kok semakin hari semakin cantik sih? Aku tambah sayang sama kamu. Kata cowok itu gombal sambil menjawil hidung gadis yang disebelahnya.
“hahahaha, kamu gombal deh. Aku juga sayang sama kamu cakka. Dan aku gak mau kehilangan kamu.” Kata cewek itu sambil mencium pipi cowok dan mencubitnya.
“hahaha…. Sayang.. aku besok pengen pulang ke Indonesia, tapi bareng kamu. Aku pengen kenalin kamu sama keluarga aku. Bagaimana? .” ajak cowok itu yang sukses membuat gadis itu terdiam.
“kamu kan bisa pulang sendiri sayang. kenapa harus ajak aku?.” Elak gadis itu.
“tapi aku pengen bareng kamu. Kita sudah pacaran selama 4 tahun. Masa begini aja? aku pengen kita tunangan disana, Sama kamu. Please.” Kata cowok itu dengan wajah memelas.
gadis itu terdiam sambil menatap kalung separo hati yang dikenakan cowok itu. Dia memainkan bandul kalung itu di leher cowok itu dan menatapnya tepat di manic mata pemilik kalung itu. “ini kalung dari siapa sayang? aku pake ya.” kata gadis itu.
“kamu jangan mengalihkan pembicaraan deh. Aku gak tau. aku lupa. Kamu mau? Entar aku beliin deh yang lebih bagus dari ini.” Elak cowok itu sambil melepaskan tangan cewek itu yang masih memegang bandul kalungnya.
“aku mau sayang. mau kalung yang kamu pake itu.” Kata gadis itu pura-pura ngambek.
“nanti aku beliin yang lebih bagus lagi. kamu mau kan ikut aku ke Indonesia?.” Tanya  cowok itu.
“kenapa gue kayak gak ikhlas gitu ngasih nih kalung ma dia? kan dia cewek gue? aneh banget nih perasaan.” kata cowok itu dalam hati.
sadar caranya tak berhasil, dia menghela napas “ok. aku akan ikut kamu.” Kata cewek itu tersenyum manis, menyembunyikan perasaan yang campur aduk di hati.
“makasih sayang.” kata cowok itu tersenyum lalu mengelus bibir gadis itu dan menciumnya dengan lembut dan dibalas dengan agresif oleh gadis itu lalu naik ke atas tubuh cowok itu dan rebahan di dadanya yang bidang, cowok itu membalas respon ceweknya dengan memeluk gadis itu lalu berguling  hingga dia sekarang berada diatas tubuh cewek itu tanpa melepas ciumannya.. (x_____X)

tanpa cowok itu sadari, ada seseorang yang setia menunggunya, menunggu janji yang pernah dia berikan dan  janji itu sengaja dihapus, oleh waktu.

Waktu, memisahkan kau dan dirinya, menghapus  kenangan indah di memori salah satu dari kalian, tapi apakah sang waktu akan mengembalikan itu semua? Atau tetap tersimpan rapi di memori dia, tapi lenyap di memorimu? *dudududu


****************
Di sebuah tempat yang berjarak berjuta kilometer dari mereka  ….

Semua mata lelaki tertuju hanya pada satu orang yang sedang ngobrol dengan temannya sambil mengibaskan rambutnya tergerai yang berwarna coklat kehitaman yang dia warnai ketika resmi menjadi mahasiswi, dan matanya yang coklat terang berbinar ceria seolah tiada beban dan senyumnya yang sukses membuat siapa yang melihat, akan melirik ke arahnya dan mengaguminya.
“tuh cowok pada kenapa sih feb?! Ngeliatin kita kayak mau mangsa gitu!.” gerutu shilla sambil sesekali melirik sebal ke anak cowok yang tatapannya tak bisa lepas darinya dan beberapa bersiul menggoda kearahnya.
“mereka bukan ngelirik kita, tapi ngelirik lo shill! lo gak sadar yah diliatin?.” Ucap sivia yang satu fakultas dengan shilla, yaitu fakultas kedokteran sambil asyik smsan dengan Gabriel..
“enggak tuh. Gue merasa biasa aja.” kata shilla sambil mengelus buah kalung yang berbentuk separo hati yang setia melingkar dilehernya.
“ coba lo ada disini kka, gue gak akan kayak gini. Lo kapan pulang? Gue kangen sama lo cakka.” Batin shilla
Marsha yang tak tau apa-apa dengan masa lalu shilla, bertanya dengan mimic tanpa dosa
“shill, lo punya pacar yah? Habis setiap cowok nembak lo, pasti ditolak. Atau lo jangan-jangan….” Ucap marsha dengan wajah menuduh.
Shilla yang tau arti tatapan marsha, tertawa ngakak
“lo mikir gue lesbi gitu? kan gue lesbian sama elo! Masa lo lupa sih sayang?.” Jahil shilla sambil kedipkan mataya
“ngaco bener deh! Gue serius shilla.. lo punya cowok kan?.” Tanya marsha
shilla membuka tasnya dan mengambil hpnya, lalu dia menunjukkan sesuatu kepada marsha, yang membelalakkan matanya ampe mau loncat
“ cakep gak?.” Tanya shilla sambil nyodorin foto cakka yang ada di hpnya di depan fmarsha.
“ini cowok lo shill? sumpah cakep banget!..” puji marsha dengan suara gila-gilaan.
“hahahaha…. Mungkin iya, mungkin juga tidak. Eh gue masuk dulu ya. bye sha, bye vi” pamit shilla sambil menaruh hpnya kembali ke tas dan masuk ke kampusnya.

sambil berjalan menuju fakultasnya, dia melihat ray dengan temannya asyik ngobrol. Tak ingin mengganggu, dia berbalik arah, tapi ketahuan ray 
“shilla!.” Teriak ray yang sukses membuat gadis itu kaget dan menoleh.
“hai kak. Ada apa?.” Tanya shilla sambil mendekati ray
“haduwwh.. ketahuan deh! Gue males banget ketemu kak ray, bukannya apa-apa, tapi gue bakal ditanyain macam-macam ma temannya tuh!.” Sungut shilla dalam hati.
“ lo nginder dari gue ya?.” tebak ray berbisik ditelinga shilla yang membuat dia mati kutu.
“kok lo tau kak?.” Kata shilla bingung.
“gue bisa liat dari tingkah elo. Ada masalah lagi?.” Tanya ray sambil mengacak rambut shilla.
entah kenapa, setiap ray melakukan itu, dia merasa yang disampingnya sekarang dan mengacak rambutnya bukan ray, tapi cakka. Dan itu yang membuat shilla merasa sakit sendiri.
“entar gue ceritain. Gue mau ngampus dulu. Lo gak masuk kak?.” Tanya shilla sambil menarik tangan ray yang nangkring di atas kepalanya, sebelum dia tambah galau lagi.
“gue mau jalan-jalan dulu. Oke deh. Gue tunggu.” Kata ray lalu mengacak rambut shilla sekali lagi dan tertawa melihat gadis itu manyun, lalu pergi meninggalkannya.
“shill” panggil temen ray memanggil shilla dan membuat gadis itu menoleh.
“iya kak? Ada apa?.” Tanya shilla
“tuh kan! Apa gue bilang! Pasti deh ngajak jalan atau minta jawaban soal kemaren itu!.” Rutuk shilla dalam hati.
“gue boleh minta jawabannya gak sekarang? Lo udah gantung gue selama 2 minggu shilla.” Kata rakka, cowok keren yang dikenal playboy dan berkoar-koar semenjak bertemu dengan shilla, akan insyaf dari playboynya dan setia sama satu cewek. tapi gak ngaruh bagi shilla.

 “maaf kak. shilla gak bisa. Kita jadi temen aja ya kak.” Ucap shilla tersenyum dan entah sudah berapa kali dia mengucapkan kata itu dan sukses membuat para cowok patah hati.
Rakka yang biasanya tak pernah ditolak cewek, tak menyangka ditolak shilla, terdiam sambil lirikshill. gue terima keputusan lo. tapi please, buka hati lo buat gue. gue setia nunggu lo.” kata rakka
shilla hanya tersenyum dan melirik ray  balik yang hampir ketawa mendengar omongan rakka,
“shilla ke kelas dulu yah. Bye ka ray, bye ka rakka.” Pamit shilla meninggalkan ray yang berusaha menyabarkan hati rakka yang hancur.



***********
Setelah hampir seharian di kampus, shilla pulang dengan badan remuk karna praktek bedah mayat dan otak puyeng karna mikir banyak tugas. Sambil berjalan menuju parkiran mobil, dia melihat shanin dengan rio sedang asyik ngobrol.
Penasaran, shilla berjalan mendekati mereka
“wooy.. pacaran mulu nih orang!.” Teriak shilla yang membuat kedua pasangan itu terdiam dan tertawa.
“hahahahaha…. Lo juga shilla, sibuk mulu kerjaannya. Apa gak mumet tuh otak?.” Tanya rio sambil melirik shanin yang asyik memperhatikan shilla..
“jangan sampai shilla tau soal ini. Jangan sampai. Gue gak mau dia sakit lagi.” Batin shanin
“habis Cuma ini yang bisa buat gue sibuk. Eh udah dulu yah, gue mau pulang. Lo kenapa ngelamun shan?.” Tanya shilla sambil menepuk pundak shanin pelan dan membuat shanin kaget.
“Eh.. eum… enggak kok. Gak apa-apa.” Ucap shanin kaget dengan tepukan shilla
“yaudah deh. Gue duluan. Bye semuanya.” Pamit shilla sambil berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan mereka.

“kamu kenapa sayang?.” Tanya rio cemas melihat pacarnya menatap kepergian shilla
“cakka sayang, dia datang.” Kata shanin pelan yang membuat rio kaget.
“dia datang?! Kapan?! Seharusnya kamu kasih tau sama shanin!.” Kata rio senang karna sahabatnya datang.
“besok. Aku gak mau shilla tau sayang. dia bakal sakit lagi. lebih sakit dari sebelumnya.” Kata shanin dengan tatapan sedih.
“kenapa? Seharusnya shilla bahagia cakka datang besok, tepat di saat dia ultah.” Ucap rio tak mengerti dengan maksud shanin
“kamu gak ngerti sayang. cakkaa …” jelas shanin sambil mengatakan sesuatu kepada rio dan membuat cowok itu kaget.
“Apa?! Enggak mungkin?! Bagaimana bisa cakka kayak gitu? dan cewek itu?! Astaga! How can it be happen?!.” Teriak rio kaget.

Melihat beberapa orang melihat ke arah mereka, shanin berbisik
“jangan teriak sayang. aku juga gak percaya awalnya, aku berusaha menyebut nama shilla, tapi dia selalu bilang “shilla, siapa tuh? Gak kenal gue.” “lo bisa gak sih dek sehari aja gausah nyebut nama shilla setiap gue nelpon?! Gue bosen dengernya.”  *dududu
“Aku harus gimana lagi sayang? memangnya kenapa dengan cewek itu? Kamu kenal?.” Tanya shanin bingung

“cakka ngomong gitu?! aku pites tuh anak ampe dia ingat siapa shilla! Ya kenal dong! Dia itu…..” jelas rio yang membuat shanin membelalakkan matanya.

“Apa?! Enggak! aku gak bisa bayangin kalo shilla tau soal ini. Kamu masih ingat kan gimana shilla waktu ditinggal cakka?.” Ucap shanin lemas.

Rio  menganggukkan wajahnya dan teringat jelas diotaknya, shilla mendatangi shanin di sekolah sambil menangis dan marah-marah karna tega membiarkan cakka pergi meninggalkannya. Dan dia juga ingat, bagaimana shanin menjelaskan kenapa cakka pergi berkali-kali ke shilla sambil menangis.
“aku ga bisa bayangin itu terjadi. Bagaimana kalo kita pulang?.” Ajak rio sambil mengulurkan tangannya ke shanin yang terduduk.
“Aku juga. Ayo.” 
**********

'serapi apapun kita menyimpan rahasia itu, suatu saat akan ketahuan juga, cepat atau lambat.'

Sesampai dirumah, shilla langsung berjalan menuju kamarnya, ketika dia melewati kamar yang dulu ditempati cakka, semua kenangan tentang cakka hadir tanpa permisi di otaknya dan kemudian menjadi sebuah film di kepalanya yang sukses membuat shilla meneteskan air mata di depan pintu kamar. Lalu dia menyentuh gagang pintu kamar itu dan membukanya.

Setelah masuk, kenangan itu semakin memaksa shilla untuk mengingat semuanya dan terputar di otaknya. Dan dia masih sangat ingat bagaimana tatapan nakal cakka ketika melihat dia memakai pakaian yang jujur, menggoda iman cakka sebagai cowok normal, gombalannya yang membuat shilla muntah mendengarnya, tapi di sisi yang lain, dia senang ,perhatian cakka dan sifat melindungi di saat shilla butuh dan terakhir, ancaman cakka bila dia tak mau melakukan apa yang diinginkan cakka. Mengingat itu, membuat shilla galau dan akhirnya meneteskan air matanya dan jatuh di sisi ranjang.

“gue kangen sama lo cakka. 4 tahun nunggu lo itu bukan waktu yang lama buat gue. lo tau gak? Setiap gue ultah, yang gue harapin Cuma satu, yaitu ada lo disamping gue, ngasih ucapan buat gue. tapi apa? Gue disuruh Tuhan untuk nunggu lo. dan gue harap, penantian gue gak sia-sia. Lo kembali buat gue, seperti janji lo, bukan kembali untuk bikin gue hancur kesekian kalinya.” Ucap shilla sambil berdiri dan keluar dari kamar cakka menuju kamarnya.

Sesampai di kamar, dia lelah dengan semuanya, lelah dengan perasaannya, akhirnya jatuh tertidur di ranjang dengan pakaian lengkap. ..

****** 


Pagi harinya……
shilla bangun tidur dengan perasaan kosong Dan duduk di sisi kanan ranjang. Dia memandangi sekeliling kamarnya dan melirik foto mereka berdua pada waktu pementasan putri tidur yang dia kasih pigura warna biru, kesukaannya. Lalu dia mencoba mengambil pigura itu, tapi karna tak sampai,  PRANG!! akhirnya tersenggol oleh salah satu jarinya dan pigura itu jatuh ke lantai. Kaget, dia langsung berdiri dari tempat tidur dan meraih pigura itu yang kacanya menjadi pecah dua bagian, memisahkan dirinya dengan cakka. Dia terdiam dan berusaha membersihkan pecahan kaca itu. Lalu menatap pecahan foto itu.
“ada apa lagi ini? Semoga tak ada apa-apa.” Harap shilla

lalu dia meletakkan pecahan pigura itu di meja samping tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk mandi.

ketika selesai mandi, shilla keluar dari kamanya dan.....






Tiba-tiba….
“HAPPY BIRTHDAYY SHILLA!.” Teriak ray di lantai dasar disusul dengan yang lain ketika melihat shilla keluar dari kamar cakka menuju kamarnya.
shilla yang bengong melihat ray dengan shanin yang memegang kue ulang tahun dengan lilin 20 tahun di atas kue, sesuai dengan umurnya. Dan dia melihat di belakang mereka ada sivia, Gabriel,rio, dayat dan febby tersenyum sambil membawa kado di tangan masing-masing.

kaget, shilla langsung turun ke bawah dan tertawa. Meliat shilla tertawa, ray langsung mengelus kepala shilla
 “selamat ulang tahun shilla, semoga panjang umur sehat selalu, keinginan lo tercapai.” Wish ray
“makasih kak. Hadiahnya mana neh?.” Tanya shilla manja sambil mengulurkan tangan minta hadiah.
“Sebuah doa lebih dari cukup untuk hadiah ultah lo shilla.” Ucap ray tertawa meliat shilla manyun.

“shilla… selamat ulang tahun, ayo potong kuenya. Kita sudah lapar nih.” Ucap gabriel yang sukses digetok oleh rio
“malu-maluin aja lo ini bisanya! Liat tuh vi, pacar lo!.” kata rio  yang dibalas oleh tawanya sivia.

shilla tertawa melihat semuanya bisa kumpul di rumahnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, Cuma dia merasa ada yang kurang di antara mereka, seseorang yang selalu menjadi harapannya di setiap dia ulang tahun, dia hanya ingin orang itu ada di sampingnya, menemani hari istimewanya.
“ok deh kak. Shilla boleh niup kan?.” Kata shilla yang dibalas oleh anggukan ray

“Ya Allah, Engkau tau apa yang shilla harapin. shilla hanya ingin dia disini. Seperti dulu lagi. dan tak ada kata perpisahan di antara kami. Itu saja.” Wish shilla dalam hati

ketika selesai mengucapkan harapannya, dia meniup lilin itu dan langsung di respon oleh tepuk tangan mereka. Dan ketika shilla asyik memotong kue ulang tahunnya sambil tertawa mendengar lelucon antara ray dan rio, hp shanin berdering dan dia membelalakkan matanya ketika mengetahui siapa yang nelpon.
“shill, gue angkat telpon dulu ya.” Ucap shanin yang dibalas dengan anggukan shilla.


selesai memotong kue dan membagikannya pada mereka, tiba-tiba shilla baru sadar kehilangan shanin, penasaran, dia pergi meninggalkan mereka dan mencari shanin..

ketika tiba di dapur, dia mendengar suara shanin disana dan yang membuatnya hampir mati rasa saking kagetnya, shanin menyebut nama seseorang yang ditunggunya selama 4 tahun, yang selalu hadir di dalam mimpinya dan menjadi the most dalam setiap harapannya.


“iya kak cakka, shanin lagi dirumah teman nih, entar kalo sudah nyampe dirumah shanin sms kok. kakak bawa oleh-oleh buat shanin kan? Awas kalo kagak! Mending kakak gausah pulang kesini lagi! eh udah dulu ya kak. Entar kita ngobrol lagi dirumah. bye.” Ucap shanin memutuskan telponnya dan begitu berbalik, dia kaget melihat shilla berdiri mematung.
“mampus gue!.” Batin shanin
“ cakka udah pulang priss?dia sekarang ada dimana?.” Tanya shilla dengan tatapan kosong.
merasa tak bisa lari, shanin menganggukkan wajahnya
“iya.. kak cakka udah pulang. Dia ada dirumahnya.” Kata shanin pelan sambil menyiapkan mentalnya kalau diteriakin shilla..

“kenapa lo gak bilang sama gue shan? Gue tau! lo pasti sengaja kan gak bilang sama gue sebagai surprise gue ultah? Iya kan?.” PD Shilla yang sukses membuat shanin melongo mendengar penjelasan shilla. shill… gue… shill! Lo mau kemana?.” Teriak shanin ketika melihat shilla pergi meninggalkannya.
“gue mau ketemu cakka! Thanks atas suprisenya sayang. loveyou deh.” Teriak shilla meninggalkan rumah dan menabrak rio yang bingung melihat tingkahnya.

shanin langsung mengejar shilla, tapi terlambat, karna mobil shilla sudah melaju kencang menuju rumah cakka.
panic, dia langsung menghampiri rio yang masih bingung dengan tingkah shilla,
“kita pulang! Shilla gak boleh tau soal ini.” Ucap shanin memaksa rio
gabriel yang penasaran, langsung mendekati rio
 “ shilla kemana yo? Tuh anak pergi gak bilang-bilang! Kan dia yang ultah, masa dia yang pergi?.”
“gue juga gak tau kemana, tanya sama shanin deh.”

gabriel mengalihkan pandangannya ke shanin
“emang dia pamit sama lo shan?.” Tanya iel.
“gue gak bisa jawab pertanyaan lo kak, ini emergency banget! shilla gak boleh tau! mana kunci mobil kamu? Aku mau nyusul shilla.” Kata shanin sambil menengadahkan tangannya di depan rio
“dia berhak tau sayang. mereka juga.” Kata rio sambil menatap shanin kemudian beralih ke iel.

“ada apaan sih?.” Tanya ray yang bingung melihat mereka diikuti dengan yang lain.

Merasa ada sesuatu, iel melirik rio dan shanin bergantian
“lo nyembunyiin apa dari kita yo? Shan?Sekongkol bener yah.” Curiga Gabriel melirik tajam rio  kemudian melirik shanin, diikuti dengan yang lain.

Merasa semua tatapan tajam tertuju padanya,shanin menghela napas pasrah “ ok. gue mungkin harus jujur dengan kalian. cakka sudah pulang.” Ucap shanin pelan yang sukses membuat mereka yang mendengar, terdiam.

“cakkabeneran sudah datang shan? Kalo iya, kenapa lo sembunyiin ini dari shilla? Lo nyembunyiin dari kami?!  Apa ini kejutan sebagai hadiah ultah shilla?.” Tanya Gabriel bertubi-tubi
“cakka memang sudah datang , tapi gue nyembunyiin ini bukan karna sebagai kejutan shilla ultah, tapi karna…” ucap shanin menggantung.
“karna apa shan?.” Tanya ray penasaran.

merasa semua ini tak ada artinya lagi untuk disembunyikan, shanin menghela napas sekali lagi
 “ maafin gue karna gak bilang sama kalian. Gue Cuma gak ingin shilla tau soal ini dan gue bukannya gak percaya sama kalian, tapi gue takut kalian keceplosan. Sebenernya cakka sudah operasi beberapa bulan setelah dia pindah ke jerman, dan dia sekolah disana. Tapi….”
“tapi apa shan? Lo jangan ngegantung deh.” Tanya febby yang sudah penasaran akut.
“kalian ingat pada saat cakka kecelakaan karna mobilnya terbakar itu?.” Tanya shanin yang dibalas dengan anggukan.
“terus? Apa hubungannya dengan lo nyembunyiin kabar cakka sudah pulang?.” Tanya ray lagi penasaran.
“cakka itu siapa sih? Kok gue gak kenal yah ?.” Tanya marsha kepada sivia
“entar gue ceritain. Udah lo diem deh.” Kata via.

“Ada kak ray, dokter yang ngerawat kak cakka bilang, ada syaraf di kepala cakka yang berubah sensitive akan benturan keras sejak kecelakaan itu. Dan itu fatal banget bila sampai kebentur lagi. gue tau semua itu dari tante jenni.” Jelas shanin menghela napas, lalu melanjutkan pembicaraannya “gue masih inget, setiap hari dia cerita sama gue lewat email kalo dia kangen sama shilla, dia selalu nanyain kabar shilla sampai gue lulus, dan ketika gue bilang shilla sudah lulus, dia bilang dia ingin menjadi pasangan tuh cewek di malam prom night. Tapi seminggu setelah dia ngomong gitu.. dia..” kata shanin menundukkan wajahnya.
“dia kenapa shan?.” Tanya gabriel
“dia kecelakaan di jalan pada saat nyebrang jalan. Dan yang nabrak dia itu cewek! dia kecelakaan pas shilla sms gue mau prom night di sekolah! Pada saat gue tau soal itu, tante jenni langsung bilang jangan beritahu sama shilla soal cakka kecelakaan dan dia berharap moga cakka gak apa- apa, gue nurut aja sambil berdoa yang terbaik buat kakak gue. tapi nyatanya,  kecelakaan itu buat cakka koma selama 2 minggu. Yang gue sama tante jenni takutin terjadi, pada sata cakka sadar, dia lupa kenapa dia berada di jerman dan dia lupa kenapa dia dirumah sakit! Satu hal yang pasti, cakka amnesia!  Begitu gue pancing dia dengan cerita soal shilla, soal kalian, dia bilang dia gak ingat apa-apa dan dia malah nanya, shilla itu siapa bagi dirinya!  Itu yang buat gue gak sanggup bilang sama shilla dan kalian bahwa cakka mampir! Dan yang bikin nyesek , cakka kesini bawa cewek dan dia mau tunangan sama tuh cewek disini! Dan cewek yang jadi pacarnya cakka itulah yang nabrak cakka ampe dia amnesia!.” Jelas shanin yang membuat suasana langsung sunyi senyap.
“Amnesia?! Lo serius kan? Lo lagi gak latihan acting kan?!.” Teriak gabriel shock.
“ngapain pacar gue boong soal beginian?! Dan cewek yang jadi pacar cakka itu……….” Kata rio  yang membuat semua mata tertuju pada rio #hasekk :P
“Siapa yo?  Lo tau?.” Tanya sivia yang sedari hanya berdiam diri (?)
satu jawaban dari rio sukses membuat mereka jantungan.
“WHAT?! Gue gak percaya!!!” Teriak sivia histeris dan dibalas anggukan lemah dari shanin




****
di tempat lain……….
shilla baru tiba dari rumah cakka dengan perasaan kangen yang amat sangat. Lalu dia keluar dari mobilnya dan semakin kangen melihat mobil cakka terparkir di garasi, lalu dia tiba di depan pintu dan mengetuknya.
“hai bi. cakka ada?.” Tanya shilla ketika melihat mpok inem, pembantu cakka membuka pintu.
mpok inem terdiam melihat shilla, dia merasa tak tega melihat gadis yang didepannya akan hancur melihat kenyataan yang ada, seperti 4 tahun yang lalu. Tapi dia tak bisa berbohong
“ cakka ada kok non di dalam.” Kata mpok inem pelan.
shilla yang tak menyadari dengan perubahan suara mpok inem, dia tersenyum
“ beneran mpok? Shilla masuk yah?.” kata shilla tapi ditahan mpok inem..
“jangan non. Non gak boleh liat mas cakka.” Tahan mpok inem
“kenapa sih mpok? Oh …mpok disuruh cakka yah nahan shilla di depan pintu karna dia bikin surprise? *PD amat nih anak._.:P* Ayolah mpok ijinin shilla…” mohon shilla sambil menggeser pelan tubuh mpok inem kesamping dan masuk dalam rumah.


ketika dia memasuki rumah cakka, entah kenapa, hatinya menyuruh untuk pergi dari ruangan ini. Tapi shilla tak mempedulikannya. Dia terus berjalan dan tiba di taman belakang.

ketika dia memasuki taman belakang di rumah cakka, dia melihat pemandangan yang sungguh bikin miris hati,pemandangan yang membuat usaha dia selama 4 tahun untuk menjaga janji cowok itu sia-sia dan harapan yang selalu dia ucapkan dalam setiap doa, hanya harapan kosong.

Cakka sedang berpelukan erat dan mencium bibir gadis itu  di teras belakang dan membuat shilla tak bisa melihat siapa gadis itu karna dia membelakangi shilla..
“cakka?.” Ucap shilla dengan suara serak dan semakin kaget hingga dia merasa ingin pergi saat itu juga ketika mendengar jawaban cakka

“maaf, lo siapa?.” Tanya cakka polos  melepas ciumannya dan menatap shilla dengan penuh tanya sukses membuat cewek meneteskan air matanya, pada saat itu juga.

ketika cewek yang dicium cakka menoleh dan menatap dirinya dengan tatapan menang, lengkaplah sudah penderitaan shilla ketika tau siapa tau cewek itu…



#bersambung

Diposting oleh Tirsa di 01.11
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

3 komentar:

I'm Nia - Love Probolinggo Culture mengatakan...

kak lanjutin part 13nya yaa, ga sabar , nice story bgt ini :)

14 Februari 2013 pukul 01.56
Unknown mengatakan...

pkoknya kdu happy ending hiks

15 Februari 2013 pukul 05.30
Annisa Lorenza mengatakan...

Keren,, bkal happy ending gak nih??

18 Februari 2013 pukul 13.13

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Copyright © 2012 WELCOME TO MY BLOG :D |