WELCOME TO MY BLOG :D

About Me

Tirsa
Lihat profil lengkapku

Readers

Followers

Label

  • About Me:) (4)
  • Ashilla Zee dll :) (11)
  • CampurCampur :P :) (3)
  • Cerpen (5)
  • CuapCuap (3)
  • Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill) (22)
  • KasaKusuk (14)
  • KAU (12)
  • Mario Stevano Aditya Haling (2)
  • PEMBUNUH CAHAYA *versi ALSHILL* (1)
  • SCAVENT CHEERS (1)
  • SVC (SCAVERS VIOLENCE CHEERS) :* (4)
  • Tugas (6)

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
  • ▼  2013 (51)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (16)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (8)
    • ▼  Januari (12)
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Some Info About Ashilla and #BIEB
      • MASA LALU :')
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) Par...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi Cakshill) Par...
      • Terima Kasih Untuk Luka Yang Kau Beri *Cerpen Caks...
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY! (versi CAKSHILL)PAR...
      • Jatuh cinta sama elo? NO WAY! (versi Cakshill)Part...
      • 2000 Day * Cerpen Cakshill *
      • Lirik Lagu Ashilla Zee - BIEB
      • Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PAR...
  • ►  2012 (33)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (1)
Minggu, 20 Januari 2013
In: Jatuh Cinta Sama Loe No Way (versi Cakshill)

Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PART 10(bagian1) – Please, jangan tinggalin gue!


 Penulis:  Regina Maharani Nurlie


Hollaaaa guyssss :D
Maaf nihh yee ngaret :P hehe
Ada kesalahpahaman dengan k'Rere(penulis cerbug ini) makanya aku agak lama postnya :) hehe
Skali lagi makasih kak Re udah ijinin ngepost di blog...hehe :)
Ditunggu novelnya :P :D

Dann ohh yaa maaf yaa aku janjinya ngepost 1 minggu 2 kali kan yaa??hehehe..Maaf yaa minggu lalu aku gak ngepost sama skali :):P
Minggu inipun gak tau bisa ngepost atau gak,aku pulang latihan cheers paling lama jam 4 sore,trus pulang bikin tugas-tugas yg tiap hari gak pernah absen._.
Tapi nanti diusahain ttep ngepost 2 kali seminggu,tapi kalo gak bisa,maaf yaa :D

Langsung aja yeee.............:D









“sorry kka, gue kasar sama lo, seharusnya gue… hiks..” tangis shilla dengan bahu terguncang pada saat perjalanan pulang.
Melihat shilla terguncang, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan memeluk gadis itu. Membiarkan gadis itu menghilangkan sedikit sakit di hatinya Sampai dia tenang. lalu dia mengangkat wajah shilla dengan tangannya dan melihat dengan jelas, tanpa sentar, bagaimana seorang debo, saingannya, menyakiti gadis yang dia sayangi.
“shill… gue udah maafin lo kok. Lo gak salah. Lo Cuma terlalu polos, anggap dia baik. Entar wajah lo gue obatin ya.” ucap cakka mengelus pipi shilla yang kebiruan dan membuat gadis itu mengernyit kesakitan.
“Sakit kka.” Rintih shilla sambil mengelus pipinya dan membuat air matanya menetes lagi.
“bentar lagi kita sampai. Sabar ya.” Ucap cakka menjalankan mobilnya menuju rumah.

Sesampai dirumah,,,,,
shilla membuka pintu rumahnya dan langsung masuk dalam kamar. Sedangkan cakka, pergi ke dapur sambil membawa baki berisi air panas dan sebuah saputangan. Lalu dia naik ke atas dan menuju kamar shilla…


tokk…tokkkkk
“shill…shilla..ashilla…ashilla zahrantiara…ashilla zahrantiara nuraga…helloww shillaa….. buka pintunya.” Teriak cakka gak karuan(?)
Tak lama pintu dibuka oleh shilla dengan tampang sembab dan ditambahi tatapan sinisnya(?)
“manggilnya sekali aja kali..gue gak budek..ada apa?” ucap dan Tanya shilla sinis
“kan siapa tau gitu loe lagi lamunin gue” jawab cakka sedikit bercanda tapi rada-rada ngarep(?)
“ngarep loe..iuwhhhh”
“hehehe…gue mau obatin bengkak lo…sinii” ucap cakka sambil menarik shilla duduk di ranjang.
Kemudian, dia menaruh tangan shilla di tangan kirinya dan tangan kanannya memegang saputangan yang sudah basah oleh air panas..
“kalo loe ngerasa kesakitan lo genggam aja tangan gue.” Ucap cakka dan mulai menyentuh pipi shilla dengan saputangan yang basah.
shilla yang masih belum siap(?), langsung menggenggam tangan kiri cakka dengan erat sambil menggigit bibirnya.
“Sakit kak. Pelan-pelan aja.” Rintih shilla
“maaf, wajah lo jangan nunduk.” Ucap cakka sambil mengangkat dagu shilla dan mulai mengompres pipinya yang bengkak dengan air panas.
Sesekali, shilla menggenggam tangan cakka tanda dia kesakitan, dan cakka dengan sabar mengobati pipi shilla sampai agak hilang lebamnya dan bengkak. Setelah itu, dia menatap shilla dan menghapus air mata yang selalu turun di mata shilla.
“shilla please jangan nangis yaa… Lo kuat sayang.” Ucap cakka sambil mendekap shilla dipelukannya…
“gue gak tau apa yang terjadi kalo elo gak selamatin gue kka. Mungkin gue akan kehilangan semuanya.” Ucap shilla terisak di pelukan cakka
“gue juga gak akan biarin siapapun nyentuh lo shill, lo hanya milik gue. dan selamanya akan selalu menjadi milik gue.” Gumam cakka dalam hati.
“lo tidur aja sekarang ya. “suruh cakka lembut
“iaa..iaa Gue tidur dulu ya… makasih udah ngobatin gue.” Ucap shilla tulus dan  mengecup pipi cakka kemudian merebahkan diri dan menutupi dirinya dengan selimut menutupi wajahnya yang merah merona(?)
“cielehh calon bini gue pipinya itu lohh nyaingin tomat..Cuma dipipi doing nih?”goda cakka yang kaget juga dengan reaksi shilla…
“kamprettt…udahh pergi lo!gue mau tidur” tak berapa lama kemudian shilla pun tertidur dengan wajah tersenyum..
 “shill… sampai kapan lo sakit kayak gini? Andai gue boleh nawar, gue ingin semua sakit yang elo rasa, biar gue aja yang nanggung. Gue gak sanggup liat lo menderita kayak gini shill.” Gumam cakka dalam hati lalu mencium kening shilla kemudian keluar dari kamar shilla..





                                    ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Dalam mimpinya, debo mengurungnya dalam sebuah gudang pengap tanpa cahaya. Shilla berontak dengan menggedor-gedor pintu gudang sambil menangis.
“woy! kak! buka pintunya! Gue takut! Please.. kak!.” Tangis shilla berteriak.
lalu shilla melihat pintu terbuka dan masuklah debo lalu menutup pintu dan berjalan mendekati shilla yang panic.
“lo itu cewek yang paling cantik yang pernah gue lihat shill. Entah kenapa, gue selalu pengen dan pengen menyentuh elo. Gue kayak gini semenjak gue ketemu sama elo. Elo buat gue mabuk kepayang shill.” Kata debo sambil berjalan pelan.
shilla tak bisa lari kemana-mana lagi karna dia merasa kedua tangannya dipegang beberapa orang. Kemudian dia merasakan sebuah benda dingin dan tajam menempel di lehernya.
“kalian siapa? Lo mau apain gue kak?!.” Berontak shilla
“gue cuma mau mainin elo aja. mumpung gak ada pangeran elo.  iya kan guys?.” Kata debo sambil menjetikkan jarinya.
lalu lampu di gudang menyala dan kagetlah shilla karna ada sekitar 10 orang cowok di tambah dengan debo sedang mengelilinginya dengan penuh napsu dan di lehernya ada sebuah pisau tajam yang ditempelkan oleh seorang cowok di belakangnya serta kedua tangannya diikat di belakang tiang oleh orang itu dan dia dikelilingi oleh para cowok yang mulai mencolek-colek tubuhnya.
“gue, first, kalian, sisanya.” Ucap debo tersenyum licik sambil menatap 10 orang cowok yang siap menerkam shilla kemudian dia mendekati shilla dan menarik rambut gadis itu ke bawah yang membuat shilla menangis kesakitan dan tangan satunya mengelus bibirnya hingga akhirnya ….

”ENGGAK! LEPASIN TANGAN KOTOR LO DARI TUBUH GUE! GUE GAK SUDI! LEPAS!.” Teriak shilla yang sukses membuat cakka terbangun dan langsung lari ke kamar shilla..
“shilla..loe kenapa?shilla bangun sayang..bangun!.” kata cakka panic.
“PLEASE KAK! LEPASIN GUE! ARGGHHH… SAKIT KAK! Hiks….” Teriak shilla menangis sambil mengerak-gerakkan badannya gelisah dan memegang rambutnya.
“shill….. gak ada yang nyakitin elo shill... Gak ada. lo Cuma mimpi.” Ucap cakka sambil menggerak-gerakkan tubuh shilla yang matanya masih menutup rapat.
“ARGHH!!! SAKIT KAK! Jangan kak.. shilla  mohon!.” Teriak shilla semakin menjadi dan menangis kesakitan.
cakka bingung bagaimana caranya supaya shilla sadar. Berusaha membangunkan dengan mengguncang tubuh shilla sambil mengelus tangan gadis itu yang gemetar dan dingin saking takutnya.
Tiba-tiba shilla langsung membuka matanya dan memeluk cakka yang duduk disampingnya sambil menangis.
“gue gak berani tidur. Gue takut.” Gumam shilla pelan bersembunyi dalam pelukan cakka
“elo mau gue temanin tidur?tenang aja gue gak bakal nyakitin lo” Tanya cakka sambil menatap gadis itu dengan wajah sedih.
shilla hanya menganggukkan wajahnya dan akhirnya, tertidur di pelukan cakka sesekali meneteskan airmatanya.
melihat itu, cakka langsung menidurkan shilla kembali dan menghapus air mata shilla lalu tidur dengan berbatasan guling yang sudah dia taruh di tengah mereka.

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥


Dipagi yang cerah, terjadi keributan di kamar shilla…
“astaga! Gue kenapa?! Kenapa?!.” Teriak shill sambil menutup mulutnya dan menjauh karna dia tidur dalam posisi memeluk pinggang cakka dan wajahnya mendekat ke pipi cakka.
“gak usah sok histeris deh, elo itu semalaman meluk gue, liat aja tuh guling ampe kelempar ke bawah gara-gara lo. itu kan batas gue ama elo. Lo napsu kan ama gue?.” Ucap cakka mengacak rambutnya dan duduk di samping shilla sambil kedipkan matanya nakal.
“gue meluk lo? kalo bohong jangan kira-kira dong!.” Elak shilla dengan wajah memerah.
‘wajah lo merah tuh. Beneran! Gue ampe gak bisa tidur gara-gara hembusan napas lo di telinga gue! bikin geli dan napsu.” Kata cakka dengan mimic mesum
“lo itu ya! ughh! Keluar! Gue mau beresin tempat tidur!.” Teriak shilla sambil mendorong cakka ke pinggir ranjang.
cakka yang hampir jatuh karna dorongan shilla, refleks memegang tangan shilla yang sedang melipat selimut. dan akhirnya mereka jatuh terguling di karpet dengan berbungkus selimut tebal sehingga mereka kesusahan melepaskan diri.
“wah…posisi enak nih. udah deh kita kayak gini aja seharian. Gue pewe nih.” Ucap cakka tanpa dosa yang berada di atas tubuh shilla
“enak di elo sakit di gue! lepasin! Gue gak bisa napas!.” Ucap shilla sembari memukul dada cakka
“yah….. jangan dong. Gue kan suka posisi kayak gini sayang.” Kata cakka sambil menggerakkan tangannya dan mengelus rambut shilla lalu mencium tengkuknya yang membuat gadis itu menggigit bibirnya.
“gue gak suka! lo kira tubuh lo gak berat apa? Gue bakal remuk!.” Kata shilla sambil menepis tangan cakka yang nangkring di atas kepalanya.
“lo kira tubuh lo gak berat apa shill?! Lebih berat daripada badan gue!.” gerutu rio.
“apa kata lo deh. Ayolah kka, lo jangan bikin gue emosi dong!.” Kata shilla sambil berusaha melepaskan diri dari tubuh cakka.
“iya…iya…” kata cakka sambil memeluk tubuh shilla dan berguling sekali lagi hingga akhirnya…
“nah.. begini kan enak. Lo gak akan ngeluh lagi karna badan lo remuk. Gue bisa mandang wajah cantik lo dari dekat serta hembusan napas lo.” kata cakka yang sekarang posisinya di bawah shilla.
Shilla yang posisinya berada di dada cakka, kaget
“lo jangan bikin gue mikir yang enggak-enggak deh!.” Ucap shilla lalu berusaha mengeluarkan dirinya dari selimut sialan itu.
ketika sukses keluar, shilla langsung menarik selimut yang menutupi tubuh cakka dan melipatnya dengan mencibir.
“bangun lo! gue mau mandi!.” Kata shilla menarik cakka
“kita mandi bareng yuk.” Ajak cakka dengan semangat 999 (?).
“mending gue ama kucing daripada sama elo!.” Ketus shilla
“anggap aja gue kucing kalo gitu. kan elo bilang, tingkah gue bikin elo mikir yang gimana gitu.” Ucap cakka jahil
“iya! Bikin gue mikir posisi mana yang bagus buat  nonjok elo!.” Ketus shilla sambil mengambil handuknya dan masuk dalam kamar mandi.

tiba-tiba…
cakka masuk dalam kamar mandi shilla dan menarik gadis itu ke dalam lalu menutup pintunya. “elo ngapain disini?! Keluar!.” Teriak shilla yang kaget dengan tingkah cakka
“kan gue pengen mandi bareng sama elo. Bentar lagi gue bakal jadi suami elo.” Jawab cakka watados tersenyum mesum.
“gue yang gak pengen! Entar tubuh gue kudisan semua! Coba deh lo nanya ama gue,  Emang gue mau nikah sama elo?.” Sinis shilla sambil membuka pintu kamar mandi dan mendorong cakka keluar.
“tanpa gue tanya ama elo, pasti mau dong. Siapa sih yang gak terpesona sama ketampanan seorang gue?.” Narsis cakka didepan cermin yang ada di kamar mandi,dengan santainya cakka masuk ulang ke dalam kamar mandi
“gue gak terpesona tuhh….ehhh CAKKA!!!KELUAR LOE SKARANG!!ATAU LOE GUE JADIIN SATE!” teriak Shilla cetar membahana(?) sambil mendorong cakka keluar..
Dan BRUK! Pintu kamar mandi dibanting shilla keras.
cakka tertawa melihat tingkah shilla yang mulai “normal”, tersenyum dan entah kenapa dia merasa malas mandi, akhirnya dia keluar dari kamar shilla menuju kolam renang.

Selesai mandi, shilla keluar dengan perasaan segar dan berkaca di cermin. Lalu dia melihat memar bekas penganiyaan debo yang sudah diobati cakka dan entah kenapa, dia teringat dengan perlakuan debo yang selalu memberinya bunga yang berujung petaka dan mimpi buruknya. Dan  dia teringat dengan cakka, cowok yang selalu ada di sampingnya meski dia benci setengah mati, yang sudah hampir 4 bulan tidur serumah dengannya.
“kadang gue mikir, ortu dia gak nyariin apa dia gimana tidur gimana bareng gue, bagaimana kabar dia dan sebagainya? Gue gak tau entah apa namanya, tapi gue gak bisa seperti dulu lagi, gue mati kutu berantem ma dia. biasanya mah gak ada kata ngalah sama dia dalam kamus hidup gue. dan entah kenapa, akhir-akhir ini, gue tenang di dekat dia.” Batin shilla
“mana cakka ya? kok gak kedengaran? Bikin ulah apa lagi tuh anak?.”ucapnya sambil menyisir rambutnya perlahan.
lalu dia membuka pintu balkon untuk melihat pemandangan di bawah dan kaget dengan apa yang dilihatnya..

cakka mengapung di kolam renang dengan mata terpejam.melihat itu, shilla langsung menjerit histeris sambil turun ke lantai dasar.
cakka yang mendengar jeritan shilla, membuka matanya dan tak melihat gadis itu, dia menutup matanya lagi untuk menikmati sinar matahari.

“cakka! Astaga! “Teriak shilla di pinggir kolam sambil menangis dan terduduk sambil menutup wajahnya.
cakka yang mendengar jeritan shilla, langsung membuka matanya dan kaget melihat gadis itu menangis di pinggir kolam sambil menutup wajahnya. Lalu dia berenang ke tepi dan duduk di sambil berkerut kening
“lo kenapa shill?.” Tanya cakka
“jangan berenang seperti itu, gue takut lihatnya!.” Jawab shilla histeris dan sekilas, dia teringat apa yang dilakukan ify padanya.
“gaya gue biasa aja shill…. Lo kenapa sih? ini hobi lo shilla. Lo rela trauma buat lo kayak gini? Buat lo ngelupain asyiknya berenang?.” Tanya cakka sambil mengelus rambut shilla
“bagi lo biasa, tapi enggak bagi gue! lo gak tau rasanya gimana hampir dibunuh di tempat yang lo suka! lo akan selalu terbayang tentang itu kka! Itu gue gak sanggup! Gue gak berhenti berenang kka, hanya saja…” kata shilla menggantung.
“hanya apa?.” Tanya cakka
“hanya saja, bukan saatnya gue berenang sekarang, entar saja. Kalo gue udah kuat. Udah bisa melupakan semuanya,. Elo akan liat itu.” Kata shilla kemudian pergi meninggalkan cakka
“shilla yang gue kenal dan gue suka adalah shilla yang tegar, shilla yang gak pernah kenal dengan kata trauma. Dan shilla yang tangguh. Bukan kayak gini, elo pasrah sama keadaan shill! Pasrah dengan waktu!.” Ucap cakka yang sukses membuat shilla terdiam.
“berarti gue bukan shilla yang elo suka kalo gitu.” Telak shilla menatap cakka dalam dan masuk ke dalam rumah
cakka terdiam menatap shilla yang pergi meninggalkannya, lalu dia menggosok rambutnya yang basah dengan handuk
“ gue gak bisa terima alasan elo shill!.” Kata cakka sambil berjalan menuju kamarnya.


Sesampai di kamarnya….
cakka  yang selesai mandi, mendengar hpnya berbunyi dia melihat siapa yang nelpon, dan tersenyum
“hallo mama, was ist das?.” (halo mama, ada apa?)”kata cakka ketika mengangkat telponnya
“hallo liebe. (halo sayang) kamu lagi ngapain?.” tanya mamanya cakka di telpon.
“gerade schwimmen.(baru saja selesai berenang) Mama nelpon pake kode singapura ya?.” tebak cakka
“hahahahah..kamu tau aja sayang. iya.. mama lagi di tempat tante meizsa. Oh iya.. shilla bagaimana sayang? baik-baik saja kan?.” Tanya mama cakka
“baik kok ma. Mama mau ngobrol dengan dia?.” tanya cakka
“Enggak usah. Mama sore pulang kok kamu balik kerumah ya? gak lama kok. Cuma seminggu.” Kata mama cakka
“beneran mama bakal pulang?! Ada acara apa ma? Ok deh.” Ucap cakka senang.
“ada yang mau mama omongin soal hubungan kamu sama shilla... Eh udah dulu sayang. sampai ketemu minggu depan. Bye.” Kata mama cakka memutuskan telpon tanpa menjawab pertanyaan cakka…
“semoga bukan hal yang buruk nyokap datang kesini.” Doa cakka sambil merebahkan tubuhnya dan tertidur.

Shilla yang teringat ada pr fisika dan kimia setumpuk, menghela napas berat dan mulai mengerjakannya di ruang tamu.
“busyet dah ini pr atau alat penyiksaan terselubung?! Gue bego bener kalo masalah kayak gini!.” Gerutu shilla sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
“gue nanya sama siapa yah? Gue telpon sivia deh. Dia kan jago soal kayak ginian.” Gumam shilla sambil mengambil ponselnya dan memencet nomornya
“hai sivia elo lagi dimana?.” tanya shilla saat telponnya tersambung.
sivia yang sedang di taman dengan gabriel, menatap Gabriel
 “gue lagi sama kak iel sebenernya. Ada apa shill?.” Jawab dan Tanya sivia malu-malu.
“hahahahahhahahahaa… akhirnya! Teman gue pedekate juga! Gue pengen belajar sama elo, tapi lo lagi sibuk. Yaudah deh.” Jawab shilla
“Enggak kok.. gue mau kok belajar sama elo. Bentar yah.” Kata sivia
“enggak usah vi, gue gak enak.” Kata shilla tak enak hati.
“beneran deh. Gue bakal kerumah elo. Bye.” Kata sivia memutuskan telponnya.
“Dari siapa vi?.” Tanya gabriel
“dari shilla kak, dia pengen ajarin pr fisika. Hehehe gak papa kan kak kita kerumah shilla?.” Kata sivia memelas.
Gabriel tak tega melihat wajah sivia, menghela napas tak rela
“pr fisika? cakka kan jago kalo masalah itung-menghitung gitu. yaudah deh. Gue juga mau ketemu cakka.” Kata Gabriel sambil menggandeng tangan sivia menuju mobilnya.
“huah! Gagal lagi! gue kan pengen nembak sivia! Bener-bener deh!.” Gerutu Gabriel dalam hati.(sabar yaa Yel:P)

*************
Sesudah menelpon sivia, shilla terdiam di balkon sambil menatap kolam renang yang seakan-akan memanggilnya untuk terjun ke bawah.shilla
Lamunan shilla terputus ketika mendengar bunyi klakson mobil di halamannya, mendengar itu dia segera turun dan membuka pintu.
“haii sivia..hai kak iel.. maaf yah ganggu acara kalian.” Ucap shilla cengengesan.
 “Astaga shilla! Wajah lo kenapa? Lo dianiaya siapa?.” Teriak sivia kaget yg melihat wajah shilla yang memar lalu dia memegang pipi shilla dan sukses membuat shilla meringis
“Sakit via jangan disentuh. Enggak apa-apa kok.” Ucap shilla
“shilla, gue temen elo.gue sahabat loe.. Lo cerita dong sama gue. atau lo gak mau cerita karna ada kak iel? Gue bisa ngusir dia kok kalo lo mau.” Ucap sivia tanpa mempedulikan wajah Gabriel merengut.
shilla yang melihat reaksi gabriel, tertawa tertahan(?)
 “enggak kok. Eum…. Gue bingung gimana ceritanya. Ceritanya kayak gini…….” Ucap shilla sambil bercerita dan membuat mereka kaget, apalagi sivia
“What?! Kak debo  ngelakuin kayak gitu ke elo?! Sumpah gak nyangka gue! terus kak cakka nyelamatin elo dan nendang pintu?! Huaaa… keren!!! Gue pengen!.” Ucap sivia histeris
“gila lo! yuk kita belajar. Eh kak iel, cakka ada kok di kamar. Masuk aja.” kata shilla melirik iel.
“yaudah gue masuk ya. selamat belajar cewek-cewek cantik.” Kata iel dan masuk kamar cakka
sivia yang tak tau apa-apa, bingung mendengar perkataan shilla
 “kak cakka, di kamar? Maksudnya?.” Tanya sivia bingung
“astaga! Gue lupa kalo mereka gak tau gue serumah dengan cakka!...mati guee..” Gumam shilla dalam hati
“eum… jadi begini vi, sorry deh, gue gak maksud nyembunyiin atau apa, tapi gue gimana ya..” ucap shilla sambil garuk-garuk kepala
“ngomong yang jelas dong mbak, gue kan penasaran.” Kata sivia
“gue dijodohin sama cakka, terus cakka disuruh tinggal oleh ortunya untuk menjaga gue disini.” Jelas shilla
“Astaga! Gue gak nyangka! Elo serumah dengan cakka shill? Enak bener! Gue pengen deh serumah, serumah dengan kak iel. Hahahaha…ciee dehh yg dijodohin sama pangerannya..hahaa” goda sivia
“hush! Kita kerjain pr aja deh.” Ucap shilla mengalihkan pembicaraan sambil mengambil buku prnya dan belajar dengan sivia..


Setelah semua pr selesai di kerjakan, mereka terkapar di ruang tamu.
“gila nih pr nyiksa ny! Sumpah otak gue bakal meledak kayaknya!.” Gerutu shilla rebahan sambil memijit kepalanya.
“gue juga! gila tuh ma’am winda! Ngasih pr gak nanggung-nanggung!.” Kata sivia 
“Wahh yel.. ada dua cewek terkapar tuh.” Kata cakka yg turun dari tangga bareng gabriel
“iya tuh. Mereka ngerjain pr ampe teler segitunya.” Ucap gabriel geleng-geleng.

Cakka langsung mendekati shilla dan sivia yang sedang terkapar di lantai dan mengambil buku tugas mereka, lalu sambil mengerutkan keningnya
“caranya salah binti ngawur nih. ini punya siapa sih? Oh punya lo shill.. pantes salah semua.” Comment cakka santai yang sukses membuat shilla ngamuk.
“Salah semua maksud lo?! ngomong kira-kira dong! Gue pusing ngerjain nih soal!enak aja loe.” Protes shilla dengan mata melotot.
“memang salah kok. Tuh guru waktu ngetes lo lagi ngapain jadi lo bisa masuk ipa? Hancur begini masuk ipa. Malu gue punya calon bini ancur nilai fisika Ckckckc.” Ucap cakka sambil pura-pura menutup mukanya dengan buku shilla…
“gue nyontek waktu test jurusan! Puas?! Udah kalo lo mau perbaikin, perbaikin aja sono. Gue tau lo kan jago fisika.  Ogah bener gue jadi calon bini lo!” Kata shilla pergi ke dapur sambil mencibir.

Kemudian,shilla datang dengan membawa makanan ringan dan minuman. Lalu dia meletakkannya di meja.
“nih makan dan minumnya. Gue letakin disini ya.” kata shilla sambil melirik cakka yang sedang memakai kacamatanya untuk memperbaiki jawaban fisika shilla yang hancur total.
“cakka cakep banget kalo pake kacamata! Kayak gimana gitu. keren di mata gue dan buat gue  jadi.. lo? lo? kok gue jadi muji dia sih?.” Batin shilla
“makasih shill. Lo tau aja temen lo kehausan.” Kata sivia berdiri disamping gabriel
“gue kesana dulu ya.” kata shilla sambil mengambil minumannya dan menuju kolam renang.

Ketika dia asyik berjalan di pinggir kolam, tiba-tiba dia terpeleset oleh genangan air yang basah dan akhirnya...
BYUR! Shilla jatuh ke kolam dengan gelas terjatuh di pinggir kolam.
Mendengar ada yang jatuh, sivia langsung menoleh dan berteriak histeris ketika mengetahui siapa yang jatuh kemudian meloncat dari kolam tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya parno air dan tak bisa berenang.(-_-)

Shilla yang trauma dengan kejadian di kolam renang, membuat dia teringat apa yang dilakukan ify dan akhirnya lemas dalam kolam renang.
gabriel yang melihat sivia nyemplung bebas, kaget karna dia tau gadis itu tidak bisa berenang, “astaga! cakka! Shilla kecebur! sivia juga, sok nyemplung, berenang gak bisa!.” Teriak gabriel yang langsung menjatuhkan dirinya ke kolam renang untuk menyelamatkan sivia yang ikut-ikutan lemas.
Cakka mendengar itu, langsung melempar kacamatanya ke sofa dan mencemplungkan diri ke kolam renang untuk menyelamatkan shilla…
cakka langsung memegang pinggang shilla lalu membawanya ke tepi dan menidurkannya di lantai sambil menekan pelan perut gadis itu supaya air yang masuk, jadi keluar. Begitu pula yang dilakukan gabriel terhadap sivia. Ketika kedua gadis itu terbatuk, mereka berdua menghela napas lega.
“astaga sivia! Lo kenapa jadi main cebur aja ke kolam renang? Lo kan gak bisa berenang?! Gue panic tau!.” kata gabriel sambil memeluk sivia erat.
“maaf kak, via panic waktu liat shilla jatuh dan gak timbul, spontan langsung masuk kolam renang dan lupa kalo sivia gak bisa berenang.” Jelas sivia
shilla yang baru sadar, melirik cakka
 “sorry. Udah bikin lo panic.” Ucap shilla pelan
“enggak apa-apa kok. Itung-itung buat sport jantung.” Jawab cakka tersenyum.

“via.…” panggil gabriel melepas pelukannya dan menatap sivia
“iya kak? Ada apa?.” Tanya sivia membalas tatapan gabriel
“gue harus ngomong! Gak boleh ada kata entar! Ini waktu yang tepat yel.” Batin gabriel
“Eum….vi, lo mau gak jadi cewek pertama yang gue pacarin dan menjadi yang kedua di hati gue setelah nyokap gue? gue sayang sama lo vi.” Ucap gabriel sambil menatap sivia penuh harap 
Shilla dan cakka saling berpandangan melihat “pernyataan” Gabriel kepada sivia. Dan saling melempar senyum dan saling menatap yang seolah-olah mengartikan “akhirnya nembak juga.”
Sivia tak kalah kagetnya, melihat cowok yang dia sukai, ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya. Kemudian sivia mengangguk..
“iya kak. Via mau jadi cewek pertama kakak dan rela jadi cewek kedua di hati kakak setelah nyokap kakak.”  Ucap sivia dan tersenyum manis..mendengar itu, Gabriel memeluk sivia erat dan mencium kening gadis itu
“makasih vi. Aku janji akan selalu ada untukmu.” Lalu mengecup pipi sivia

“Asekkk! Shill… kayaknya ada yang baru jadian nih. kita kapan seperti mereka ya shilla?.” Ucap cakka  “merusak” suasana romantic Gabriel dan meletakkan tangannya di pundak shilla
“jangan ngarep lo bisa kayak mereka. Bukannya bahagia, malah menderita gue!.” Ketus shilla
“gue gak akan pernah buat lo menderita di samping gue shilla, justru  lo akan selalu gue bahagiain. Lebih dari kebahagiaan yang lo dapatkan sekarang.” Ucap cakka tulus sambil menatap shilla
“gombal!.” Ucap shilla sambil berdiri dan memalingkan wajahnya yang merona mendengar ucapan cakka
“Eh udah gelap sayang. pulang yuk.” Ucap gabriel berdiri sambil mengulurkan tangannya ke sivia
“cieee yang udah sayang-sayangan niee..” goda shilla
“apa sihh sirik aja lo…ayo kak.” Kata sivia menyambut uluran tangan gabriel
 “kita pulang dulu yaa, thanks yah udah sukarela pinjemin tempat buat nembak putri cantik ini.” Ucap gabriel sambil melirik sivia yang malu-malu hamster(?)
“Sama-sama. Jangan lupa pajak jadian ya kak.” Kata shilla jahil sambil mengantarkan mereka ke pintu rumah.
“tentu saja. Dah.” Pamit gabriel sambil membukakan pintu mobil untuk sivia kemudian masuk dalam mobilnya dan meninggalkan rumah shilla..

Sepeninggal mereka, terdengar hp cakka berbunyi, mendengar itu, dia langsung mengambil hpnya
“halo ma, kenapa?.” Angkat cakka ketika tahu mamanya menelpon.
“kamu masih di rumah shilla? Mama sudah ada dirumah. Sekalian undang dia makan malam di rumah kita ya.” pinta mamanya.
“beneran ma? Oke deh.” Kata cakka senang dan menutup telponnya lalu menatap shilla.

“shill, nyokap gue ada di rumah, lo diundang makan malam tuh dirumah. Dandan yang cantik yah sayang.” kata cakka mengecup kening shilla lalu lari masuk kamar.
“nyokap cakka ada disini? Ada apa lagi neh? terakhir ketemu, langsung dijodohin, jangan-jangan nyokap cakka ngajak ketemu hari ini buat dinikahin ama tuh anak. Hiiyyy.. amit-amit jabang kubur deh!.” Ucap shilla sambil menutup pintu rumahnya dan masuk dalam kamar untuk bersiap-siap.

Setelah selesai bersiap-siap, cakka keluar dengan memakai pakaian kemeja berwarna coklat dan rambut dibikin spike. Lalu ketika hendak mengetok kamar shilla, dia terpesona melihat gadis itu memakai dress selutut dengan lengan pendek berwarna krem dan sepatu wedges warna merah yang membuat kakinya tambah jenjang dengan rambut dia gulung dan menyisakan sedikit rambut di samping telinga kiri dan kanannya dan make up yang membuat memar di wajah shilla tersamar.
“ngapain lo disini?.” Tanya shilla ketika melihat cakka berdiri di depan pintu.
“gue mau ngetok kamar elo, gak taunya elo udah keluar. Lo cantik banget shill” Puji cakka
Entah kenapa, shilla tersipu-sipu malu mendengarnya sambil mengucap syukur karna tak sia-sia dia membongkar lemari pakaian untuk acara ini dan dandan sesempurna mungkin.
“apaan sih lo?! udah ayo berangkat.” Kata shilla dengan wajah memerah sambil menuruni tangga.
Cakka  pun menyusul shilla di belakangnya sambil memainkan kunci mobilnya.

********
Sepanjang perjalanan menuju rumahcakka, mereka hanya saling diam dan tak ada yang memulai pembicaraan. cakka teringat dengan rencana mamanya
“shill, lo gak apa-apa kan gue tinggal?.” Tanya cakka sambil melirik shilla..
“emang lo mau kemana?.” Tanya shilla menatap cakka..
“gue mau tidur di rumah soalnya ada ortu gue. enggak lama kok shill. Cuma seminggu doang.”
“beneran? Gak papa kok. Gue malah sujud syukur mendengar berita ini, sekalian aja sebulan lo dirumah kka. gue gak bakal cariin elo.” Ucap shilla enteng
“gaya bener lo ngomong! Gue jamin elo bakal kangen sama gue! kan selama ini gue yang buat rumah elo rame, gue yang mengisi hidup lo itu. Kalo kangen sms gue yah.” Ucap cakka sambil kedipkan matanya.
“gue malah kangen kapan gue bisa kayak dulu sebelum ketemu dan dijodohin sama elo! Elo bikin hidup gue udah ruwet, jadi tambah ruwet!.” Ketus shilla
“hahahaha.. liat aja siapa yang benar, elo atau gue. eh kalo nyokap gue nanya gimana gue di rumah elo, bilang yang baik aja yah. Awas kalo enggak!” kata cakka sambil memasuki komplek perumahannya
“lo ngancem?! Gak ngaruh!.” Kata shilla nantang.
Mendengar itu, cakka langsung mengerem mobilnya mendadak di sebuah lapangan  dan mendekati wajah shilla yang pucat pasi
“kalo lo bilang yang aneh-aneh soal gue, gue jamin lo gak akan selamat dari gue sayang.” lalu mengelus bibirnya shilla dengan tangannya dan mengarahkan wajahnya mendekati leher shilla kemudian menciumnya.
shilla merasa geli, berusaha mendorong cakka menjauh, tapi apa daya, kedua tangannya sekarang dipinggang cakka yang otomatis membuat tubuhnya maju ke depan. Merasa tak ada cara lain, shilla menghela napas
“iya…iyaa! Gue akan bilang hal yang baik soal elo! Kalo perlu lo gue puji-puji ampe lo terbang ke langit terus gak balik lagi! udah dong kka! gue geli!.” Kata shilla ketika cakka semakin bernapsu mencium leher belakangnya yang sekarang memeluk erat sehingga shilla tak bisa bernapas normal.
“nah gitu dong. Bentar lagi. nanggung nih sayang.” Dan sebuah gigitan kecil dari cakka di belakang leher shilla membuat gadis itu menggigit bibirnya dan tanpa sadar dia meremas belakang kemeja cakka..(anak dibawah umur 17 tahun dilarang membaca adegan ini(?).__. Apadeh saya aja masih 16tahun..hahaa>,<:P)
Setelah selesai “mengancam” gadis itu, cakka melepas pelukannya dan mengecup kening shilla lalu menjalankan mobilnya menuju rumahnya yang tinggal beberapa blok lagi.
Sedangkan shilla hanya mengelus bekas gigitan di belakang lehernya dengan wajah merona dan entah kenapa, jantungnya berdegup gak keruan dan ada sebuah perasaan aneh yang mulai masuk dalam hatinya yang membuat dia selalu melirik cakka yang serius membawa mobilnya
“astaga! Gue kenapa gugup gini? Kenapa gue wajah gue merah gini?! Seharusya gue marah ma dia! bukan lirik dia mulu! Udah shilla! .” batin shilla gak karuan


Setelah memasuki gerbang rumah cakka, shilla yang tak pernah menginjakkan kakinya ke rumah cakka, entah kenapa dia merasa deg-degan
“kok jadi gue yang dagdigdug gini yah? Semoga nyokap cakka gak bilang yang bikin gue tambah ubanan deh!.” doa shilla dalam hati. Kemudian dia keluar dari mobil cakka dan berjalan berdampingan.
Ketika masuk dalam rumah cakka, shilla tercengang betapa mewahnya interior rumah cakka, mewah tapi tak norak. Kemudian dia melihat mamanya cakka mengenakan gaun berwarna merah yang membuat shilla iri dengan postur tubuh ibunya yang langsing kayak biola.
“hai sayang. gimana kabarmu? Baik aja kan? Kamu cantik sekali malam ini.” Puji mamanya cakka sambil mencium pipi kanan shilla yang membuat gadis itu aga mengernyit kesakitan lalu memeluknya.
“baik aja kok tante. kabar tante gimana? Sehat aja kan? Tante juga cantik kok.” Kata shilla tersenyum.
“tante sehat aja kok. Mana cakka? Oh sini sayang.” kata mamanya sambil melirik anaknya lalu memeluk.
“cakka kira mama udah lupa dengan anak mama yang ganteng satu ini.” Narsis cakka sambil melirik shilla yang hendak muntah mendengar omongannya.
“ya enggak lah. Ayo makan. Papa udah nunggu kalian tuh.” Kata mamanya cakka sambil mengajak mereka menuju ruang makan.

Sambil makan, shilla lebih banyak diajak bicara oleh mamanya cakka, mulai dari sekolah, pokoknya hal-hal berbau wanita. Sedangkan cakka asyik berdebat dengan ayahnya tentang hal-hal berbau pria, dan bertanya soal shilla menggunakan bahasa jerman yang dimengerti ibunya, tapi membuat shilla serasa di planet lain.
“shilla.. bagaimana cakka selama 4 bulan dirumah kamu? Dia gak ganggu kan?.” tanya mamanya cakka yang sukses membuat cakka tersedak.
“eum… gimana ya.. aduh!.” Ucap shilla sambil melirik sinis ketika kakinya ditendang cakka
“kamu kenapa sayang?cakka! Kamu ngapain shilla?.” Tanya mamanya sambil melirik shilla dengan tatapan cemas lalu menatap galak cakka yang cengengesan.
“Enggak kok ma. Tadi gak sengaja ketendang kakinya shilla” Kata cakka sambil melirik shilla yang manyun.
“boong bener lu! Coba aja nyokap lo gak di depan gue, gue pites kepala lo ampe gundul!.” Sungut shilla dalam hati.
“baik aja kok tante, dia selalu nolong shilla kok. Gak bikin shilla susah.” Ucap shilla susah payah mengucapkan.
“TUHAN maafkan hambaMU yg telah mengucapkan saksi dusta(?)..maaf juga tante, shilla boong. Tapi daripada shilla gak selamat dari anak tante, mending begini deh.” Bela shilla dalam hati.
“bener?.” Tanya mamanya cakka lagi sambil menatap mata shilla seolah mencari pembenaran.
“beneran tante. suer deh.” Ucap shilla tak berkedip.
“yaudah tante percaya kok.” Kata mamanya cakka sambil melirik anaknya yang masih asyik berdebat dengan ayahnya.

Tak terasa waktu sekarang sudah jam 10 malam, shilla yang sudah mengantuk tidak merespon lagi apa yang diomongkan mama cakka. Melihat itu, cakka menyenggol tangan shilla pelan
“wah jam 10 malam ternyata. Ma.. cakka antar shilla dulu ya? kasian dia sudah mengantuk.” Ucap cakka sambil memegang tangan shilla..
“astaga! Iya kamu antarin deh sayang. maaf ya shill, saking asyiknya ngobrol sama kamu, tante lupa besok kalian sekolah. Habis selama ini tante gak ada teman diskusi masalah cewek. tante gak mungkin diskusi sama cakka kan?.” Kata mamanya cakka sambil melirik anaknya yang senyam-senyum tak jelas.
“enggak apa-apa kok tante. shilla senang bisa menjadi teman ngobrol tante. Shilla pulang dulu ya.” Pamit shilla sambil mencium pipi kiri mama cakka lalu dibalas dengan pelukan.
“iya sayang. tante senang banget kalian akur begini. jadi gak sak sabar pengen gendong cucu dan ngobrol sama kamu sepuasnya. Iya kan pah?.” Kata mamanya cakka sambil menatap suaminya manja.
Mendengar ucapan mamanya cakka, wajah shilla langsung memerah dan melirik cakka sinis yang tatapannya sudah mulai mesum.
“shilla pulang ya om.” Pamit shilla lagi sambil mencium tangan ayahnya cakka
 “hati-hati ya shill. Kamu cantik sekali. Om sangat senang kalo kamu bisa menjadi bagian dari keluarga kami. Iya kan ma?.” Kata ayahnya cakka yang disambut anggukan oleh mamanya cakka
“cakka pergi dulu. Bye ma. Pah.” Pamit cakka sambil menarik gadis itu keluar sebelum pingsan saking ngantuknya.
Kedua orang tua cakka saling menatap ketika melihat shilla masuk dalam mobil cakka dan cakka menjalankan mobilnya
“bagaimana menurut mama, apakah sudah saatnya?.” Tanya ayahnya cakka
“iya. Aku sudah jatuh hati dengan shilla. aku tak sabar pengen gendong cucu dan dipanggil nenek oleh mereka.” Kata mamanya cakka manja.
“bilang aja kamu pengen punya anak kecil lagi. iya kan sayang? .” Kata ayahnya cakka sambil kedipkan matanya lalu menggendong istrinya yang berteriak manja masuk dalam rumah dan menutup pintu dengan kakinya. (udah keliatan si cakka ngikut sifatnya siapa(?):P)


Sesampai di mobil, shilla yang sangat mengantuk, langsung tertidur dimobil cakka. Cakka melihat itu, Cuma tersenyum sambil mengelus pipinya shilla yang merah
“elo sukses merebut kedua hati orang tua gue shill. Sukses membuat gue tak bisa berpaling dari elo, tapi kenapa gue gak bisa membuat tatapan mata elo hanya untuk gue?.” Batin cakka dalem

Sesampai di depan rumah shilla, cakka menggerakkan shilla yang tertidur pulas. Merasa tak member respon, dia keluar lalu membuka pintu mobil shilla dengan hati-hati dan menggendong gadis itu hingga ke kamarnya.
Sampai di kamar, dia meletakkan shilla di ranjang kemudian melepas sepatu wedgesnya dan meletakkannya di lantai lalu menyelimuti gadis itu dan mencium keningnya lalu menutup pintu kamar dengan pelan agar dia tak terbangun
Setelah selesai, dia ngomong dengan mpok mimi yang sengaja dia suruh nginap untuk menjaga shilla selagi dia tak ada dirumah
“mpok. Gak apa-apa kan jagain shilla? Saya khawatir kalo dia kenapa-napa dan gak ada yang nolongin. Kalo ada apa-apa  dengan shilla, telpon aja saya mpok.” Kata cakka sambil memberikan nomor hpnya.
“siap den... Pokoknya mbak shilla akan mpok jaga ampe den nginep disini lagi.” kata mpok mimi tersenyum.
“makasih mpok. Saya pulang dulu. Hati-hati mpok.” Pamit cakka keluar dari rumah shilla dan langsung melaju mengendarai mobilnya.
Sesampai dirumah,cakka merasa lelah, langsung masuk ke kamarnya dan dia merasa ada yang hilang. Mengetahui hal itu, dia mengambil foto shilla yang tersimpan di lacinya dan mengelus foto itu
“ baru gue tinggal beberapa menit, gue udah kangen berat sama elo. Gimana kalo seminggu ya?.” Gumam cakka sambil mendekap foto shilla dan tidur.

Shilla terbangun ketika mendengar petir, sontak terbangun dan wajahnya langsung ketakutan. Sambil memeluk guling, dia kaget ketika lampu mulai mati dan akhirnya..
“arghhhh! Lampunya mati..huhuhuuuuu… tolong… gue takut.” Jerit shilla menangis sambil menutup telinganya.
mpok mimi yang kecapekan, tidak mendengar teriakan ketakutan shilla. Dia malah tidur pulas.
“huhuuu…cakka lo dimana? Loh..loh kok gue malah manggil dia sih?.” Gumam shilla sambil menepuk keningnya.
Setelah petir tak terdengar lagi, dia membuka laci dan ada sentar. Dengan penuh syukur dia menyalakannya dan kaget ketika sentar itu dililit oleh kertas. Ketika dia membuka lilitan kertas itu, ada tulisan:
“buat elo, agar tidak takut lagi dengan gelap.”
By calon suami elo yang paling ganteng :*
-cakka
-
“ngarep bener jadi calon suami gue!.” kata shilla sinis, tapi entah kenapa, membuat dia tersenyum, dia memainkan senter yang ada di tangannya dan mencoba untuk tidur kembali.


#bersambung
Diposting oleh Tirsa di 12.56
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Copyright © 2012 WELCOME TO MY BLOG :D |