Minggu, 20 Januari 2013
Jatuh cinta sama elo?! NO WAY!(versi CAKSHILL) PART 10(bagian1) – Please, jangan tinggalin gue!
Penulis: Regina Maharani Nurlie
Hollaaaa guyssss :D
Maaf nihh yee ngaret :P hehe
Maaf nihh yee ngaret :P hehe
Ada kesalahpahaman dengan k'Rere(penulis cerbug ini) makanya aku agak lama postnya :) hehe
Skali lagi makasih kak Re udah ijinin ngepost di blog...hehe :)
Ditunggu novelnya :P :D
Dann ohh yaa maaf yaa aku janjinya ngepost 1 minggu 2 kali kan yaa??hehehe..Maaf yaa minggu lalu aku gak ngepost sama skali :):P
Minggu inipun gak tau bisa ngepost atau gak,aku pulang latihan cheers paling lama jam 4 sore,trus pulang bikin tugas-tugas yg tiap hari gak pernah absen._.
Tapi nanti diusahain ttep ngepost 2 kali seminggu,tapi kalo gak bisa,maaf yaa :D
Langsung aja yeee.............:D
“sorry kka, gue kasar sama lo,
seharusnya gue… hiks..” tangis shilla dengan bahu terguncang pada saat
perjalanan pulang.
Melihat shilla terguncang, dia
menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan memeluk gadis itu. Membiarkan gadis
itu menghilangkan sedikit sakit di hatinya Sampai dia tenang. lalu dia
mengangkat wajah shilla dengan tangannya dan melihat dengan jelas, tanpa
sentar, bagaimana seorang debo, saingannya, menyakiti gadis yang dia sayangi.
“shill… gue udah maafin lo kok. Lo
gak salah. Lo Cuma terlalu polos, anggap dia baik. Entar wajah lo gue obatin
ya.” ucap cakka mengelus pipi shilla yang kebiruan dan membuat gadis itu
mengernyit kesakitan.
“Sakit kka.” Rintih shilla sambil
mengelus pipinya dan membuat air matanya menetes lagi.
“bentar lagi kita sampai. Sabar ya.”
Ucap cakka menjalankan mobilnya menuju rumah.
Sesampai dirumah,,,,,
shilla membuka pintu rumahnya dan
langsung masuk dalam kamar. Sedangkan cakka, pergi ke dapur sambil membawa baki
berisi air panas dan sebuah saputangan. Lalu dia naik ke atas dan menuju kamar
shilla…
tokk…tokkkkk
“shill…shilla..ashilla…ashilla
zahrantiara…ashilla zahrantiara nuraga…helloww shillaa….. buka pintunya.” Teriak
cakka gak karuan(?)
Tak lama pintu dibuka oleh shilla dengan
tampang sembab dan ditambahi tatapan sinisnya(?)
“manggilnya sekali aja kali..gue gak
budek..ada apa?” ucap dan Tanya shilla sinis
“kan siapa tau gitu loe lagi lamunin
gue” jawab cakka sedikit bercanda tapi rada-rada ngarep(?)
“ngarep loe..iuwhhhh”
“hehehe…gue mau obatin bengkak lo…sinii”
ucap cakka sambil menarik shilla duduk di ranjang.
Kemudian, dia menaruh tangan shilla
di tangan kirinya dan tangan kanannya memegang saputangan yang sudah basah oleh
air panas..
“kalo loe ngerasa kesakitan lo
genggam aja tangan gue.” Ucap cakka dan mulai menyentuh pipi shilla dengan
saputangan yang basah.
shilla yang masih belum siap(?),
langsung menggenggam tangan kiri cakka dengan erat sambil menggigit bibirnya.
“Sakit kak. Pelan-pelan aja.” Rintih
shilla
“maaf, wajah lo jangan nunduk.” Ucap
cakka sambil mengangkat dagu shilla dan mulai mengompres pipinya yang bengkak
dengan air panas.
Sesekali, shilla menggenggam tangan cakka
tanda dia kesakitan, dan cakka dengan sabar mengobati pipi shilla sampai agak
hilang lebamnya dan bengkak. Setelah itu, dia menatap shilla dan menghapus air
mata yang selalu turun di mata shilla.
“shilla please jangan nangis yaa… Lo
kuat sayang.” Ucap cakka sambil mendekap shilla dipelukannya…
“gue gak tau apa yang terjadi kalo
elo gak selamatin gue kka. Mungkin gue akan kehilangan semuanya.” Ucap shilla
terisak di pelukan cakka
“gue juga gak akan biarin
siapapun nyentuh lo shill, lo hanya milik gue. dan selamanya akan selalu
menjadi milik gue.” Gumam cakka dalam hati.
“lo tidur aja sekarang ya. “suruh
cakka lembut
“iaa..iaa Gue tidur dulu ya… makasih
udah ngobatin gue.” Ucap shilla tulus dan mengecup pipi cakka kemudian
merebahkan diri dan menutupi dirinya dengan selimut menutupi wajahnya yang
merah merona(?)
“cielehh calon bini gue pipinya itu
lohh nyaingin tomat..Cuma dipipi doing nih?”goda cakka yang kaget juga dengan
reaksi shilla…
“kamprettt…udahh pergi lo!gue mau
tidur” tak berapa lama kemudian shilla pun tertidur dengan wajah tersenyum..
“shill… sampai kapan lo sakit kayak gini?
Andai gue boleh nawar, gue ingin semua sakit yang elo rasa, biar gue aja yang
nanggung. Gue gak sanggup liat lo menderita kayak gini shill.” Gumam cakka
dalam hati lalu mencium kening shilla kemudian keluar dari kamar shilla..
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Dalam mimpinya, debo mengurungnya
dalam sebuah gudang pengap tanpa cahaya. Shilla berontak dengan menggedor-gedor
pintu gudang sambil menangis.
“woy! kak! buka pintunya! Gue takut!
Please.. kak!.” Tangis shilla berteriak.
lalu shilla melihat pintu terbuka
dan masuklah debo lalu menutup pintu dan berjalan mendekati shilla yang panic.
“lo itu cewek yang paling cantik
yang pernah gue lihat shill. Entah kenapa, gue selalu pengen dan pengen
menyentuh elo. Gue kayak gini semenjak gue ketemu sama elo. Elo buat gue mabuk
kepayang shill.” Kata debo sambil berjalan pelan.
shilla tak bisa lari kemana-mana
lagi karna dia merasa kedua tangannya dipegang beberapa orang. Kemudian dia
merasakan sebuah benda dingin dan tajam menempel di lehernya.
“kalian siapa? Lo mau apain gue
kak?!.” Berontak shilla
“gue cuma mau mainin elo aja.
mumpung gak ada pangeran elo. iya kan guys?.” Kata debo sambil
menjetikkan jarinya.
lalu lampu di gudang menyala dan kagetlah
shilla karna ada sekitar 10 orang cowok di tambah dengan debo sedang
mengelilinginya dengan penuh napsu dan di lehernya ada sebuah pisau tajam yang
ditempelkan oleh seorang cowok di belakangnya serta kedua tangannya diikat di
belakang tiang oleh orang itu dan dia dikelilingi oleh para cowok yang mulai
mencolek-colek tubuhnya.
“gue, first, kalian, sisanya.” Ucap
debo tersenyum licik sambil menatap 10 orang cowok yang siap menerkam shilla
kemudian dia mendekati shilla dan menarik rambut gadis itu ke bawah yang
membuat shilla menangis kesakitan dan tangan satunya mengelus bibirnya hingga
akhirnya ….
”ENGGAK! LEPASIN TANGAN KOTOR LO
DARI TUBUH GUE! GUE GAK SUDI! LEPAS!.” Teriak shilla yang sukses membuat cakka
terbangun dan langsung lari ke kamar shilla..
“shilla..loe kenapa?shilla bangun
sayang..bangun!.” kata cakka panic.
“PLEASE KAK! LEPASIN GUE! ARGGHHH…
SAKIT KAK! Hiks….” Teriak shilla menangis sambil mengerak-gerakkan badannya
gelisah dan memegang rambutnya.
“shill….. gak ada yang nyakitin elo shill...
Gak ada. lo Cuma mimpi.” Ucap cakka sambil menggerak-gerakkan tubuh shilla yang
matanya masih menutup rapat.
“ARGHH!!! SAKIT KAK! Jangan kak.. shilla
mohon!.” Teriak shilla semakin menjadi dan
menangis kesakitan.
cakka bingung bagaimana caranya supaya
shilla sadar. Berusaha membangunkan dengan mengguncang tubuh shilla sambil
mengelus tangan gadis itu yang gemetar dan dingin saking takutnya.
Tiba-tiba shilla langsung membuka
matanya dan memeluk cakka yang duduk disampingnya sambil menangis.
“gue gak berani tidur. Gue takut.” Gumam
shilla pelan bersembunyi dalam pelukan cakka
“elo mau gue temanin tidur?tenang
aja gue gak bakal nyakitin lo” Tanya cakka sambil menatap gadis itu dengan
wajah sedih.
shilla hanya menganggukkan wajahnya
dan akhirnya, tertidur di pelukan cakka sesekali meneteskan airmatanya.
melihat itu, cakka langsung
menidurkan shilla kembali dan menghapus air mata shilla lalu tidur dengan
berbatasan guling yang sudah dia taruh di tengah mereka.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Dipagi yang cerah, terjadi keributan
di kamar shilla…
“astaga! Gue kenapa?! Kenapa?!.”
Teriak shill sambil menutup mulutnya dan menjauh karna dia tidur dalam posisi
memeluk pinggang cakka dan wajahnya mendekat ke pipi cakka.
“gak usah sok histeris deh, elo itu
semalaman meluk gue, liat aja tuh guling ampe kelempar ke bawah gara-gara lo.
itu kan batas gue ama elo. Lo napsu kan ama gue?.” Ucap cakka mengacak
rambutnya dan duduk di samping shilla sambil kedipkan matanya nakal.
“gue meluk lo? kalo bohong jangan
kira-kira dong!.” Elak shilla dengan wajah memerah.
‘wajah lo merah tuh. Beneran! Gue ampe
gak bisa tidur gara-gara hembusan napas lo di telinga gue! bikin geli dan
napsu.” Kata cakka dengan mimic mesum
“lo itu ya! ughh! Keluar! Gue mau
beresin tempat tidur!.” Teriak shilla sambil mendorong cakka ke pinggir
ranjang.
cakka yang hampir jatuh karna dorongan
shilla, refleks memegang tangan shilla yang sedang melipat selimut. dan
akhirnya mereka jatuh terguling di karpet dengan berbungkus selimut tebal
sehingga mereka kesusahan melepaskan diri.
“wah…posisi enak nih. udah deh kita
kayak gini aja seharian. Gue pewe nih.” Ucap cakka tanpa dosa yang berada di
atas tubuh shilla
“enak di elo sakit di gue! lepasin!
Gue gak bisa napas!.” Ucap shilla sembari memukul dada cakka
“yah….. jangan dong. Gue kan suka
posisi kayak gini sayang.” Kata cakka sambil menggerakkan tangannya dan mengelus
rambut shilla lalu mencium tengkuknya yang membuat gadis itu menggigit
bibirnya.
“gue gak suka! lo kira tubuh lo gak
berat apa? Gue bakal remuk!.” Kata shilla sambil menepis tangan cakka yang
nangkring di atas kepalanya.
“lo kira tubuh lo gak berat apa
shill?! Lebih berat daripada badan gue!.” gerutu rio.
“apa kata lo deh. Ayolah kka, lo
jangan bikin gue emosi dong!.” Kata shilla sambil berusaha melepaskan diri dari
tubuh cakka.
“iya…iya…” kata cakka sambil memeluk
tubuh shilla dan berguling sekali lagi hingga akhirnya…
“nah.. begini kan enak. Lo gak akan
ngeluh lagi karna badan lo remuk. Gue bisa mandang wajah cantik lo dari dekat
serta hembusan napas lo.” kata cakka yang sekarang posisinya di bawah shilla.
Shilla yang posisinya berada di dada
cakka, kaget
“lo jangan bikin gue mikir yang
enggak-enggak deh!.” Ucap shilla lalu berusaha mengeluarkan dirinya dari
selimut sialan itu.
ketika sukses keluar, shilla
langsung menarik selimut yang menutupi tubuh cakka dan melipatnya dengan
mencibir.
“bangun lo! gue mau mandi!.” Kata shilla
menarik cakka
“kita mandi bareng yuk.” Ajak cakka dengan
semangat 999 (?).
“mending gue ama kucing daripada
sama elo!.” Ketus shilla
“anggap aja gue kucing kalo gitu.
kan elo bilang, tingkah gue bikin elo mikir yang gimana gitu.” Ucap cakka jahil
“iya! Bikin gue mikir posisi mana
yang bagus buat nonjok elo!.” Ketus shilla sambil mengambil handuknya dan
masuk dalam kamar mandi.
tiba-tiba…
cakka masuk dalam kamar mandi shilla
dan menarik gadis itu ke dalam lalu menutup pintunya. “elo ngapain disini?!
Keluar!.” Teriak shilla yang kaget dengan tingkah cakka
“kan gue pengen mandi bareng sama
elo. Bentar lagi gue bakal jadi suami elo.” Jawab cakka watados tersenyum
mesum.
“gue yang gak pengen! Entar tubuh
gue kudisan semua! Coba deh lo nanya ama gue, Emang gue mau nikah sama
elo?.” Sinis shilla sambil membuka pintu kamar mandi dan mendorong cakka keluar.
“tanpa gue tanya ama elo, pasti mau
dong. Siapa sih yang gak terpesona sama ketampanan seorang gue?.” Narsis cakka didepan
cermin yang ada di kamar mandi,dengan santainya cakka masuk ulang ke dalam
kamar mandi
“gue gak terpesona tuhh….ehhh CAKKA!!!KELUAR
LOE SKARANG!!ATAU LOE GUE JADIIN SATE!” teriak Shilla cetar membahana(?) sambil
mendorong cakka keluar..
Dan BRUK! Pintu kamar mandi
dibanting shilla keras.
cakka tertawa melihat tingkah shilla
yang mulai “normal”, tersenyum dan entah kenapa dia merasa malas mandi,
akhirnya dia keluar dari kamar shilla menuju kolam renang.
Selesai mandi, shilla keluar dengan
perasaan segar dan berkaca di cermin. Lalu dia melihat memar bekas penganiyaan debo
yang sudah diobati cakka dan entah kenapa, dia teringat dengan perlakuan debo
yang selalu memberinya bunga yang berujung petaka dan mimpi buruknya. Dan
dia teringat dengan cakka, cowok yang selalu ada di sampingnya meski dia
benci setengah mati, yang sudah hampir 4 bulan tidur serumah dengannya.
“kadang gue mikir, ortu dia gak
nyariin apa dia gimana tidur gimana bareng gue, bagaimana kabar dia dan
sebagainya? Gue gak tau entah apa namanya, tapi gue gak bisa seperti dulu lagi,
gue mati kutu berantem ma dia. biasanya mah gak ada kata ngalah sama dia dalam
kamus hidup gue. dan entah kenapa, akhir-akhir ini, gue tenang di dekat dia.” Batin
shilla
“mana cakka ya? kok gak kedengaran?
Bikin ulah apa lagi tuh anak?.”ucapnya sambil menyisir rambutnya perlahan.
lalu dia membuka pintu balkon untuk
melihat pemandangan di bawah dan kaget dengan apa yang dilihatnya..
cakka mengapung di kolam renang
dengan mata terpejam.melihat itu, shilla langsung menjerit histeris sambil turun
ke lantai dasar.
cakka yang mendengar jeritan shilla,
membuka matanya dan tak melihat gadis itu, dia menutup matanya lagi untuk
menikmati sinar matahari.
“cakka! Astaga! “Teriak shilla di
pinggir kolam sambil menangis dan terduduk sambil menutup wajahnya.
cakka yang mendengar jeritan shilla,
langsung membuka matanya dan kaget melihat gadis itu menangis di pinggir kolam
sambil menutup wajahnya. Lalu dia berenang ke tepi dan duduk di sambil berkerut
kening
“lo kenapa shill?.” Tanya cakka
“jangan berenang seperti itu, gue
takut lihatnya!.” Jawab shilla histeris dan sekilas, dia teringat apa yang
dilakukan ify padanya.
“gaya gue biasa aja shill…. Lo
kenapa sih? ini hobi lo shilla. Lo rela trauma buat lo kayak gini? Buat lo
ngelupain asyiknya berenang?.” Tanya cakka sambil mengelus rambut shilla
“bagi lo biasa, tapi enggak bagi
gue! lo gak tau rasanya gimana hampir dibunuh di tempat yang lo suka! lo akan
selalu terbayang tentang itu kka! Itu gue gak sanggup! Gue gak berhenti
berenang kka, hanya saja…” kata shilla menggantung.
“hanya apa?.” Tanya cakka
“hanya saja, bukan saatnya gue
berenang sekarang, entar saja. Kalo gue udah kuat. Udah bisa melupakan
semuanya,. Elo akan liat itu.” Kata shilla kemudian pergi meninggalkan cakka
“shilla yang gue kenal dan gue suka
adalah shilla yang tegar, shilla yang gak pernah kenal dengan kata trauma. Dan shilla
yang tangguh. Bukan kayak gini, elo pasrah sama keadaan shill! Pasrah dengan
waktu!.” Ucap cakka yang sukses membuat shilla terdiam.
“berarti gue bukan shilla yang elo
suka kalo gitu.” Telak shilla menatap cakka dalam dan masuk ke dalam rumah
cakka terdiam menatap shilla yang
pergi meninggalkannya, lalu dia menggosok rambutnya yang basah dengan handuk
“ gue gak bisa terima alasan elo shill!.”
Kata cakka sambil berjalan menuju kamarnya.
Sesampai di kamarnya….
cakka yang selesai mandi,
mendengar hpnya berbunyi dia melihat siapa yang nelpon, dan tersenyum
“hallo mama, was ist das?.” (halo
mama, ada apa?)”kata cakka ketika mengangkat telponnya
“hallo liebe. (halo sayang) kamu
lagi ngapain?.” tanya mamanya cakka di telpon.
“gerade schwimmen.(baru saja selesai
berenang) Mama nelpon pake kode singapura ya?.” tebak cakka
“hahahahah..kamu tau aja sayang.
iya.. mama lagi di tempat tante meizsa. Oh iya.. shilla bagaimana sayang?
baik-baik saja kan?.” Tanya mama cakka
“baik kok ma. Mama mau ngobrol
dengan dia?.” tanya cakka
“Enggak usah. Mama sore pulang kok
kamu balik kerumah ya? gak lama kok. Cuma seminggu.” Kata mama cakka
“beneran mama bakal pulang?! Ada
acara apa ma? Ok deh.” Ucap cakka senang.
“ada yang mau mama omongin soal
hubungan kamu sama shilla... Eh udah dulu sayang. sampai ketemu minggu depan.
Bye.” Kata mama cakka memutuskan telpon tanpa menjawab pertanyaan cakka…
“semoga bukan hal yang buruk nyokap
datang kesini.” Doa cakka sambil merebahkan tubuhnya dan tertidur.
Shilla yang teringat ada pr fisika
dan kimia setumpuk, menghela napas berat dan mulai mengerjakannya di ruang
tamu.
“busyet dah ini pr atau alat
penyiksaan terselubung?! Gue bego bener kalo masalah kayak gini!.” Gerutu shilla
sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
“gue nanya sama siapa yah? Gue
telpon sivia deh. Dia kan jago soal kayak ginian.” Gumam shilla sambil
mengambil ponselnya dan memencet nomornya
“hai sivia elo lagi dimana?.” tanya shilla
saat telponnya tersambung.
sivia yang sedang di taman dengan
gabriel, menatap Gabriel
“gue lagi sama kak iel sebenernya. Ada apa shill?.”
Jawab dan Tanya sivia malu-malu.
“hahahahahhahahahaa… akhirnya! Teman
gue pedekate juga! Gue pengen belajar sama elo, tapi lo lagi sibuk. Yaudah
deh.” Jawab shilla
“Enggak kok.. gue mau kok belajar
sama elo. Bentar yah.” Kata sivia
“enggak usah vi, gue gak enak.” Kata
shilla tak enak hati.
“beneran deh. Gue bakal kerumah elo.
Bye.” Kata sivia memutuskan telponnya.
“Dari siapa vi?.” Tanya gabriel
“dari shilla kak, dia pengen ajarin
pr fisika. Hehehe gak papa kan kak kita kerumah shilla?.” Kata sivia memelas.
Gabriel tak tega melihat wajah sivia,
menghela napas tak rela
“pr fisika? cakka kan jago kalo
masalah itung-menghitung gitu. yaudah deh. Gue juga mau ketemu cakka.” Kata Gabriel
sambil menggandeng tangan sivia menuju mobilnya.
“huah! Gagal lagi! gue kan pengen
nembak sivia! Bener-bener deh!.” Gerutu Gabriel dalam hati.(sabar yaa Yel:P)
*************
Sesudah menelpon sivia, shilla
terdiam di balkon sambil menatap kolam renang yang seakan-akan memanggilnya
untuk terjun ke bawah.shilla
Lamunan shilla terputus ketika
mendengar bunyi klakson mobil di halamannya, mendengar itu dia segera turun dan
membuka pintu.
“haii sivia..hai kak iel.. maaf yah
ganggu acara kalian.” Ucap shilla cengengesan.
“Astaga shilla! Wajah lo kenapa? Lo dianiaya
siapa?.” Teriak sivia kaget yg melihat wajah shilla yang memar lalu dia memegang
pipi shilla dan sukses membuat shilla meringis
“Sakit via jangan disentuh. Enggak
apa-apa kok.” Ucap shilla
“shilla, gue temen elo.gue sahabat
loe.. Lo cerita dong sama gue. atau lo gak mau cerita karna ada kak iel? Gue
bisa ngusir dia kok kalo lo mau.” Ucap sivia tanpa mempedulikan wajah Gabriel merengut.
shilla yang melihat reaksi gabriel,
tertawa tertahan(?)
“enggak kok. Eum…. Gue bingung gimana
ceritanya. Ceritanya kayak gini…….” Ucap shilla sambil bercerita dan membuat
mereka kaget, apalagi sivia
“What?! Kak debo ngelakuin kayak gitu ke elo?! Sumpah gak
nyangka gue! terus kak cakka nyelamatin elo dan nendang pintu?! Huaaa… keren!!!
Gue pengen!.” Ucap sivia histeris
“gila lo! yuk kita belajar. Eh kak
iel, cakka ada kok di kamar. Masuk aja.” kata shilla melirik iel.
“yaudah gue masuk ya. selamat
belajar cewek-cewek cantik.” Kata iel dan masuk kamar cakka
sivia yang tak tau apa-apa, bingung
mendengar perkataan shilla
“kak cakka, di kamar? Maksudnya?.” Tanya sivia
bingung
“astaga! Gue lupa kalo mereka gak
tau gue serumah dengan cakka!...mati guee..” Gumam shilla dalam hati
“eum… jadi begini vi, sorry deh, gue
gak maksud nyembunyiin atau apa, tapi gue gimana ya..” ucap shilla sambil
garuk-garuk kepala
“ngomong yang jelas dong mbak, gue
kan penasaran.” Kata sivia
“gue dijodohin sama cakka, terus cakka
disuruh tinggal oleh ortunya untuk menjaga gue disini.” Jelas shilla
“Astaga! Gue gak nyangka! Elo
serumah dengan cakka shill? Enak bener! Gue pengen deh serumah, serumah dengan
kak iel. Hahahaha…ciee dehh yg dijodohin sama pangerannya..hahaa” goda sivia
“hush! Kita kerjain pr aja deh.” Ucap
shilla mengalihkan pembicaraan sambil mengambil buku prnya dan belajar dengan sivia..
Setelah semua pr selesai di
kerjakan, mereka terkapar di ruang tamu.
“gila nih pr nyiksa ny! Sumpah otak
gue bakal meledak kayaknya!.” Gerutu shilla rebahan sambil memijit kepalanya.
“gue juga! gila tuh ma’am winda!
Ngasih pr gak nanggung-nanggung!.” Kata sivia
“Wahh yel.. ada dua cewek terkapar
tuh.” Kata cakka yg turun dari tangga bareng gabriel
“iya tuh. Mereka ngerjain pr ampe
teler segitunya.” Ucap gabriel geleng-geleng.
Cakka langsung mendekati shilla dan
sivia yang sedang terkapar di lantai dan mengambil buku tugas mereka, lalu
sambil mengerutkan keningnya
“caranya salah binti ngawur nih. ini
punya siapa sih? Oh punya lo shill.. pantes salah semua.” Comment cakka santai
yang sukses membuat shilla ngamuk.
“Salah semua maksud lo?! ngomong
kira-kira dong! Gue pusing ngerjain nih soal!enak aja loe.” Protes shilla dengan
mata melotot.
“memang salah kok. Tuh guru waktu
ngetes lo lagi ngapain jadi lo bisa masuk ipa? Hancur begini masuk ipa. Malu
gue punya calon bini ancur nilai fisika Ckckckc.” Ucap cakka sambil pura-pura
menutup mukanya dengan buku shilla…
“gue nyontek waktu test jurusan!
Puas?! Udah kalo lo mau perbaikin, perbaikin aja sono. Gue tau lo kan jago
fisika. Ogah bener gue jadi calon bini lo!” Kata shilla pergi ke dapur
sambil mencibir.
Kemudian,shilla datang dengan membawa
makanan ringan dan minuman. Lalu dia meletakkannya di meja.
“nih makan dan minumnya. Gue letakin
disini ya.” kata shilla sambil melirik cakka yang sedang memakai kacamatanya
untuk memperbaiki jawaban fisika shilla yang hancur total.
“cakka cakep banget kalo pake
kacamata! Kayak gimana gitu. keren di mata gue dan buat gue jadi.. lo?
lo? kok gue jadi muji dia sih?.” Batin shilla
“makasih shill. Lo tau aja temen lo
kehausan.” Kata sivia berdiri disamping gabriel
“gue kesana dulu ya.” kata shilla
sambil mengambil minumannya dan menuju kolam renang.
Ketika dia asyik berjalan di pinggir
kolam, tiba-tiba dia terpeleset oleh genangan air yang basah dan akhirnya...
BYUR! Shilla jatuh ke kolam dengan
gelas terjatuh di pinggir kolam.
Mendengar ada yang jatuh, sivia
langsung menoleh dan berteriak histeris ketika mengetahui siapa yang jatuh
kemudian meloncat dari kolam tanpa menyadari bahwa dia sebenarnya parno air dan
tak bisa berenang.(-_-)
Shilla yang trauma dengan kejadian
di kolam renang, membuat dia teringat apa yang dilakukan ify dan akhirnya lemas
dalam kolam renang.
gabriel yang melihat sivia nyemplung
bebas, kaget karna dia tau gadis itu tidak bisa berenang, “astaga! cakka! Shilla
kecebur! sivia juga, sok nyemplung, berenang gak bisa!.” Teriak gabriel yang
langsung menjatuhkan dirinya ke kolam renang untuk menyelamatkan sivia yang
ikut-ikutan lemas.
Cakka mendengar itu, langsung melempar
kacamatanya ke sofa dan mencemplungkan diri ke kolam renang untuk menyelamatkan
shilla…
cakka langsung memegang pinggang shilla
lalu membawanya ke tepi dan menidurkannya di lantai sambil menekan pelan perut
gadis itu supaya air yang masuk, jadi keluar. Begitu pula yang dilakukan gabriel
terhadap sivia. Ketika kedua gadis itu terbatuk, mereka berdua menghela napas
lega.
“astaga sivia! Lo kenapa jadi main
cebur aja ke kolam renang? Lo kan gak bisa berenang?! Gue panic tau!.” kata gabriel
sambil memeluk sivia erat.
“maaf kak, via panic waktu liat
shilla jatuh dan gak timbul, spontan langsung masuk kolam renang dan lupa kalo sivia
gak bisa berenang.” Jelas sivia
shilla yang baru sadar, melirik
cakka
“sorry. Udah bikin lo panic.” Ucap shilla
pelan
“enggak apa-apa kok. Itung-itung
buat sport jantung.” Jawab cakka tersenyum.
“via.…” panggil gabriel melepas
pelukannya dan menatap sivia
“iya kak? Ada apa?.” Tanya sivia
membalas tatapan gabriel
“gue harus ngomong! Gak boleh ada
kata entar! Ini waktu yang tepat yel.” Batin gabriel
“Eum….vi, lo mau gak jadi cewek
pertama yang gue pacarin dan menjadi yang kedua di hati gue setelah nyokap gue?
gue sayang sama lo vi.” Ucap gabriel sambil menatap sivia penuh harap
Shilla dan cakka saling berpandangan
melihat “pernyataan” Gabriel kepada sivia. Dan saling melempar senyum dan
saling menatap yang seolah-olah mengartikan “akhirnya nembak juga.”
Sivia tak kalah kagetnya, melihat
cowok yang dia sukai, ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya.
Kemudian sivia mengangguk..
“iya kak. Via mau jadi cewek pertama
kakak dan rela jadi cewek kedua di hati kakak setelah nyokap kakak.” Ucap sivia dan tersenyum manis..mendengar itu,
Gabriel memeluk sivia erat dan mencium kening gadis itu
“makasih vi. Aku janji akan selalu
ada untukmu.” Lalu mengecup pipi sivia
“Asekkk! Shill… kayaknya ada yang
baru jadian nih. kita kapan seperti mereka ya shilla?.” Ucap cakka “merusak” suasana romantic Gabriel dan
meletakkan tangannya di pundak shilla
“jangan ngarep lo bisa kayak mereka.
Bukannya bahagia, malah menderita gue!.” Ketus shilla
“gue gak akan pernah buat lo
menderita di samping gue shilla, justru lo akan selalu gue bahagiain.
Lebih dari kebahagiaan yang lo dapatkan sekarang.” Ucap cakka tulus sambil
menatap shilla
“gombal!.” Ucap shilla sambil
berdiri dan memalingkan wajahnya yang merona mendengar ucapan cakka
“Eh udah gelap sayang. pulang yuk.” Ucap
gabriel berdiri sambil mengulurkan tangannya ke sivia
“cieee yang udah sayang-sayangan niee..”
goda shilla
“apa sihh sirik aja lo…ayo kak.”
Kata sivia menyambut uluran tangan gabriel
“kita pulang dulu yaa, thanks
yah udah sukarela pinjemin tempat buat nembak putri cantik ini.” Ucap gabriel
sambil melirik sivia yang malu-malu hamster(?)
“Sama-sama. Jangan lupa pajak jadian
ya kak.” Kata shilla jahil sambil mengantarkan mereka ke pintu rumah.
“tentu saja. Dah.” Pamit gabriel
sambil membukakan pintu mobil untuk sivia kemudian masuk dalam mobilnya dan
meninggalkan rumah shilla..
Sepeninggal mereka, terdengar hp cakka
berbunyi, mendengar itu, dia langsung mengambil hpnya
“halo ma, kenapa?.” Angkat cakka
ketika tahu mamanya menelpon.
“kamu masih di rumah shilla? Mama
sudah ada dirumah. Sekalian undang dia makan malam di rumah kita ya.” pinta
mamanya.
“beneran ma? Oke deh.” Kata cakka
senang dan menutup telponnya lalu menatap shilla.
“shill, nyokap gue ada di rumah, lo
diundang makan malam tuh dirumah. Dandan yang cantik yah sayang.” kata cakka
mengecup kening shilla lalu lari masuk kamar.
“nyokap cakka ada disini? Ada apa
lagi neh? terakhir ketemu, langsung dijodohin, jangan-jangan nyokap cakka
ngajak ketemu hari ini buat dinikahin ama tuh anak. Hiiyyy.. amit-amit jabang
kubur deh!.” Ucap shilla sambil menutup pintu rumahnya dan masuk dalam kamar
untuk bersiap-siap.
Setelah selesai bersiap-siap, cakka
keluar dengan memakai pakaian kemeja berwarna coklat dan rambut dibikin spike.
Lalu ketika hendak mengetok kamar shilla, dia terpesona melihat gadis itu
memakai dress selutut dengan lengan pendek berwarna krem dan sepatu wedges
warna merah yang membuat kakinya tambah jenjang dengan rambut dia gulung dan
menyisakan sedikit rambut di samping telinga kiri dan kanannya dan make up yang
membuat memar di wajah shilla tersamar.
“ngapain lo disini?.” Tanya shilla
ketika melihat cakka berdiri di depan pintu.
“gue mau ngetok kamar elo, gak
taunya elo udah keluar. Lo cantik banget shill” Puji cakka
Entah kenapa, shilla tersipu-sipu
malu mendengarnya sambil mengucap syukur karna tak sia-sia dia membongkar
lemari pakaian untuk acara ini dan dandan sesempurna mungkin.
“apaan sih lo?! udah ayo berangkat.”
Kata shilla dengan wajah memerah sambil menuruni tangga.
Cakka pun menyusul shilla di belakangnya sambil
memainkan kunci mobilnya.
********
Sepanjang perjalanan menuju rumahcakka,
mereka hanya saling diam dan tak ada yang memulai pembicaraan. cakka teringat
dengan rencana mamanya
“shill, lo gak apa-apa kan gue
tinggal?.” Tanya cakka sambil melirik shilla..
“emang lo mau kemana?.” Tanya shilla
menatap cakka..
“gue mau tidur di rumah soalnya ada
ortu gue. enggak lama kok shill. Cuma seminggu doang.”
“beneran? Gak papa kok. Gue malah
sujud syukur mendengar berita ini, sekalian aja sebulan lo dirumah kka. gue gak
bakal cariin elo.” Ucap shilla enteng
“gaya bener lo ngomong! Gue jamin
elo bakal kangen sama gue! kan selama ini gue yang buat rumah elo rame, gue
yang mengisi hidup lo itu. Kalo kangen sms gue yah.” Ucap cakka sambil kedipkan
matanya.
“gue malah kangen kapan gue bisa
kayak dulu sebelum ketemu dan dijodohin sama elo! Elo bikin hidup gue udah
ruwet, jadi tambah ruwet!.” Ketus shilla
“hahahaha.. liat aja siapa yang
benar, elo atau gue. eh kalo nyokap gue nanya gimana gue di rumah elo, bilang
yang baik aja yah. Awas kalo enggak!” kata cakka sambil memasuki komplek
perumahannya
“lo ngancem?! Gak ngaruh!.” Kata shilla
nantang.
Mendengar itu, cakka langsung
mengerem mobilnya mendadak di sebuah lapangan dan mendekati wajah shilla
yang pucat pasi
“kalo lo bilang yang aneh-aneh soal
gue, gue jamin lo gak akan selamat dari gue sayang.” lalu mengelus bibirnya shilla
dengan tangannya dan mengarahkan wajahnya mendekati leher shilla kemudian menciumnya.
shilla merasa geli, berusaha
mendorong cakka menjauh, tapi apa daya, kedua tangannya sekarang dipinggang cakka
yang otomatis membuat tubuhnya maju ke depan. Merasa tak ada cara lain, shilla
menghela napas
“iya…iyaa! Gue akan bilang hal yang
baik soal elo! Kalo perlu lo gue puji-puji ampe lo terbang ke langit terus gak
balik lagi! udah dong kka! gue geli!.” Kata shilla ketika cakka semakin
bernapsu mencium leher belakangnya yang sekarang memeluk erat sehingga shilla
tak bisa bernapas normal.
“nah gitu dong. Bentar lagi.
nanggung nih sayang.” Dan sebuah gigitan kecil dari cakka di belakang leher shilla
membuat gadis itu menggigit bibirnya dan tanpa sadar dia meremas belakang
kemeja cakka..(anak dibawah umur 17 tahun dilarang membaca adegan ini(?).__.
Apadeh saya aja masih 16tahun..hahaa>,<:P)
Setelah selesai “mengancam” gadis
itu, cakka melepas pelukannya dan mengecup kening shilla lalu menjalankan
mobilnya menuju rumahnya yang tinggal beberapa blok lagi.
Sedangkan shilla hanya mengelus
bekas gigitan di belakang lehernya dengan wajah merona dan entah kenapa,
jantungnya berdegup gak keruan dan ada sebuah perasaan aneh yang mulai masuk
dalam hatinya yang membuat dia selalu melirik cakka yang serius membawa
mobilnya
“astaga! Gue kenapa gugup gini?
Kenapa gue wajah gue merah gini?! Seharusya gue marah ma dia! bukan lirik dia
mulu! Udah shilla! .” batin shilla gak karuan
Setelah memasuki gerbang rumah cakka,
shilla yang tak pernah menginjakkan kakinya ke rumah cakka, entah kenapa dia
merasa deg-degan
“kok jadi gue yang dagdigdug gini
yah? Semoga nyokap cakka gak bilang yang bikin gue tambah ubanan deh!.” doa shilla dalam hati.
Kemudian dia keluar dari mobil cakka dan berjalan berdampingan.
Ketika masuk dalam rumah cakka, shilla
tercengang betapa mewahnya interior rumah cakka, mewah tapi tak norak. Kemudian
dia melihat mamanya cakka mengenakan gaun berwarna merah yang membuat shilla
iri dengan postur tubuh ibunya yang langsing kayak biola.
“hai sayang. gimana kabarmu? Baik
aja kan? Kamu cantik sekali malam ini.” Puji mamanya cakka sambil mencium pipi
kanan shilla yang membuat gadis itu aga mengernyit kesakitan lalu memeluknya.
“baik aja kok tante. kabar tante
gimana? Sehat aja kan? Tante juga cantik kok.” Kata shilla tersenyum.
“tante sehat aja kok. Mana cakka? Oh
sini sayang.” kata mamanya sambil melirik anaknya lalu memeluk.
“cakka kira mama udah lupa dengan
anak mama yang ganteng satu ini.” Narsis cakka sambil melirik shilla yang
hendak muntah mendengar omongannya.
“ya enggak lah. Ayo makan. Papa udah
nunggu kalian tuh.” Kata mamanya cakka sambil mengajak mereka menuju ruang
makan.
Sambil makan, shilla lebih banyak
diajak bicara oleh mamanya cakka, mulai dari sekolah, pokoknya hal-hal berbau
wanita. Sedangkan cakka asyik berdebat dengan ayahnya tentang hal-hal berbau
pria, dan bertanya soal shilla menggunakan bahasa jerman yang dimengerti
ibunya, tapi membuat shilla serasa di planet lain.
“shilla.. bagaimana cakka selama 4
bulan dirumah kamu? Dia gak ganggu kan?.” tanya mamanya cakka yang sukses
membuat cakka tersedak.
“eum… gimana ya.. aduh!.” Ucap shilla
sambil melirik sinis ketika kakinya ditendang cakka
“kamu kenapa sayang?cakka! Kamu
ngapain shilla?.” Tanya mamanya sambil melirik shilla dengan tatapan cemas lalu
menatap galak cakka yang cengengesan.
“Enggak kok ma. Tadi gak sengaja
ketendang kakinya shilla” Kata cakka sambil melirik shilla yang manyun.
“boong bener lu! Coba aja nyokap
lo gak di depan gue, gue pites kepala lo ampe gundul!.” Sungut shilla dalam
hati.
“baik aja kok tante, dia selalu
nolong shilla kok. Gak bikin shilla susah.” Ucap shilla susah payah
mengucapkan.
“TUHAN
maafkan hambaMU yg telah mengucapkan saksi dusta(?)..maaf juga tante, shilla boong. Tapi daripada shilla gak selamat dari
anak tante, mending begini deh.” Bela shilla dalam hati.
“bener?.” Tanya mamanya cakka lagi sambil
menatap mata shilla seolah mencari pembenaran.
“beneran tante. suer deh.” Ucap shilla
tak berkedip.
“yaudah tante percaya kok.” Kata
mamanya cakka sambil melirik anaknya yang masih asyik berdebat dengan ayahnya.
Tak terasa waktu sekarang sudah jam
10 malam, shilla yang sudah mengantuk tidak merespon lagi apa yang diomongkan
mama cakka. Melihat itu, cakka menyenggol tangan shilla pelan
“wah jam 10 malam ternyata. Ma.. cakka
antar shilla dulu ya? kasian dia sudah mengantuk.” Ucap cakka sambil memegang
tangan shilla..
“astaga! Iya kamu antarin deh
sayang. maaf ya shill, saking asyiknya ngobrol sama kamu, tante lupa besok
kalian sekolah. Habis selama ini tante gak ada teman diskusi masalah cewek.
tante gak mungkin diskusi sama cakka kan?.” Kata mamanya cakka sambil melirik
anaknya yang senyam-senyum tak jelas.
“enggak apa-apa kok tante. shilla
senang bisa menjadi teman ngobrol tante. Shilla pulang dulu ya.” Pamit shilla
sambil mencium pipi kiri mama cakka lalu dibalas dengan pelukan.
“iya sayang. tante senang banget
kalian akur begini. jadi gak sak sabar pengen gendong cucu dan ngobrol sama
kamu sepuasnya. Iya kan pah?.” Kata mamanya cakka sambil menatap suaminya
manja.
Mendengar ucapan mamanya cakka,
wajah shilla langsung memerah dan melirik cakka sinis yang tatapannya sudah
mulai mesum.
“shilla pulang ya om.” Pamit shilla
lagi sambil mencium tangan ayahnya cakka
“hati-hati ya shill. Kamu cantik sekali. Om
sangat senang kalo kamu bisa menjadi bagian dari keluarga kami. Iya kan ma?.”
Kata ayahnya cakka yang disambut anggukan oleh mamanya cakka
“cakka pergi dulu. Bye ma. Pah.” Pamit
cakka sambil menarik gadis itu keluar sebelum pingsan saking ngantuknya.
Kedua orang tua cakka saling menatap
ketika melihat shilla masuk dalam mobil cakka dan cakka menjalankan mobilnya
“bagaimana menurut mama, apakah
sudah saatnya?.” Tanya ayahnya cakka
“iya. Aku sudah jatuh hati dengan shilla.
aku tak sabar pengen gendong cucu dan dipanggil nenek oleh mereka.” Kata
mamanya cakka manja.
“bilang aja kamu pengen punya anak
kecil lagi. iya kan sayang? .” Kata ayahnya cakka sambil kedipkan matanya lalu
menggendong istrinya yang berteriak manja masuk dalam rumah dan menutup pintu
dengan kakinya. (udah keliatan si cakka ngikut sifatnya siapa(?):P)
Sesampai di mobil, shilla yang
sangat mengantuk, langsung tertidur dimobil cakka. Cakka melihat itu, Cuma
tersenyum sambil mengelus pipinya shilla yang merah
“elo sukses merebut kedua hati orang
tua gue shill. Sukses membuat gue tak bisa berpaling dari elo, tapi kenapa gue
gak bisa membuat tatapan mata elo hanya untuk gue?.” Batin cakka dalem
Sesampai di depan rumah shilla, cakka
menggerakkan shilla yang tertidur pulas. Merasa tak member respon, dia keluar
lalu membuka pintu mobil shilla dengan hati-hati dan menggendong gadis itu
hingga ke kamarnya.
Sampai di kamar, dia meletakkan shilla
di ranjang kemudian melepas sepatu wedgesnya dan meletakkannya di lantai lalu
menyelimuti gadis itu dan mencium keningnya lalu menutup pintu kamar dengan
pelan agar dia tak terbangun
Setelah selesai, dia ngomong dengan
mpok mimi yang sengaja dia suruh nginap untuk menjaga shilla selagi dia tak ada
dirumah
“mpok. Gak apa-apa kan jagain shilla?
Saya khawatir kalo dia kenapa-napa dan gak ada yang nolongin. Kalo ada
apa-apa dengan shilla, telpon aja saya mpok.” Kata cakka sambil
memberikan nomor hpnya.
“siap den... Pokoknya mbak shilla
akan mpok jaga ampe den nginep disini lagi.” kata mpok mimi tersenyum.
“makasih mpok. Saya pulang dulu.
Hati-hati mpok.” Pamit cakka keluar dari rumah shilla dan langsung melaju
mengendarai mobilnya.
Sesampai dirumah,cakka merasa lelah,
langsung masuk ke kamarnya dan dia merasa ada yang hilang. Mengetahui hal itu,
dia mengambil foto shilla yang tersimpan di lacinya dan mengelus foto itu
“ baru gue tinggal beberapa menit,
gue udah kangen berat sama elo. Gimana kalo seminggu ya?.” Gumam cakka sambil
mendekap foto shilla dan tidur.
Shilla terbangun ketika mendengar
petir, sontak terbangun dan wajahnya langsung ketakutan. Sambil memeluk guling,
dia kaget ketika lampu mulai mati dan akhirnya..
“arghhhh! Lampunya mati..huhuhuuuuu…
tolong… gue takut.” Jerit shilla menangis sambil menutup telinganya.
mpok mimi yang kecapekan, tidak
mendengar teriakan ketakutan shilla. Dia malah tidur pulas.
“huhuuu…cakka lo dimana? Loh..loh
kok gue malah manggil dia sih?.” Gumam shilla sambil menepuk keningnya.
Setelah petir tak terdengar lagi,
dia membuka laci dan ada sentar. Dengan penuh syukur dia menyalakannya dan
kaget ketika sentar itu dililit oleh kertas. Ketika dia membuka lilitan kertas
itu, ada tulisan:
“buat elo, agar tidak takut lagi
dengan gelap.”
By calon suami elo yang paling
ganteng :*
-cakka
-
“ngarep bener jadi calon suami
gue!.” kata shilla sinis, tapi entah kenapa, membuat dia tersenyum, dia
memainkan senter yang ada di tangannya dan mencoba untuk tidur kembali.
#bersambung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar