WELCOME TO MY BLOG :D

About Me

Tirsa
Lihat profil lengkapku

Readers

Followers

Label

  • About Me:) (4)
  • Ashilla Zee dll :) (11)
  • CampurCampur :P :) (3)
  • Cerpen (5)
  • CuapCuap (3)
  • Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill) (22)
  • KasaKusuk (14)
  • KAU (12)
  • Mario Stevano Aditya Haling (2)
  • PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL* (1)
  • SCAVENT CHEERS (1)
  • SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :* (4)
  • Tugas (6)

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2013 (51)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (8)
    • ▼  Januari (12)
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Some Info About Ashilla and #BIEB
      • MASA LALU :')
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) Par...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi Cakshill) Par...
      • Terima Kasih Untuk Luka Yang Kau Beri *Cerpen Caks...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY! (versi CAKSHILL)PAR...
      • Jatuh cinta sama elo? NO WAY! (versi Cakshill)Part...
      • 2000 Day * Cerpen Cakshill *
      • Lirik Lagu Ashilla Zee - BIEB
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
  • ►  2012 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
Sabtu, 12 Januari 2013
In: Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill)

Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) Part 9 : Jangan sentuh cewek gue!

Penulis:  Regina Maharani Nurlie
 

 
 
 Hollaaa maaf yaa janjinya kan kemaren ngepost,tapi gak jadi :P hehehe :D
Ohh yaa aku udah bilang kan mulai minggu depan aku ngepostnya 1 minggu 2 part ? 
Nahh misalnya hari *blabla* aku ngepost,tapi gak langsung 2 part skaligus, satu dulu , part selanjutnya yaa hari selanjuttnya :)
Truss maaf juga aku gak bisa ngasih kepastian aku postnya hari apa,kalo ada waktu lowong langsung aku post... okee :DD

Langsung aja yaaa>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



 
 

“kak, sakit kak.” Lirih shilla sambil membuka matanya dan menggerakkan tangannya lalu menghapus air mata yang menetes di wajah cakka sambil tersenyum lemah.
cakka yang kaget melihat shilla bangun, langsung memeluk gadis itu di dekapannya
“ akhirnya shill loe bangun juga. Gue akan antar lo kerumah sakit. Bertahan shill. Jangan tinggalin gue. gue akan lakuin apapun demi lo shill. Please, bertahan buat gue.” Ucap cakka sambil mengangkat shilla
“jangan kak. gue gak suka aroma rumah sakit.  Baunya itu pengen muntah.” Ucap shilla dengan suara lemah di pangkuan cakka
“lo kehilangan banyak darah sayang. udah deh gausah banyak debat.ya… bangun shill!.” Ucap cakka dan tiba-tiba kaget melihat shilla hilang
sadar setiap waktu berharga buat shilla, cakka langsung meletakkan shilla di mobil lalu balik ke dalam rumah mengambil kemeja punya dia untuk menutupi tubuh shilla lalu ngebut menuju rumah sakit.

Sesampai di rumah sakit, cakka mengangkat shilla keluar dari mobil dan langsung membawanya ke ruang UGD. Para suster dan dokter yang berada di ruang UGD langsung mengambil alih shilla dan meletakkan selang oksigen di hidungnya. cakka yang melihat itu langsung disuruh keluar oleh seorang suster
“maaf mas. Untuk sekarang mas keluar dulu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin buat mbak ini. Dia kehilangan banyak sekali darah dan dehidrasi berat karna terlalu lama berada di bawah sinar matahari. Sebaiknya mas mengurus mbak ini di ruang administrasi sana.” Kata suster itu sambil menunjuk loket.
“makasih sus. Tolong usahain yang terbaik buat shilla.” Pinta cakka dengan suara memohon.
“akan kami usahakan. Berdoa saja mas.” Kata suster itu sambil menepuk pundak cakka dan menutup pintu ruang UGD.

Cakka langsung menuju ruang administrasi untuk mengurus semua tentang shilla. Setelah selesai, dia menelpon rio
“ yo lo sama iel ada dimana?.” Tanya cakka
“liat loe panic gitu kita gak jadi ke jakarta. suara lo kenapa kayak lesuh gitu kka?.” Tanya rio balik
“shilla masuk rumah sakit sekarang yat. Feeling gue ternyata bener. Ada yang celakain dia.” Jawab cakka lesuh
“APA?! Terus gimana kabar shilla sekarang? Gak apa-apa kan?.” Kini suara iel terdengar di hp rio
“lo itu yah! Hobi bener nyerobot sana-sini! Bener-bener deh!.” Gerutu rio  kesal sambil menjitak kepala iel.
 “dia kehilangan banyak darah dan dehidrasi berat. Gue yakin cewek itu yang ngelakuin ini semua!.” Ucap cakka penuh dendam
“ify? Lo yakin? Entar kita bahas deh. Lo di rumah sakit mana sekarang? Biar kita samperin.” Tanya iel
“gue di rumah sakit Pelita Harapan. Oke gue tunggu.” Jawab cakka lalu menutup telpon.

“Sakit gila! Lo kira ini kepala bakul cobek apa jadi main jitak seenak dengkul?!.” dengun iel sambil berusaha menjitak balik rio setelah memutuskan telpon cakka.
“lo juga! Gue asyik-asyiknya ngobrol sama cakka, lo asyik main teriak di telinga gue sambil ngambil hp gue! lo kira suara lo pelan apa?! Sakit dodol!.” gerutu rio sambil mengelus telinganya yang diteriakkin iel
“Daripada kita berantem kayak gini, mending kita jengukin shilla aja. kasian cakka tuh.” Kata iel sambil ngeloyor pergi.
“semoga suatu saat bila Via pacaran sama dia, tahan sama sikap cowoknya yang sableng gak keruan itu.” gumam rio sambil geleng-geleng kepala mengikuti iel menuju rumah sakit.

setelah selesai menelpon rio dan lelah menunggu shilla, akhirnya cakka duduk di kursi dan tertidur. Kemudian terbangun ketika ada seseorang menyentuh pundaknya. Lalu langsung berdiri sambil berkata “bagaimana dok dengan shilla? Baik-baik saja kan?.” Tanya cakka cemas.
“Dia kekurangan banyak darah mas. Tapi semua sudah dapat diatasi. Sekarang dia sedang dipindahkan ke ruangan biasa. Apa dia punya keluarga disini?.” Tanya pak dokter.
“Cuma saya keluarga dia disini. Orang tua dia sedang pergi ke luar negeri. Jadi saya walinya untuk menjaga shilla. Boleh saya temanin shilla pak?.” Tanya cakka..
“untuk saat ini, biarkan pasien beristirahat dulu. Kalau begitu saya permisi dulu.” Pamit sang dokter ..

Setelah dokter pergi meninggalkan cakka, datanglah duo anjing kucing suka bikin onar, rio dan iel menghampiri cakka..
“gimana shilla kka? Dia kenapa ?.” Tanya iel.
“gue gak tau. Gue bingung. Pas gue pulang ke rumah, ada mobil keluar dari halaman rumah dia. gue bingung antara pengen ngejar tuh mobil atau nyamperin shilla.. Cuma feeling gue ngomong shilla dalam bahaya, yaudah gue masuk ke dalam rumah dan teriak kayak orang gila manggil dia. pas sampai di kolam renang, dia udah terkapar dengan tali menjerat di leher, kaki dan tangan dia diikat, kepala dia berdarah banyak banget. Ampe baju gue jadi warna bendera gara-gara dia.” Jelas cakka sambil menunjukkan bekas darah shilla di kemejanya.
“Astaga! Siapa yang lakuin ini ke shilla kka?! Apa maksudnya?nyari masalah yaa tuhh orang” Tanya rio menggebu-gebu
“entar gue tanyain sama shilla kalo dia udah sadar. Gue capek.” Jawab cakka terduduk di kursi sambil menengadahkan wajahnya menatap langit-langit dengan ekspresi lelah.
“lo  pulang aja dulu kka kerumah. Besok mampir lagi. shilla  gak apa-apa kok. Mau bareng kita?.” Tawar gabriel
“gak deh. Gue masih sanggup bawa mobil kok. Gue mau ke kamar shilla dulu. Mau ikut?.” Ajak cakka
“boleh deh. Gue pengen liat shilla gimana sekarang. “ ucap rio

Kemudian mereka berjalan menuju ruang VIP tempat dimana shilla dirawat. Saat memasuki ruangan,  mereka melihat shilla tertidur dengan infus menancap di tangan kirinya, kepala dililit perban dan bibirnya yang sudah tidak pucat lagi, dan selang oksigen menutupi hidungnya. cakka langsung menghampiri shilla dan mengelus rambutnya dengan penuh sayang. Rio yang melihat itu, langsung berbisik ke iel “yel. Keluar yuk. Kayaknya cakka pengen sendiri deh.” Yang dijawab dengan anggukan iel dan keluar tanpa sepengetahuan cakka..

Kemudian cakka mengecup kening gadis itu yang ditutupi oleh perban
“besok, sepulang sekolah. Gue akan temanin lo kok. Gue pulang dulu ya.” kata cakka lalu keluar dari ruangan mendatangi teman-temannya.

Sesampai dirumah shilla, cakka menyalakan semua lampu di rumah dan langsung menuju ruang kolam renang. Dia melihat genangan darah shilla di pinggir kolam. Merasa tak sanggup berkata-kata. Dia menutup pintu kolam renang dan masuk ke kamar.

                        ☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼☼

Keesokan harinya…..
Disekolah, cakka tidak bisa berkonsentrasi dengan pelajarannya. Berkali-kali dia menatap papan tulis dengan tatapan kosong. Pada saat istirahat, rio langsung mencolek cakka
 “ke kantin yuk. Lo melamun gitu shilla gak akan buat shilla sembuh kka”ucap rio
“gue tau. Gue Cuma mikir kenapa ada orang yang ngelakuin hal itu ke shilla. Dia salah apa?.” Tanya rio frustasi
“udahh..mending lo Tanya sama shilla aja kalo dia sudah sadar. Makan yuk.” Ajak iel
cakka mengangguk dan berjalan menuju kantin diikuti teman-temannya.


Sesampai di kantin…
Via yang melihat cakka cs masuk ke dalam kantin, langsung mendekati cakka
 “ka. shill kenapa? Dia sakit apa sii kak??Tadi kaka ijinin shillaa di kelas dengan ijin sakit kan?.” Tanya via panik
Cakka yang hendak menjawab pertanyaaan Via, langsung teringat gabriel, sambil tersenyum dia berkata “ mending lo Tanya sama iel aja ya. gue lapar.” Rio yang paham maksud cakka pun ikut-ikutan mencari alasan
 “iya nih. kami pesan makan dulu ya.” Ucap rio dan meninggalkan pasangan malu-malu kucing saling menatap malu.
“bangga gue punya sahabat perhatian kayak mereka!! Love you guys!.” Teriak iel dalam hati.
“oh GOD! Gue sama iel! Berdua! Tanpa penyamun! Sesuatu banget deh.” Kata via riang dalam hati.

“Eum…. Sebenernya gue disuruh cakka untuk diem, tapi karna lo sahabatnya shilla, gue akan kasih tau lo, shilla sebenernya kemaren kecelakaan dan dia sekarang di rumah sakit Pelita Harapan.” Jelas iel sambil menatap Via lembut.
Via yang deg-degan di tatap iel, menunduk sambil berkata
“ ya ALLAH, selamatkanlah hambamu ini darri tatapan maut kak iel.” Kata via dalam hati.
“Kecelakaan?! Kecelakaan apa kak?! Terus bagaimana keadaan dia sekarang?! Enggak apa-apa kan?!.” Kata via kaget dan tanpa sengaja menggenggam tangan iel.
“wah…gue gak bisa jelasin vi, lo tanya sama cakka aja atau lo dengar dari shillanya langsung deh.” Kata iel sambil menggenggam kedua tangan via erat.
“buset dah kka, kalo mereka main sinetron berdua, laku berat tuh.” Ucap rio sambil mencomot tempe dari piring cakka..
“lo ngapain ambil tempe terakhir gue?! iya sih, gue sama shilla ada saingan nih.” Ucap cakka sambil makan nasi goreng minus tempe (-____-)

“yaudah deh, entar habis pulang sekolah via sama yang lain ke rumah sakit mau jenguk shilla. Makasih ya kak.” Kata via tersenyum lalu melepas genggaman tangan iel.
“ampe rumah ini tangan gak bakal gue cuci! Kak iel…. I love you pull deh!.” Teriak via kegirangan dalam hati.
“wah kesempatan emas ini! Harus bisa dimanfaatin sebisa mungkin.” Kata iel dalam hati.
“eh bentar via.” Kata iel menarik tangan via dan membuat gadis itu berpaling menatap dia.
“ada apa kak?.” Tanya via heran.
“lo nanti kerumah sakit sama gue aja ya. entar gue antar balik kok.” Kata iel tersenyum.
“beneran kak? Entar ngerepotin kakak lagi.terus kak cakka sama kak rio gimana?.” Tanya via.

“lo gak repotin gue kok, mereka bisa aja berangkat sendiri, ya kan kka?yo??.” Tanya gabriel sambil menoleh kearah mereka yang langsung pura-pura makan.
“salah satu dari kalian ganggu rencana gue, gue bikin sate lo!.” ancam iel dalam hati.
“yo’i bos. Gue entar malam aja ke rumah sakit. Ya kan yo?.” Ucap cakka menyenggol rio
“yap. Udah kalian berdua aja sana.” Kata rio melanjutkan makan mereka kembali.

“ok deh kak. Sampai jumpa ya. sampai ketemu.” Kata via sambil berlari menyusul febby yang meninggalkannya.

Pada saat cakka asyik menikmati makannya, lewatlah ify di depan mereka, cakka yang melihat itu, langsung berhenti makan dan berdiri di depan ify dengan melipat tangan dengan ekspresi tak bisa dibaca.
 “hehhhhh cewek anjinggg(map)lo apain shilla sampe dia sekarat? Lo mau bikin dia mati hah?!.” Teriak cakka emosi yang sukses membuat seisi kantin terdiam.
“gue ngapain shilla gimana kak? Gak ngapa-ngapain kok.” Ucap ify polos
“boong! Gue liat elo kemarin keluar dari rumah shilla! Pas gue masuk dalam rumah dia, tuh anak sudah ditemukan dengan kepala berdarah! Lo apain dia hah?! Jawab gue!.” Bentak cakka mencengkram erat tangan ify
“kakak kenapa sih?! Gue gak ngapa-ngapain shilla! Lepasin kak!.” Teriak ify
“lo mau gue gimana supaya lo ngaku?.” tanya cakka sambil mengeluarkan pisau lipat yang selalu dia simpan di kantong celananya, dan meletakkannya di pergelangan tangan ify dengan posisi siap menyayat urat nadi ify
“kakak mau apain gue?!.” Ucap ify ketakutan

“gue cuma mau mastiin pisau lipat punya gue masih bisa nyayat urat nadi orang atau enggak.” Ucap cakka tenang sambil memainkan pisau lipatnya di pergelangan tangan ify dan menatapnya  tajam.
“kak, please, gue gak lakuin apa-apa dengan shilla! Lepasin deh!.” Lerah ify gugup
“lo nyentuh orang yang gue sayangi, lo bikin dia hampir mati, ok. Akan gue balas perlakuan lo, sekarang, kalo lo masih sayang ama tangan dan nyawa lo, lo apain shilla sampe dia masuk rumah sakit hah?! Kalo lo ga sayang ama nyawa lo sih, ya boong aja ma gue. gak papa kok.” Kata cakka kalem sambil menatap ify yang meringis kesakitan karna pergelangan tangannya teriris pisau cakka

Gak ada pilihan lain, ify menatap cakka dengan penuh marah
 “ok! Gue ngaku! Gue memang sakitin shilla! Gue akan cerita semuanya sama lo, tapi gak disini!.” Ucap ify tegas
“lo mau negoisasi sama gue? gue mau lo ngaku disini, dihadapan kita semua! Sekarang lo ngaku sama gue, lo kan yang bikin shilla hampir mati? lo kan yang ngirim ular dan bunuh kelinci kesayangan dia?! dia ada masalah apa sih sama elo?! Gak ngaku, gue iris tangan lo!.” ancam cakka yang sudah sangat emosi sambil memainkan pisau lipat di depan ify
“udah kka, lo jangan sakitin dia, dia cewek kka.” Kata iel menepuk pundak cakka
“masalahnya yel, dia nyakitin shilla! Gue gak terima cewek gue disakitin sama orang yang dia kenal baik! Gue tau shilla yell! Pokoknya, siapapun yang sakitin orang yang gue sayangi, dia berurusan sama gue! nah ify, lo sayang sama tangan lo atau enggak?.” ucap cakka sambil meletakkan pisau lipatnya di tangan ify dan mengiris pelan yang diikuti teriakan tertahan dari para cewek(._.)
“udah ngaku aja lo fy , daripada bonyok disikat cakka.” teriak seorang cewek.
“iya tuh, baru tau gue cakka bisa silet anak orang, tapi tetap aja keren dimata gue.” teriak cewek yang satunya yang langsung ditoyor sama anak lain.
“gila lo!.” sahut temannya yang lain.


“Ok! Gue ngaku semua yang elo tuduhin cakka! Gue yang taroh ular dirumah shilla, gue juga yang bunuh kelinci shilla, dan gue juga yang hampir membunuh dia di kolam renang! Lo tau kenapa gue lakuin itu ke shilla yang gak tau apa-apa?! Karna gue suka sama elo! Dan lo mempermainkan gue! gue pengen liat aja, gimana sih reaksi seorang cowok macam elo kalo liat orang yang lo sayangi hampir mati, ternyata gue berhasil!.” Jelas ify berteriak.
“Kenapa harus shilla yang kena getahnya kalo lo sayang sama gue, lo dendam karna gue permainkan?!.” Tanya cakka geram
“Karna dia adalah orang yang sangat lo sayangi! Dan gue gak bisa balas dendam ke elo, karna hasilnya gak akan puasin gue, jadi gue balas dendam ke shilla aja, ini semua berawal dari lo cakka! Coba lo gak permainkan gue waktu itu, shilla gak akan gue sentuh ampe masuk rumah sakit gitu!.” jelas ify sambil menatap tajam cakka
“Ok, gue ngaku salah! Gue minta maaf kalo gue nyakitin hati lo, tapi, lo harus ingat, jangan pernah lo sakitin shilla lagi, kalo lo sakitin shilla lebih dari yang lo lakuin sekarang, jangan pernah lo lolos dari gue!.” Ancam cakka kemudian melepas cekalan tangan ify dan keluar dari kantin.

“sorry deh kka, kayaknya gue belum puas nyakitin shilla..” ucap ify sinis menatap kepergian cakka dengan dendam



**********
Sesampai di kelas,

BRAK! Bunyi meja ditendang cakka dengan keras. Yang membuat teman-teman sekelasnya noleh kearah dia dengan tatapan bingung. Iel dan rio melihat itu, langsung mendekaticakka
 “tenang kka.. Jangan lampiaskan emosi lo disitu.” Kata iel menenangkan cakka yang mengepalkan tangannya geram.
“Gue gak terima yel! shilla gak salah apa-apa, kenapa harus dia yang kena getahnya?! Psycho tuh cewek! Gue gak akan main-main kalo sampai dia sentuh shilla sekali lagi!.” Ucap cakka geram
“Gue tau. Lo tenang aja kka. Lo ngamuk gak akan mengubah keadaan, justru mungkin bikin ify tambah dendam sama lo dan celakain shilla lagi.” kata rio
 “ARGHH!! Gue cabut!.” Teriak cakka sambil mengambil tasnya dan keluar dari kelas dan menabrak  angel dan  zahra yang sedang ngomong di depan kelas.

“Tuh anak kenapa yo? Kacau sendiri.” Gerutu  angel sambil mengelus tangannya yang ditabrak cakka
‘Tau tuh anak! Udah tau kita lagi ngomong, asal tabrak aja! sakit tau! Berantem sama siapa sih? Sama shilla?.” tanya zahra dengan muka masam.
“Biasa… masalah rumah tangga.” Jawab  iel asal yang disambut jitakan oleh rio


Cakka yang bingung mau kemana, tiba-tiba hujan turun dengan deras, mau tak mau dia teringat kebiasaan shilla yang suka hujan. Sambil tersenyum sedih, dia melajukan mobilnya menuju rumahnya.

Di sekolah…
“siviaa..” panggil ify memanggil via yang sedang berjalan menuju kelasnya.
“iya.. ada apa fy?.” Tanya sivia menghentikan langkahnya.
“shilla kemana? Kok gue gak liat dia hari ini?.” Tanya ify balik pura-pura bertanya.
Sivia yang tidak tau insiden antara cakka dan ify di kantin, langsung memberitahukan kepada ify
.
 “shilla  masuk rumah sakit fy. Kata kak cakka sih sakit. Soalnya dia yang ngasih ijin.” Jawab sivia dengan polosnya
“wah.. sakit apa sih? Di rumah sakit mana?.” Tanya ify pura-pura kaget
 “gue gak tau. Di rumah sakit pelita harapan. Kenapa fy?.”jawab dan Tanya sivia
“gue mau jenguk dia aja. thanks ya atas informasinya.” Ucap ify dan pergi meninggalkan sivia

“mampus lo shill. Gue akan lakuin sekali lagi, setelah itu, gue akan menghilang dari kehidupan lo.” batin ify


Sepulang sekolah
Iel menunggu via dengan gelisah di depan kelas, ketika melihat via keluar, dia tersenyum kepada via. Teman-temannya yang lain Cuma cekikikan melihat via tersipu sambil jalan menunduk “udah lama kak nunggunya?.”Tanya sivia ketika sudah di depan gabriel
“Baru aja keluar. Jalan yuk.” Kata iel sambil mengulurkan tangannya.
Via pun menyambut uluran tangan Iel dengan hati berbunga-bunga, lalu berjalan menuju parkiran mobil.

“wah… lebat nih hujan kayaknya.” Kata iel ketika sudah di dalam mobil dan membantu memasangkan sabuk pengaman pada sivia
“iya kak. Lebat banget. Makasih ya kak.” ucap sivia sambil tersenyum manis.

Sepanjang perjalanan, mereka saling mengobrol satu sama lain. tiba-tiba, sivia teringat sesuatu “kak, tadi ada cewek nyariin shilla.” Ucap sivia
“siapa vi?.” Tanya Iel.
“ify kak. Dia nanya shilla kenapa gak masuk, yaudah Via bilang aja dia masuk rumah sakit di Pelita Harapan.” Jelas via dengan lugunya.
Iel kaget mendengar penjelasan via, dan langsung mengerem mendadak mobilnya
“hah?! Kamu bilang sama ify dimana shilla berada? Kamu gak liat kejadian kantin tadi?!.” Tanya  iel kaget.
“Kejadian apa kak? Via gak liat tuh. Emang salah via bilang gitu sama ify?.” Kata via kaget melihat reaksi iel.
“salah!!Salah banget vi! Kamu tau kenapa shilla masuk rumah sakit? Itu karna ify mencoba membunuh dia dengan membenturkan kepala shilla di di dalam kolam! ify diancam cakka di kantin pas kita selesai ngobrol tadi!.” Jelas Gabriel yang sekarang panik
“Astaga kak! Via harus gimana?!.” Ucap sivia yang ikutan panic…
gabriel tidak menjawab pertanyaan sivia, dia langsung mengambil hpnya dan menelpon cakka
 “kka lo dimana?.” tanya iel ketika telponnya tersambung.
“lagi bertapa dirumah. Kenapa?.” Jawab dan Tanya cakka balik
“mending lo ke rumah sakit sekarang deh. Tadi ify nanyain soal shilla sama sivia, terus dikasih tau via dia ada dimana, gue ngerasa ify mau balas dendam atas perlakuan …… haloo!! Halo!! Shit! Diputus lagi!.” Ucap gabriel ketika telponnya di putus cakka
“udah ka. Kita kerumah sakit aja sekarang.” ucap sivia gugup.
“iya..” kata iel kemudian menjalankan mobilnya.


“awas lo fy nyentuh shilla!!! Gue bunuh lo!.”



Di rumah sakit….
“mbak… disini ada pasien yang bernama Ashilla Zahrantiara ?.” Tanya ify di ruang administrasi.
“ada mbak, di ruang 301.” jawab suster tersenyum
“makasih mbak.” Kata ify kemudian menuju ruang yang dimaksud.

Ketika sudah di ruangan shilla, ify melihat shilla tidur dengan selang oksigen menutupi lubang hidungnya dan kepala dililit perban. Kemudian dia mendekati shilla yang tertidur pulas
 “kemaren lo selamat shilla, sekarang, lo gak bisa selamat lagi. karna gak ada yang nolong elo.” Kata ify sambil mengeluarkan pisau lipatnya dan menggoyatnya di pergelangan tangan shilla berkali-kali.
“ini pembalasan karna cowok lo bikin luka di tangan gue!.” Ucap ify geram.
Kemudian, dia mengambil bantal yang terletak di sofa dan mencabut selang oksigen shilla, melihat gadis itu sesak napas, dia meletakkan bantal itu di muka shilla kemudian menekan pelan. Setelah melihat shilla tak bergerak lagi, dia tersenyum kemudian pergi meninggalkan shilla...



******
Sementara itu,
Cakka tiba di rumah sakit, langsung berlari menuju ruangan shilla dirawat, ketika sudah tiba, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya….
Darah menetes di pergelangan tangan shilla dan wajahnya di tutupi bantal.
Melihat itu, dia langsung melempar bantal yang menutupi wajah shilla dan memasang selang oksigen yang tergeletak di lantai. Kemudian dia memencet tombol di dinding untuk memanggil suster.

Kemudian, datanglah sivia dan gabriel berlari menghampiri cakka yang duduk di luar kamar. Merasa terjadi sesuatu, gabriel duduk di samping cakka dan memberi isyarat kepada sivia supaya jangan bertanya macam-macam.
“shillaaa yeelll……. Untung lo nelpon gue, coba kalo enggak, mungkin gue akan kehilangan dia untuk selama-lamanya.” Ucap cakka dengan suara bergetar.
“emang dia kenapa kka?.” Tanya iel dengan hati-hati.
“pas gue datang, pergelangan tangan dia udah teriris, muka dia ditutupi bantal dan selang oksigennya jatuh. Gue takut akan terjadi hal yg gak gue inginin yel..gue takut?.” Ucap cakka putus asa
“berdoa aja semmoga dia gak papa.” Kata iel menenangkan cakka
“kak, sivia minta maaf ya, gara-gara sivia, shilla jadi begini, seharusnya..hiks..” ucap sivia sesegukan.
Melihat itu, Gabriel  langsung berdiri dan menghampiri sivia  kemudian memeluknya
“gak kok via, lo gak salah. Kan wajar lo gak tau soal ini.” Kata iel menenangkan sivia


Tiba-tiba suster keluar dari ruangan shilla, cakka langsung berdiri dan menghampiri susternya “gimana sus keadaan shilla? Dia gak apa-apa kan?.” Tanya cakka cemas.
“Dia gak apa-apa kok. Dia sudah sadar sekarang. Tangan dia sudah kami obati. ” Kata susternya tersenyum kemudian pergi meninggalkan cakka
Mendengar itu, cakka langsung masuk ke dalam ruangan diikuti Gabriel dan sivia

“eh elo vi, kak iel,kka. Gue gak apa-apa kok.” Ucap shilla dengan suara lemah dan selang oksigen di hidungnya lalu tersenyum seolah tau apa yang mereka pikirkan.
“gak apa-apa gimana ampe tangan lo luka begitu?! Lo bikin cemas gue tau!.” Kata cakka sambil mengelus kepala shilla
“suer gue gak apa-apa! Buktinya gue udah sadar kan? Gue pengen keluar dari rumah sakit kka, urusin dong…yayayyaa” Rayu shilla manja
“lo itu ya! baru masuk sehari udah minta keluar, kagak!.” Tolak cakka mentah-mentah.
“jahat! Pergi lo sana!hussshusshhhh” Usir shilla sambil memalingkan wajahnya.


Sivia dan Gabriel tertawa dengan tingkah shilla
 “shilla kita pamit dulu yaa” ucap sivia
“Bentar amet. Lo kesini dengan siapa? Sendiri?.” Tanya shilla menoleh kea rah via, ketika melihat iel senyam-senyum di belakang via sambil menatap ke arah dia, tertawalah shilla..
“hahahahha.. gue udah tau lo sama siapa. Udah pulang deh. Entar nyokap lo ngamuk.” Kata shilla tersenyum
“terus lo sama siapa shill disini? Gue temanin ya?.” kata sivia cemas.
“udah kita pulang aja vi. Udah malam. Bye shilla. Semoga cepat sembuh ya.” pamit Gabriel sambil menarik sivia keluar.


“lo ngapain disini? Pulang deh sana. Gue gak apa-apa.” usir shilla melirik cakka sebal yang duduk disampingnya sambil membaca novel.
“gue temanin lo.” jawab cakka singkat, padat, jelas.
“pulang!.” Usir shilla sambil mendorong cakka yang duduk disampingnya.
“enggak! gue bilang enggak ya enggak! lo kenapa sih? Ga suka banget gue disini!.” Kata cakka melepas tangan shilla yang ada di pundaknya.
“gue gak suka ada elo! Eh… nyokap ada nelpon gue gak?.” Tanya shilla
“enggak.. pantesan ada yang gue lupa, ternyata ngabarin nyokap elo, bentar ya.” Ucap cakka mengambil hp shilla yang ada di meja.
“apa lo ambil hp gue?! enggak! lo gak boleh nelpon nyokap gue! gue jitak lo!.” Gerutu shilla sambil merebut hpnya kemudian dia selipkan di bawah bantal.
“lo kenapa sih? Ortu lo berhak tau shil” ucap cakka
“gue gak pengen mereka cemas. Entar kalo mereka tau gue kayak gini, habislah gue akan diculik ke singapura. Lo mau kehilangan gue gak?.” Tantang shilla
Mendengar perkataan shilla yang terakhir, cakka langsung terdiam dan duduk di sofa sambil rebahan melanjutkan novel yang dia baca.


Tiba-tiba hp shilla bergetar tanda ada telpon, ketika tahu siapa yang menelpon, shilla tersenyum senang
“hai kak.. ada apa?.” Sapa dan Tanya shilla ketika mengangkat telpon dari debo
“kok lo gak masuk sekolah sih? Gue nyariin elo.” tanya debo di seberang sana.
“shilla lagi sakit kak. Sekarang ada di rumah sakit. Kenapa kak nyariin shilla?.” Tanya shilla
“lo di rumah sakit mana? Karna aku kangen kamu.” Kata debo gombal
Shilla tertawa mendengar jawaban debo
 “kakak gombal deh. Di Rumah sakit Pelita harapan. Eh udah dulu ya kak. Suster sudah datang. “ kata shilla ketika melihat suster masuk dalam ruangan
“ok deh putri tidur. Semoga cepat sembuh ya. bye.” Kata debo memutuskan telpon.
“bye juga kak.” Bales shilla tersenyum kemudian menutup telpon mengabaikan tatapan tajam dari cakka..

“itu apa sus?.” Tanya shilla sambil mencoba duduk di ranjang ketika melihat suster membawa baki makanan.
“ini makanan buat mbak. Dan ini obatnya. Dimakan ya.” kata suster ramah mengabaikan ekspresi ngeri dan muntah dari shilla

cakka langsung menghampiri shilla lalu membuka tutup makanan dan melihat isinya adalah nasi putih, dengan sop ayam serta obat. Kemudian dia mengambil mangkok berisi sop dan menumpahkannya ke piring berisi nasi. Lalu menyuapi shilla
 “makan shill… lo harus makan.. ayo buka mulutnya.” Kata cakka ketika melihat shilla menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
“gue gak mau makan! Gak enak!.” Ucap shilla sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
“tau darimana tuh makanan gak enak kalo lo gak makan? Ayo makan sayang. gue udah berbaik hati nyuapin elo nih.” Ucap cakka penuh sabar.
“elo aja deh yang makan! Gue gak suka makanan rumah sakit. Hoekk!.” Ucap shilla sambil muntah ketika mencium bau nasi bercampur sop tercium di hidungnya.
“shilla.. gue gak peduli lo mau muntah kek, mau jungkir balik kek, yang penting elo harus makan, biar cepat sembuh. Jadi bisa keluar dari rumah sakit. Ayoo sayang.. buka mulutnya,, jangan sampai gue maksa lo nih.” ancam cakka
“gue gak peduli lo ngancam gue disuruh tinggal disini seumur hidup gue, yang penting gue gak mau makan!.” Kata shilla ngotot.
“shilla…” kata cakka meletakkan piring makannya di samping shilla kemudian menatap gadis itu dengan penuh perasaan jengkel.
“iya kaka cakka.. ada apa? Udah nyerah maksa gue makan?.” Ucap shilla dengan ekspresi ngejek.
“lo mau gue beliin apa? Pizfy? Sushi? KFC? Texas? Mc donalds? Atau mau gue yang masak? Lo harus makan.” Bujuk cakka
“yang ada malah keracunan kalo gue makan masakan elo. Gue mau coklat. Beliin ya.” Pinta shilla
“ astaga! Lo itu harus makan nasi! Bukan makan coklat!.” Omel cakka
“gue kalo sakit gak bisa makan nasi. Perut gue eneg.” Ucap shilla tenang
“ify sayang.. lo harus makan atau enggak gue akan..” kata rio sambil menatap ify.
“akan ap..” kata-kata ify terputus karna bibirnya sedang bersentuhan dengan bibir rio dengan penuh lembut dan kedua tangannya di pegang cakka lalu dia mendekatkan wajahnya ke telinga  shilla
“lo pilih deh, mau makan nasi tapi gak akan gue cium, atau makan coklat sepuasnya  tapi setelah itu gue cium bibir lo yang rasa coklat itu sampai pagi? Pilih salah satu sayang.” Bisik cakka kemudian dia menatap shilla dengan tatapan menang.

“shit! Kayak gini nih kalo serumah dengan cowok sengak! Dia jadi tau kelemahan gue! arghh!!!! Gue makan nasi, perut gue eneg, makan coklat, bibir gue bakal jontor! Gue harus gimana?!.” Gerutu shilla dalam hati.

Merasa tak ada pilihan lain, shilla mengambil piring yang di sampingnya lalu menyuap sendiri ke mulutnya dengan perasaan pengen muntah dan menatap sinis ke arah cakka
 “nih gue makan! Puas kan?!.” Ucap shilla sinis.
“Gitu dong. Coba dari tadi lo nurut. Kan gak ribet jadinya. Sini gue suapin.” Ucap cakka sambil mengambil piring di tangan shilla dan menyuapinya.

Selesai makan dan minum obat, shilla merasa ngantuk. kemudian dia melirik cakka
 “lo gak pulang?.” Tanya shilla
“gue nginap disini.” Jawab cakka tanpa mengalihkan pandangannya dari novel setebal kamus.
“bukannya besok lo sekolah?.” Tanya shilla lagi
“gue kan bisa aja pulang pagi ke rumah buat sekolah, yang jelas, elo harus makan pagi itu dan gue yang suapin elo makan.” Jawab cakka lagi menatap shilla yang mencibir.
“apa kata lo deh.”. kemudian shilla tertidur pulas karna pengaruh obat.

Melihat shilla tertidur, dia menutup novelnya dan duduk di samping shilla kemudian tertidur sambil memegang tangan gadis itu.

                        ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Selama dua minggu shilla di rumah sakit, selama itu juga cakka selalu setia setiap saat  menemani shilla di rumah sakit. Shilla sudah mulai sehat dan selang oksigennya sudah lepas dari hidungnya. berulang kali setiap cakka mau pergi ke sekolah, shilla selalu bilang kepada cakka pengen pulang ke rumah. Tapi, jawaban cakka selalu sama, menolak mentah-mentah sampai shila bosan mendengar alasan cakka. Merasa jengkel, dia bangkit dari tidurnya sambil mendorong infusnya lalu duduk di sofa. Kemudian, pintu ruangan terbuka dan masuklah seseorang dengan membawa mawar putih yang banyak dan hampir menutup wajahnya. shilla yang tau siapa orang itu, tersenyum
“Wah…. Kakak jadi pengantar bunga ya sekarang? Bunganya bagus kak.” Puji shilla ketika melihat bunga itu di letakkan di meja.
“Maaf gue baru datang sekarang shill. Lo sehat-sehat aja kan? Masih sakit? Wah…. Jangankan jadi pengantar bunga, jadi tukang becak pun gue rela asal setiap hari bisa nganter cewek secantik lo kemanapun.” Ucap debo sambil menjawil hidungnya shilla

Shilla tertawa mendengar gombalan debo, lalu mereka bicara sesekali tertawa dan debo langsung memegang tangan shilla tanpa menyadari cakka masuk ke dalam ruangan dan melotot.
“ehm…..yang merasa pengunjung, harap segera keluar, jam besuk sudah habis!.” Ucap cakka yang sukses membuat mereka kaget.
Debo  yang merasa tersindir, segera melihat jam tangannya dan menatap shilla
 “ semoga cepat sembuh tuan putri.” Dan mencium pipi shilla lalu melewati cakka yang berdiri di depan pintu penuh tatapan geram.

Setelah debo keluar, shilla menatap bunga pemberian debo sambil bersenandung riang, kemudian dia menoleh cakka yang sedang menatap jendela lalu mendekatinya.
“wah… hujan kka” Kata shilla ikut-ikutan berdiri di samping cakka
“terus kenapa kalo hujan?.” Tanya cakka dingin.
“lo kenapa sih? sewot bener ngomongnya!.” Ucap shilla sewot.
“gue sewot? Perasaan elo aja kali. Eh kata dokter, besok lo boleh pulang.” Ucap cakka tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.
“iya…. Gue tidur dulu. Bye.” Kata shilla meninggalkan cakka  kemudian dia tidur di ranjangnya.

Melihat shilla tidur, cakka terdiam sambil menatap shilla yang tidur memunggunginya..
“peka sedikit dong perasaan lo shilla! Gue sayang sama elo! Kalo gue gak sayang sama elo, gue gak akan melakukan semua ini! Hanya buat elo gue rela shill lakuin apa aja. “ gumam cakka dalam hati. *sabar yaa kka:P*
Kemudian, dia menyelimuti shilla yang kedinginan, dan rebahan di sofa dengan wajah tertutup novel.


                        ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Keesokan harinya sepulang dari sekolah,cakka buru-buru mendatangi shilla di rumah sakit dan dia tersenyum melihat gadis itu duduk di tepi ranjang tanpa mengenakan pakaian rumah sakit dan infus yang mentancap di tangannya.
“pulang yuk shill.”ajak cakka sambil mengulurkan tangannya.
“ayooo.” Jawab shilla semangat menyambut uluran tangan cakka dan mereka pulang dengan bergandengan tangan sambil menuju parkiran mobil dan cakka menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.


Sesampai di rumah….
Cakka membukakan pintu rumah dan membiarkan shilla masuk ke dalam rumah. Lalu dia mengikuti gadis itu dari belakang. Sampai tiba di kolam renang, shilla berhenti sambil menatap nanar kearah kolam.
“lo kenapa shill? Pengen berenang?.” Tanya cakka
“Gue takut. Nanti kejadian seperti itu terulang lagi. Di saat gue ngelakuin apa yang gue suka, seseorang akan celakain gue.” Ucap shilla dengan suara lirih kemudian lari masuk dalam kamar.

Cakka bingung melihatnya, langsung memikirkan cara supaya shilla mau berenang lagi. karna dia tau, shilla tidak sepenuhnya takut berenang, hanya takut kejadian itu akan menimpanya lagi. merasa tak dapat ide, dia masuk dalam kamarnya dan tidur.

Sedangkan shilla, termenung di  balkon kamar sambil mengingat apa yang sering dia lakukan di kolam, ketika teringat apa yang dilakukan ify padanya, dia meneteskan air matanya dan pergi tidur karna jam sudah menunjukkan 10 malam.


Tiba-tiba….
“ENGGAK! GUE SALAH APA SAMA ELO FYY JADI LO LAKUIN KAYAK GINI?! KALO LO SUKA SAMA CAKKA YA BILANG, JANGAN DILAMPIASIN KE GUE! LEPAS!! Sakit fyy!! Gue gak bisa napas!.” Ngigau shilla berteriak sambil menangis.

Mendengar igauan shilla, cakka langsung berlari menuju kamar shilla dan melihat gadis itu menangis dalam tidur sambil memegang lehernya seolah-olah di cekik seseorang, kemudian dia menepuk pipi shilla pelan
“shill sadarr shill.. buka mata lo. gak ada yang mau bunuh lo.”
Tersadar, shilla langsung bangun dan memeluk cakka yang duduk disampingnya dengan erat sambil menangis. Cakka langsung mengelus  rambut shilla yang panjang dengan lembut
“udah shill.. lo tenang sama gue, gue gak akan tinggalin elo kok.” Ucap cakka sambil mencium kening shilla
“gue takut… mimpi itu terasa nyata buat gue kka. gue gak berani tidur lagi.” Parno shilla sambil mengeratkan pelukannya.
“elo harus tidur. Besok sekolah. Gue temenin deh. Tidur ya sayang.” kata cakka sambil merebahkan shilla dan menyelimuti shilla dengan selimut.
“please…jangan tinggalin gue.” Pinta shilla sambil memegang tangan cakka dan tertidur.
Setelah shilla tertidur, dia pun menggeser shilla pelan dan tidur disampingnya………….



Pagi harinya…
“hoammm… pagi ini sangat.............KYAAAAAA!!! Bangun! Lo bangun!.” Teriak shilla histeris memukul cakka dengan bantal karna melihat cakka tidur di sampingnya dengan memegang pinggangnya..
“apaan sih? Gue masih ngantuk. udah diem sayang.” Ucap cakka menarik pinggang shilla bagai menarik guling :3
“bangun! Ini kamar gue! tidur lo di cakka
“lo anggap gue putri tidur deh, gak akan bangun biar lo teriakin, lo akan ngelakuin apa?.” ucap cakka dengan wajah mesum sambil menggigit bibirnya.
“ gak ada tampang lo jadi putri tidur! Yang ada jadi banci tidur! Lo tau apa yang gue lakuin?! gue bakal pinjem selang pemadam terus gue siram ke elo! Bangun!.” Ucap shilla histeris.
“iyaa…iya.. jahat bener lo nyiramin gue pake selang air. Gue kan Cuma pengen ini.” kata cakka bangun dari tidurya dan CUP! Sebuah kecupan mampir di pipi shilla. Sambil tersenyum jahil. “morning kiss beib.” Dan lari sambil tertawa menuju kamarnya ketika shilla berteriak
“CAKKKAAA!!!KAMPRETTT LOEE!!SIALANN!!!!” dan bantal pun sukses bergelimpangan dilempar shilla ke segala arah.
 ..

Setelah sukses mengerjai shilla, cakka pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian menuju sekolah.
Ketika keluar dari kamar, dia melihat kunci mobil shilla tergantung, muncullah ide jahil cakka untuk mengambil dan meletakkannya di kantong celana.

Selesai mandi, shilla buru-buru memakai seragam sekolah dan memakai jepit. Setelah selesai, dia turun ke bawah untuk mengambil kuncinya. Melihat kuncinya tidak tergantung, sadarlah siapa yang jahil dan dia langsung menggedor pintu kamar cakka
 “cakka! Gue tau lo ambil kunci mobil gue kan! Balikin! Gue udah telat!. “Teriak shilla sambil menggedor pintu dengan kekuatan penuh.
“Apaan sih? Gue gak simpen kunci mobil lo. pede banget deh.” Kata cakka pasang muka lugu.
“Bohong! Ngakuu aja d....... eh kak debo ada apa?.” Omelan shilla terputus ketika mendengar telponnya berbunyi kemudian mengangkatnya dengan hati senang sambil menjauh dari cakka yang menatap tajam dirinya.
“elo udah keluar dari rumah sakit?.” Tanya debo di seberang sana.
“iya kak. Kemaren pulang. Ada apa?.” Tanya shilla
“lo kesekolah bareng gue aja gimana? Gue jemput lo deh, entar pulang gue anter. Gimana?.” Tawar debo
Shilla senang mendengar debo mengajak ke sekolah bareng
“beneran kak? Gak repotin kaka nih nganter shilla balik? Rumah shilla jauh lo.”
“enggak apa-apa kok. Rumah lo jalan apa?.” Tanya debo dengan pulpen di tangan siap catat.
“alamat gue jalan….” Ucapan shilla terputus karna hpnya diambil cakka
 “sorry deb. Lo telat. Shilla bareng gue.” dan KLIK. Telpon terputus.
“nih hp lo dan ini kunci mobil lo. gak mood gue nyimpen!.” Ucap cakka ketus sambil mengasih kunci mobil dan hp ke shilla kemudian dia pergi duluan ke sekolah meninggalkan shilla yang bengong melihat tingkahya.
“tuh anak kenapa sih? Kesambet kali yah.” gumam sambil memainkan kunci mobilnya dan menuju sekolah..


Di tempat lain..
“kenapa cakka tau gue telponan sama shilla? Ada hubungan apa? Dan kenapa setiap gue dekat sama shilla, pasti ada cakka? Kalo benar mereka pacaran, gue harus bisa rebut shilla dari cakka!.” Tekad debo mengepalkan tangannya geram.

Sesampai di sekolah…
Cakka yang tiba lebih dulu di sekolah, melihat debo berdiri di tempat shilla sering memarkir mobilnya. Sambil tersenyum, dia berjalan tanpa menghiraukan debo berbisik ketika lewat di depannya
“ gue akan  rebut shilla dari loe cakka! Dan gue akan buat dia lepas dari lo dan nempel sama gue! be ready, boy.” Sambil tersenyum sinis.
Cakka terdiam mendengar kata debo
“ gue akan liat seberapa kuat lo bisa dapatin shilla, kalo lo sampai nyakitin dia, lo berurusan sama gue!.” ancam cakka menatap debo tajam


Kemudian, datanglah shilla dan kaget melihat debo di halaman parkir. Buru-buru dia turun ..
“maaf ya kak. Telponnnya terputus.” Ucap shilla
“enggak apa-apa kok. Malam ini sibuk gak? Jalan yuk.” Ajak debo
“enggak kok kak. Kakak jam berapa jemput?.” Tanya shilla
“ok deh. Gue jemput lo jam 7 malam. rumah lo dimana?.” Tanya debo
“rumah shilla di jalan…” jawab shilla sambil menyebutkan alamat rumahnya.
“makasih shill. Sampai jumpa esok malam.” Kata debo sambil mencium punggung tangan shilla dan membuat gadis itu tersipu malu sambil berjalan menuju kelasnya.
Cakka yang melihat itu di balik pilar, mengepalkan tangannya penuh geram dan memukul pilar.


Setelah “terpenjara” selama 9 jam. Akhirnya bel pulang “bernyanyi” juga,shilla
dan teman-temannya langsung kabur ke luar dari kelas. Ketika melewati kelas ify, entah kenapa, dia merasa ada tatapan aneh sepanjang kelas ify. Penasaran, dia bertanya
“ify mana feb? Kok gue gak liat dia?.” tanya shilla
“Dengar-dengar sih dia pindah sekolah lagi shill.” Jawab febby
“pindah lagi? kenapa?.” Tanya shilla lagi
Febby mengangkat bahunya tanda tak tau.Shilla hanya meng O kan mulutnya lalu menuju ke parkiran mobil,..

Ketika sampai di parkiran mobil, dia melihat cakka menatap tajam kea rah dirinya, merasa tak punya salah, dia masuk ke dalam mobilnya dan pergi menuju rumahnya karna hari sudah sore 
Sesampai dirumah, dia langsung masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap untuk berjalan dengan debo..
Cakka yang datang melihat mobil shilla terparkir di garasi, langsung masuk ke dalam rumah dan mencari shilla
“shillaa…loe dimana??shillaa woyyyyy” teriak cakka di sekeliling rumah.
Shilla yang sedang bertelponan dengan debo, terganggu dengan suara cakka.
“kak, udah dulu ya. jemput sekarang aja. shilla udah siap kok.” Kata shilla.
“gue udah ada di depan rumah lo kok.” Kata debo kalem.
“hah?! Yang bener?! Yaudah deh kak shilla keluar.” Kata shilla buru-buru keluar sambil membawa tas ranselnya.

“mau kemana lo shil??” Tanya cakka melihat shilla terburu-buru keluar dengan memakai baju kaos warna biru malam, celana jins dan sepatu kets.
“gue mau jalan sama kak deboo. Dah.” Kata shilla sambil membuka pintu rumah.
“lo gak boleh jalan sama dia!.” Ucap cakka sambil menutup pintu rumah dan berkacak pinggang di depan shilla..
“lo kenapa sih? Terserah gue dong mau jalan sama siapa! Minggir!.” Ucap shilla sambil mendorong cakka ke samping
“gue gak suka lo jalan sama dia! lo boleh jalan sama yang lain, asal bukan sama debo!.” Teriak cakkka
“kenapa? Lo berantem ma dia?! itu urusan elo! Jangan bawa-bawa gue dong!.” Teriak shilla balik
“lo ngertiin perasaan gue dong shill, gue calon tunangan elo! Gue calon suami elo!.” Ucap cakka
“Gue? ngertiin perasaan elo?! Seharusnya gue yang ngomong kayak gitu ke elo! Elo pernah gak ngertiin perasaan gue? enggak kan?! Elo itu tukang maksa! Kalo gue gak nurutin keinginan elo, elo pasti main cium, main ancam iya kan?! Elo itu posesif sama gue! gue gak suka! Gak suka!.” Teriak shilla histeris.
“Sekarang lo mau gue gimana? Gue gitu karna lo keras kepala! Susah dibilangin!. Gue posesif karna gue tau dia suka sama elo gak tulus shill! Gue gak mau elo dicelakain kayak ify!.” Teriak cakka.
“Lo itu sok tau! gue suka sama kak debo! Suka! dan gue yakin dia gak akan celakain gue! lo ngomong kayak gitu, lo tulus gak suka sama gue?! lo mau tau gue mau gimana? Pergi dari kehidupan gue! gue mau pergi!.” Bentak shilla mendorong cakka keras dan membuat cowok itu tergeser.
“Jangan harap lo gue bukain pintu kalo lo jalan sama debo! Gue tulus sayang sama elo shilla!.” Kata cakka geram.
“hahahhahah! Lo lupa ini rumah siapa?! Ini rumah gue! rumah orang tua gue! lo Cuma nginep! Dan lo gak pantas ngomong kayak gitu dihadapan gue! gue gak percaya!.” dan BRUK! Pintu rumah dibanting shilla dengan keras.

“SHIT! Gue harus ikutin dia! harus!.” Tekad cakka sambil mengambil kunci mobil dan mengikuti mobil debo..

Sepanjang perjalanan, shilla Cuma diam seribu bahasa di mobil debo, tak mempedulikan panggilan debo, elusan di rambutnya. debo bingung melihat tingkah shilla
 “lo kenapa shill? Gak suka gue ajak jalan?.” Tanya debo
“enggak kak. Gue lagi bad mood aja.” Jawab shilla sambil menatap jendela
“yaudah deh. Kita ke apartemen gue aja ya.” Kata debo sambil membelokkan mobil ke sebuah apartemen terkenal.

cakka yang mengikuti mobil debo, mengerutkan keningnya
“ngapain tuh anak bawa calon bini gue ke apartemen? Wah gak  beres  ini.”


Sesudah sampai di apartemen debo,shilla dipersilahkan masuk dan duduk di sofa yang empuk.
“mau minum apa shill?.” Tanya debo sambil melirik shilla yang matanya tak lepas menatap jendela di samping sofa
“terserah aja kak.” Jawab shilla tanpa menatap debo
“yaudah gue bikinin, bentar ya.”

Sepeninggal debo, shilla menghela napas “gue salah gak bentak cakka kayak gitu? tapi dia juga salah! Gue Cuma mau jalan sama kak debo aja ngamuk gitu! biar dia kayak gitu, kan dia baik sama gue, dia lindungin gue. kok gue jadi galau gini sih? ARGH!.” Teriak shilla frustasi dalam hati.

Tanpa shilla sadari, debo baru saja memasukkan obat tidur dalam minumannya kemudian mengaduknya, tersenyum sinis
“bentar lagi lo akan jadi milik gue shill. Lo akan mohon-mohon sama gue.”
kemudian dia memberikan minuman yang dikasih obat tidur itu kepada shilla dan mempersilahkan gadis itu minum. Shilla yang tak curiga, langsung meminum habis.

Ketika mereka saling ngobrol, tiba-tiba shilla merasa sangat ngantuk dan merasa berkunang-kunang. debo yang melihat obat itu berhasil, tersenyum sinis
“lo kenapa shill?.” Tanya debo  pura-pura cemas melihat shilla
“gak tau kak. Shilla merasa…” kalimat shilla terputus karna dia jatuh tertidur di samping debo
melihat gadis itu tertidur, dia segera menggendongnya ke ranjang dan menidurkannya sampai gadis itu terbangun.


****
Sementara itu…
“pak! Calon istri saya ada dengan lelaki tak bertanggung jawab pak! Bapak Cuma bilang dimana tempat deboo itu saja! Ribet bener deh!.” Teriak cakka di meja satpam karna tidak dikasih tau dimana debo berada.
“maaf mas. Peraturan sudah jelas, kalo adek punya janji sebelumnya dengan mas debo, akan kami kasih tau, tapi mas debo bilang tak ada punya janji dengan siapapun, termasuk dengan mas. Maaf saya tak bisa bantu.” Kata mas satpam penuh sabar.
“ARGH! SHIT! Gue akan cari sendiri!.” Ucap cakka sambil masuk dalam apartemen.


Shilla terbangun dalam tidurnya, merasa pening berat dan melihat debo duduk di sofa. Kemudian dia mencoba bangun tapi tidak bisa karna kepalanya terasa berat.
“lo gak usah bangun shill.” Ucap debo mendekat kearah shilla


Tiba-tiba……………..
Dia menindihi tubuh shilla dan mengeluarkan seutas tali dari kantong celananya dan mengangkat tangannya untuk mengikatnya di tiang ranjang., melihat itu, shilla sontak berontak dengan berusaha melepas cekalan tangan debo sambil berteriak histeris. PLAK! Sebuah tamparan sukses melayang ke pipi shilla dari debo sontak membuat gadis itu terdiam dan mengeluarkan air matanya.
“kenapa kak? Kaka mau apain shill? Lepas kak!.” Jerit shilla menangis.
“gue mau bikin elo lengket sama gue! jadi lo diem atau gue tampar ampe biru tuh pipi lo!.” ancam debo yang sekarang di pinggir ranjang untuk mengikat kakinya yang bergerak-gerak.
“gue kira lo itu baik, ternyata lo itu berengsek! Lepas! Lepas!! Tolong!! Tolong!!.” Teriak shilla mengerakkan tubuhnya dan PLAK! sebuah tamparan melayang lagi ke pipi shilla
“lo diem!.” Bentak debo sambil menarik rambut shilla sehingga gadis itu teriak kesakitan.
Kemudian dia memplester mulut shilla dengan lakban hitam. Merasa tersenyum melihat gadis itu tak bisa berontak lagi, dia segera membuka kancing di kaos shilla yang membuat gadis itu melotot.

Tiba-tiba…..
BRAK!  Pintu kamar debo sukses ditendang sampai hancur oleh cakka yang terengah-engah sambil menatap tajam dirinya.
Kemudian dia tersenyum sinis melihat shilla disiksa sedemikian rupa oleh debo.
“enak bener lo lakuin itu ke shilla, gue yang calon suaminya aja harus nunggu lima atau sepuluh taun lagi untuk itu.(-__-) Dan elo main serobot aja!.” Sinis cakka dan BRUK! Sukses menarik debo hingga terjungkal.
“lo apain shilla hah?! Lo udah gue kasih peringatan kan sebelumnya, sentuh dia, lo cari mati!.” Bentak cakka menendang debo yang terkapar di lantai karna tak siap menerima pukulan cakka yang membabi buta.
Melihat debo tak bisa melawan, dia menendang debo sekali lagi kemudian jongkok di hadapan debo dan mengacak rambutnya dengan geram
“JANGAN SENTUH CEWEK GUE!.” kemudian membantingnya di lantai.
Lalu cakka menghampiri shilla dan melepas ikatan di kaki, tangan dan lakban di mulut shilla dan kaget melihat kedua pipi gadis itu biru seperti ditampar.
“kita pulang ya.” kata cakka sambil memeluk shilla. shilla Cuma mengangguk dan berjalan dipapah cakka menuju parkiran mobil.

Sepeninggal mereka berdua, debo bangkit dari lantai dan menendang kursi karna rencana yang dia susun semenjak bertemu dengan shilla hancur. Sambil penuh geram dia berkata “lo akan menyesal karna lakuin itu cakka! Karna gue akan buat kalian berpisah! Gue akan buat salah satu dari kalian akan meninggal! Hahahahahahaa.” Tawa debo sinis.


#bersambung
Diposting oleh Tirsa di 20.26
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

2 komentar:

Unknown mengatakan...

part 10 nya buruan..hehe

18 Januari 2013 pukul 23.05
- mengatakan...

yuk lanjut kakak icha
blog kakak juga bagus, aku udah follow blog nya loh

19 Januari 2013 pukul 21.17

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Copyright © 2012 WELCOME TO MY BLOG :D |