Sabtu, 12 Januari 2013
Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) Part 9 : Jangan sentuh cewek gue!
Penulis: Regina Maharani Nurlie
Hollaaa maaf yaa janjinya kan kemaren ngepost,tapi gak jadi :P hehehe :D
Ohh yaa aku udah bilang kan mulai minggu depan aku ngepostnya 1 minggu 2 part ?
Nahh misalnya hari *blabla* aku ngepost,tapi gak langsung 2 part skaligus, satu dulu , part selanjutnya yaa hari selanjuttnya :)
Truss maaf juga aku gak bisa ngasih kepastian aku postnya hari apa,kalo ada waktu lowong langsung aku post... okee :DD
Langsung aja yaaa>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
“kak, sakit kak.” Lirih shilla
sambil membuka matanya dan menggerakkan tangannya lalu menghapus air mata yang
menetes di wajah cakka sambil tersenyum lemah.
cakka yang kaget melihat shilla
bangun, langsung memeluk gadis itu di dekapannya
“ akhirnya shill loe bangun juga.
Gue akan antar lo kerumah sakit. Bertahan shill. Jangan tinggalin gue. gue akan
lakuin apapun demi lo shill. Please, bertahan buat gue.” Ucap cakka sambil mengangkat
shilla
“jangan kak. gue gak suka aroma
rumah sakit. Baunya itu pengen muntah.” Ucap shilla dengan suara lemah di
pangkuan cakka
“lo kehilangan banyak darah sayang.
udah deh gausah banyak debat.ya… bangun shill!.” Ucap cakka dan tiba-tiba kaget
melihat shilla hilang
sadar setiap waktu berharga buat shilla,
cakka langsung meletakkan shilla di mobil lalu balik ke dalam rumah mengambil
kemeja punya dia untuk menutupi tubuh shilla lalu ngebut menuju rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit, cakka mengangkat
shilla keluar dari mobil dan langsung membawanya ke ruang UGD. Para suster dan
dokter yang berada di ruang UGD langsung mengambil alih shilla dan meletakkan
selang oksigen di hidungnya. cakka yang melihat itu langsung disuruh keluar
oleh seorang suster
“maaf mas. Untuk sekarang mas keluar
dulu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin buat mbak ini. Dia kehilangan
banyak sekali darah dan dehidrasi berat karna terlalu lama berada di bawah
sinar matahari. Sebaiknya mas mengurus mbak ini di ruang administrasi sana.”
Kata suster itu sambil menunjuk loket.
“makasih sus. Tolong usahain yang
terbaik buat shilla.” Pinta cakka dengan suara memohon.
“akan kami usahakan. Berdoa saja
mas.” Kata suster itu sambil menepuk pundak cakka dan menutup pintu ruang UGD.
Cakka langsung menuju ruang
administrasi untuk mengurus semua tentang shilla. Setelah selesai, dia menelpon
rio
“ yo lo sama iel ada dimana?.” Tanya
cakka
“liat loe panic gitu kita gak jadi
ke jakarta. suara lo kenapa kayak lesuh gitu kka?.” Tanya rio balik
“shilla masuk rumah sakit sekarang
yat. Feeling gue ternyata bener. Ada yang celakain dia.” Jawab cakka lesuh
“APA?! Terus gimana kabar shilla
sekarang? Gak apa-apa kan?.” Kini suara iel terdengar di hp rio
“lo itu yah! Hobi bener nyerobot
sana-sini! Bener-bener deh!.” Gerutu rio kesal sambil menjitak kepala iel.
“dia kehilangan banyak darah dan dehidrasi
berat. Gue yakin cewek itu yang ngelakuin ini semua!.” Ucap cakka penuh dendam
“ify? Lo yakin? Entar kita bahas
deh. Lo di rumah sakit mana sekarang? Biar kita samperin.” Tanya iel
“gue di rumah sakit Pelita Harapan.
Oke gue tunggu.” Jawab cakka lalu menutup telpon.
“Sakit gila! Lo kira ini kepala
bakul cobek apa jadi main jitak seenak dengkul?!.” dengun iel sambil berusaha menjitak
balik rio setelah memutuskan telpon cakka.
“lo juga! Gue asyik-asyiknya ngobrol
sama cakka, lo asyik main teriak di telinga gue sambil ngambil hp gue! lo kira
suara lo pelan apa?! Sakit dodol!.” gerutu rio sambil mengelus telinganya yang
diteriakkin iel
“Daripada kita berantem kayak gini,
mending kita jengukin shilla aja. kasian cakka tuh.” Kata iel sambil ngeloyor
pergi.
“semoga suatu saat bila Via pacaran sama
dia, tahan sama sikap cowoknya yang sableng gak keruan itu.” gumam rio sambil
geleng-geleng kepala mengikuti iel menuju rumah sakit.
setelah selesai menelpon rio dan
lelah menunggu shilla, akhirnya cakka duduk di kursi dan tertidur. Kemudian
terbangun ketika ada seseorang menyentuh pundaknya. Lalu langsung berdiri
sambil berkata “bagaimana dok dengan shilla? Baik-baik saja kan?.” Tanya cakka cemas.
“Dia kekurangan banyak darah mas.
Tapi semua sudah dapat diatasi. Sekarang dia sedang dipindahkan ke ruangan
biasa. Apa dia punya keluarga disini?.” Tanya pak dokter.
“Cuma saya keluarga dia disini.
Orang tua dia sedang pergi ke luar negeri. Jadi saya walinya untuk menjaga shilla.
Boleh saya temanin shilla pak?.” Tanya cakka..
“untuk saat ini, biarkan pasien
beristirahat dulu. Kalau begitu saya permisi dulu.” Pamit sang dokter ..
Setelah dokter pergi meninggalkan cakka,
datanglah duo anjing kucing suka bikin onar, rio dan iel menghampiri cakka..
“gimana shilla kka? Dia kenapa ?.”
Tanya iel.
“gue gak tau. Gue bingung. Pas gue
pulang ke rumah, ada mobil keluar dari halaman rumah dia. gue bingung antara
pengen ngejar tuh mobil atau nyamperin shilla.. Cuma feeling gue ngomong shilla
dalam bahaya, yaudah gue masuk ke dalam rumah dan teriak kayak orang gila
manggil dia. pas sampai di kolam renang, dia udah terkapar dengan tali menjerat
di leher, kaki dan tangan dia diikat, kepala dia berdarah banyak banget. Ampe
baju gue jadi warna bendera gara-gara dia.” Jelas cakka sambil menunjukkan
bekas darah shilla di kemejanya.
“Astaga! Siapa yang lakuin ini ke shilla
kka?! Apa maksudnya?nyari masalah yaa tuhh orang” Tanya rio menggebu-gebu
“entar gue tanyain sama shilla kalo
dia udah sadar. Gue capek.” Jawab cakka terduduk di kursi sambil menengadahkan wajahnya
menatap langit-langit dengan ekspresi lelah.
“lo pulang aja dulu kka
kerumah. Besok mampir lagi. shilla gak apa-apa kok. Mau bareng kita?.” Tawar
gabriel
“gak deh. Gue masih sanggup bawa
mobil kok. Gue mau ke kamar shilla dulu. Mau ikut?.” Ajak cakka
“boleh deh. Gue pengen liat shilla
gimana sekarang. “ ucap rio
Kemudian mereka berjalan menuju
ruang VIP tempat dimana shilla dirawat. Saat memasuki ruangan, mereka
melihat shilla tertidur dengan infus menancap di tangan kirinya, kepala dililit
perban dan bibirnya yang sudah tidak pucat lagi, dan selang oksigen menutupi
hidungnya. cakka langsung menghampiri shilla dan mengelus rambutnya dengan
penuh sayang. Rio yang melihat itu, langsung berbisik ke iel “yel. Keluar yuk.
Kayaknya cakka pengen sendiri deh.” Yang dijawab dengan anggukan iel dan keluar
tanpa sepengetahuan cakka..
Kemudian cakka mengecup kening gadis
itu yang ditutupi oleh perban
“besok, sepulang sekolah. Gue akan
temanin lo kok. Gue pulang dulu ya.” kata cakka lalu keluar dari ruangan
mendatangi teman-temannya.
Sesampai dirumah shilla, cakka
menyalakan semua lampu di rumah dan langsung menuju ruang kolam renang. Dia
melihat genangan darah shilla di pinggir kolam. Merasa tak sanggup
berkata-kata. Dia menutup pintu kolam renang dan masuk ke kamar.
☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼
Keesokan harinya…..
Disekolah, cakka tidak bisa
berkonsentrasi dengan pelajarannya. Berkali-kali dia menatap papan tulis dengan
tatapan kosong. Pada saat istirahat, rio langsung mencolek cakka
“ke kantin yuk. Lo melamun gitu shilla gak
akan buat shilla sembuh kka”ucap rio
“gue tau. Gue Cuma mikir kenapa ada
orang yang ngelakuin hal itu ke shilla. Dia salah apa?.” Tanya rio frustasi
“udahh..mending lo Tanya sama shilla
aja kalo dia sudah sadar. Makan yuk.” Ajak iel
cakka mengangguk dan berjalan menuju
kantin diikuti teman-temannya.
Sesampai di kantin…
Via yang melihat cakka cs masuk ke
dalam kantin, langsung mendekati cakka
“ka. shill kenapa? Dia sakit apa sii kak??Tadi
kaka ijinin shillaa di kelas dengan ijin sakit kan?.” Tanya via panik
Cakka yang hendak menjawab
pertanyaaan Via, langsung teringat gabriel, sambil tersenyum dia berkata “
mending lo Tanya sama iel aja ya. gue lapar.” Rio yang paham maksud cakka pun
ikut-ikutan mencari alasan
“iya nih. kami pesan makan dulu ya.” Ucap rio dan
meninggalkan pasangan malu-malu kucing saling menatap malu.
“bangga gue punya sahabat perhatian
kayak mereka!! Love you guys!.” Teriak iel dalam hati.
“oh GOD! Gue sama iel! Berdua! Tanpa
penyamun! Sesuatu banget deh.” Kata via riang dalam hati.
“Eum…. Sebenernya gue disuruh cakka
untuk diem, tapi karna lo sahabatnya shilla, gue akan kasih tau lo, shilla sebenernya
kemaren kecelakaan dan dia sekarang di rumah sakit Pelita Harapan.” Jelas iel
sambil menatap Via lembut.
Via yang deg-degan di tatap iel,
menunduk sambil berkata
“ ya ALLAH, selamatkanlah hambamu
ini darri tatapan maut kak iel.” Kata via dalam hati.
“Kecelakaan?! Kecelakaan apa kak?!
Terus bagaimana keadaan dia sekarang?! Enggak apa-apa kan?!.” Kata via kaget
dan tanpa sengaja menggenggam tangan iel.
“wah…gue gak bisa jelasin vi, lo
tanya sama cakka aja atau lo dengar dari shillanya langsung deh.” Kata iel
sambil menggenggam kedua tangan via erat.
“buset dah kka, kalo mereka main
sinetron berdua, laku berat tuh.” Ucap rio sambil mencomot tempe dari piring cakka..
“lo ngapain ambil tempe terakhir
gue?! iya sih, gue sama shilla ada saingan nih.” Ucap cakka sambil makan nasi
goreng minus tempe (-____-)
“yaudah deh, entar habis pulang
sekolah via sama yang lain ke rumah sakit mau jenguk shilla. Makasih ya kak.”
Kata via tersenyum lalu melepas genggaman tangan iel.
“ampe rumah ini tangan gak bakal gue
cuci! Kak iel…. I love you pull deh!.” Teriak via kegirangan dalam hati.
“wah kesempatan emas ini! Harus bisa
dimanfaatin sebisa mungkin.” Kata iel dalam hati.
“eh bentar via.” Kata iel menarik
tangan via dan membuat gadis itu berpaling menatap dia.
“ada apa kak?.” Tanya via heran.
“lo nanti kerumah sakit sama gue aja
ya. entar gue antar balik kok.” Kata iel tersenyum.
“beneran kak? Entar ngerepotin kakak
lagi.terus kak cakka sama kak rio gimana?.” Tanya via.
“lo gak repotin gue kok, mereka bisa
aja berangkat sendiri, ya kan kka?yo??.” Tanya gabriel sambil menoleh kearah
mereka yang langsung pura-pura makan.
“salah satu dari kalian ganggu
rencana gue, gue bikin sate lo!.” ancam iel dalam hati.
“yo’i bos. Gue entar malam aja ke
rumah sakit. Ya kan yo?.” Ucap cakka menyenggol rio
“yap. Udah kalian berdua aja sana.”
Kata rio melanjutkan makan mereka kembali.
“ok deh kak. Sampai jumpa ya. sampai
ketemu.” Kata via sambil berlari menyusul febby yang meninggalkannya.
Pada saat cakka asyik menikmati
makannya, lewatlah ify di depan mereka, cakka yang melihat itu, langsung
berhenti makan dan berdiri di depan ify dengan melipat tangan dengan ekspresi
tak bisa dibaca.
“hehhhhh cewek anjinggg(map)lo apain shilla sampe
dia sekarat? Lo mau bikin dia mati hah?!.” Teriak cakka emosi yang sukses
membuat seisi kantin terdiam.
“gue ngapain shilla gimana kak? Gak
ngapa-ngapain kok.” Ucap ify polos
“boong! Gue liat elo kemarin keluar
dari rumah shilla! Pas gue masuk dalam rumah dia, tuh anak sudah ditemukan dengan
kepala berdarah! Lo apain dia hah?! Jawab gue!.” Bentak cakka mencengkram erat
tangan ify
“kakak kenapa sih?! Gue gak
ngapa-ngapain shilla! Lepasin kak!.” Teriak ify
“lo mau gue gimana supaya lo
ngaku?.” tanya cakka sambil mengeluarkan pisau lipat yang selalu dia simpan di
kantong celananya, dan meletakkannya di pergelangan tangan ify dengan posisi
siap menyayat urat nadi ify
“kakak mau apain gue?!.” Ucap ify ketakutan
“gue cuma mau mastiin pisau lipat
punya gue masih bisa nyayat urat nadi orang atau enggak.” Ucap cakka tenang
sambil memainkan pisau lipatnya di pergelangan tangan ify dan menatapnya tajam.
“kak, please, gue gak lakuin apa-apa
dengan shilla! Lepasin deh!.” Lerah ify gugup
“lo nyentuh orang yang gue sayangi,
lo bikin dia hampir mati, ok. Akan gue balas perlakuan lo, sekarang, kalo lo
masih sayang ama tangan dan nyawa lo, lo apain shilla sampe dia masuk rumah
sakit hah?! Kalo lo ga sayang ama nyawa lo sih, ya boong aja ma gue. gak papa
kok.” Kata cakka kalem sambil menatap ify yang meringis kesakitan karna
pergelangan tangannya teriris pisau cakka
Gak ada pilihan lain, ify menatap cakka
dengan penuh marah
“ok! Gue ngaku! Gue memang sakitin shilla! Gue
akan cerita semuanya sama lo, tapi gak disini!.” Ucap ify tegas
“lo mau negoisasi sama gue? gue mau
lo ngaku disini, dihadapan kita semua! Sekarang lo ngaku sama gue, lo kan yang
bikin shilla hampir mati? lo kan yang ngirim ular dan bunuh kelinci kesayangan
dia?! dia ada masalah apa sih sama elo?! Gak ngaku, gue iris tangan lo!.” ancam
cakka yang sudah sangat emosi sambil memainkan pisau lipat di depan ify
“udah kka, lo jangan sakitin dia,
dia cewek kka.” Kata iel menepuk pundak cakka
“masalahnya yel, dia nyakitin shilla!
Gue gak terima cewek gue disakitin sama orang yang dia kenal baik! Gue tau shilla
yell! Pokoknya, siapapun yang sakitin orang yang gue sayangi, dia berurusan
sama gue! nah ify, lo sayang sama tangan lo atau enggak?.” ucap cakka sambil
meletakkan pisau lipatnya di tangan ify dan mengiris pelan yang diikuti teriakan
tertahan dari para cewek(._.)
“udah ngaku aja lo fy , daripada
bonyok disikat cakka.” teriak seorang cewek.
“iya tuh, baru tau gue cakka bisa
silet anak orang, tapi tetap aja keren dimata gue.” teriak cewek yang satunya
yang langsung ditoyor sama anak lain.
“gila lo!.” sahut temannya yang
lain.
“Ok! Gue ngaku semua yang elo
tuduhin cakka! Gue yang taroh ular dirumah shilla, gue juga yang bunuh kelinci shilla,
dan gue juga yang hampir membunuh dia di kolam renang! Lo tau kenapa gue lakuin
itu ke shilla yang gak tau apa-apa?! Karna gue suka sama elo! Dan lo
mempermainkan gue! gue pengen liat aja, gimana sih reaksi seorang cowok
macam elo kalo liat orang yang lo sayangi hampir mati, ternyata gue berhasil!.”
Jelas ify berteriak.
“Kenapa harus shilla yang kena
getahnya kalo lo sayang sama gue, lo dendam karna gue permainkan?!.” Tanya
cakka geram
“Karna dia adalah orang yang sangat
lo sayangi! Dan gue gak bisa balas dendam ke elo, karna hasilnya gak akan
puasin gue, jadi gue balas dendam ke shilla aja, ini semua berawal dari lo cakka!
Coba lo gak permainkan gue waktu itu, shilla gak akan gue sentuh ampe masuk
rumah sakit gitu!.” jelas ify sambil menatap tajam cakka
“Ok, gue ngaku salah! Gue minta maaf
kalo gue nyakitin hati lo, tapi, lo harus ingat, jangan pernah lo sakitin shilla
lagi, kalo lo sakitin shilla lebih dari yang lo lakuin sekarang, jangan pernah
lo lolos dari gue!.” Ancam cakka kemudian melepas cekalan tangan ify dan keluar
dari kantin.
“sorry deh kka, kayaknya gue belum
puas nyakitin shilla..” ucap ify sinis menatap kepergian cakka dengan dendam
**********
Sesampai di kelas,
BRAK! Bunyi meja ditendang cakka
dengan keras. Yang membuat teman-teman sekelasnya noleh kearah dia dengan
tatapan bingung. Iel dan rio melihat itu, langsung mendekaticakka
“tenang kka.. Jangan lampiaskan emosi lo
disitu.” Kata iel menenangkan cakka yang mengepalkan tangannya geram.
“Gue gak terima yel! shilla gak
salah apa-apa, kenapa harus dia yang kena getahnya?! Psycho tuh cewek! Gue gak
akan main-main kalo sampai dia sentuh shilla sekali lagi!.” Ucap cakka geram
“Gue tau. Lo tenang aja kka. Lo
ngamuk gak akan mengubah keadaan, justru mungkin bikin ify tambah dendam sama
lo dan celakain shilla lagi.” kata rio
“ARGHH!! Gue cabut!.” Teriak
cakka sambil mengambil tasnya dan keluar dari kelas dan menabrak angel
dan zahra yang sedang ngomong di depan kelas.
“Tuh anak kenapa yo? Kacau sendiri.”
Gerutu angel sambil mengelus tangannya yang ditabrak cakka
‘Tau tuh anak! Udah tau kita lagi
ngomong, asal tabrak aja! sakit tau! Berantem sama siapa sih? Sama shilla?.” tanya zahra
dengan muka masam.
“Biasa… masalah rumah tangga.” Jawab
iel asal yang disambut jitakan oleh rio
Cakka yang bingung mau kemana,
tiba-tiba hujan turun dengan deras, mau tak mau dia teringat kebiasaan shilla
yang suka hujan. Sambil tersenyum sedih, dia melajukan mobilnya menuju
rumahnya.
Di sekolah…
“siviaa..” panggil ify memanggil via
yang sedang berjalan menuju kelasnya.
“iya.. ada apa fy?.” Tanya sivia
menghentikan langkahnya.
“shilla kemana? Kok gue gak liat dia
hari ini?.” Tanya ify balik pura-pura bertanya.
Sivia yang tidak tau insiden antara cakka
dan ify di kantin, langsung memberitahukan kepada ify
.
“shilla
masuk rumah sakit fy. Kata kak cakka sih sakit. Soalnya dia yang ngasih
ijin.” Jawab sivia dengan polosnya
“wah.. sakit apa sih? Di rumah sakit
mana?.” Tanya ify pura-pura kaget
“gue gak tau. Di rumah sakit pelita harapan.
Kenapa fy?.”jawab dan Tanya sivia
“gue mau jenguk dia aja. thanks ya
atas informasinya.” Ucap ify dan pergi meninggalkan sivia
“mampus lo shill. Gue akan lakuin
sekali lagi, setelah itu, gue akan menghilang dari kehidupan lo.” batin ify
Sepulang sekolah
Iel menunggu via dengan gelisah di
depan kelas, ketika melihat via keluar, dia tersenyum kepada via.
Teman-temannya yang lain Cuma cekikikan melihat via tersipu sambil jalan
menunduk “udah lama kak nunggunya?.”Tanya sivia ketika sudah di depan gabriel
“Baru aja keluar. Jalan yuk.” Kata
iel sambil mengulurkan tangannya.
Via pun menyambut uluran tangan Iel
dengan hati berbunga-bunga, lalu berjalan menuju parkiran mobil.
“wah… lebat nih hujan kayaknya.”
Kata iel ketika sudah di dalam mobil dan membantu memasangkan sabuk pengaman
pada sivia
“iya kak. Lebat banget. Makasih ya
kak.” ucap sivia sambil tersenyum manis.
Sepanjang perjalanan, mereka saling
mengobrol satu sama lain. tiba-tiba, sivia teringat sesuatu “kak, tadi ada
cewek nyariin shilla.” Ucap sivia
“siapa vi?.” Tanya Iel.
“ify kak. Dia nanya shilla kenapa
gak masuk, yaudah Via bilang aja dia masuk rumah sakit di Pelita Harapan.” Jelas
via dengan lugunya.
Iel kaget mendengar penjelasan via,
dan langsung mengerem mendadak mobilnya
“hah?! Kamu bilang sama ify dimana
shilla berada? Kamu gak liat kejadian kantin tadi?!.” Tanya iel kaget.
“Kejadian apa kak? Via gak liat tuh.
Emang salah via bilang gitu sama ify?.” Kata via kaget melihat reaksi iel.
“salah!!Salah banget vi! Kamu tau
kenapa shilla masuk rumah sakit? Itu karna ify mencoba membunuh dia dengan
membenturkan kepala shilla di di dalam kolam! ify diancam cakka di kantin pas
kita selesai ngobrol tadi!.” Jelas Gabriel yang sekarang panik
“Astaga kak! Via harus gimana?!.” Ucap
sivia yang ikutan panic…
gabriel tidak menjawab pertanyaan sivia,
dia langsung mengambil hpnya dan menelpon cakka
“kka lo dimana?.” tanya iel ketika telponnya
tersambung.
“lagi bertapa dirumah. Kenapa?.”
Jawab dan Tanya cakka balik
“mending lo ke rumah sakit sekarang
deh. Tadi ify nanyain soal shilla sama sivia, terus dikasih tau via dia ada
dimana, gue ngerasa ify mau balas dendam atas perlakuan …… haloo!! Halo!! Shit!
Diputus lagi!.” Ucap gabriel ketika telponnya di putus cakka
“udah ka. Kita kerumah sakit aja
sekarang.” ucap sivia gugup.
“iya..” kata iel kemudian
menjalankan mobilnya.
“awas lo fy nyentuh shilla!!! Gue
bunuh lo!.”
Di rumah sakit….
“mbak… disini ada pasien yang
bernama Ashilla Zahrantiara ?.” Tanya ify di ruang administrasi.
“ada mbak, di ruang 301.” jawab
suster tersenyum
“makasih mbak.” Kata ify kemudian
menuju ruang yang dimaksud.
Ketika sudah di ruangan shilla, ify melihat
shilla tidur dengan selang oksigen menutupi lubang hidungnya dan kepala dililit
perban. Kemudian dia mendekati shilla yang tertidur pulas
“kemaren lo selamat shilla, sekarang, lo gak
bisa selamat lagi. karna gak ada yang nolong elo.” Kata ify sambil mengeluarkan
pisau lipatnya dan menggoyatnya di pergelangan tangan shilla berkali-kali.
“ini pembalasan karna cowok lo bikin
luka di tangan gue!.” Ucap ify geram.
Kemudian, dia mengambil bantal yang
terletak di sofa dan mencabut selang oksigen shilla, melihat gadis itu sesak
napas, dia meletakkan bantal itu di muka shilla kemudian menekan pelan. Setelah
melihat shilla tak bergerak lagi, dia tersenyum kemudian pergi meninggalkan shilla...
******
Sementara itu,
Cakka tiba di rumah sakit, langsung
berlari menuju ruangan shilla dirawat, ketika sudah tiba, dia terkejut dengan
apa yang dilihatnya….
Darah menetes di pergelangan tangan shilla
dan wajahnya di tutupi bantal.
Melihat itu, dia langsung melempar
bantal yang menutupi wajah shilla dan memasang selang oksigen yang tergeletak
di lantai. Kemudian dia memencet tombol di dinding untuk memanggil suster.
Kemudian, datanglah sivia dan
gabriel berlari menghampiri cakka yang duduk di luar kamar. Merasa terjadi
sesuatu, gabriel duduk di samping cakka dan memberi isyarat kepada sivia supaya
jangan bertanya macam-macam.
“shillaaa yeelll……. Untung lo nelpon
gue, coba kalo enggak, mungkin gue akan kehilangan dia untuk selama-lamanya.” Ucap
cakka dengan suara bergetar.
“emang dia kenapa kka?.” Tanya iel
dengan hati-hati.
“pas gue datang, pergelangan tangan
dia udah teriris, muka dia ditutupi bantal dan selang oksigennya jatuh. Gue takut
akan terjadi hal yg gak gue inginin yel..gue takut?.” Ucap cakka putus asa
“berdoa aja semmoga dia gak papa.”
Kata iel menenangkan cakka
“kak, sivia minta maaf ya, gara-gara
sivia, shilla jadi begini, seharusnya..hiks..” ucap sivia sesegukan.
Melihat itu, Gabriel langsung berdiri dan menghampiri sivia kemudian memeluknya
“gak kok via, lo gak salah. Kan
wajar lo gak tau soal ini.” Kata iel menenangkan sivia
Tiba-tiba suster keluar dari ruangan
shilla, cakka langsung berdiri dan menghampiri susternya “gimana sus keadaan shilla?
Dia gak apa-apa kan?.” Tanya cakka cemas.
“Dia gak apa-apa kok. Dia sudah
sadar sekarang. Tangan dia sudah kami obati. ” Kata susternya tersenyum
kemudian pergi meninggalkan cakka
Mendengar itu, cakka langsung masuk
ke dalam ruangan diikuti Gabriel dan sivia
“eh elo vi, kak iel,kka. Gue gak
apa-apa kok.” Ucap shilla dengan suara lemah dan selang oksigen di hidungnya
lalu tersenyum seolah tau apa yang mereka pikirkan.
“gak apa-apa gimana ampe tangan lo
luka begitu?! Lo bikin cemas gue tau!.” Kata cakka sambil mengelus kepala shilla
“suer gue gak apa-apa! Buktinya gue
udah sadar kan? Gue pengen keluar dari rumah sakit kka, urusin dong…yayayyaa”
Rayu shilla manja
“lo itu ya! baru masuk sehari udah
minta keluar, kagak!.” Tolak cakka mentah-mentah.
“jahat! Pergi lo sana!hussshusshhhh”
Usir shilla sambil memalingkan wajahnya.
Sivia dan Gabriel tertawa dengan tingkah
shilla
“shilla kita pamit dulu yaa” ucap sivia
“Bentar amet. Lo kesini dengan
siapa? Sendiri?.” Tanya shilla menoleh kea rah via, ketika melihat iel
senyam-senyum di belakang via sambil menatap ke arah dia, tertawalah shilla..
“hahahahha.. gue udah tau lo sama
siapa. Udah pulang deh. Entar nyokap lo ngamuk.” Kata shilla tersenyum
“terus lo sama siapa shill disini?
Gue temanin ya?.” kata sivia cemas.
“udah kita pulang aja vi. Udah
malam. Bye shilla. Semoga cepat sembuh ya.” pamit Gabriel sambil menarik sivia
keluar.
“lo ngapain disini? Pulang deh sana.
Gue gak apa-apa.” usir shilla melirik cakka sebal yang duduk disampingnya
sambil membaca novel.
“gue temanin lo.” jawab cakka
singkat, padat, jelas.
“pulang!.” Usir shilla sambil
mendorong cakka yang duduk disampingnya.
“enggak! gue bilang enggak ya
enggak! lo kenapa sih? Ga suka banget gue disini!.” Kata cakka melepas tangan shilla
yang ada di pundaknya.
“gue gak suka ada elo! Eh… nyokap
ada nelpon gue gak?.” Tanya shilla
“enggak.. pantesan ada yang gue
lupa, ternyata ngabarin nyokap elo, bentar ya.” Ucap cakka mengambil hp shilla
yang ada di meja.
“apa lo ambil hp gue?! enggak! lo
gak boleh nelpon nyokap gue! gue jitak lo!.” Gerutu shilla sambil merebut hpnya
kemudian dia selipkan di bawah bantal.
“lo kenapa sih? Ortu lo berhak tau shil”
ucap cakka
“gue gak pengen mereka cemas. Entar
kalo mereka tau gue kayak gini, habislah gue akan diculik ke singapura. Lo mau
kehilangan gue gak?.” Tantang shilla
Mendengar perkataan shilla yang
terakhir, cakka langsung terdiam dan duduk di sofa sambil rebahan melanjutkan
novel yang dia baca.
Tiba-tiba hp shilla bergetar tanda
ada telpon, ketika tahu siapa yang menelpon, shilla tersenyum senang
“hai kak.. ada apa?.” Sapa dan Tanya
shilla ketika mengangkat telpon dari debo
“kok lo gak masuk sekolah sih? Gue
nyariin elo.” tanya debo di seberang sana.
“shilla lagi sakit kak. Sekarang ada
di rumah sakit. Kenapa kak nyariin shilla?.” Tanya shilla
“lo di rumah sakit mana? Karna aku
kangen kamu.” Kata debo gombal
Shilla tertawa mendengar jawaban debo
“kakak gombal deh. Di Rumah sakit Pelita
harapan. Eh udah dulu ya kak. Suster sudah datang. “ kata shilla ketika melihat
suster masuk dalam ruangan
“ok deh putri tidur. Semoga cepat
sembuh ya. bye.” Kata debo memutuskan telpon.
“bye juga kak.” Bales shilla
tersenyum kemudian menutup telpon mengabaikan tatapan tajam dari cakka..
“itu apa sus?.” Tanya shilla sambil
mencoba duduk di ranjang ketika melihat suster membawa baki makanan.
“ini makanan buat mbak. Dan ini
obatnya. Dimakan ya.” kata suster ramah mengabaikan ekspresi ngeri dan muntah
dari shilla
cakka langsung menghampiri shilla
lalu membuka tutup makanan dan melihat isinya adalah nasi putih, dengan sop
ayam serta obat. Kemudian dia mengambil mangkok berisi sop dan menumpahkannya
ke piring berisi nasi. Lalu menyuapi shilla
“makan shill… lo harus makan.. ayo buka
mulutnya.” Kata cakka ketika melihat shilla menutup mulutnya dengan kedua
tangannya.
“gue gak mau makan! Gak enak!.” Ucap
shilla sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
“tau darimana tuh makanan gak enak
kalo lo gak makan? Ayo makan sayang. gue udah berbaik hati nyuapin elo nih.” Ucap
cakka penuh sabar.
“elo aja deh yang makan! Gue gak
suka makanan rumah sakit. Hoekk!.” Ucap shilla sambil muntah ketika mencium bau
nasi bercampur sop tercium di hidungnya.
“shilla.. gue gak peduli lo mau
muntah kek, mau jungkir balik kek, yang penting elo harus makan, biar cepat
sembuh. Jadi bisa keluar dari rumah sakit. Ayoo sayang.. buka mulutnya,, jangan
sampai gue maksa lo nih.” ancam cakka
“gue gak peduli lo ngancam gue
disuruh tinggal disini seumur hidup gue, yang penting gue gak mau makan!.” Kata
shilla ngotot.
“shilla…” kata cakka meletakkan
piring makannya di samping shilla kemudian menatap gadis itu dengan penuh
perasaan jengkel.
“iya kaka cakka.. ada apa? Udah
nyerah maksa gue makan?.” Ucap shilla dengan ekspresi ngejek.
“lo mau gue beliin apa? Pizfy?
Sushi? KFC? Texas? Mc donalds? Atau mau gue yang masak? Lo harus makan.” Bujuk cakka
“yang ada malah keracunan kalo gue
makan masakan elo. Gue mau coklat. Beliin ya.” Pinta shilla
“ astaga! Lo itu harus makan nasi!
Bukan makan coklat!.” Omel cakka
“gue kalo sakit gak bisa makan nasi.
Perut gue eneg.” Ucap shilla tenang
“ify sayang.. lo harus makan atau
enggak gue akan..” kata rio sambil menatap ify.
“akan ap..” kata-kata ify terputus
karna bibirnya sedang bersentuhan dengan bibir rio dengan penuh lembut dan
kedua tangannya di pegang cakka lalu dia mendekatkan wajahnya ke telinga shilla
“lo pilih deh, mau makan nasi tapi
gak akan gue cium, atau makan coklat sepuasnya tapi setelah itu gue cium
bibir lo yang rasa coklat itu sampai pagi? Pilih salah satu sayang.” Bisik
cakka kemudian dia menatap shilla dengan tatapan menang.
“shit! Kayak gini nih kalo serumah
dengan cowok sengak! Dia jadi tau kelemahan gue! arghh!!!! Gue makan nasi,
perut gue eneg, makan coklat, bibir gue bakal jontor! Gue harus gimana?!.” Gerutu
shilla dalam hati.
Merasa tak ada pilihan lain, shilla
mengambil piring yang di sampingnya lalu menyuap sendiri ke mulutnya dengan
perasaan pengen muntah dan menatap sinis ke arah cakka
“nih gue makan! Puas kan?!.” Ucap shilla
sinis.
“Gitu dong. Coba dari tadi lo nurut.
Kan gak ribet jadinya. Sini gue suapin.” Ucap cakka sambil mengambil piring di
tangan shilla dan menyuapinya.
Selesai makan dan minum obat, shilla
merasa ngantuk. kemudian dia melirik cakka
“lo gak pulang?.” Tanya shilla
“gue nginap disini.” Jawab cakka
tanpa mengalihkan pandangannya dari novel setebal kamus.
“bukannya besok lo sekolah?.” Tanya shilla
lagi
“gue kan bisa aja pulang pagi ke
rumah buat sekolah, yang jelas, elo harus makan pagi itu dan gue yang suapin
elo makan.” Jawab cakka lagi menatap shilla yang mencibir.
“apa kata lo deh.”. kemudian shilla tertidur
pulas karna pengaruh obat.
Melihat shilla tertidur, dia menutup
novelnya dan duduk di samping shilla kemudian tertidur sambil memegang tangan
gadis itu.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Selama dua minggu shilla di rumah
sakit, selama itu juga cakka selalu setia setiap saat menemani shilla di rumah sakit. Shilla sudah
mulai sehat dan selang oksigennya sudah lepas dari hidungnya. berulang kali
setiap cakka mau pergi ke sekolah, shilla selalu bilang kepada cakka pengen
pulang ke rumah. Tapi, jawaban cakka selalu sama, menolak mentah-mentah sampai shila
bosan mendengar alasan cakka. Merasa jengkel, dia bangkit dari tidurnya sambil
mendorong infusnya lalu duduk di sofa. Kemudian, pintu ruangan terbuka dan
masuklah seseorang dengan membawa mawar putih yang banyak dan hampir menutup
wajahnya. shilla yang tau siapa orang itu, tersenyum
“Wah…. Kakak jadi pengantar bunga ya
sekarang? Bunganya bagus kak.” Puji shilla ketika melihat bunga itu di letakkan
di meja.
“Maaf gue baru datang sekarang shill.
Lo sehat-sehat aja kan? Masih sakit? Wah…. Jangankan jadi pengantar bunga, jadi
tukang becak pun gue rela asal setiap hari bisa nganter cewek secantik lo
kemanapun.” Ucap debo sambil menjawil hidungnya shilla
Shilla tertawa mendengar gombalan debo,
lalu mereka bicara sesekali tertawa dan debo langsung memegang tangan shilla
tanpa menyadari cakka masuk ke dalam ruangan dan melotot.
“ehm…..yang merasa pengunjung, harap
segera keluar, jam besuk sudah habis!.” Ucap cakka yang sukses membuat mereka
kaget.
Debo yang merasa tersindir, segera melihat jam
tangannya dan menatap shilla
“ semoga cepat sembuh tuan putri.” Dan mencium
pipi shilla lalu melewati cakka yang berdiri di depan pintu penuh tatapan
geram.
Setelah debo keluar, shilla menatap
bunga pemberian debo sambil bersenandung riang, kemudian dia menoleh cakka yang
sedang menatap jendela lalu mendekatinya.
“wah… hujan kka” Kata shilla
ikut-ikutan berdiri di samping cakka
“terus kenapa kalo hujan?.” Tanya
cakka dingin.
“lo kenapa sih? sewot bener
ngomongnya!.” Ucap shilla sewot.
“gue sewot? Perasaan elo aja kali.
Eh kata dokter, besok lo boleh pulang.” Ucap cakka tanpa mengalihkan
pandangannya dari jendela.
“iya…. Gue tidur dulu. Bye.” Kata shilla
meninggalkan cakka kemudian dia tidur di
ranjangnya.
Melihat shilla tidur, cakka terdiam
sambil menatap shilla yang tidur memunggunginya..
“peka sedikit dong perasaan lo shilla!
Gue sayang sama elo! Kalo gue gak sayang sama elo, gue gak akan melakukan semua
ini! Hanya buat elo gue rela shill lakuin apa aja. “ gumam cakka dalam hati. *sabar
yaa kka:P*
Kemudian, dia menyelimuti shilla
yang kedinginan, dan rebahan di sofa dengan wajah tertutup novel.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Keesokan harinya sepulang dari
sekolah,cakka buru-buru mendatangi shilla di rumah sakit dan dia tersenyum
melihat gadis itu duduk di tepi ranjang tanpa mengenakan pakaian rumah sakit
dan infus yang mentancap di tangannya.
“pulang yuk shill.”ajak cakka sambil
mengulurkan tangannya.
“ayooo.” Jawab shilla semangat
menyambut uluran tangan cakka dan mereka pulang dengan bergandengan tangan
sambil menuju parkiran mobil dan cakka menjalankan mobilnya dengan kecepatan
penuh.
Sesampai di rumah….
Cakka membukakan pintu rumah dan
membiarkan shilla masuk ke dalam rumah. Lalu dia mengikuti gadis itu dari
belakang. Sampai tiba di kolam renang, shilla berhenti sambil menatap nanar
kearah kolam.
“lo kenapa shill? Pengen berenang?.”
Tanya cakka
“Gue takut. Nanti kejadian seperti
itu terulang lagi. Di saat gue ngelakuin apa yang gue suka, seseorang akan
celakain gue.” Ucap shilla dengan suara lirih kemudian lari masuk dalam kamar.
Cakka bingung melihatnya, langsung
memikirkan cara supaya shilla mau berenang lagi. karna dia tau, shilla tidak
sepenuhnya takut berenang, hanya takut kejadian itu akan menimpanya lagi.
merasa tak dapat ide, dia masuk dalam kamarnya dan tidur.
Sedangkan shilla, termenung di
balkon kamar sambil mengingat apa yang sering dia lakukan di kolam, ketika
teringat apa yang dilakukan ify padanya, dia meneteskan air matanya dan pergi
tidur karna jam sudah menunjukkan 10 malam.
Tiba-tiba….
“ENGGAK! GUE SALAH APA SAMA ELO FYY
JADI LO LAKUIN KAYAK GINI?! KALO LO SUKA SAMA CAKKA YA BILANG, JANGAN
DILAMPIASIN KE GUE! LEPAS!! Sakit fyy!! Gue gak bisa napas!.” Ngigau shilla
berteriak sambil menangis.
Mendengar igauan shilla, cakka
langsung berlari menuju kamar shilla dan melihat gadis itu menangis dalam tidur
sambil memegang lehernya seolah-olah di cekik seseorang, kemudian dia menepuk
pipi shilla pelan
“shill sadarr shill.. buka mata lo.
gak ada yang mau bunuh lo.”
Tersadar, shilla langsung bangun dan
memeluk cakka yang duduk disampingnya dengan erat sambil menangis. Cakka langsung
mengelus rambut shilla yang panjang dengan lembut
“udah shill.. lo tenang sama gue,
gue gak akan tinggalin elo kok.” Ucap cakka sambil mencium kening shilla
“gue takut… mimpi itu terasa nyata
buat gue kka. gue gak berani tidur lagi.” Parno shilla sambil mengeratkan
pelukannya.
“elo harus tidur. Besok sekolah. Gue
temenin deh. Tidur ya sayang.” kata cakka sambil merebahkan shilla dan
menyelimuti shilla dengan selimut.
“please…jangan tinggalin gue.” Pinta
shilla sambil memegang tangan cakka dan tertidur.
Setelah shilla tertidur, dia pun
menggeser shilla pelan dan tidur disampingnya………….
Pagi harinya…
“hoammm… pagi ini sangat.............KYAAAAAA!!!
Bangun! Lo bangun!.” Teriak shilla histeris memukul cakka dengan bantal karna
melihat cakka tidur di sampingnya dengan memegang pinggangnya..
“apaan sih? Gue masih ngantuk. udah
diem sayang.” Ucap cakka menarik pinggang shilla bagai menarik guling :3
“bangun! Ini kamar gue! tidur lo di cakka
“lo anggap gue putri tidur deh, gak
akan bangun biar lo teriakin, lo akan ngelakuin apa?.” ucap cakka dengan wajah
mesum sambil menggigit bibirnya.
“ gak ada tampang lo jadi putri
tidur! Yang ada jadi banci tidur! Lo tau apa yang gue lakuin?! gue bakal pinjem
selang pemadam terus gue siram ke elo! Bangun!.” Ucap shilla histeris.
“iyaa…iya.. jahat bener lo nyiramin
gue pake selang air. Gue kan Cuma pengen ini.” kata cakka bangun dari tidurya
dan CUP! Sebuah kecupan mampir di pipi shilla. Sambil tersenyum jahil. “morning
kiss beib.” Dan lari sambil tertawa menuju kamarnya ketika shilla berteriak
“CAKKKAAA!!!KAMPRETTT
LOEE!!SIALANN!!!!” dan bantal pun sukses bergelimpangan dilempar shilla ke
segala arah.
..
Setelah sukses mengerjai shilla, cakka
pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian menuju sekolah.
Ketika keluar dari kamar, dia
melihat kunci mobil shilla tergantung, muncullah ide jahil cakka untuk
mengambil dan meletakkannya di kantong celana.
Selesai mandi, shilla buru-buru
memakai seragam sekolah dan memakai jepit. Setelah selesai, dia turun ke bawah
untuk mengambil kuncinya. Melihat kuncinya tidak tergantung, sadarlah siapa
yang jahil dan dia langsung menggedor pintu kamar cakka
“cakka! Gue tau lo ambil kunci mobil gue kan!
Balikin! Gue udah telat!. “Teriak shilla sambil menggedor pintu dengan kekuatan
penuh.
“Apaan sih? Gue gak simpen kunci
mobil lo. pede banget deh.” Kata cakka pasang muka lugu.
“Bohong! Ngakuu aja d....... eh kak debo
ada apa?.” Omelan shilla terputus ketika mendengar telponnya berbunyi kemudian
mengangkatnya dengan hati senang sambil menjauh dari cakka yang menatap tajam
dirinya.
“elo udah keluar dari rumah sakit?.”
Tanya debo di seberang sana.
“iya kak. Kemaren pulang. Ada apa?.”
Tanya shilla
“lo kesekolah bareng gue aja gimana?
Gue jemput lo deh, entar pulang gue anter. Gimana?.” Tawar debo
Shilla senang mendengar debo mengajak
ke sekolah bareng
“beneran kak? Gak repotin kaka nih
nganter shilla balik? Rumah shilla jauh lo.”
“enggak apa-apa kok. Rumah lo jalan
apa?.” Tanya debo dengan pulpen di tangan siap catat.
“alamat gue jalan….” Ucapan shilla
terputus karna hpnya diambil cakka
“sorry deb. Lo telat. Shilla
bareng gue.” dan KLIK. Telpon terputus.
“nih hp lo dan ini kunci mobil lo.
gak mood gue nyimpen!.” Ucap cakka ketus sambil mengasih kunci mobil dan hp ke shilla
kemudian dia pergi duluan ke sekolah meninggalkan shilla yang bengong melihat
tingkahya.
“tuh anak kenapa sih? Kesambet kali
yah.” gumam sambil memainkan kunci mobilnya dan menuju sekolah..
Di tempat lain..
“kenapa cakka tau gue telponan sama shilla?
Ada hubungan apa? Dan kenapa setiap gue dekat sama shilla, pasti ada cakka?
Kalo benar mereka pacaran, gue harus bisa rebut shilla dari cakka!.” Tekad debo
mengepalkan tangannya geram.
Sesampai di sekolah…
Cakka yang tiba lebih dulu di
sekolah, melihat debo berdiri di tempat shilla sering memarkir mobilnya. Sambil
tersenyum, dia berjalan tanpa menghiraukan debo berbisik ketika lewat di depannya
“ gue akan rebut shilla dari
loe cakka! Dan gue akan buat dia lepas dari lo dan nempel sama gue! be ready,
boy.” Sambil tersenyum sinis.
Cakka terdiam mendengar kata debo
“ gue akan liat seberapa kuat lo
bisa dapatin shilla, kalo lo sampai nyakitin dia, lo berurusan sama gue!.”
ancam cakka menatap debo tajam
Kemudian, datanglah shilla dan kaget
melihat debo di halaman parkir. Buru-buru dia turun ..
“maaf ya kak. Telponnnya terputus.” Ucap
shilla
“enggak apa-apa kok. Malam ini sibuk
gak? Jalan yuk.” Ajak debo
“enggak kok kak. Kakak jam berapa
jemput?.” Tanya shilla
“ok deh. Gue jemput lo jam 7 malam.
rumah lo dimana?.” Tanya debo
“rumah shilla di jalan…” jawab
shilla sambil menyebutkan alamat rumahnya.
“makasih shill. Sampai jumpa esok
malam.” Kata debo sambil mencium punggung tangan shilla dan membuat gadis itu
tersipu malu sambil berjalan menuju kelasnya.
Cakka yang melihat itu di balik
pilar, mengepalkan tangannya penuh geram dan memukul pilar.
Setelah “terpenjara” selama 9 jam.
Akhirnya bel pulang “bernyanyi” juga,shilla
dan teman-temannya langsung kabur ke
luar dari kelas. Ketika melewati kelas ify, entah kenapa, dia merasa ada
tatapan aneh sepanjang kelas ify. Penasaran, dia bertanya
“ify mana feb? Kok gue gak liat
dia?.” tanya shilla
“Dengar-dengar sih dia pindah
sekolah lagi shill.” Jawab febby
“pindah lagi? kenapa?.” Tanya shilla
lagi
Febby mengangkat bahunya tanda tak
tau.Shilla hanya meng O kan mulutnya lalu menuju ke parkiran mobil,..
Ketika sampai di parkiran mobil, dia
melihat cakka menatap tajam kea rah dirinya, merasa tak punya salah, dia masuk
ke dalam mobilnya dan pergi menuju rumahnya karna hari sudah sore
Sesampai dirumah, dia langsung masuk
ke kamar mandi untuk bersiap-siap untuk berjalan dengan debo..
Cakka yang datang melihat mobil shilla
terparkir di garasi, langsung masuk ke dalam rumah dan mencari shilla
“shillaa…loe dimana??shillaa woyyyyy”
teriak cakka di sekeliling rumah.
Shilla yang sedang bertelponan
dengan debo, terganggu dengan suara cakka.
“kak, udah dulu ya. jemput sekarang
aja. shilla udah siap kok.” Kata shilla.
“gue udah ada di depan rumah lo
kok.” Kata debo kalem.
“hah?! Yang bener?! Yaudah deh kak shilla
keluar.” Kata shilla buru-buru keluar sambil membawa tas ranselnya.
“mau kemana lo shil??” Tanya cakka
melihat shilla terburu-buru keluar dengan memakai baju kaos warna biru malam,
celana jins dan sepatu kets.
“gue mau jalan sama kak deboo. Dah.”
Kata shilla sambil membuka pintu rumah.
“lo gak boleh jalan sama dia!.” Ucap
cakka sambil menutup pintu rumah dan berkacak pinggang di depan shilla..
“lo kenapa sih? Terserah gue dong
mau jalan sama siapa! Minggir!.” Ucap shilla sambil mendorong cakka ke samping
“gue gak suka lo jalan sama dia! lo
boleh jalan sama yang lain, asal bukan sama debo!.” Teriak cakkka
“kenapa? Lo berantem ma dia?! itu
urusan elo! Jangan bawa-bawa gue dong!.” Teriak shilla balik
“lo ngertiin perasaan gue dong shill,
gue calon tunangan elo! Gue calon suami elo!.” Ucap cakka
“Gue? ngertiin perasaan elo?!
Seharusnya gue yang ngomong kayak gitu ke elo! Elo pernah gak ngertiin perasaan
gue? enggak kan?! Elo itu tukang maksa! Kalo gue gak nurutin keinginan elo, elo
pasti main cium, main ancam iya kan?! Elo itu posesif sama gue! gue gak suka!
Gak suka!.” Teriak shilla histeris.
“Sekarang lo mau gue gimana? Gue
gitu karna lo keras kepala! Susah dibilangin!. Gue posesif karna gue tau dia
suka sama elo gak tulus shill! Gue gak mau elo dicelakain kayak ify!.” Teriak cakka.
“Lo itu sok tau! gue suka sama kak debo!
Suka! dan gue yakin dia gak akan celakain gue! lo ngomong kayak gitu, lo tulus
gak suka sama gue?! lo mau tau gue mau gimana? Pergi dari kehidupan gue! gue
mau pergi!.” Bentak shilla mendorong cakka keras dan membuat cowok itu
tergeser.
“Jangan harap lo gue bukain pintu
kalo lo jalan sama debo! Gue tulus sayang sama elo shilla!.” Kata cakka geram.
“hahahhahah! Lo lupa ini rumah
siapa?! Ini rumah gue! rumah orang tua gue! lo Cuma nginep! Dan lo gak pantas
ngomong kayak gitu dihadapan gue! gue gak percaya!.” dan BRUK! Pintu rumah
dibanting shilla dengan keras.
“SHIT! Gue harus ikutin dia!
harus!.” Tekad cakka sambil mengambil kunci mobil dan mengikuti mobil debo..
Sepanjang perjalanan, shilla Cuma
diam seribu bahasa di mobil debo, tak mempedulikan panggilan debo, elusan di
rambutnya. debo bingung melihat tingkah shilla
“lo kenapa shill? Gak suka gue ajak jalan?.” Tanya
debo
“enggak kak. Gue lagi bad mood aja.”
Jawab shilla sambil menatap jendela
“yaudah deh. Kita ke apartemen gue
aja ya.” Kata debo sambil membelokkan mobil ke sebuah apartemen terkenal.
cakka yang mengikuti mobil debo,
mengerutkan keningnya
“ngapain tuh anak bawa calon bini
gue ke apartemen? Wah gak beres ini.”
Sesudah sampai di apartemen debo,shilla
dipersilahkan masuk dan duduk di sofa yang empuk.
“mau minum apa shill?.” Tanya debo sambil
melirik shilla yang matanya tak lepas menatap jendela di samping sofa
“terserah aja kak.” Jawab shilla
tanpa menatap debo
“yaudah gue bikinin, bentar ya.”
Sepeninggal debo, shilla menghela
napas “gue salah gak bentak cakka kayak gitu? tapi dia juga salah! Gue Cuma
mau jalan sama kak debo aja ngamuk gitu! biar dia kayak gitu, kan dia baik sama
gue, dia lindungin gue. kok gue jadi galau gini sih? ARGH!.” Teriak shilla
frustasi dalam hati.
Tanpa shilla sadari, debo baru saja
memasukkan obat tidur dalam minumannya kemudian mengaduknya, tersenyum sinis
“bentar lagi lo akan jadi milik gue shill.
Lo akan mohon-mohon sama gue.”
kemudian dia memberikan minuman yang
dikasih obat tidur itu kepada shilla dan mempersilahkan gadis itu minum. Shilla
yang tak curiga, langsung meminum habis.
Ketika mereka saling ngobrol,
tiba-tiba shilla merasa sangat ngantuk dan merasa berkunang-kunang. debo yang
melihat obat itu berhasil, tersenyum sinis
“lo kenapa shill?.” Tanya debo pura-pura cemas melihat shilla
“gak tau kak. Shilla merasa…”
kalimat shilla terputus karna dia jatuh tertidur di samping debo
melihat gadis itu tertidur, dia
segera menggendongnya ke ranjang dan menidurkannya sampai gadis itu terbangun.
****
Sementara itu…
“pak! Calon istri saya ada dengan
lelaki tak bertanggung jawab pak! Bapak Cuma bilang dimana tempat deboo itu
saja! Ribet bener deh!.” Teriak cakka di meja satpam karna tidak dikasih tau
dimana debo berada.
“maaf mas. Peraturan sudah jelas,
kalo adek punya janji sebelumnya dengan mas debo, akan kami kasih tau, tapi mas
debo bilang tak ada punya janji dengan siapapun, termasuk dengan mas. Maaf saya
tak bisa bantu.” Kata mas satpam penuh sabar.
“ARGH! SHIT! Gue akan cari
sendiri!.” Ucap cakka sambil masuk dalam apartemen.
Shilla terbangun dalam tidurnya,
merasa pening berat dan melihat debo duduk di sofa. Kemudian dia mencoba bangun
tapi tidak bisa karna kepalanya terasa berat.
“lo gak usah bangun shill.” Ucap debo
mendekat kearah shilla
Tiba-tiba……………..
Dia menindihi tubuh shilla dan
mengeluarkan seutas tali dari kantong celananya dan mengangkat tangannya untuk
mengikatnya di tiang ranjang., melihat itu, shilla sontak berontak dengan
berusaha melepas cekalan tangan debo sambil berteriak histeris. PLAK! Sebuah
tamparan sukses melayang ke pipi shilla dari debo sontak membuat gadis itu
terdiam dan mengeluarkan air matanya.
“kenapa kak? Kaka mau apain shill?
Lepas kak!.” Jerit shilla menangis.
“gue mau bikin elo lengket sama gue!
jadi lo diem atau gue tampar ampe biru tuh pipi lo!.” ancam debo yang sekarang
di pinggir ranjang untuk mengikat kakinya yang bergerak-gerak.
“gue kira lo itu baik, ternyata lo
itu berengsek! Lepas! Lepas!! Tolong!! Tolong!!.” Teriak shilla mengerakkan
tubuhnya dan PLAK! sebuah tamparan melayang lagi ke pipi shilla
“lo diem!.” Bentak debo sambil
menarik rambut shilla sehingga gadis itu teriak kesakitan.
Kemudian dia memplester mulut shilla
dengan lakban hitam. Merasa tersenyum melihat gadis itu tak bisa berontak lagi,
dia segera membuka kancing di kaos shilla yang membuat gadis itu melotot.
Tiba-tiba…..
BRAK! Pintu kamar debo sukses
ditendang sampai hancur oleh cakka yang terengah-engah sambil menatap tajam
dirinya.
Kemudian dia tersenyum sinis melihat
shilla disiksa sedemikian rupa oleh debo.
“enak bener lo lakuin itu ke shilla,
gue yang calon suaminya aja harus nunggu lima atau sepuluh taun lagi untuk itu.(-__-)
Dan elo main serobot aja!.” Sinis cakka dan BRUK! Sukses menarik debo hingga
terjungkal.
“lo apain shilla hah?! Lo udah gue
kasih peringatan kan sebelumnya, sentuh dia, lo cari mati!.” Bentak cakka
menendang debo yang terkapar di lantai karna tak siap menerima pukulan cakka
yang membabi buta.
Melihat debo tak bisa melawan, dia
menendang debo sekali lagi kemudian jongkok di hadapan debo dan mengacak
rambutnya dengan geram
“JANGAN SENTUH CEWEK GUE!.” kemudian
membantingnya di lantai.
Lalu cakka menghampiri shilla dan
melepas ikatan di kaki, tangan dan lakban di mulut shilla dan kaget melihat
kedua pipi gadis itu biru seperti ditampar.
“kita pulang ya.” kata cakka sambil
memeluk shilla. shilla Cuma mengangguk dan berjalan dipapah cakka menuju
parkiran mobil.
Sepeninggal mereka berdua, debo
bangkit dari lantai dan menendang kursi karna rencana yang dia susun semenjak
bertemu dengan shilla hancur. Sambil penuh geram dia berkata “lo akan menyesal
karna lakuin itu cakka! Karna gue akan buat kalian berpisah! Gue akan buat
salah satu dari kalian akan meninggal! Hahahahahahaa.” Tawa debo sinis.
#bersambung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
part 10 nya buruan..hehe
yuk lanjut kakak icha
blog kakak juga bagus, aku udah follow blog nya loh
Posting Komentar