WELCOME TO MY BLOG :D

About Me

Tirsa
Lihat profil lengkapku

Readers

Followers

Label

  • About Me:) (4)
  • Ashilla Zee dll :) (11)
  • CampurCampur :P :) (3)
  • Cerpen (5)
  • CuapCuap (3)
  • Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill) (22)
  • KasaKusuk (14)
  • KAU (12)
  • Mario Stevano Aditya Haling (2)
  • PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL* (1)
  • SCAVENT CHEERS (1)
  • SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :* (4)
  • Tugas (6)

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2013 (51)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (8)
    • ▼  Januari (12)
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Some Info About Ashilla and #BIEB
      • MASA LALU :')
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) Par...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi Cakshill) Par...
      • Terima Kasih Untuk Luka Yang Kau Beri *Cerpen Caks...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY! (versi CAKSHILL)PAR...
      • Jatuh cinta sama elo? NO WAY! (versi Cakshill)Part...
      • 2000 Day * Cerpen Cakshill *
      • Lirik Lagu Ashilla Zee - BIEB
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
  • ►  2012 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
Minggu, 27 Januari 2013
In: Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill)

Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PART 10 bag.2 – please, jangan tinggalin gue!



Penulis:  Regina Maharani Nurlie
Hayyyy part 10 bagian 2nya datang(?) :P :DD
Sebelumnya aku mau ngingetin,cerita ini cuma aku COPAS dari kak Rere yaa :D
Dan ada kejutan yg di buat di bagian akhir" part ini (?).. 
Kejutannya bikin nyesekkk u,u
Penasaran??
Yukk baca kelanjutannya.....:D


pagi harinya…
Shilla yang sudah selesai berpakaian dan makan pagi, dia naik ke atas untuk mengambil tasnya. Sambil bersinandung, dia melewati kamar cakka. Penasaran, dia masuk ke kamar dan merasakan ada sebuah perasaan dia ingin bertemu cakka lagi.
“astaga! Kenapa gue jadi kangen gini ama sengak?! Ingat shill, lo benci ma dia! jangan biarkan dia membuat lo jatuh cinta.” Batin Shilla
kemudian dia keluar dari kamar cakka dan berlari sambil mengambil kunci mobil  dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah.


 Sesampai sekolah…
Shilla langsung memarkir mobilnya entah di samping siapa, dia buru-buru karna sudah telat dan langsung masuk kelas tanpa menyadari ada sebuah tatapan penuh napsu dari balik tiang.
Seharian sekolah, berkutat dengan buku pelajaran dan hari yang sangat panas mengalahkan semuanya, akhirnya berbunyi juga bel sekolah. Shilla yang setengah hari berkutat di ruang OSIS asyik mengetik hasil rapat tahunan di computer sebagai tugasnya menjadi sekretaris osis. Meregangkan ototnya sambil melirik cakka yang asyik berdebat dengan Gabriel..
“cakka  kalo diliat cakep juga.apalagi tatapan matanya itu looo…. Gak nahan!  Gue penasaran, dia pernah pacaran gak yah? Kalo diingat-ingat, dia itu baik sama gue, perhatian malah. Pokoknya idaman semua cewek deh! Tunggu dulu! Kok lo jadi muji dia shill?! Sadar woy!.” Batin shilla tak tenang
cakka yang merasa tatapan shilla tertuju padanya, tersenyum sambil mendekati gadis itu
“kenapa shill ngelamun? Terpesona sama gue?.” goda cakka sambil mengelus pipi shilla..
“apaan sih lo elas-elus?! Pede bener mas!.” Ucap shilla kaget karna cakka ada di hadapannya dan buru-buru keluar dari ruang rapat dengan wajah merona.
“shit! Kenapa sih gue gak sadar kalo dia udah di depan gue?! gue benci ngakuinnya, tapi gue merasa… arghhh!! Gak mungkin!.” Teriak shilla frustasi dalam hati.
Cakka yang bingung melihat tingkah shilla, Cuma memandang gadis itu yang sedang memukul kepalanya dengan tangannya. Tersenyum, dia masuk ke ruang rapat untuk “tegang urat” dengan Gabriel..
Shilla akhirnya tiba di ruang kelas sendiri, semua temannya sudah pada pulang, kecuali anggota osis. Termasuk dirinya. Merasa kecapaian. Dia duduk di kursinya sambil membereskan buku-buku yang tersimpan di laci
Ketika asyik membereskan buku-buku sambil bersinandung, shilla tak sadar seseorang yang menjadi mimpi buruknya, menjadi petaka, manusia yang sudah masuk menjadi black list dalam hidupnya sekarang ada di kelasnya dengan tatapan penuh nafsu,yupp siapa lagi kalo bukan Debo..
 “hai shill” sapa debo ramah yang sukses membuat gadis itu terdiam lama dan membalikkan badannya dengan wajah pucat pasi.
“ngapain kaka disini?! Kaka mau apain shilla?!.” Tanya shilla sambil berdiri dan berjalan mundur dengan wajah panic karna debo sedang berjalan mendekatinya.
“gue Cuma mau nyapa doang kok. sekalian mau melanjutkan yang kemarin itu.” Kata debo dengan senyum liciknya.
Mendengar kata terakhir itu, shilla langsung panic dan lari menuju pintu kelas. Tetapi terlambat, karna debo menarik tangannya kasar dari belakang dan mendorongnya ke dinding sehingga belakang kepala shilla terbentur.
Melihat gadis itu kesakitan, dia tersenyum licik dan mendekatkan tubuhnya ke tubuh shilla dan meletakkan tangan kirinya di sebelah kiri shilla, dan tangan kanannya mengelus wajah shilla yang halus.
“kak! shilla salah apa dengan kakak jadi diperlakukan kayak gini?!.” Tanya shilla histeris dan kaget karna kedua tangannya “Disandera” debo lalu diletakkannya ke dinding,
“ karna lo cantik dan gue suka sama elo. Tapi gue gak nyesal kok suka sama cewek secantik elo.” Jawab debo  sambil mendekatkan wajahnya ke wajah shilla..
Merasa tak terima, shilla menendang lutut debo dengan keras seperti yang dia lakukan kepada cakka apabila “penyakit” tukang maksanya kambuh.dan memukul pundak debo dengan siku kirinya sehingga dia terjatuh.
Melihat debo kesakitan, shilla langsung lari keluar kelas sambil berteriak histeris.
cakka yang sedang menuju parkiran mobil, mendengar shilla teriak menuruni tangga.
“lo kenapa sayang? tarik napas dalam-dalam, lalu keluarkan perlahan. Tenang sayang.” Ucap cakka sambil menenangkan shilla yang selalu menoleh ke belakang.
“shilla! Lo harus merasakan akibatnya karna udah mukul gue!.” teriak debo marah yang sukses membuat shilla ingin lari.
cakka yang tau siapa yang membuat shilla ketakutan setengah mati, langsung berdiri di depan gadis itu sebagai tameng dan tangan kirinya menggenggam tangan shilla.
“lo tenang. Selama gue di depan elo, lo aman. Gak ada yang bisa sakitin lo shill.” Bisik cakka
Debo yang melihat shilla bersembunyi di belakang cakka, langsung menatap tajam kea rah gadis itu.
“wah ketemu lagi deb.… ada apa nyari calon bini gue? bonyok lo kurang yah? Minta ditambahin lagi?gue sangat bersedia kok kalo loe menginginkannya lagi.” kata cakka tenang seolah-olah sedang menawarkan minum.
“gue ada urusan sama shilla! Dan gak ada urusannya sama elo!.” Ucap debo tajam
“Wah sayangnya, apa yang menjadi urusan shilla, secara langsung juga akan menjadi urusan gue, apalagi kalo menyangkut elo! Sampai kapan urusan ini selesai deb? Sampai kapan lo neror cewek gue?!.” kata cakka tenang  dengan tatapan tajam.
“Sampai gue bisa dapetin shilla dan lo gak bisa nolong dia!.” kata debo puas.
“gue gak akan biarin itu terjadi, jadi silahkan aja mimpi untuk dapatin dia!.” Telak cakka
“lo boleh ngomong sok paklawan sekarang, tapi liat entar! Lo gak akan bisa selamatkan shilla!.” Ucap debo melirik shilla yang sembunyi di belakang tubuh cakka dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan pandangan nafsu.
Melihat tatapan debo tangan shilla langsung gemetar saking takutnya dan cakka menenangkan gadis itu dengan cara mengelus tangan shilla dengan lembut.
“tenang shill Gue gak akan biarin dia sakitin elo lagi.” Bisik cakka lalu menarik gadis itu menuju parkir mobil meninggalkan debo yang menatap cakka dan shill geram


Sesampai di parkir mobil…..
“beneran lo mau pulang sendiri?.” Tanya cakka cemas.
“iya… gue gak apa-apa kok. Makasih ya kka”balas shilla sambil tersenyum.
“shill…” panggil cakka ketika shilla masuk ke dalam mobil.
“iya kka?.” Jawab shilla membuka jendela mobilnya.
“hati-hati ya. entar malam gue jemput. Gue pengen ajak lo makan.” Kata cakka  lalu mengecup kening shilla dan berjalan menuju mobilnya.
Melihat itu, shilla mengelus kening yang dikecup cakka dan menjalankan mobilnya dengan tersenyum malu.

Sesampai dirumah…
Shilla naik ke lantai dua, dan entah kenapa dia ingin memasuki kamar cakka lagi. lalu dia membuka pintu kamar cakka dan duduk di sisi ranjang. Lalu dia teringat semua tingkah cakka di kamar ini. Entah kenapa, membuat shilla kangen dan matanya langsung melirik ke laci cakka. Penasaran, dia membuka laci itu dan kaget melihat banyak foto dia dengan berbagai ekspresi. Kemudian, di belakang foto itu ada tulisan cakka yang rapi.
“gue ingin melihat senyuman itu shill, tapi hanya untuk gue. bukan milik orang lain.”
lalu dia melihat foto pada saat selesai pementasan drama putri tidur, dia berdiri di samping cakka yang merangkul pundaknya dan menatap dia, sedangkan shilla melirik ke arah lain dengan wajah mencibir. “Lo tau kenapa gue suka bikin lo mencibir? Karna itu diri lo, lo beda ama cewek lain shill. Mereka selalu aja senyum ampe wajah pegel meski mereka gak suka dengan tingkah gue. kalo elo enggak. lo tunjukkin apa yang gak lo suka.itu yang buat lo berbeda. Dan gue suka itu.” Begitu isi tulisan di belakang foto.
Shilla tersenyum melihat tulisan itu. Entah kenapa, ada sebuah perasaan halus yang membuat pandangan buruk dia selama ini tentang cakka berubah total. Membuat dia bisa menerima semua “kegilaan” cakka.
“mungkin gue harus kasih kesempatan buat elo untuk buktiin lo sayang sama gue.” Ucap shilla yang luluh juga(?) lalu dia memasukkan foto ke laci cakka dan menutup kembali pintu itu dan masuk dalam kamarnya untuk mandi.

Selesai mandi, shilla mendengar hpnya berbunyi, yang biasanya dia mencibir setengah mati ketika melihat siapa yang nelpon, entah kenapa, kali ini dia tersenyum dan ada sedikit perasaan rindu mendesir di hatinya.
“halo... kenapa kka?.”
“kok gue gugup begini ya? santai shill… yang nelpon Cuma cakka, bukan malaikat maut.” Batin shilla
“lo lagi ngapain?.” Tanya cakka basa-basi.
“gue baru aja selesai mandi. Kenapa?.” Tanya shilla lagi bingung
“wah selesai mandi ya… eum.. gue telat dong. Padahal kan gue pengen mandi bareng lo.” kata cakka “kumat” mesumnya.
“lo kalo nelpon gue Cuma untuk bikin gue ubanan dini, mending gue putusin nih telpon!.” Ancam shilla sewot
“hahahaha… duilee segitunya… gue udah di depan rumah lo nih. pake sepeda aja ya. kan gue mau ajak lo jalan.” Kata cakka
“what?! Bentar yah.. tunggu seabad lagi. gue bakal keluar kok. Itupun kalo lo masih hidup.”  Ucap shilla sambil memutuskan telponnya.
Kemudian shilla melirik cakka lewat jendela kamarnya dan tertawa melihat cakka mencibir sambil memandang ponselnya.

Kemudian shilla keluar dari kamarnya dengan memakai celana hot pants dengan baju kaos tanpa lengan warna coklat serta rambut dia ikat ke atas dan sepatu kets dan berjalan menuju bagasi rumah.
“udah lama? Emangnya kita kemana sih?.” Tanya shilla keluar dari rumahnya dengan membawa sepeda pixienya.
“makan dong. Sekalian keliling bandung dengan sepeda. Lo gak suka?.” Tanya cakka santai dengan memakai celana jins selutut dan baju kaos berwarna hijau serta sepatu kets  sambil tersenyum.
“suka dong! Ayokk.” Kata shilla semangat 45’
******
Sepanjang perjalanan, mereka saling mengejek dan tertawa tanpa mempedulikan beberapa cewek melirik cakka dengan tatapan kagum dan para cowok yang melirik shilla dengan tatapan pengen kenalan. Hingga tiba di depan jalan dago.
“lo suka makan sate?.” Tanya cakka sambil menunjuk warung sate di seberang jalan.
“suka banget! Gue mau makan sate.” Jawab shilla antusias
Cakka mengacak rambut shilla dengan gemas lalu mencium pipi gadis itu
“ yasudah kita makan sate aja.” kata cakka tanpa menyadari bahwa tingkahnya tadi membuat shilla gugup.
Shilla Cuma mengangguk dan bersepeda di belakang cakka..
Sesampai di warung sate. Mereka duduk dan cakka memesan sate kepada penjualnya.
lalu mereka saling mengobrol dan sesekali cakka mengacak rambut shilla yang membuat gadis itu merengut.
“lo itu kenapa sih acak rambut gue mulu?!.” Gerutu shilla sambil melepas ikatan rambutnya lalu mengikatnya kembali.
“gue gak nyangka aja lo suka makan di pinggir jalan. Kan cewek pasti minta makan di restoran atau di tempat yang keren kalo jalan sama pacarnya. Apalagi sama cowok tajir macam gue.” kata cakka yang membuat shilla mencibir.
“itu kan mereka. Bukan gue. gue sih selama gue suka sama makanan itu, dan gue enjoy sama orang yang ajak gue makan. Gue ayoin aja. masalah tempat di pinggir jalan atau enggak itu nomor terakhir. Yang penting harus bersih. Nah tuh satenya datang.” Jelas shilla sambil tersenyum kepada penjual satenya sebagai ungkapan terima kasih lalu mendorongnya ke depan cakka
“yaudah. Kita makan yuk.” Kata cakka
“gue semakin suka sama lo shill. Lo bukan cewek yang lihat cowok dari hartanya. Tapi dari bagaimana cowok itu memperlakukan lo.” Batin cakka
Setelah selesai, shilla memesan sate untuk dibungkus.
“lo masih lapar shill?.” Tanya cakka heran
“Enggak. ini buat mpok mimi dirumah. Tadi gue suruh gak usah masak. Masa gue makan enak diluar, mpok mimi makan makanan rumah? Kan gak enak. Gak apa-apa kan?.” Jelas shilla
“gak apa-apa kok. Gue malah suka lo peduli dengan orang yang jaga lo. berarti lo gak lupain orang yang disekitar lo.” kata cakka
Setelah selesai dengan pesanannya, shilla hendak membayar, tapi dilarang cakka
 “biar gue yang bayar.” Kata cakka sambil mengeluarkan uang di dompetnya. Dan mereka bersepeda kembali.

Sesampai dirumah shill
“gak masuk kka?.” Tanya shilla mengajak
“enggak. lo masuk deh. Kasihan mpok mimi nungguin makanan lo. ntar pingsan lagi.” Ucap cakka sambil bercanda
“haha ada-ada aja loe..yaudah. Makasih ya udah traktir gue dan satenya. Hati-hati.” Ucap shilla tersenyum lalu masuk dalam rumah.
Cakka yang melihat itu, tersenyum lalu pulang menuju rumahnya.
shilla yang melihat cakka pergi lewat jendela kamarnya, ada perasaan kehilangan. Tapi dia berusaha menepisnya dan pergi tidur.
                               ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Selama 5 hari cakka tidak tinggal di rumah shilla, gadis itu merasa ada yang hilang dalam hidupnya dan selalu ingin bertemu dengan cakka. Memang dia bisa ketemu cakka di sekolah dan rapat OSIS. Tapi beda rasanya dengan ketemu di sekolah dan ketemu dirumah, 24 jam ketemu mulai dari bangun tidur ampe tidur kembali.  Merasa tak bisa memendam, dia menceritakannya dengan sivia  yang sekarang pacaran dengan Gabriel dan febby yang baru saja jadian dengan sahabatnya, derby pada saat siap-siap mau olahraga dilapangan.

“ vi… gimana rasanya pacaran dengan kak iel?.” Tanya shilla yang membuat sivia sedang ngobrol dengan febby kaget.
“kok lo nanya gitu?.” selidik sivia
“enggak aja sih. Gue merasa gimana gitu sekarang dengan cakka. Pengen dekat dengan dia terus. Gue selalu kangen sama dia. tapi gue malu.”curhat shilla sambil tertawa
“wah… teman gue ada yang lagi jatuh cinta sama musuhnya sendiri.” Kata febby nyengir.
“ Sama kayak gue tuh, selalu kangen dengan kak gabriel. Pengen dekat dia mulu. Ampe kalo diajak kawin ama dia hari ini pun, gue bakal iyain. Hahhaha.. gila kan?.” Kata sivia tertawa.
“hahahaha… jatuh cinta? Gak mungkin deh kayaknya. Eh gurunya udah datang tuh. Yuk turun.” Kata shilla sambil keluar dari kelasnya bareng sivia dan febby

********
Sesampai dilapangan olahraga, shilla melihat cakka sedang bermain basket yang sukses membuat gadis itu terpesona
“udah dua taun gue sekolah disini, kok gue baru sadar kalo dia itu keren pada saat main basket yah? Lemparannya itu lo… tepat sasaran terus!.” Puji shilla dalam hati
“ngelamun mulu! Giliran lo tuh.” Kata febby selesai bermain voly sambil menyenggol shilla.
Tiba-tiba, shilla melihat cakka didekatin oleh Shanin, anak baru sekelas dengan cakka yang menjadi primadona sekolah karna berwajah blasteran jerman- belanda sama seperti cakka dan mempunyai wajah yang agak mirip sehingga banyak yang bilang mereka jodoh. Dia merasa marah, tak rela, pengen jambak rambut tuh cewek ketika melihat gadis memberikan botol minuman kepada cakka serta handuk kecil untuk menyeka keringatnya. Yang semakin shilla panas, cakka berbisik sesuatu ke telinga shanin  yang membuat gadis itu memukul lengan cakka dan tertawa.
shilla pun main voly dengan pikiran kacau, beberapa pukulan sering meleset dan pada saat dia melompat, dia melihat cakka menggandeng tangan shanin dan membuat gadis itu hilang keseimbangan dan akhirnya jatuh dengan kaki kanannya terlipat.
“ADUH!.” Teriak shilla yang membuat dia langsung dikerubungi teman-temannya.
Cakka yang mendengar shilla berteriak, langsung berkata sesuatu kepada shanin dan gadis itu mengangguk lalu pergi meninggalkan cakka.
“lo kenapa shill?.” Tanya cakka sambil mencoba memapah shilla
“lepasin tangan lo dari gue! gue gak sudi!.” Ucap shilla dengan mata berkaca-kaca menahan sakit dan marah sambil berusaha berdiri dibantu oleh febby dan sivia
“lo kenapa sih? Marah-marah gak jelas.” Tanya cakka bingung sambil berusaha memegang shilla tapi ditatap gadis itu dengan marah.
“gue bilang gak usah bantu! urusin tuh cewek lo sana!.” Ketus shilla yang sekarang berdiri dipegang oleh febby dan sivia
“cewek gue yang mana? Jangan-jangan…” ucap cakka berbicara sendiri dan sadar dengan dimaksud shilla, dia tersenyum sambil menahan tawa.
“cemburu toh ternyata. Masa gue dibilang pacaran ama sepupu sendiri? Eh tapi dia kan gak tau gue sepupuan sama shanin dan tuh cewek pacarnya rio! Haduh!!” batin cakka
Ketika melihat shilla pergi meninggalkannya dengan jalan tertatih-tatih diiringi febby san sivia. Dia langsung mendekati shilla dan menggendong gadis itu melewati lapangan basket yang disambut siulan dari teman-temannya.
“Ciee…yang pasangan pengantin baru!.” Goda temannya yang lain.
“duileee..mesranya.. mau dong gue digendong sama  lo kka” goda rio yang sukses dijitak gabriel
“dasar homo!.” Sungut gabriel
“huaa..shilla! enak bener lo digendong cakka! Gue mauuu!!!.” Teriak cewek yang lain dari lantai 2.
Shanin yang melihat kejadian itu, tersenyum sambil berbisik kepada rio pacarnya
“yang digendong cakka itu siapa sayang? cantik banget.” Puji shanin
“Dia calon ipar kamu. Namanya shilla.” Jelas rio yang didukung oleh anggukan gabriel
“oh…. Jadi itu yang dimaksud tante Jenni kalo aku bakal satu sekolah dengan tunangannya cakka. Cantik banget.” Ucap shanin mangut-mangut.
“tapi masih cantikan kamu kok sayang.” Gombal rio sambil mencolek pipi shanin yang membuat gadis itu tersipu malu ..

Shilla yang malu diteriakkin penghuni sekolah, langsung memukul tubuh cakka
 “turunin gue! lo gak dengar apa semua anak disini neriakkin kita?! Cari muka lo.” Ketus shilla sambil terus memukul cakka
cakka tersenyum puas tanpa membalas perkataan shilla. Ketika sampai di ruang UKS, dia menuruni gadis itu di ranjang kemudian duduk di sampingnya.
“gue disebelah kanan lo shill. Liat gue dong. Lo cemburu ama gue?” Tanya cakka sambil mengarahkan wajah shilla yang menatap dinding.
“ gue cemburu sama elo?! Huakakakakaka.. pede!.” Ketus shilla
“iya! Gue cemburu sama cewek yang bernama shanin itu! Puas lo?!.” teriak shilla dalam hati
“beneran? Kok gue ngerasa lo cemburu gue dekatin shanin yah?.” Pancing cakka
“lo itu over pede makanya bilang gue cemburu sama elo! Jangankan sama shanin, lo dekatin banci kaleng aja gue gak akan cemburu!.” Ketus shilla lagi
“yaiyalah lo gak cemburu kalo gue dekatin banci kaleng! Kalo gue nembak shanin lo ijinin gak?.” Kata cakka yang sukses membuat shilla panas.
“yaudah tembak aja! lo kira gue bakal ngelarang gitu? sorry, dorry morry aja deh. Gak ngaruh!.” Kata shilla sambil berusaha turun dari ranjang tapi di tahan cakka
“mau kemana?.” Tanya cakka sambil memegang tangan shilla tapi ditepisnya.
“gue mau kemana bukan urusan elo kan? Gue doain aja deh moga lo beneran jodoh  sama  kak shanin ampe kakek-nenek!.” Ketus shilla sambil berjalan tertatih menuju kelas.

Sesampai dikelas..
“lo mau kemana shill?.” Tanya febby cemas melihat teman sebangkunya berjalan pincang.
“mau pulang kerumah. Minta pijitin nih kaki ama mpok mimi” jawab shilla  mengambil tasnya..

tiba-tiba..
cakka langsung masuk ke kelas shilla
 “gue antar lo pulang. Mana kunci mobil lo?.” kata cakka
“gue bisa pulang sendiri! Pergi lo sana!.” Usir shilla
“pulang dengan kaki terkilir gitu? lo mau mati konyol hah?! Udah turutin gue sekali aja kenapa sih?!.” Kata cakka jengkel
“mending gue mati konyol daripada lo bawa mobil gue! gak sudi!.” kata shilla  ketus sambil menabrak badan cakka
“dia kenapa sih vi? Lagi datang bulan ya?.” tanya cakka pada sivia yang juga kena tabrak shilla..
“enggak tau kak. Tadi dia liat kaka sama kak shanin, mungkin dia marah.” Kata sivia yang langsung dipelototi febby
merasa ada rahasia besar antara mereka, cakka nyengir
“gue boleh tau kenapa dia marah gue dekat sama shanin?.” Tanya cakka menatap sivia
“Eum….. gimana yah…” kata sivia garuk kepala sambil lirik febby yang langsung pura-pura beres buku.
“bantuin gue kunyuk! Jangan asyik sendiri lo!.” Omel sivia dalam hati.
“mending kakak nanya sendiri sama shilla deh. Takutnya kalo besok via gak hidup lagi gara-gara shilla ngamuk tentang rahasia dia.” Kata sivia pasang muka polos.
Cakka tersenyum mendengar jawaban sivia. Lalu dia keluar dari kelas shilla langsung menuju parkiran mobil untuk pulang kerumah.

Sesampai dirumah….
“cakka… coba kesini. Mama mau ngomong.” Panggil mama cakka di kamar.
“Ada apa ma?.” Tanya cakka.
“mama mau tanya soal hubungan kamu sama shilla, kamu serius gak jalanin hubungan ini?.” Tanya mamanya serius.
“cakka serius ma jalaninnya. cakka dari dulu suka sama shilla, bukan karna dia cantik ma, tapi karna sikapnya yang baik dan dia apa adanya. 4 bulan serumah sama shilla, sudah cukup bagi cakka untuk tau lebih dalam tentang dia.” Jawab cakka mantap
Puas dengan jawaban anaknya, dia mengeluarkan sebuah kotak kecil bergambar bunga tulip berwarna putih dan ketika dibuka, adalah sepasang cincin polos berwarna emas putih sepasang dan sebuah cincin berwarna biru malam, warna kesukaan shilla.
“kalau kamu yakin dengan pilihan kamu, beri cincin ini kepada shilla sebagai tanda kalau kamu ingin mengikat dia dalam hubungan yang lebih serius dari ini. Ini cincin tunangan mama dari papah kamu. Ini cincin turun-temurun dari keluarga ayah kamu sayang. jadi artinya sacral banget dan tidak main-main. dan ini cincin pemberian nenek kamu, dia suka sama shilla dan bilang kalo gadis itu pantas memakai cincin pemberian dia.  Kamu ngerti?.” Jelas mama cakka menatap mata anaknya,
“cakka yakin bahwa shilla terbaik untuk cakka. Kecantikan dia hanyalah bonus yang terindah ma. cakka akan memberikan cincin ini kepada shilla. Makasih ma udah dukung cakka” Kata cakka sambil memeluk mamanya.
“iya sayang. sekarang mama berangkat dulu dengan papah ke singapura. Besok malam baru ke jerman. Mama mau nemuin tante meizsa. Hati-hati sayang.” kata mamanya sambil mengecup kening anaknya dan keluar dari kamar.

Sepeninggal mamanya, cakka membuka kotak cincin itu dan tersenyum
 “gue yakin akan pilihan gue. cincin ini cocok buat lo shill.” Gumam cakka
setelah itu, dia keluar dari kamar mamanya, untuk kerumah shilla. Mengutarakan isi hatinya.Hari sudah malam ketika shilla baru saja santai di gazebo taman belakang setelah 2 jam teriak kesakitan karna kakinya dipijit mpok mimi yang ahli dalam masalah pijit memijit dan hasilnya, jalannya sudah tak pincang lagi.
Sepeninggal mpok mimi, dia duduk sambil memainkan gitar dan entah kenapa, dia jadi teringat cakka, cowok yang sukses membuat dia tak bisa tidur, sukses membuat dia selalu membutuhkannya dan ada disampingnya ketika dia butuh.
“apa ini yang namanya jatuh cinta? Gue merasa sehari pun takkan habis untuk mengingat cakka. Kalo bukan, kenapa gue cemburu melihat dia bareng kak shanin? Biasanya kan dia dekat sama siapa aja, gue gak pernah peduli.” Batin shilla
merasa bimbang, dia memetik gitar dan memainkan sebuah lagu yang ditemani oleh semilir angin malam yang berhembus lembut.

“ku tak bisa menebak
ku tak bisa membaca
tentang kamu..
tentang kamu..

kau buatku bertanya
Selalu dalam hatiku
tentang kamu..
tentang kamu..

reff : bagaimana… bila akhirnya ku cinta kau
Dari kekuranganmu
hingga lebihmu
bagaimana.. bila semua benar terjadi
mungkin inilah yang terindah.

begitu banyak bintang
Seperti pertanyaanku
tentang kamu
tentang kamu.”


(Bunga Citra Lestari – tentang kamu)

Ketika shilla asyik bernyanyi, dia tak sadar cakka sudah berdiri di samping gazebo sambil tersenyum dan perlahan duduk di samping shilla
“gue boleh pinjam gitarnya?.” Tanya cakka lembut.
Tanpa pertengkaran, shilla menyerahkan gitarnya kepada cakka dan kagum mendengar suara cowok itu bernyanyi sambil menatap dirinya.

“Lihat dengar aku di sini
akan setia selalu denganmu
dan bila kau kangen, panggillah aku
dan bila kau butuh, rayulah aku

reff:
kau ’kan tahu semua ku lakukan
semua dengan tulus hanya untukmu ooo
jangan pernah kau ragukan aku
kau sisihkan aku karna ku kan selalu di sisimu ooo
canda tawa kan ku berikan
agar kamu selalu tersenyum
dan bila kau kangen, panggillah aku
dan bila kau butuh, rayulah aku
jangan pernah tinggalkan aku.”

(vierra – disisimu)

ketika cakka selesai bernyanyi,shilla terpana karna suara cakka ternyata bagus juga.
“itu lagu buat siapa? Buat kak shanin yaa?.” Tanya shilla
cakka tersenyum mendengar pertanyaan shilla
 “menurut lo? gimana tuh kaki? Udah sembuh?.” Tanya cakka balik
“gak usah balik nanya deh! Udah gue minta pijitin sama mpok mimi“ Jawab shilla
“gue mau jelasin lo sesuatu, shilla sayang… shanin itu sepupu gue. dan dia itu pacarnya rio. Dia itu sebenarnya lebih muda dari lo 2 tahun, Cuma karna dia memilih program aksel di jerman, makanya jadi sekelas sama gue.  Makanya wajah kami agak mirip. Bukan karna kami jodoh!.” Jelas cakka tertawa melihat ekspresi bengong shilla
“Sepupu?! Jadi gue salah sangka dong?! Alamak!!!.” Teriak shilla dalam hati.
“lo gak bohongin gue kan?.” Tanya shilla ragu
“lo bisa nanya sama nyokap gue kalo lo ragu. shilla… gue Cuma sayang sama elo. Dan lagu yang gue nyanyiin itu buat lo shill. Bukan buat shanin, bukan buat siapapun. Just for you, honey.” Kata cakka menatap shilla lembut.
shilla menatap cakk balik dengan tatapan malu karna sudah salah kira dan hampir menjudge cakka adalah cowok playboy cap tikus mati(?)
Merasa gadis itu mempunyai perasaan yang sama dengannya, cakka mendekatkan wajahnya ke wajah shilla dan dia bisa melihat gadis itu menutup matanya sambil menggenggam tangannya ketika beradu hidung, cakka merasakan gadis itu menahan napas dan akhirnya..
untuk pertama kalinya, shilla merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibirnya cakka,  dan dia membalas sentuhan itu dengan lembut. Tidak seperti sebelumnya, cakka menciumnya sebagai senjata ancaman, sebagai cara paksa paling ampuh nomor satu.  Tapi karna perasaannya,
Dia jatuh cinta sama musuhnya sendiri.
Dan dia tak menyesali itu.
*gigit bantal.__.*

Setelah mencium shilla,cakka mengelus pipi gadis itu dengan lembut kemudian menciumnya. “kita berenang yuk?.” Ajak cakka yang membuat gadis itu kaget.
 “gue ada di samping lo shill. Dan gue akan jaga lo.” kata cakka meyakinkan seolah tau apa yang ada di pikiran shilla
“gue ke kamar dulu yah.” Kata shilla kabur sambil membawa gitarnya.

ketika tiba di kamarnya,shilla mengelus bibir dan pipinya yang membuat gadis itu tersipu malu. Lalu dia menguatkan hatinya dan akhirnya memakai baju renangnya.

ketika selesai berganti pakaian, shilla membuka pintu balkon dan melihat cakka asyik menyelam. sambil berusaha yakin, dia naik ke tiang balkon dan akhirnya..
BYUR! shilla terjun dari balkon kamarnya dan kaget melihat cakka memegang pinggangnya.
“perasaan gue nyuruh lo berenang deh, bukan nyuruh lo terjun.” Bisik cakka di telinganya.
“sekali-kali bikin lo kaget gak apa-apa kan? Ayo kita balap renang.” Kata shilla sambil menyelam.
melihat shilla sudah mulai melupakan traumanya, dia ikut berenang dengan shilla sampai larut malam.

“masuk yuu shill.. udah jam 12 malam tuh.” Ajak cakka menunjuk jam dinding.
“yah… ok deh.” Kata shilla sambil berenang ke tepi dan masuk ke dapur utuk mengambil handuk buat cakka dan masuk ke kamar untuk mandi dan tidur.

                             ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika shilla turun dari kamarnya untuk sarapan, tiba-tiba…

“happy birthdayyyy shillaaaaa!.” Teriak sivia,febby,Gabriel,rio dan shanin di ruang makan. shilla mendengar itu langsung tersenyum dan lari menuruni tangga.

“huaaaa.. makasihh semuanya! Dikira pada lupa semua.” Ucap shilla nyengir sambil memeluk kedua sahabatnya.
“masa kita lupa sama ulang tahun lo sendiri? Selamat ulang tahun yang ke shilla
“makasih febby sayang.” kata shilla terharu.
“Selamat ulang tahun ya shill. Semoga lo tambah cantik, semakin banyak yang sayang sama elo, dan elo akan menemukan apa yang terbaik buat lo.” kata sivia memeluk shilla
“makasih sivia.” Kata shilla balas memeluk.

“Selamat ulang tahun ya shill. Gue shanin, sepupunya cakka. Kita satu sekolah kan?.” Kata shanin tersenyum yang membuat dia terlihat sangat cantik sambil member kado buat shilla.
“iya… makasih atas kadonya yah.” kata  shilla malu karna dia sempat curiga kalo cakka ada “main” dengan shanin

“slamat ulang tahun yaa shillaa….”seru rio dan Gabriel bersamaan sambil memberikan kado kepada shilla
“makasih yaa kaakkk” balas shilla

“selamat ulang tahun sayang.” Ucap cakka sambil membawa kue ulang tahun yang di atasnya ada lilin-lilin kecil berjumlah 17, sesuai dengan umur shilla lalu mencium pipi gadis itu.
“makasih yaa kak” balas shilla pelan sambil menunduk malu.

“yaudah… kita potong kuenya aja gimana?.” ajak rio yang ngiler melihat kue blackforest ukuran gede dengan mupeng.
“oh iya… ayoo..” kata shilla semangat sambil lari ke dapur untuk mengambil pisau dan beberapa piring-piring kecil.

setelah balik, dia menutup matanya untuk meminta permohonan di umurnya yang sekarang
“Ya Allah, makasih sudah memberikan shilla banyak kebahagiaan di umur yang sekarang ini. shillla mohon, semoga kebahagiaan ini abadi selamanya. Dan shilla mohon, semoga cakka akan selalu ada disamping shilla. Karna shilla sayang dengan dia. dan tak ingin kehilangannya. Amin.” Wish shilla dalam hati
setelah selesai, dia meniup semua lilin itu dan memotong kuenya untuk dibagikan kepada semuanya.

Setelah berkumpul di rumah shilla selama 2 jam, mereka pulang ke rumah masing-masing dan tinggallah shilla dan cakka membereskan “kekacauan” di rumah.
pada saat shilla mencuci piring, tiba-tiba cakka memeluk shilla dari belakang
“shill.. gue punya sesuatu buat elo.” bisik cakka
“apa?.” Tanya shilla berbalik menatap cakka…Posisi mereka saat ini sangatlah dekat._.
“jantungg guee…gueee ggueee….ohh my goshhhh…” batin shilla tak tenang…Cakka tersenyum tipis melihat shilla yang gugup(?),kemudian dia melepas pelukannya dan mengambil tangan kanan shilla dan memasangkan cincin berwarna biru malam di jari manis gadis itu. Shilla kaget dengan hadiah cakka, berusaha melepasnya, tapi ditahan cakka..
“ini Cuma hadiah kok shill. Bukan cincin tunangan apalagi nikah.  Gue mau ke taman  waktu kita tahun baru itu. Entar susulin satu jam lagi yah. Gue punya hadiah yang lebih buat lo, dandan yang cantik yah. Bye sayang. selamat ulang tahun, semoga panjang umur, gue sayang sama lo shill, hari ini, esok dan selamanya.” Kata cakka sambil mencium pipi shilla lalu keluar rumah.
Shilla tersenyum menatap kepergian cakka, tapi entah kenapa, hatinya mulai tak tenang dan sebersit perasaan untuk jangan pergi.

Cakka yang keluar dari rumah shilla, tanpa sadar diikuti seseorang di belakangnya.

Selesai beres-beres, shilla langsung lari ke kamar untuk berganti pakaian dan dandan secantiknya.
Setelah selesai, dia keluar dari kamar mengenakan dress selutut bergambar bunga-bunga kecil berwarna cerah, secerah hatinya, memakai sepatu flat warna biru dan rambutnyayang terurai dihiasi jepit yang pernah dikasih cakka untuknya dan buru-buru keluar dari rumah menuju taman yang dimaksud.

Sepanjang perjalanan, entah kenapa, hati shilla semakin tak keruan, dia ingin menelpon cakka, tapi takut kalo cowok itu sedang di jalan dan akan mengganggu konsentrasi menyetir. Dia berdoa dalam hati, semoga ini hanya perasaannya saja.

tapi, setiap pertemuan, pasti ada perpisahan yang menyakitkan…

ketika cakka selesai membeli bunga tulip kesukaan gadis itu, dia masuk dalam mobil sambil bersiul kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Di arah berlawanan, ada sebuah mobil jeep oleng dan akhirnya menabrak cakka yang sedang memandangi foto shilla yang tersenyum, merasa tak siap, cakka membanting setir dan akhirnya menabrak sebuah pohon besar yang membuat kepalanya terbentur setir hingga berdarah dan akhirnya pingsan.

“target sudah selesai bos.” Kata pengemudi mobil jepp menelpon seseorang.
“bagus. Sekarang bakar mobil itu dan biarkan dia di dalam. Jangan sampai ada yang tau!.”  kata orang di telpon dengan suara licik.
“baik bos.” Kata pengemudi jepp itu menutup telponnya.

lalu dia turun dari mobil jeppnya sambil membawa jerigen berisi minyak gas, lalu dia menyiram di seluruh mobil cakka sampai habis tanpa mempedulikan cakka yang sesak napas karna kehabisan oksigen.
Setelah selesai, dia menyalakan korek api dan melemparnya ke mobil cakka hingga akhirnya meledak.
setelah yakin cakka tak bisa keluar lagi dari kobaran api yang menjilat mobilnya,  dia langsung masuk dalam mobilnya dan meninggalkan tempat kejadian.

                                      ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

ketika shilla hampir sampai, dia mendapat telpon yang sukses membuat dunianya serasa runtuh.
“shill! Lo dimana? Ini gue shanin. cakka kecelakaan shill! Dia koma! Dia kena luka bakar di sekujur tubuhnya.” Jelas shanin terisak.
Shilla yang mendengar telpon itu, langsung shock, lalu berbicara dengan suara terbata-bata, menahan tangis
“dia dimana sekarang shan?.” Tanya shilla
“lagi di rumah sakit hasan sadikin ruang 324. Cepat shill! Waktunya gak lama lagi.” kata shanin seolah-olah cakka akan pergi.
mendengar itu, shilla langsung memutar mobilnya dan mengendarainya dengan kecepatan penuh dan perasaan yang campur aduk.

ketika sampai di rumah sakit, dia langsung berlari memasuki ruangan yang dimaksud dan melihat shanin menangis di pelukan rio
 “shan, cakka kenapa? Jawab gue shan!.” Tanya shilla  dengan suara bergetar.
shanin memandang shilla lama,
“gue ditelpon polisi bahwa dia kecelakaan di jalan dengan mobil menabrak pohon dan terbakar. Seluruh tubuh dia kena luka bakar berat, tapi dia masih hidup walau napasnya tinggal satu-satu. Orang tua dia bentar lagi kesini.” Jelas shanin terisak.
mendengar itu, sekujur tubuh shilla lemas dan langsung masuk dalam kamar tanpa menghiraukan shanin memanggil namanya.
ketika dia melihat cakka dengan luka bakar di sekujur tubuhnya dan wajahnya ditutupi perban, hidungnya dipasang selang oksigen dan dadanya di pasang alat pendetak jantung, membuat shilla mendekati cakka sambil bercucuran air mata dan mengguncang tubuh cakka yang terdiam kaku.
“cakka… please bangun! Lo jangan tinggalin gue disini sendiri! Lo selalu bilang sama gue di saat gue takut, kalo lo akan selalu ada buat gue, akan selalu lindungin gue, dan akan selalu menjaga gue. tapi kenapa lo malah kayak gini?! Lo janji cakka! Please bangun! Di saat gue mulai memberi kesempatan buat lo, kenapa lo malah pengen ninggalin gue?! plese cakka, Gue sayang sama lo! gue suka sama lo! bangun buat gue, buat orang yang sayang sama lo disini.” Teriak shilla histeris

kemudian masuklah shanin beserta rio,Gabriel dan sivia.. Mereka melihat shilla histeris di samping cakka sambil berusaha membangunkannya. Tapi, cakka hanya terdiam kaku. Dalam kebisuan dan membiarkan shilla nelangsa.



“tiiitttttt.” suara monitor detak jantung cakka kini berjalan lurus, tidak berdetak lagi.
mendengar itu, shanin mendekati shilla dan berbisik
“dia sudah pergi shill. Ikhlasin dia.” Ucap shanin menangis.
mendengar itu, shilla menatap monitor detak jantung itu dan tak percaya apa yang dilihatnya dan dia alami.
seseorang yang memberi dia banyak warna dihidupnya, mengajarkan tentang banyak hal lewat caranya yang aneh, dan membuatnya merasakan cinta, pergi untuk selamanya.

merasa tak bisa menahan lebih sakit lagi, shilla pingsan di pangkuan shanin..

“Entah, mengapa, hatiku terus gelisah
entah apa yang terjadi
Air mata, ku jatuh tak tertahan
melihatmu terdiam

ternyata kau pergi
ntuk selamanya
tinggalkan diriku
Dan cintaku..

reff : apa kau melihat, dan mendengar
tangis kehilangan dariku
baru saja ku ingin kau tau
perasaanku padamu

mungkin, tuhan, tak ijinkan sekarang
kau dan aku bahagia.”

(bunga citra lestari – saat kau pergi)



#bersambung

Cakka mati??Truss gimana dengan Shilla??Tunggu part selanjutnya yaa :D
readmore »»  
Diposting oleh Tirsa di 00.56 3 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Postingan Lama
Langganan: Postingan (Atom)
Copyright © 2012 WELCOME TO MY BLOG :D |